10.1. PENDAHULUAN
10.2. Pengertian Pendidikan
Dalam pengertian yang agak luas, Tardif (dalam Syah, 2010:10) mengartikan
pendidikan sebagai seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan
dan perilaku-perilaku manusia, juga proses penggunaan hampir seluruh
124
pengalaman kehidupan. Sehingga pendidikan dapat diartikan sebagai usaha
sadar dan terencana dalam mengembangkan kemampuan, mengubah sikap dan
tingkah laku dalam rangka memberdayakan dan mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran. Dengan demikian pendidikan perlu diarahkan untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak didik agar mampu mandiri.
Setiap anak didik perlu diberi berbagai kemampuan dalam pengembangan
berbagai hal, seperti konsep, prinsip, kreativitas, tanggung jawab, dan
keterampilan. Inilah makna pendidikan yang harus senantiasa dipegangi oleh para
pendidik, yaitu mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
10.3. Pengertian Investasi
Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan investasi diartikan sebagai
penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Sedangkan Mulyana (2009:2) mengartikan investasi
adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan
pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Sehingga investasi adalah kegiatan menanamkan modal pada masa sekarang
guna memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Modal disini dapat
berupa uang, barang atau modal manusiawi yang dapat berupa keterampilan dan
kecakapan.
125
ketika ia lulus kuliah dan menerimah ijazah yang dapat dipakai untuk melamar
pekerjaan. Pekerjaan yang didapatkan dengan penghasilan yang sesuai ini
merupakan salah satu bentuk keuntungan yang didapatkan dari investasi yang
dilakukan pada masa lalu.
126
10.5. Pendidikan Sebagai Investasi di Bidang Industri
1. Pendekatan mikro
Pada tingkat mikro, berbagai penelitian menunjukkan bahwa adanya kenaikan
kesejahteraan yang terkait dengan tambahan tahun pendidikan, dengan tingkat
pengembalian yang berbeda-beda dengan tingkat pendidikan. Dari sudut
pandang ekonomi mikro, investasi sumber daya manusia dianggap sebagai
salah satu penentu utama keberhasilan dalam dunia kerja dan investasi.
Pendidikan menjadi sangat penting sebagai peluang terbesar untuk mengakses
pasar tenaga kerja, serta kemajuan karier dan perbaikan status profesional,
termasuk dalam hal pendapatan. Pendidikan juga merupakan kontributor
penting bagi kemampuan teknologi dan perubahan teknis dalam industri.
2. Pendekatan makro
Pada tingkat makro, diyakini bahwa daya saing suatu negara dan produksinya
tidak hanya tergantung pada tingkat akumulasi dan persediaan investasi dalam
modal fisik, tapi juga investasi yang tertanam pada sumber daya manusia. Kita
juga tidak dapat mengabaikan fakta penting lain: bentuk-bentuk investasi dalam
pendidikan dan pelatihan, tidak hanya menentukan meningkatkan produktivitas
tenaga kerja, tetapi berdampak positif pada kesehatan, penurunan kejahatan
dan kohesi sosial. Oleh karena itu, pendidikan sebagai investasi sumber daya
manusia berdampak sosial lebih besar selain produktivitas di bidang ekonomi.
Semakin tinggi tingkat pendidikan angkatan kerja semakin tinggi produktivitas
secara keseluruhan karena pekerja lebih terdidik cenderung untuk berinovasi,
dan dengan demikian mempengaruhi hampir semua produktivitas.
(http://djadja.wordpress.com).
127
yang bersangkutan. Dengan temuan tersebut disebutkan pula bahwa semakin
tinggi tingkat pendidikan tenaga kerja semakin besar produktivitasnya yang
tercermin dalam penghasilannya. Artinya, tamatan jenjang pendidikan yang
lebih tinggi menunjukkan tingkat produktivitas kerja riil yang lebih tinggi pula.
(Sumiyati, t.t:1).
RANGKUMAN
128