PERUSAHAAN GRAB
DHARMA SINGARAJA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Hyang Maha Esa, Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya , sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah Analisis Marketing Mix Pada Perusahaan Grab.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
dapat memperbaiki makalah ini. Semoga dengan makalah yang telah saya selesaikan
dapat diterima dengan baik dan dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................................................4
Rumusan Masalah.............................................................................................................................6
Tujuan Penelitian...............................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................7
Gambaran Umum Perusahaan Grab..................................................................................................7
Struktur Organisasi dan Tugas Pokok PT. Grab Indonesia.................................................................8
Marketing Mix ( Harga) dalam Perusahaan Grab...............................................................................9
Marketing Mix ( Produk) dalam Perusahaan Grab...........................................................................10
Promosi dan Distribusi.....................................................................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................12
Kesimpulan......................................................................................................................................12
Saran................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
LAMPIRAN...........................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan demikian marketing mix yang menarik akan berdampak pada persepsi
pelanggan tentang perusahaan yang membuat reputasi perusahaan akan semakin baik
dimata pelanggan sehingga akan memiliki rasa percaya dan loyal untuk terus
menggunakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Pelanggan yang puas akan setia
kepada jasa yang digunakan, selanjutnya marketing mix akan mengarah kepada
loyalitas pelanggan terhadap perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah
yang digunakan adalah:
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran sejarah perusahaan Grab.
2. Untuk mengetahui gambaran organisasi perusahaan Grab.
3. Untuk mengetahui produk dan harga yang mempengaruhi daya minat
konsumen.
4. Untuk mengetahui seberapa besar promosi dan distribusi terhadap
marketing mix.
BAB II
PEMBAHASAN
Anthony Tan sedang kuliah di Harvard Business School, Amerika Serikat, ketika
teman sekelasnya bercerita tentang betapa sulitnya mendapatkan taksi di Malaysia. “Apa
yang salah dengan sistem taksi?” kata Anthony, mengenang perkataan teman tentang
negara asalnya tiga tahun lalu, seperti dikutip dari Bloomberg. Temannya juga
menegaskan, “Kakek buyut Anda adalah seorang sopir taksi, kakekmu memulai industri
otomotif Jepang di Malaysia, ayo lakukan sesuatu tentang ini.” Anthony adalah anak
konglomerat di Malaysia. Ayahnya, Tan Heng Chew, menjalankan perusahaan Tan
Chong Motor Holdings Bhd yang kini jadi distributor tunggal mobil Nissan di Malaysia.
Anak bungsu dari tiga bersaudara bekerja untuk perusahaan keluarga setelah lulus dari
University of Chicago pada 2004. Dua kakaknya kini memilih bekerja di perusahaan
keluarga. Anthony melanjutkan kuliahnya di Harvard Business School untuk Master of
Business Administration (MBA) sejak 2009 sampai 2011. Anthony kemudian menyusun
rencana bisnis yang mirip dengan layanan Uber pada 2012. Di tahun yang sama, Anthony
keluar dari bisnis keluarga. Semua itu dia lakukan untuk membangun GrabTaxi, aplikasi
yang pada awalnya dirancang untuk mendukung perusahaan taksi, namun belakangan
juga menggoyang perusahaan taksi. GrabTaxi menjadi aplikasi yang menghubungkan
penumpang dengan pengemudi taksi dari berbagai perusahaan. Di Indonesia, Express dan
Putra merupakan klien GrabTaxi. Perusahaan digerakan dari dukungan investor
perorangan maupun pemodal ventura. Tetapi Anthony memilih kantor pusat GrabTaxi di
Singapura, bukan Malaysia sebagai negara asalnya.
Ketika GrabTaxi hadir di Indonesia, seorang sopir taksi di Jakarta mengatakan bisa
lebih banyak mendapatkan penumpang dan pendapatannya tumbuh 15 persen
dibandingkan sebelum memakai aplikasi ini. GrabTaxi juga memberi bonus kepada
pengemudi dan memberi diskon kepada penumpang. Tetapi perlahan, GrabTaxi
menurunkan bonusnya kepada pengemudi bahkan mengambil komisi dari setiap
perjalanan yang diraih dari GrabTaxi. GrabTaxi semakin membuat pusing perusahaan
taksi dengan meluncurkan GrabCar pada Juni 2015 di Bali. Aplikasi ini mirip seperti
Uber, yang memungkinkan mobil pribadi beroperasi mengangkut penumpang yang
berbasis aplikasi online. GrabCar memperkuat posisinya dengan hadir di Jakarta pada
Agustus 2015.
Tiga tahun berjalan, bisnis yang dirintis Anthony tumbuh menjadi aplikasi layanan
kendaraan panggilan terbesar di Asia Tenggara. Pria 34 tahun ini memutuskan mengubah
nama aplikasi GrabTaxi menjadi Grab pada awal 2016. Dia pun berharap Grab bisa
meraih untung di tahun ini dari beberapa layanan. Grab telah menggalang pendanaan
sebesar US$ 700 juta sejak pertama kali dibangun. Perusahaan ini telah menerima
investasi dari SoftBank dari Jepang, China Investment Corp, Temasek Holdings dari
Singapura, dan Didi Kuaidi dari China yang memberi layanan serupa dengan Grab.
GrabTaxi jadi aplikasi yang tak tergoyahkan untuk layanan taksi panggilan. GrabCar
bersaing dengan Uber dari Amerika Serikat yang juga agresif memperluas pasar
operasional untuk layanan mobil panggilan. Sementara di Indonesia, GrabBike bersaing
dengan Gojek yang dibangun Nadiem Makarim di bisnis ojek panggilan dan kurir instan.
Sejauh ini, Grab beroperasi di Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, dan
Vietnam. Di Indonesia, saat ini Grab memberi empat layanan berupa GrabTaxi, GrabCar,
GrabBike yang memberi layanan ojek online, dan GrabExpress selaku kurir instan.
Adapun bagan struktur organisasi pada PT. Grab Indonesia sebagai berikut.
Direktur
Utama
Wakil
Direktur
Tugas Pokok dan fungsi dari struktur organisasi PT. Grab Indonesia
1.Direktur Utama Sebagai pemimpin perusahaan dengan menerbitkan
kebijakankebijakan perusahaan atau instistusi. Memilik, menetapkan, mengawasi
tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer) atau wakil direktur, menyetujui
anggaran tahunan perusahaan atau instansi.
2. Wakil Direktur Sebagai pelaksana tugas pokok direktur utama. Bertanggung
jawab kepada direktur utama. Memimpin direktorat dibawahnya, pengembangan,
pelaksanaan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
3. Manajer / Co bidang IT Bertanggung jawab untuk merencanakan, memulai dan
mengelola proyek teknologi informasi. Memimpin dan mengarahkan para
pegawai teknis di bawahnya untuk meningkatkan produktivitas perusahaan
melalui aspek teknologi informasi. Aspek tersebut berupa pemeliharaan asset
perangkat keras, perangkat lunak, jaringan computer, serta basis data yang
dimiliki perusahaan.
4. Manajer Front Official Menyeleksi, menempatkan, melatih dan mengevaluasi
karyawan front office. Memastikan bahwa semua staff di front office menguasai
system komputer dengan baik. Etika menerima keluhan secara langsung atau via
telephone dan standar operasional Grab. 36
5. Manajer Keuangan Bertanggung jawab sebagai ujung tombak perusahaan sebagai
perencana bisnis dan pengambilan keputusan dengan memberi nasihat keuanagan
termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan. Mengoperasikan roda
kehidupan perusahaan se-efisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan
manajer lainnya.
6. Manajer Ojek Adapun tugas Manajer Ojek : - Membuat kelompok-kelompok
tukang Grab - Mengkoordinir semua karyawan tukang Grab - Selalu melakukan
pengontrolan di setiap lini pangkalan Grab - Bertanggung jawab kepada wakil
Direktur atas semua karyawan tukang grab.
Harga merupakan suatu nilai yang dibuat untuk menjadi patokan nilai suatu
barang atau jasa. Berikut beberapa pengertian harga menurut para ahli. Menurut
Kotler dan Armstrong (2013:151) : Sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
barang atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang ditukar konsumen atas manfaat –
manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
1. Peranan alokasi dari harga yaitu fungsi harga dalam membantu para
pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas
tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.
2. Peranan informasi dan harga yaitu fungsi harga dalam menjaring
konsumen mengenai faktor-faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini
terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan
untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif. Persepsi
yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan
kualitas yang tinggi.
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
2.2 Saran
http://repository.uinjambi.ac.id/5390/1/Skripsi%20Sartika%20Widhi%20Ayu
%20Sari.pdf
https://wongcerdas.com/strategi-marketing-grab/
https://jurnal.unma.ac.id/index.php/jika/article/view/2751
https://www.academia.edu/37759058/Grab
LAMPIRAN