Anda di halaman 1dari 23

RINGKASAN EKSEKUTIF

Keripik Pisang termasuk jenis kuliner bentuk kering dan renyah yang biasanya disantap
sebagai cemilan untuk bersantai maupun sebagai makanan pendamping dalam bekerja. Keripik
Pisang yang dikemas dengan berbagai varian rasa dengan nama “ Sang Tercinta” berasal dari
pisang kepok yang merupakan komoditas tanaman pangan unggulan di Kabupaten Kutai Timur.
Produk cemilan seperti keripik pisang sampai saat ini tak pernah surut konsumen.

Oleh karena itu, peluang untuk menjalankan bisnis camilan sangat terbuka lebar, melihat
perkembangan industri kuliner yang terus maju karena kebutuhan manusia akan makanan
adalah mutlak jadi pemenuhannya pun akan semakin berkembang. Selain itu, industri kuliner
merupakan salah satu industri yang berpengaruh bagi perekonomian Indonesia. Industri kuliner
juga termasuk dalam industri kreatif, sehingga untuk membuka usaha kuliner tidak bisa asal-
asalan, dibutuhkan kreativitas atau inovasi dalam membangun bisnis dalam bidang ini. Dapat
dilihat, para pemain industri kuliner khususnya camilan belum banyak yang melakukan inovasi
dalam produk padahal sesuatu yang baru dan unik merupakan daya tarik bagi masyarakat dan
dapat menghasilkan pangsa pasar yang lebih luas.

Melihat hal tersebut, kami mencoba untuk melakukan inovasi baru pada produk olahan
pisang dengan menambah nilai produk dan kemasan yang menarik, berbeda dengan keripik
pisang di Kutai Timur yang dijual pada umumnya, serta menggunakan sistem penjualan yang
berbeda. Sehingga, dengan adanya unsur kreatifitas industri kuliner dan perekonomian
Indonesia akan semakin berkembang. Lokasi usaha berada di Desa Sangatta Utara Kecamatan
Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Tepatnya di Jl. Diponegoro
No.01 RT. 36. Berada pada titik koordinat : 0.49098,117.52934.

Untuk rantai pemasaran, kami sudah bekerja sama berupa kesepakatan pendistribusian
produk lokal di jaringan minimarket, di antaranya Indomaret dan Eramart, yang memiliki
jaringan lebih dari 100 cabang di Kalimantan Timur, dibuktikan dengan penandatanganan nota
kesepahaman antara BUMDes Sangatta Utara dengan perusahaan minimarket tersebut. Dengan
demikian, alur pendistribusian produk semakin mudah untuk tersebar dan dikenal luas oleh
masayarakat sebagai calon konsumen.

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................... 2
RINGKASAN EKSEKUTIF................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 4
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................... 5
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................................... 6
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 7
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT ..................................................................................................... 8
BAB III. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................................. 9
BAB IV. KEMAJUAN, HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 15
BAB IV PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ............................................................................... 17
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 18
LAMPIRAN .......................................................................................................................................... 19

4
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Metode Pelaksanaan Program ................................................................................... 9


Tabel 4.1 Progress Tahapan Sertifikasi Poduk Keripik Pisang................................................ 15
Tabel 4.2 Progress Capaian Anggaran Termin 1 ..................................................................... 15
Tabel 4.3 Dampak Ekonomi.................................................................................................... 15

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Road Map Produk Keripik Pisang ....................................................................... 23

6
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komoditas tanaman pisang kepok menjadi salah satu unggulan di Kab. Kutai
Timur. Tercatat dari Data Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Timur, bahwa Luas
lahan kebun pisang di Kutai Timur mencapai 1.500 hektar dengan produksi sekitar 600
- 700 sisir (2 kg per sisir) atau kisaran 1,2 ton hingga 1,4 ton per hektar per bulan.
Sentra terbesar pisang di Kalimantan Timur adalah Kabupaten Kutai Timur.
Dimana pada tahun 2019 mampu berproduksi 47.452 ton dan tahun 2020 meningkat
49.559 ton. Dengan hasil ini, Ekspor pisang dari Kutai Timur ke Malaysia mencapai
320 ton, ke provinsi Banjarmasin 38 ton, Surabaya 54 ton dan Bali 24 ton.
Namun di samping barang komoditas, perlu kemudian diturunkan menjadi
produk olahan industri yang akhirnya menjadi nilai tambah sebagai produk unggulan
daerah. Hal ini kemudian akan menyerap lebih banyak tenaga kerja di bidang industri
dan pemasarannya. Selain juga menyerap hasil tanaman pisang di dalam wilayah itu
sendiri. Ini juga akan menguatkan iklim usaha untuk komoditas pisang kepok dari hulu
ke hilir di Kutai Timur. BUMDes Sangatta Utara Sejahtera yang berlokasi di Desa
Sangatta Utara Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur berkeinginan untuk
membuat terobosan agar komoditas tersebut dapat dikreasikan menjadi produk industri
olahan sebagai oleh-oleh khas Sangatta. Salah satu produk turunan tersebut adalah
industri keripik pisang dan cookies. Produk olahan tersebut merupakan produk makanan
yang hampir disukai oleh banyak kalangan sebagai cemilan. Selain itu nilai tambah
penjualannya tentu lebih tinggi dibanding hanya menjual pisang kepok mentah.
Atas hal tersebut di atas, maka tim kami mengajukan permohonan untuk
program bantuan pemerintah berupa desa berinovasi dengan judul “Pendirian Unit
Usaha Produk Kemasan Keripik Pisang Aneka Rasa dan Cookies Pisang” sebagai
inovasi hilirisasi komoditas pisang kepok di Kutai Timur.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana mengolah komoditas pisang kepok menjadi produk turunan yang
membuat nilai tambah dan lebih banyak meneyrap tenaga kerja dan berperan
menjadi salah satu produk unggulan daerah?

7
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Untuk Menjadi Unit usaha yang dapat menambah pendapatan asli desa (PADes)
2. Untuk Menyerap tenaga kerja di desa Sangatta Utara
3. Untuk Ikut serta menyejahterakan petani lokal dengan menyerap hasil komoditas
perkebunan pisang kepok di Kutai Timur
4. Untuk menjadikan Keripik pisang aneka rasa dan cookies sebagai Produk
Unggulan Daerah (PUD) dan ikut andil menyejahterakan pendapatan
masyarakat desa

8
BAB III. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Dalam Metode pelaksanaan kegiatan selama Program Desa Berinovasi, kami


membagi tahap kegiatan selama 4 bulan, jadwal waktu dan pelaknsanaan kegiatan
adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Metode Pelaksaaan Program


No Kegiatan Bulan Bulan Bulan Bulan
I II III IV
1 Perencanaan program √
2 Survey bahan baku √
3 Observasi harga pasar √
4 Renovasi Tempat √
Produksi
4 Training Pengolahan √
Sistem Industri Kecil
5 Persiapan dan √
Pembuatan Produk
6 Pengurusan Sertifikasi √
Produk PIRT
7 Pengurusan Sertifikasi √ √
Produk Halal & BPOM
8 Perintisan jaringan √ √
pemasaran
9 Penyusunan laporan √ √

1. Pelaksanaan Bulan I
Pada pelaksanaan Bulan I program desa berinovasi untuk industri
pengolahan keripik pisang aneka rasa “Sang Tercinta”, kami dari tim melakukan
perencanaan program dimulai dari kegiatan ini dimulai sampai akhir kegiatan.
Kemudian kami melakukan suvey bahan baku dan peralatan mesin industri.
Setelah itu kami melakukan obeservasi harga pasar untuk produk sejenis dengan
spesifikasi yang sama.
Dalam survey bahan baku dan peralatan industri, kami memulainya
dengan melakukan perjalanan dinas untuk studi banding ke beberapa IKM
produk olahan makanan kering di Samarinda. Terutama untuk produk yang
sejenis, sehingga memahami peralatan industri efektif yang digunakan untuk
menghasilkan produksi yang optimal. Kami kemudian melakukan survey

9
peralatan mesin ke beberapa toko mesin dan elektronik untuk memahami
spesifikasi dan cara kerjanya.
Dalam pembelian bahan baku, terutama komposisi bahan habis pakai,
kami melakukan survey ke beberapa toko untuk mengetahui toko yang paling
lengkap meyediakan komposisi keripik aneka rasa. Selain itu kami melakukan
komunikasi dengan beberapa kelompok petani di Kaubun dan Kaliorang untuk
kerja sama penyediaan bahan baku, untuk mendapatkan bahan baku pisang yang
baik dan harga stabil. Tim juga melakukan renovasi tempat produksi agar
nantinya tidak ada kendala dalam melakukan pengurusan sertifikasi standarisasi
produksi, seperti sertifikasi PIRT, Halal, dan BPOM.
Obeservasi harga pasar pada produk sejenis juga kami lakukan agar
produk yang diluncurkan selama program bisa diterima oleh masyarakat dari sisi
harga dan kualitas. Kami melakukan observasi di beberapa minimarket di
Sangatta.

2. Pelaksanaan Bulan II
Pada bulan ke-2, pelaksanaan yang dilakukan adalah training indstri
olahan keripik, persiapan dan uji coba pembuatan produk keripik pisang,
pengurusan sertifikasi produk untuk Dinkes PIRT, dan pengurusan sertifikasi
produk halal dan BPOM.
Training dilakukan secara internal oleh tim dengan pakar yang ahli di
bidang pengolahan keripik. Sembari

3. Pelaksanaan Bulan III


Pelaksanaan pada bulan ke-3 adalah masih dalam pengurusan sertifikasi
standrisasi produk, peningkatan kapasitas pengolahan keripik pisang, dan
perintisan jaringan pemasaran produk.
Pengurusan sertifikasi standarisasi produk, terdiri dari :
1) Sertifikasi produk PIRT yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Timur melalui sistem OSS.
2) Sertifikasi produk Halal yang diterbitkan oleh Badan Pengelenggara
Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kantor Wilayah Kementerian Agama
Kalimantan Timur, Samarinda.
3) Sertifikasi Produk MD BPOM yang diterbitkan oleh Balai Pengawas
Obata, Kosmetik, dan Makanan (Balai POM) Kantor Wilayah
Kalimantan Timur, Samarinda.
Peningkatan kapasitas produksi keripik pisang juga saling berkaitan dengan
permintaan pasar pada penjaringan pemasaran produk. Namun hal yang perlu
dilakukan dalam peningkatan kapasitas produksi selain peralatan industri yang
mumpuni adalah peningkatan kapasitas SDM yang terlibat di dalamnya. Hal
yang dilakukan adalah melakukan bimbingan dan konsultasi bisnis ke beberapa
pakar, baik dari aspek pengolahan produk maupun dari sisi keuangan dan
pemasaran.

4. Pelaksanaan Bulan IV
Dalam pelaksanaan pada Bulan ke-4, kami lebih fokus pada perluasan
jaringan pemasaran produk. Hal yang dilakukan adalah menjaring reseller,
memasarkannya di media sosial dan marketplace, dan melakukan kerja sama
pemasaran dengan jaringan minimarket setempat.

10
Selian itu, kami terus melakukan peningkatan kualitas produk dengan
menjaring kebutuhan konsumen dengan melakukan riset dan pengembangan
produk, serta juga menambah kapasitas produksi untuk beberapa varian rasa
yang paling banyak disukai konsumen.
Pada bulan ke-4 ini, kami menekankan pada evaluasi kegaitan selama
program berlangsung, kendati kami juga merampungkan Laporan akhir hasil
pelaksanaan program Desa berinovasi untuk industri produk olahan keripik
pisang aneka rasa “Sang Tercinta”.

Secara garis besar, dalam menjalankan program Desa Berinovasi untuk industri
olahan keripik pisang aneka rasa ini terbagi menjadi 3 tahap :
1) Persiapan dan Pengolahan
Tahap persiapan meliputi persiapan perlengkapan dan bahan untuk membuat
produk.
Inventaris dan modal kerja yang dipersiapkan
a. Mesin pengiris keripik pisang: Alat pengiris machien ini dilengkapi dengan
pisau tajam, pisang dipotong secara seragam.
b. Hoister: meninggikan keripik pisang ke dalam mesin cuci.
c. Mesin cuci keripik pisang: untuk mengeluarkan kecil dan lengket keripik
pisang.
d. Mesin blansing keripik pisang: Untuk merebus pisang agar lebih mudah
menggoreng dan menjaga warna keripik pisang.
e. Mesin dewatering keripik pisang: untuk mengeringkan air keripik pisang
setelah blanching.
f. Mesin penggorengan keripik pisang: penggorengan otomatis penuh dapat
mengurangi kelembaban hingga 2% dan mendapatkan keripik yang renyah.
g. Mesin spinner peniris keripik pisang: keluarkan minyak dari keripik pisang.
h. Mesin penyedap: digunakan untuk membumbui keripik goreng.
i. Mesin pengemas pedal sealer: pengisian otomatis penuh, pencetakan data,
penyegelan, dan pengemasan.

Bahan untuk keripik pisang :


a. Pisang kepok
b. Minyak kelapa sawit
c. Garam secukupnya
d. Bumbu tabur setelah penggorengan dan penirisan.

11
Cara Kerja :
Cara kerja dengan menggunakan keripik pisang berkelanjutan ini
mengadopsi teknologi industri canggih, terbuat dari bahan stainless steel.hal
ini agar proses produksi menjadi higienis.
Keripik pisang biasanya dibuat dari buah yang kurang matang dengan
menggoreng irisan dalam minyak. Dengan menggunakan mesin Kapasitas
pemrosesan yang kami mulai dari 70kg / jam hingga 300 kg / jam.
a. Mesin keripik pisang terbuat dari stainless steel, umur kerja yang panjang.
b. Garis keripik pisang dapat memproses pisang dan pisang menjadi keripik
pisang goreng.
c. Pabrik keripik pisang juga dapat disesuaikan untuk menghasilkan keripik
kentang dan kentang goreng.
d. Berjalan stabil, kinerja bagus, operasi sederhana.
e. Pisang yang sudah dikupas dari kulitnya diiris dengan menggunakan Mesin
pengiris keripik pisang. Alat pengiris pisang ini dilengkapi dengan pisau
tajam, pisang dipotong secara seragam.
f. Setelah diiris kemudian dimasukkan ke dalam Hoister: untuk meninggikan
keripik pisang ke dalam mesin cuci.
g. Setelah itu, alur selanjutnya dicuci untuk mengeluarkan getah dan lengket
keripik pisang.
h. Setelah itu dimasukkan ke dalam Mesin blansing keripik pisang: Untuk
merebus pisang agar lebih mudah menggoreng dan menjaga warna keripik
pisang.
i. Setelah melakukan blansing, irisan psiang tersebut dimasukkan ke Mesin
dewatering keripik pisang: untuk mengeringkan air keripik pisang setelah
blanching.
j. Setelah itu, irisan pisang yang sudah diblansing dan dewatering, kemudian
dimasukkan ke dalam penggorengan yang sebelumnya sudah dimasukkan
minyak goreng yang sudah dipanaskan.
k. Setelah matang, keluarkan keripik pisang dari penggorengan lalu masukkan
ke dalam Mesin spinner peniris keripik pisang: keluarkan minyak dari keripik
pisang.
l. Keripik pisang yang sudah ditiriskan kemudian dipisahkan menjadi beberapa
bagian untuk dibumbui dengan varian rasa.

12
m. Setelah dibumbui, masukkan ke dalam plastik kemasan untuk kemudian di
kemas dengan Mesin pengemas pedal sealer: pengisian otomatis penuh,
pencetakan data, penyegelan, dan pengemasan.
n. Keripik pisang “Sang Tercinta” yang sudah dikemas siap untuk dipasarkan.

2) Riset Harga Pasar


Menentukan harga pokok penjualan, tim kemudian melakukan
observasi di pasar dengan melakukan riset harga sehingga dalam usaha
mengetahui dari pesaing usaha sejenis dengan menentukan harga yang
relevan dengan kualitas dan tampian produk.
3) Pemasaran Produk
Proses pemasaran produk meliputi :
a. Melalui distributor
b. Langsung ke konsumen
c. Brosur
d. Pamphlet
e. Mulut ke mulut
f. Pedagang pasar yang dituju
Metode pemasarannya untuk produk keripik pisang aneka rasa “Sang
Tercinta” ini dengan menggunakan cara:
a. Menitipkan produk ke bagian MD di Perusahaan Jaringan Indomaret dan
Eramart yang sudah menyepati mitra dengan BUMDes Sangatta Utara untuk
menyediakan rak display produk lokal binaan BUMDes.
b. Melakukan perekrutan tim reseller sebagai perpanjangan tangan dari
BUMDes dalam menjaul produk ke konsumen dengan komisi 8% setiap
bungkus penjualan produk.
c. Memajang produk ini di bagian kasir pada salah satu Unit usaha BUMDes
Sangatta Utara Sejahtera, yakni unit Bumdesmart Sangatta Utara yang
berlokasi strategis di Jalan Poros Sangatta-Bontang.

13
Gambar 3.1. Road Map Produk Keripik Pisang Aneka Rasa

2023
2021
Tahap Perluasan Pasar Global :
Tahap Perintisan Produk:
1. Riset Pengembangan kualitas Produk
1. Renovasi Tempat Produksi Keripik Pisang dan penambahan produk
2. Pembuatan Produk Cookies Pisang
3. Sertifikasi Standar Produk 2. Menjalin Kerjasama dengan mitra
4. Perintisan Jaringan minimarket di luar Provinsi
Pemasaran 3. Berpartisipasi aktif pada pameran expo
internasional yang didampingi Provinsi

2022
Tahap Perluasan Pasar Domestik :

1. Peningkatan Kualitas Produk


2. Riset Pengembangan Produk
3. Penambahan Jaringan mitra
minimarket
4. Mengikuti Pameran Nasional
yang didampingi Pemda.

14
BAB IV. KEMAJUAN, HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

Kegiatan yang sudah dilakukan oleh tim BUMDes Sangatta Utara Sejahtera sampai saat
ini sudah sampai pada perintisan pemasaran produk. Hingga saat ini, produk sudah dipasarkan
ke beberapa toko kelontongan dan Bumdesmart.
Untuk pemasaran ke jaringan toko ritel, seperti grup Indomaret dan Alfamidi masih
menunggu syarat dan ketentuan terpenuhi, yakni produk sudah bersertifikasi BPOM dan Halal.
Sampai saat ini, kami masih dalam proses pengurusan. Untuk proses sertifikasi produk halal,
kami sudah tahap pelatihan Penyelia halal. Untuk proses PIRT Dinkes, kami dalam proses
perizinan pada sistem OSS.
Tabel 4.1 Progress Tahapan Sertifikasi Produk Keripik Pisang
Jenis Sertifikasi Standarisasi Produk Progress
Sertifikasi Halal Sudah mengikuti Pelatihan Penyelia Halal
PIRT Dinkes Mengisi Proses Perizinan pada sistem OSS

Tabel 4.2 Progress Capaian Anggaran Termin 1

Jumlah Anggaran yang Sudah


Rp 133,679,010,- (96 % dari Termin 1)
Dibelanjakan

Perkiraan Capaian Progres Pekerjaan (67% dari Pagu Anggaran)

Dari total pagu anggaran, yakni Rp 199.849.010,- telah terbelanjakan sebesar Rp


133.679.010,- dengan perkiraan capaian progress pekerjaan sebesar 67% dari total pagu
anggaran. Pekerjaan tersebut terdiri dari belanja honorarium jasa profesi, belanja mesin, belanja
bahan baku uji coba, belanja konsumsi, dan biaya perjalanan dinas.

Tabel 4.3 Dampak Ekonomi

No Dampak Ekonomi Jumlah Transaksi yang sudah terjadi (Rp)

1 Penjualan Produk Transaksi sementara adalah Rp 9.520.000,-

2 Kunjungan Dinas Transaksi Pembelian dari Pemerintah adalah Rp


2.800.000,- untuk keperluan promosi produk lokal

3 Pemasaran Menjadi salah satu produk unggulan yang dibawa


mewakili Kutai Timur pada pameran produk local

15
Jumlah produk keripik pisang aneka rasa “Sang Tercinta” yang sudah terjual sementara adalah
880 Pcs dengan harga Rp14.000,- per Pcs. Total omset dari penjualan tersebut sebesar Rp
12.320.000,-. Terdiri dari penjualan umum sebesar Rp 9.520.000,- dan penjualan dari
kunjungan dinas untuk keperluan pameran produk sebesar Rp 2.800.000,-.

Dalam kegiatan usahanya, ada 11 tenaga kerja yang terlibat di dalamnya. Dengan komposisi 9
tenaga kerja perempuan dan 2 tenaga kerja laki-laki. Komposisi terbanyak ada di bagian
produksi, kemudian 2 orang bagian pemasaran, dan 1 orang koordinator.

16
BAB IV PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Dalam kegiatan usaha pengolahan produk keripik pisang aneka rasa “Sang Tercinta”
kami mengalami beberapa permasalahan yang dihadapi. Diantaranya:

1. Dalam perjalanan bulan I dan II, kami kesulitan mencari SDM/ ahli yang mumpuni
dalam mengelola pengolahan keripik. Dalam hal ini kami masih berkutat pada uji coba
produk yang masih belum sempurna.
2. Pengurusan Sertifikasi Halal dan BPOM ternyata prosesnya cukup panjang dan selain
itu juga, karena jarak antara Sangatta (Kutai Timur) dengan Ibukota Provinsi
(Samarinda) cukup jauh, maka dalam proses pengajuannya menunggu secara kolektif
dari beberapa UKM di Sangatta yang juga akan mengajukan sertifikasi tersebut.
Sehingga hal yang paling memungkinkan adalah kami melakukan jemput bola ke
Samarinda beberapa kali untuk melakukan tahapan proses, seperti mengikuti pelatihan
penyelia halal dan mengisi formulis pengajuan BPOM ke kantor Balai Samarinda.
3. Produk kami masih rintisan. Artinya permasalahan yang kami hadapi sampai saat ini
adalah bagaimana memaksimalkan omset penjualan produk. Sampai saat ini, produk
yang terjual belum mencapai 1000 pcs, masih di bawah target pasar kami dengan 2000
Pcs. Upaya yang kami lakukan saat ini adalah memaksimalkan penjuaan online dengan
membentuk situs sangatta.bumdesmart.id .
4. Dengan masih dalam pengenalan produk, kami masih melakukan proses produksi 2 kali
seminggu, yakni di hari Sabtu dan Minggu.

17
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
-

18
LAMPIRAN

19
20
21
22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai