Anda di halaman 1dari 38

NEUROANATOMI BATANG OTAK

dr. MADE AYU DESSY DWITASARI

dr. KETUT WIDYASTUTI, SpS

BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT SARAF


PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017

1
BAB I

PENDAHULUAN

Batang otak menempati fossa kranii posterior tengkorak. Bentuk batang otak seperti
batang dan menghubungkan medula spinalis yang sempit dengan otak depan yang lebar. Batang
otak mempunyai tiga fungsi utama yaitu (1) sebagai tempat lewatnya traktus asendens dan
desendens ke berbagai pusat yang lebih tinggi di otak depan (2) mengandung pusat-pusat refleks
penting yang mengatur pusat respirasi dan sistem kardiovaskuler serta pengendali kesadaran dan
(3) mengandung nukleus saraf kranial III sampai XII yang penting (Snell, 2013).

Batang otak terletak paling kaudal dan secara filogenetik merupakan bagian otak tertua.
Secara keseluruhan, batang otak terbagi menjadi medula oblongata, pons, dan mesensefalon,
(otak tengah). Medula oblongata merupakan kelanjutan medula spinalis ke arah rostral,
sedangkan mesensefalon terletak terletak tepat di bawah diensefalon, pons merupakan bagian
tengah dari batang otak. Sepuluh dari 12 pasang nervus kranialis (N.III – XII) keluar dari batang
otak dan terutama berperan untuk persarafan kepala dan leher (Baehr & Frotscher, 2010).

Batang otak mengandung banyak jaras serabut, termasuk semua jaras asendens dan
desendens yang menghubungkan otak dengan perifer. Beberapa jaras ini menyilang garis tengah
ketika melewati batang otak dan beberapa diantaranya membentuk sinaps disini sebelum
melanjutkan perjalanan di sepanjang jarasnya. Karena batang otak mengandung berbagai macam
nukleus dan jaras saraf pada ruang yang sangat padat, bahkan lesi yang kecil pada batang otak
dapat menimbulkan berbagai tipe defisit neurologis secara simultan (Baehr & Frotscher, 2010).

Pengetahuan yang mendalam mengenai anatomi batang otak adalah hal yang penting bagi
seorang klinisi terutama untuk mendiagnosa dan mengobati suatu kondisi yang sering
mengancam nyawa pada region otak ini. Penulisan referat ini bertujuan untuk memberikan
gambaran umum dan menambah pengetahuan tentang neuroanatomi batang otak, sehingga dapat
dijadikan dasar untuk menentukan topikal diagnosis dan membuat diferensial diagnosis pada
kasus neurologi khususnya pada batang otak.

2
BAB II

NEUROANATOMI BATANG OTAK

2.1 Anatomi Batang Otak

Batang otak terdiri dari tiga komponen secara rostrokaudal yaitu


mesensefalon, pons, dan medula oblongata. Mesensefalon memiliki panjang sekitar 2
cm dan menghubungkan pons dengan serebelum dan prosensefalon. Sumbu
panjangnya miring kedepan ketika naik melalui insisura tentorium serebeli.
Mesensefalon dilewati oleh saluran yang sempit, aquaduktus serebri, yang berisi
cairan serebrospinal (Snell, 2013).

Pada permukaan posterior tampak empat kolikulus (corpora quardegemina).


Kolikulus ini berupa tonjolan berbentuk bulat yang terbagi menjadi pasangan superior
dan inferior oleh alur trasnversal dan vertikal. Kolikulus superior adalah pusat refleks
visual sedangkan kolikulus inferior adalah pusat auditorius bagian bawah. Pada garis
tengah dibawah kolikulus inferior muncul nervus troklearis (gambar 1 c, gambar 2b,
gambar 3 b). Saraf ini berdiameter kecil dan melingkar pada aspek lateral
mesensefalon untuk masuk kedinding lateral sinus kavernosus. (Snell, 2013).

3
Gambar 1 (a) Tampak anterior, (b) tampak lateral dan (c) tampak posterior Batang
Otak (Mendoza, 2008)

Tampak ventral menunjukkan dua berkas serabut yang menonjol dan


berkonvergensi ke arah pons. Struktur ini disebut pedunkulus serebri, atau disebut
juga serebri (tunggal: krus serebri). Celah di antara pedunkulus ini disebut fosa
interpedunkularis, adalah tempat keluarnya dua nervus okulomotorius (N.III) dari
batang otak (gambar 1a, 2a, 3a) (Baehr, Duus, 2005). Nervus okulomotorius keluar
dari alur disisi medial krus serebri dan berjalan kedepan dinding lateral sinus
kavernosus (Snell, 2013).

4
5

Gambar 2 (a) Tampak ventral dan (b) tampak dorsal Batang Otak (Mendoza, 2008)

5
6

Gambar 3 (a) Tampak ventral dan (b) tampak dorsal dari batang otak
(Baehr, Duus,2005)

Pada aspek lateral mesensefalon, brakium kolikulus superior dan inferior ke


anterolateral. Brakium kolikulus superior berjalan dari korpus genikulatum lateral
dan traktus optikus (gambar 4). Brakium kolikulus inferior menghubungkan kolikulus
inferior dengan korpus genikulatum medial (Snell, 2013).

6
7

Gambar 4. Aspek Lateral Batang Otak (Baehr, Duus, 2005)

Pons terletak di anterior serebelum dan menghubungkan medula oblongata


dengan mesensefalon, yaitu seperti jembatan yang menghubungkan hemisfer serebeli
kanan dan kiri. Pada permukaan anteriornya cembung dari satu sisi kesisi lain dan
memperlihatkan banyak serabut-serabut melintang yang konvergensi pada masing-
masing sisi untuk membentuk pedunkulus serebelaris medius. Digaris tengah terdapat
sulkus basilaris untuk arteri basilaris (Snell, 2013).

Pada setiap sisi anterolateral pons muncul nervus trigeminus (bagian medial
yang kecil, radiks motorik dan sebelah lateral yang besar, radiks sensori). Diantara
sulkus antara pons dan medula dari medial kelateral muncul nervus abdusens, fasialis,
dan vestibulokoklearis (gambar 5) (Snell, 2013).

7
8

Gambar 5 Tampak anterior batang otak yang memperlihtkan pons (Snell, 2013)

Permukaan posterior pons ditutup oleh serebelum, ketika diangkat tampak


setengah bagian atas ventrikel kuartus yang berbentuk segitiga. Di sebelah lateral
dibatasi oleh pedunkulus serebeli superior dan terbagi menjadi dua bagian yang
simetris oleh sulkus medianus. Disebelah lateral sulcus terdapat eminentia mediana
yang sebelah lateralnya dibatasi oleh sulkus limitan. Ujung eminentia mediana sedikit
meluas dan membentuk kolikulus fasialis yang disebabkan oleh radiks nervus fasialis
yang melingkari nukleus abdusens. Lantai bagian superior sulkus limitan berwarna
keabu-abuan dan disebut sebagai substansia feruginea akibat warna pigmen sel-sel
didalamnya (Gambar 6). Di sebelah lateral sulkus limitan terdapat area vestibuli
akibat nukleus vestibularisis (Mendoza,2008).

8
9

Gambar 6 Permukaan posterior Batang Otak yang memperlihatkan pons dan bagian
serebelum dibuang (Snell, 2013)

Medula oblongata bersambung dengan pons di superior dan dengan medula


spinalis di inferior. Tempat pertemuan medula oblongata dan medula spinalis adalah
tempat asal radiks anterior dan posterior nervus spinalis servikal I, yang berada
setinggi foramen magnum. Medula oblongata berbentuk kerucut, ujung yang lebar
mengarah ke superior (gambar 6). Kanalis sentralis medula spinalis berlanjut ke atas
sampai ke setengah bagian medula oblongata; pada setengah bagian atas medula
oblongata, kanalis sentralis meluas sebagai kavitas ventrikularis quartus (Baehr,
Duus, 2005).

9
10

Pada permukaan anterior medula oblongata terdapat fisura mediana anterior,


yang berlanjut ke inferior sebagai fisura mediana anterior medula spinalis. Pada
masing-masing sisi fisura mediana anterior terdapat penonjolan yang disebut
piramis. Piramis berisi serabut-serabut saraf kortikospinal yang berasal dari girus
presentralis korteks serebri. Piramis akan mengecil dibagian inferior dan menyilang
garis tengah, membentuk dekusasio piramidum. Fibrae arcuatae externae anterior
merupakan beberapa serabut saraf yang keluar dari fisura mediana anterior di atas
dekusasio piramidum dan berjalan dipermukaan lateral medula oblongata masuk ke
serebelum. Pada permukaan posterolateral piramis terdapat oliva yang merupakan
elevasi berbentuk oval yang disebabkan oleh nukleus olivaris inferior yang ada
dibawahnya. Pada sulkus antara oliva dan piramis muncul filaradikularis nervus
hipoglossus. Di posterior oliva terdapat pedunkulus serebelaris inferior (gambar 7a),
yang menghubungkan medula oblongata dengan serebelum.

10
11

Gambar 7 Medula oblongata (a) Tampak anterior dan (b) tampak posterior dengan
bagian atap ventrikulus quartus dan serebelum telah dibuang (Snell, 2013).

Permukan posterior pada setengah bagian kranial medula oblongata


membentuk bagian bawah dasar ventriculus quartus (gambar 7b). Permukan posterior
pada setengah bagian kaudal medula oblongata bersambung dengan permukan
posterior medula spinalis dan mempunyai sulkus medianus posterior. Di masing-
masing sulkus medianus terdapat penonjolan yang memanjang, disebut tuberkulum

11
12

grasilis, yang terjadi akibat nukleus grasilis yang terletak dibawahnya. Di bagian
lateralnya terdapat penonjolan serupa yang disebut tuberkulum kuneatus, akibat dari
adanya nukleus kuneatus (Baehr, Duus, 2005).

2.1.1 Anatomi permukaan batang otak

Permukaan ventral medula oblongata ditandai dengan oleh adanya :

1. Piramis, yaitu sepasang peninggian memanjang di sebelah kanan dan kiri


fisura mediana ventralis dan disebakan oleh berkas serat-serat traktus
kortikospinalis
2. Oliva yaitu sepasang peninggian berbentuk oval di sebelah lateral piramis dan
disebabkan oleh karena adanya nukleus Olivares caudales di bawah
permukaannya.

Piramis dan oliva dipisahkan oleh suatu cekungan memanjang yang kearah
kaudal melanjutkan diri sebagai sulkus ventrolateralis medula oblongata dan medula
spinalis (Sukardi, 2013).

Permukaan ventral pons mudah dikenal oleh karena adanya serat-serat


transversal pons (fibrae pontis transversa) sedangkan permukaan ventral
mesensefalon agak tersembunyi letaknya oleh karena pertumbuhan dan
perkembangan bagian-bagian otak di sekitarnya. Permukaan ini ditandai oleh adanya
dua pedunkulus cerebri dengan suatu cekungan yang dalam diantaranya, yaitu fossa
interpedunkularis (Sukardi, 2013).

Permukaan dorsal batang otak hanya dapat dipelajari dengan baik sesudah
cerebellum beserta velum medullare kraniale dan caudale disingkirkan. Velum
medular kranial dan kaudal membentuk bagian atap ventrikulus quartus. Pada
permukaan distal sediaan semacam ini dapat dikenal antara lain struktur-struktur
sebagai berikut :

12
13

1. Pada medula oblongata : terdapat peninggian setempat di sebelah kanan dan


kiri garis median, yang masing-masing menandai posisi nukleus grasilis dan
kuneatus dan dikenal sebagai tuberkulum grasilis dan kuneatum. Tuberkulum
kuneatum terletak lebih kranial dan lateral daripada tuberkulum gracile.
2. Fossa romboidea yang terutama dibentuk oleh permukaan dorsal setengah
bagian kranial medula oblongata dan pons. Fossa romboidea berbentuk jajaran
genjang dan menunjukkan struktur-struktur atau peninggian setempat yang
mempunyai arti topografik atau lokalisatorik terhadap elemen saraf tertentu di
daerah fossa romboidea :
a. Striae medullares, merupakan serat transversal pada daerah perbatasan
antara pons dan medula oblongata, terbentang dari daerah recessus
lateralis ventriculi quarti kearah garis median.
b. Selanjutnya di sebelah caudal striae medullares dapat dijumpai antara
lain :
i. Trigonum nervi hipoglosus, yaitu suatu peninggian berbentuk
segitiga, langsung di sebelah kanan dan kiri garis meridian dan
menandai posisi bagian kranial nukleus nervi hipoglosus
ii. Trigonum nervi vagi yaitu suatu cekungan setempat di sebelah
lateral trigonum hipoglosal dan menandai posisi nukleus
dorsalis nervi vagi.
c. Di sebelah kranial striae medula dapat dijumpai antara lain :
i. Eminentia medialis, suatu peninggian memanjang di sebelah
kanan dan kiri garis meridian
ii. Kolikulus fasialis yaitu suatu peninggian setempat di sebelah
kaudal eminentia medialis dan menandai posisi genikulum
nervi fasialis
d. Daerah fossa romboidea di daerah resesus lateralis ventrikuli quarti
merupakan suatu daerah yang agak meninggi dan dilintasi striae
medularis, daerah ini juga disebut area vestibularis yang menandai
posisi nukleus vestibulares.

13
14

3. Pada mesensefalon, permukaan dorsal ditandai oleh adanya dua pasang


peninggian yang kebulat-bulatan yaitu korpora quadrigemina yang terdiri atas
kolikulus kranialis dan kaudalis. Kolikuli ini membentuk tektum mesensefali
dan kearah kaudal melanjutkan diri sebagai velum medular kranialis.

Gambar 8 (a) Tampak Anterior dan (b) tampak Posterior dari batang otak
(Netter,2002)

14
15

Gambar 9. Aspek Posterolateral Batang Otak (Netter, 2002)

2.1.2 Anatomi Medula oblongata

Medula oblongata menghubungkan pons yang terletak di superior dengan


medula spinalis yang terletak di inferior. Pertemuan medula oblongata dan medula
spinalis terletak di tempat pangkal radiks anterior dan posterior nervus spinalis
servikalis pertama yang kira-kira terletak setinggi foramen magnum. Kanalis sentralis
medula spinalis berlanjut ke atas sampai setengah bagian bawah medula oblongata,
pada setengah bagian atas medula oblongata kanalis sentralis melebar ke dalam
kavitas ventrikuli quarti. Struktur internal medula oblongata dibagi dalam 4 tingkat
yaitu tingkat dekusasio piramidum, tingkat dekusasio lemniskus, tingkat oliva dan
tingkat tepat inferior dari pons (Snell, 2013).

a. Tingkat dekusasio piramidum

Penampang transversal melalui setengah bagian inferior medula oblongata


dan berjalan melalui dekusasio piramidum. Pada pars superior medula oblongata,
serabut-serabut kortikospinalis menempati dan membentuk piramis, tetapi di inferior,
kira-kira tiga perempat serabut menyilang bidang tengah dan selanjutnya berjalan ke
bawah medula spinalis di kolumna alba lateralis sebagai traktus kortikospinalis
lateralis. Saat serabut menyilang di garis tengah, hubungan antara kolumna grisea
anterior medula spinalis dengan substansia grisea yang terletak di sekeliling canalis

15
16

sentralis terputus. Fasikulus grasilis dan fasikulus kuneatus berlanjut ke atas di


posterior substansia grisea sentrals (Snell, 2013). Substansia gelatinosa di kolumna
grisea posterior medula spinalis menyambung dengan ujung inferior nukleus trakus
spinalis nervus trigeminus. Serabut-serabut traktus nukleus ini terletak diantara
nukleus dan permukaan medula oblongata. Kolumna alba lateralis dan anterior di
medula spinalis dan medula oblongata tidak banyak berubah (Baehr & Frotscher,
2005).

Gambar 10 Potongan melintang medula oblongata setinggi Dekusasio piramidum


(Snell,2013)

b. Tingkat dekusasio lemniskus

Penampang transversal melalui setengah bagian bawah medula oblongata


berjalan melalui dekusasio lemniskus. Dekusasio lemniskus terdapat di anterior
substansia grisea sentralis dan posterior piramis. Lemniskus dibentuk dari fibrae
arkuat interna yang muncul dari aspek anterior nukleus grasilis dan nukleus kuneatus.
Fiber arkuat interna mula-mula berjalan ke anterior dan lateral di sekitar substansia
grisea sentralis kemudian membelok ke medial dan bersilangan dengan serabut yang
sama dari sisi yang berlawanan. Traktus spinotalamikus lateralis dan anterior serta
traktus spinotektal terletak di area di lateral dekusassio lemniskus (Snell, 2013).

16
17

Gambar 11. Potongan melintang medula oblongata setinggi Dekusasio Lemniskus


medialis (Snell, 2013)
c. Tingkat oliva

Penampang transversal setinggi oliva melalui bagian inferior ventrikulus


keempat. Pada tingkat ini, jumlah substansia grisea meningkat karena adanya
kompleks nukleus olivaris, nukleus vestibulokoklearis, glossofaringeus, vagus,
aksesorius dan hipoglossus (Snell, 2013).

Nukleus terbesar di kompleks olivaris adalah nukleus olivaris inferior dimana


nukleus ini seperti kantung kusut yang terbuka kearah medial, terjadi karena elevasi
permukaan-permukaan medula oblongata yang disebut oliva. Selain itu juga terdapat
nukleus olivaris accessorius medialis dan dorsalis yang lebih kecil. Serabut-serabut
dari nukleus olivaris inferior akan menyilang garis tengah dan masuk ke serebelum
melalui pedunkulus serebelaris inferior. Serabut-serabut aferen berasal dari medula
spinalis, cortex serebelum dan serebri (traktus spinoolivari). Nukleus ini berhubungan
dengan gerakan otot volunter (Mendoza, 2006).

Nukleus vestibularis terbentuk dari nukleus vestibularis superior, inferior,


lateral dan medial. Nukleus cochlearis ada dua, yang anterolateral terletak disebelah
anterior pedunkulus serebelaris inferior, sedangkan yang posterior berada disebelah
posterior pedunkulus dan lateral ventrikel quartus. Nukleus ambigous terletak
didalam formatio retikularis, yang terdiri atas neuron motorik besar. Serabut sarafnya

17
18

bergabung dengan nervus glosofaringeus, vagus dan pars kranial nervus assesorius
lalu di distribusikan ke otot volunter (Baehr & Frotscher, 2005).

Gambar 12. Potongan melintang Medula oblongata setinggi pertengahan nukleus olivaris
(Snell,2013)

d. Tingkat tepat inferior dari pons

Tidak terlihat perubahan besar dalam distribusi substansia grisea dan alba,
sepert pada tingkat sebelumnya. Nukleus vestibularis lateralis menggantikan nukleus
vestibularis inferior dan pada tingkat ini terlihat nukleus koklearis pada permukaan
anterior dan posterior pedunkulus sereberalis inferior (Snell, 2013).

Gambar 13. Potongan melintang Medula oblongata setinggi Oliva Bagian superior
nukleus olivaris tepat di inferior pons (Snell,2013)

18
19

2.1.3 Anatomi Pons

Pons terletak di anterior serebelum dan menghubungkan medula oblongata


dengan mesensefalon. Panjangnya sekitar 1 inchi dan namanya diberikan karena
memiliki bentuk yang sesuai dengan permukaan anteriornya yaitu seperti jembatan
yang menghubungkan antara hemisfer serebeli kanan dan kiri.

Untuk mendeskripsikan, pons sering dibagi menjadi bagian posterior disebut


tegmentum, dan bagian anterior pars basalis oleh serabut melintang dari korpus
trapezoideum. Struktur pons dapat dipelajari pada dua tingkat : penampang transversa
melalui bagian kaudal yaitu melalui kolikulus fasialis dan penampang transversa
melalui bagian kranial yaitu melalui nukleus trigemini (Snell, 2013).

a. Potongan melintang melalui bagian kaudal

Lemniskus medialis berputar saat berjalan dari medula oblongata ke dalam


pons. Lemniskus terletak di bagian paling anterior tegmentum, dengan sumbu
panjangnya terletak transversal. Lemniskus medialis diikuti oleh lemnuskus spinalis
dan lemniskus lateralis. Nukleus fasialis terletak di posterior bagian lateral lemniskus
medialis yang mengelilingi nukleus nervus abdusens membentuk kolikulus fasialis.
Fasikulus longitudinalis medialis terletak di bawah lantai ventrikel keempat pada
setiap sisi garis tengah. Nukleus vestibularis medialis terletak di lateral nukleus
abdusens dan berhubungan erat dengan pedunkulus serebelaris inferior.

Nukleus spinalis nervi trigemini dan traktusnya terletak pada aspek


anteromedial pedunkulus serebelli inferior. Korpus trapezoideum terbentuk dari
serabut-serabut dari nukleus koklearis dan nukleus korpus trapezoideum, berjalan
melintang di anterior tegmentum. Pada potongan ini di pars basilaris pontin tampak
masa sel kecil yang disebut nukleus pontis, yang menerima aferen dari serabut-
serabut kortikopontis krus serebri mesensefalon. Akson dari sel-sel ini membentuk
serabut-serabut transversal pontin yang menyilang garis tengah serta memecah traktus

19
20

kortikospinal dan kortikonuklear menjadi berkas-berkas kecil. Kemudian serabut ini


melanjutkan diri menjadi pedunkulus serebeli media dan dikirimkan ke hemisfer
serebelum (Snell, 2013).

Gambar 14. Penampang transversal melalui bagian kaudal pons setinggi kolikulus fasialis
(Snell, 2013)

b. Potongan Melintang Pons Melalui Bagian Kranial.

Bagian kranial pons mirip dengan kaudal hanya terdapat nukleus motorik dan
nukleus principalis nervi trigemini. Nukleus motorik nervus trigeminus terletak di
bagian lateral ventrikel keempat didalam formasio retikularis, serabut sarafnya
berjalan ke anterior keluar di permukaan pons anterior. Nukleus principalis nervi
trigemini terletak di sebelah lateral nukleus motorik nervus trigeminus, di bagian
inferior nukleus ini berlanjut sebagai nukleus traktus spinalis nervus trigemini.
Serabut aferen sensori masuk dari permukaan anterior pons di sebelah lateral serabut
motorik. Pedunkulus serebelaris superior terletak posterolateral dari nukleus motorik
nervus trigeminus, yang berhubungan dengan traktus spinoserebelaris anterior.
Korpus trapezoideus terletak di sisi yang sama dengan bagian kaudal. Lemniskus

20
21

lateralis dan lemniskus spinalis terletak di ujung lateral lemniskus medialis


(Arslan,2001).

Gambar 15. Potongan melintang pons melewati nukleus trigeminus (Snell, 2013)

2.1.4 Anatomi mesensefalon

Panjang mesensefalon sekitar 0.8 inci dan menghubungkan pons dan


serebelum dengan prosensefalon. Sumbu panjangnya miring ke depan ketika naik
melalui insisura tentori serebelli. Mesensefalon dilewati oleh saluran sempit,
aquaduktus serebri yang berisi cairan serebrospinal.

Mesensefalon terdiri dari dua belahan lateral yang disebut pedunkuli


serebrorum, setiap pedunkuli serebri dibagi menjadi bagian anterior, krus serebri dan
bagian posterior, tegmentum, oleh pita substansia grisea yang berpigmen, disebut
substansia nigra. Rongga mesensefalon yang sempit disebut akuaduktus serebri
menghubungkan ventrikel tiga dan empat. Tektum adalah bagian mesensefalon di

21
22

sebelah posterior aqueduktus serebri. Tektum memiliki empat tonjolan kecil yaitu dua
buah kolikulus superior dan dua buah kolikulus inferior. Aquaduktus serebri dilapisi
oleh ependymal dan dikelilingi oleh substansia grisea sentralis (Snell, 2013).

Gambar 16. Potongan axial setentang kolikulus superior di mesensefalon (Blumenfeld, 2010)

a. Potongan melintang mesensefalon setinggi kolikulus inferior

Potongan melintang setinggi kolikulus inferior, tampak nukleus substansia


grisea yang besar, terletak dibawah elevasi permukaan yang sesuai dan membentuk
bagian dari jaras audiotorik. Kolikulus menerima jaras dari lemnicus lateralis dan
berlanjut menjadi brachium mediale ke korpus genikulatum mediale. Nukleus
trochlear terletak di substansia grisea dekat bidang median tepat di posterior fasikulus
longitidinalis medialis. Serabut saraf nukleus ini keluar mengelilingi substansia grisea
sentralis ke lateral dan posterior dan meninggalkan mesensefalon tepat di bawah
kolikulus inferior. Serabut nervus trochlear tersebut bersilang di velum medulare
superius. Nukleus nervus trigeminus di mesensefalon terletak di sebelah lateral
akuaduktus serebri (Mendoza, 2008).

Dekusasio pedunkulorum serebelum superium menempati bagian tengah


tegmentum disebelah anterior akuaduktus serebri. Formatio retikularis-nya lebih kecil
daripada yang terdapat di pons dan terletak disebelah lateral dekusasio. Lemnicus
medialis naik di posterior dari substansia nigra; lemniskus spinalis dan trigeminalis

22
23

terletak di sebelah lateralnya. Lemnicus lateralis terletak disebelah posterior


Lemnicus trigeminali (Snell, 2013). Substansia nigra adalah sebuah nukleus motorik
besar yang terletak diantara krus serebri dan tegmentum dan ditemukan di seluruh
mesensefalon. Nukleus tersebut terdiri dari neuron multipolar berukuran sedang dan
memiliki granula inklusi pigmen melamin di dalam sitoplasmanya. Substansia nigra
mengatur tonus otot yang terhubung dengan korteks serebri, medula spinalis,
hipotalamus, dan nukleus basalis (Snell, 2013).

Gambar 17. Potongan melintang mesensefalon setinggi kolikulus inferior (Snell, 2013)

b. Potongan melintang setinggi kolikulus superior

Potongan melintang setinggi kolikulus superior, tampak nukleus substansia


grisea yang besar, terletak dibawah elevasi permukaan yang sesuai dan membentuk
bagian reflek visual. Kolikulus superior berlanjut menjadi brachium lateral ke korpus
genikulatum laterale. Kolikulus ini menerima jaras dari nervus optikus, korteks
visual, dan traktus spinotektalis. Serabut eferennya membentuk traktus tectospinal
dan tectobulbar, yang berperan pada reflek gerakan mata, kepala dan leher sebagai
respon terhadap rangsangan visual. Jaras aferen untuk reflek cahaya berujung di

23
24

nukleus pretectalis. Nukleus ini dalah sekelompok neuron yang terletak di dekat
bagian lateral kolikulus superior. Setelah sampai di nukleus pretectalis, serabut ini
melewati nukleus Edinger-Westphal. Serabut yang keluar kemudian ikut didalam
nervus okulomotorius. Nukleus okulomotorius terletak di substansia grisea sentralis
dekat bidang median, disebelah posterior fasikulus longitudinali smedialis (Snell,
2013).

Nukleus ruber adalah masa substansia grisea berbentuk bulat yang terletak
diantara akuaduktus serebri dan substansia nigra. Warnanya kemerahan akibat
vaskularisasinya dan pigmen besi yang terkandung didalam sitoplasmanya. Serabut
aferen mencapai nukleus ruber dari corteks serebri melalui kortikospinal, dari
serebelum melalui peduncularis serebelaris superior dan dari nukleus lentiformis,
nukleus subthalamicus, hypothalami, substansia nigra dan medula spinalis. Eferen
dari nukleus ruber ke medula spinalis melalui traktus rubrospinal, formatio retikularis
melalui rubroretikularis, thalamus dan substansia nigra. Formatio retikularis terletak
pada tegmentum disebelah lateral dan posterior nukleus ruber. Krus serebri identik
dengan tingkat kolikulus inferior (Baehr & Frotscher, 2005).

Gambar 18. Potongan melintang mesensefalon setinggi kolikulus superior (Snell,


2013)

24
25

2.1.5 Vaskularisasi Batang Otak


a. Vaskularisasi Medula
Pada medulla terdapat tiga vaskulariasi :
i. Arteri paramedian, yang menembus ke permukaan ventral batang otak dan
memperdarahi struktur medial
ii. Arteri sirkumferential pendek, yang melintang secara lateral pada batang
otak dan menembus permukaan bagian ventrolateral dan lateral
iii. Arteri sirkumferential panjang, yang melingkari batang otak dan
memperdarahi bagian posterior dan serebelum

Medula oblongata menerima perdarahan dari arteri spinalis anterior dan


posterior, arteri serebelar posterior inferior, dan cabang dari arteri vertebralis.
Perdarahan dari medulla dapat dibagi menjadi lebih kecil menjadi dua bagian;
cabang paramedian bulbar dan cabang lateral bulbar.

b. Vaskularisasi Pons
Pada bagian batas bawah pons, kedua arteri vertebral bersatu membentuk
arteri basilaris. Cabang pertama arteri basilaris adalah arteri serebelaris anterior
inferior. Setelah itu arteri paramedian dan sirkumferential pendek pontine dan
selanjutnya superior serebellar arteri. Terakhir arteri basilaris kemudia membagi
menjadi dua arteri serebral posterior. Perdarahan ke daerah pons dapat dibagi
menjadi tiga grup : yaitu pembuluh darah paramedian, arteri sirkumferensial
pendek dan arteri sirkumferential panjang.
c. Vaskularisasi Mesensefalon

25
26

Mesensefalon menerima darah dari percabangan arteri basilaris, serebral


posterior, superior serebelar, komunikans posterior, anterior dan posterior
choroidial. Perdarahan mesensefalon dapat dibagi menjadi arteri paramedian dan
arteri sirkumferensial (Brazis dkk., 2011).

Gambar 19. Arteri pada batang otak ( Waxman, 2013)

2.1.6 Nuklei Nervus Kranialis di Batang Otak

Kecuali nervus I (n. olfaktorius) dan nervus II (n. optikus), semua nervus
kranialis lainnya mempunyai hubungan yang erat dengan batang otak. Tempat-tempat
keluar masuk serat-serat atau berkas nervi kranialis pada permukaan batang otak
dapat dilukiskan secara sederhana sebagai berikut :

1. Setingkat mesensefalon
a. Nukleus Okulomotorius

26
27

Area nuklearis nervus okulomotorius terletak di substansia grisea


periakueduktus mesensefali, ventral dari akueduktus, setinggi kolikulus
superior. Area ini memiliki dua komponen utama : nukleus parasimpatis yang
terletak di medial disebut nukleus Edinger-Westphal yang mempersarafi otot-
otot intraokular dan kompleks yang lebih besar dan terletak lebih lateral
nukleus untuk empat dari enam otot-otot ekstraokuler. Selain itu juga terdapat
area nuklearis kecil untuk m.rektus palpebrae (Baehr & Frotscher, 2005).
Nervus ini keluar dari permukaan batang otak di daerah fossa
interpeduncularis dan mencapai orbita melalu fissure orbitalis superior
(Sukardi, 2013).
b. Nukleus Troklearis
Nukleus saraf kranial keempat terletak di ventral substansia grisea
periakueduktus tepat di bawah kompleks nukleus okulomotorius setinggi
kolikulus inferior. Serabut radikularnya berjalan di sekitar substansia grisea
sentralis dan menyilang ke sisi kontralateral di dalam velum medulare
superius (Baehr & Frotscher, 2005). Nervus ini keluar pada permulaan dorsal
batang otak, langsung di sebelah kaudal kolikulus kaudalis, selanjutnya
berjalan mengitari batang otak ke arah ventral. Selanjutnya nervus ini berjalan
di dalam dinding sinus kavernosus seperti halnya nervus oftalmikus dan
okulomotorius dan masuk orbita melalui fissura orbitalis superior
(Sukardi,2013).

2. Setingkat Pons
a. Nervus Trigeminus
Nervus trigeminus adalah saraf campuran. Saraf ini memiliki komponen yang
lebih besar (porsio mayor) yang terdiri dari serabut sensorik untuk wajah dan
komponen yang lebih kecil (porsio minor) yang terdiri dari serabut motorik
untuk otot-otot pengunyah. Nukleus sensorik nervus trigemini ini terbagi
menjadi nukleus sensorik prinsipalis nervi trigemini (untuk raba dan
diskriminasi) dan nukleus spinalis nervi trigemini (untuk nyeri dan suhu).

27
28

Nukleus sensorik prinsipalis nervi trigemini terletak di bagian dorsolateral


pons. Sedangkan nukleus motorik terletak di bagian lateral tegmentum pontis.
(Baehr & Frotscher, 2005) Nervus ini keluar dari permukaan batang otak pada
permukaan ventrolateral pons. Ketiga cabang utama nervus trigeminus
meninggalkan kavitas cranii melalui fisura orbital superior (nervus
oftalmikus), foramen rotundum (nervus maksilaris) dan foramen ovale
(nervus mandibularis) (Sukardi,2013).

b. Nervus Abducens
Nukleus nervus kranialis keenam terletak di kaudal tegmentum pontis, tepat di
bawah dasar ventrikel keempat. Nervus abducens kemudian berjalan di
sepanjang permukaan ventral pons di lateral arteri basilaris, menembus dura
dan keluar dari permukaan batang otak diantara pons dan tepi kranial olive-
piramis. Nervus ini kemudian berjalan di dalam sinus cavernosus sebelum
mencapai orbita melalu fissure orbitalis superior (Sukardi,2013).

c. Nervus Fasialis
Nervus fasialis memiliki dua komponen. Komponen yang lebih besar murni
komponen motorik dan bertanggung jawab untuk otot ekspresi wajah.
Komponen yang lebih kecil, yaitu nervus intermedius, yang mengandung
serabut aferen visceral dan somatic, serta serabut eferen visceral. Nukleus
nervus fasialis (N.VII) terletak di bagian ventrolateral dari tegmentum
pontine.
Nervus intermedius mengandung beberapa komponen aferen dan
eferen. Serabut aferen gustatorik memiliki badan sel serabut aferen untuk
pengecapan yang terletak di ganglion genikulatum yang mengandung sel-sel
pseudounipolar. Serabut aferen ini berasal dari dua pertiga anterior lidah (taste
buds). Serabut ini awalnya disertai oleh nervus lingualis (cabang nervus
mandibularis, divisi terbawah nervus trigeminus) dan berjalan melalui korda
timpani menuju ganglion genikulatum dan kemudian menuju nukleus traktus

28
29

solitarus. Serabut somatic arefen yang merepresentasikan area kecil di telinga


luar, kanalis auditorius eksternus dan permukaan eksternal gendang telinga
berjalan di nervus fasialis ke ganglion genikulatum dan kemudian ke nukleus
sensorik nervi trigemini. Nervus intermedius juga mengandung serabut
parasimpatis eferen yang berasal dari nukleus salivatorius superior yang
terletak di medial dan kaudal nukleus motorik N.VII. beberapa radiks nukleus
ini meninggalkan cabang utama nervus fasialis setinggi ganglion genikulatum
dan melanjutkan ke ganglion pteriogopalatina dan masuk ke dalam glandula
lakrimalis dan glandula lakrimalis mukosa nasalis. Serabut radiks lain berjalan
ke lebih kaudal menuju korda timpani dan nervus lingualis, ke ganglion
submandibulariss tempat ditemukan adanya relay sinaptik. Serabut
postganglionic mempersarafi glandula sublingualis dan glandula
submandibularis (Baehr & Frotscher, 2005).

3. Setinggi Medula oblongata


a. Nervus Vestibulocochlear
Nervus kokhlearis dibentuk oleh prosesus sentral sel ganglion spirale, berjalan
di sepanjang kanalis auditorius internus bersama dengan nervus vestibularis,
melewati ruang subarachnoid di cerebellopontine angle, dan kemudian masuk
ke batang otak tepat di belakang pedunkulus serebelaris inferior. Di nukleus
kokhlearis ventralis, serabut-serabut nervus kokhlearis bercabang dua,
masing-masing melanjutkan ke lokasi relay berikutnya di bagian ventral atau
dorsal nukleus kokhlearis. Neuron kedua menghantarkan impuls kearah
sentral melalui beberapa jaras.
Akson yang berasal dari nukleus kokhlearis ventralis menyilang garis
tengah di dalam korpus trapezoideum. Beberapa akson ini membentuk sinaps
dengan neuron lanjutan di korpus trapezoideum itu sendiri, sedangkan yang
lainnya melanjutkan ke stasiun relay berikutnya yaitu nukleus olivarius
superior, nukleus lemniskus lateralis atau formasio retikularis. Impuls

29
30

auditorik asendens kemudian berjalan melalui lemniskus lateralis ke kolikulus


inferior.
Akson yang muncul dari nukleus kokhlearis dorsalis menyilang garis
tengah di belakang pedunkulus serebelaris inferior, beberapa diantaranya di
stria medularis dan yang lainnya melalui formasio retikularis dan kemudian
berjalan naik di lemniskus lateralis ke kolikulus inferior, bersama dengan
akson dari nukleus kokhlearis ventralis. Dan berproyeksi ke korpus
genikulatum medial dan ke radiasio auditoria dan selanjutnya ke korteks
auditorik primer.
Bagian vestibularis dari N.VIII mengirimkan proyeksi dari sakulus,
utrikulus, dan tiga kanal semisirkularis di telinga bagian dalam ke nukleus
vestibularisis batang otak (meskipun beberapa mungkin bersinaps langsung di
lobus flocculonodular dari otak kecil). Ada empat nukleus vestibularis:
superior, inferior, medial, dan lateral. Nuklei vestibularis superior terletak di
anterior pedunkulus serebellaris superior di wilayah dorsolateral bagian
kaudal pons. Tiga nukleus lainnya di wilayah perbatasan pontine-medula dan
memanjang ke kaudal ke dorsolateral medula, terutama nukleus vestibularis
inferior dan medial (Baehr & Frotscher, 2005).

b. Nukleus ambiguus
Nukleus ambiguus adalah nukleus motorik bersama nervus glosofaringeus dan
nervus vagus dan pars kranialis nervus aksesorius. Nukleus ini menerima
impuls desendens dari korteks serebri kedua hemisfer melalui traktus
kortikonukleares. Akson yang berasal dari nukleus ambiguus berjalan di
dalam nervus glosofaringeus dan nervus vagus serta pars kranialis nervus
aksesorius ke otot-otot palatum mole, faring dan laring dan ke otot-otot lurik
bagian atas esophagus. Nukleus ambiguus juga menerima input aferen dari
nukleus spinalis nervus trigeminus dan dari nukleus traktus solitarius. Nukleus
ambiguus terletak di sebelah dorsal dari nukleus olivari superior di sekitar
pusat dari tegmentum rostral medula (Baehr & Frotscher, 2005).

30
31

c. Nervus Hipoglossus
Nukleus nervus hipoglossus terletak dekat dengan garis meridian. Nukleus ini
berada di sebelah kranial dari batas caudal medula oblongata sampai hampir
mencapai perbatasan medula oblongata dan pons. Nervus ini keluar mula-
mula sebagai radiculi pada cekungan antara piramis dan olive dan selanjutnya
radiculi tersebut membentuk satu berkas yang keluar dari kavitas kranii
melalui kanalis hipoglossus (Baehr & Frotscher, 2005).

Gambar 20. Nuklei saraf kranialis sisi dorsal (Baehr & Frotscher, 2005)

31
32

Gambar 21. Nuklei saraf kranialis motorik dan parasimpatis sisi lateral
(Baehr & Frotscher, 2005)

32
33

Gambar 22. Nuklei somatosensory saraf kranial sisi lateral (Baehr & Frotscher, 2005)

Gambar 23. Posisi Beberapa Nukleus Nervus Kranialis. A. Proyeksi Permukaan pada
Aspek Batang Otak. B. Penampang Melintang. Nuklei sensorik berwarna biru,
nukleus motorik berwarna merah.

33
34

2.1.7 Traktus yang melintasi batang otak


1. Pedunkulus serebelaris Superior
Pedunkulus serebelaris superior menghubungkan cerebellum dengan
mesensefalon (gambar 2.6 B). Dekusasio pedunkulus serebelaris superior
terletak di bagian sentral tegmentum mesensefalon dan merupakan gambaran
utama di bagian bawah mesensefalon (Singh, 2010).
Jalur ini merupakan output eferen utama dari nukleus serebelar ke
korteks (melalui nukleus ventral lateralis talamus). Pedunkulus serebelaris
superior juga mengirim kolateral ke nukleus ruber, nukleus retikuler lateral,
dan nukleus olivary inferior. Jalur ini sebagian besar terdiri dari serat eferen,
jalur ini juga mencakup beberapa masukan aferen dari medula spinalis
(traktus spinoserebellar ventralis) dan nukleus motorik mesencephalic dari
N.V yang mengatur otot pengunyahan (saluran trigeminoserebellar ).

2. Pedunkulus serebelar media

Pedunkulus serebelar media adalah serat melintang besar yang


menghubungkan serebelum dengan pons. Pedunkulus serebelar media terdiri
dari serat corticopontoserebellar yang mewakili masukan kontralateral dari
hemisfer serebri untuk otak kecil. Nervus trigeminalis (N.V) dapat dilihat
untuk keluar pada permukaan lateral pons melalui pedunkulus serebelar media
V (gambar 2.6 B)

3. Pedunkulus Serebelar Inferior

Pedunkulus serebellar inferior adalah sumber utama masukan ke


serebelum dari medula spinalis dan nukleus batang otak. Pedunkulus serebelar

34
35

inferior ini menghubungkan serebelum dengan medula oblongata. Hal ini


sangat menonjol pada bagian dorsolateral dari atas medula (gambar 2.6 B).

4. Trapesoid body

Trapesoid body adalah jalur melintang internal dalam caudal pons, di


dorsal nukleus pontin, yang membawa serat dekusasio dari nukleus koklearis
ventral pada satu sisi dari batang otak ke nukleus olivarius superior pada sisi
yang berlawanan.

5. Pedunkulus Basis

Pedunkulus basis , juga dikenal sebagai pedunkulus serebri atau krus


serebri, terdiri dari traktus kortikospinalis, kortikobulbar, dan kortikopontin
dari korteks ipsilateral. Traktus ini menempati bagian ventral otak tengah dan
terletak di anterior dari substantia nigra. Di dalam pons, pedunkulus basis
terbagi menjadi fasciculi kecil diselingi di antara nukleus pontin di mana
sebagian besar dari serat yang membentuk pedunkulus basis berakhir.

6. Traktus Piramidalis

Traktus piramidalis terletak di bagian ventral medula dan mewakili


serat kortikospinalis yang tersisa dari dasar pedunkuli setelah sebagian dari
aksonnya bersinapsis di batang otak. Sebagian besar serat akan menyilang dan
turun sebagai saluran kortikospinalis lateral (dekusasio piramidalis) . Yang
lain (sekitar 5-10%) akan tetap ipsilateral sebagai saluran kortikospinalis
ventral.

7. Kortikobulbar dan Kortikopontin

35
36

Traktus kortikobulbar dan kortikopontin adalah jaras desenden di


pedunkulus basis yang berakhir pada berbagai nukleus batang otak, termasuk
nukleus ruber, nukleus olivarius inferior, saraf kranial, dan nukleus pontine.

8. Fasikulus Longitudinalis Medialis (FLM)

Traktus ini mengandung serat ascendens dan descendens terutama


terdiri dari koneksi nukleus vestibularis ke nukleus saraf kranial III, IV, dan
VI. Sebagian FLM berfungsi untuk mengkoordinasikan gerakan mata dengan
perubahan posisi kepala. Saluran ini juga meluas melalui medula oblongata ke
bagian servikal medula spinalis, menempati posisi di sepanjang sulkus median
ventralis. Di daerah ini mengandung serat descenden dari nukleus vestibularis
medial yang berfungsi untuk penyesuaian postural kepala dalam
keseimbangan dan untuk mengakomodasi perubahan dalam posisi tubuh.

36
BAB III

KESIMPULAN

Batang otak terdiri atas medula oblongata, pons dan mesensefalon. Bagian ini
menghubungkan kedua hemisfer serebri dengan medula spinalis. Batang otak terelak
pada bagian basal os oskipitalis dan berhubungan dengan serebelum dan sebagian
besar ditutupi oleh serebellum. Batang otak mengandung banyak serabut asenden dan
desenden. Beberapa diantaranya ada pada sepanjang batang otak, memiliki asal di
medula spinalis atau hemisfer serebri atau sebaliknya.

Mesensefalon terbagi menjadi bagian dorsal dan ventral. Bagian dorsal


dikenal sebagai tektum, yang sebagian besar terdiri atas kolikulus inferior dan
superior. Bagian ventral mesensefalon dikenal sebagai tegmentum. Pada bagian ini
dibatasi oleh serabut massif dari krus serebri. Kemudian berlanjut ke bagian paling
ventral yaitu basis.

Pons terdiri dari dua bagian, basis dan tegmentum. Basis berisi sejumlah
kelompok neuron, nukleus pontis dan banyak berkas serat yang menyebrang yang
membentuk pedunkulus serebelaris media (pontoserebelar) pada setiap sisi.
Pedunkulus ini mengubah pons menjadi jembatan yang menghubungkan hemisphere
serebelar diatas bagian ventral ventrikel keempat.

Medula oblongata menghubungkan pons di bagian superior dan medula


spinalis dibagian inferior. Struktur internal medula oblongata dibagi menjadi empat
tingkatan yaitu tingkat decusatio piramidum, tingkat decusatio lemniskus, tingkat
olive, tingkat medula oblongata tepat di inferior pons.

37
38

DAFTAR PUSTAKA

Arslan O. Brainstem. Neuroanatomical Basis Of Clinical Neurology . New


York 2001, The Parthenon Publishing Group. P 11-30

Baehr M, Frotccher M. Brain Stem.Duus’ Topical Diagnosis in Neurology 4


th
ed. Jakarta 2007, EGC. Hal 103-197.

Blummenfeld, Hall. Neuroanatomy Through Clinical Cases. 2nd Edition.


Massachuetes 2010.Sinauer Assc. P 614-625.

Brazis P, Masdeu JC, Biller J. Localisation in Clinical Neurology. 6th ed.


Philadelphia 2011. Lippincott Williams & Wilkins. P 385-398.
Mendoza JE, Foundaz AL. Brain Stem. Clinical Neuroanatomy, A
Neurobehavior approach. New york 2008, Springer. P 77-106.
Snell RS. Batang Otak. Neuroanatomi Klinik ed 7. Jakarta 2014, EGC. Hal
202-222.
Sukardi E. Neuroanatomia Medica. Jakarta 2013, UI Press. Hal 133-144
Waxman G. The brain stem and serebelum. Clical Neuroanatomy 26thed.
New York 2010, The McGraw-Hill Companies. P 79-99.
Netter Frank H. Atlas of neuroanatomy and neurophysiology. Special
Edition. USA 2002. Icon Custom Communication. P 7-8

Anda mungkin juga menyukai