Mereview Buku Budaya Dan Masyarakat
Mereview Buku Budaya Dan Masyarakat
2020
_________________________________________________________________
Kuntowijoyo
terhadap perkembangan masyarakat dan budaya, Symbol dan hal-hal yang melatar
masyarakat, kultrul buadayah, menulis buku ini sebagai sarana dalam memahami
dan meilihat perkembangan masyarakat lebih luas. Dalam hal ini kuntowijaya
menciptakan suatu makna, atau pengunkapan makna yang merujuk pada realitas
karena sedemikian luasnya bentuk-bentuk simbolis maka dalam buku ini hanya
1
budaya, dan sosiologi kesenian. Guna dalam mencari relasi atau keterkaitannya
tertentu dalam masyrakat dan pikiran serta modus yang mendasari pikran atau
dengan system nilai-nilai, pikiran, dan symbol berpangkal pada pemikiran marx
yang berpengaruh kuat pada para ilmuan, baik ilmuan marxsisme dan non-
melihat realiatas sosial, yang mana konsep determinis ini secara tegas
dari tingkatan dan kondratnya. Menurut Abell salah satu yang menghubungkan
kondisi sosial ekonomi dan superstruktural budaya ialah psikologi. Dasar sosio-
ketengangan sosial itu sendiri. Kita harus sadari kejiwaan dan mentalitas yang
mebentuk aspek imajiner suatu sosial dan menghindari meyampa ratakan suatu
sejarah yang bersifat idealis, tentang semangat zaman. Kita lihat dalam perjalanan
2
sosial tertentu, ternyata dapat memiliki cita-cita yang sama, baik dari kalangan
masyarakat kerajaan dan petani menjadi satu tujan dan cita-rasa yang sama.
kita akan temukan hubungan seni dan agama islam, unsur-unsur agama-agama
yang saling kait mengaitka dalam kesenian dan hadirnya usnur-unsur estetika
nyanyian dan musik, Agama ritualistik cenderung kepada seni-seni piktorial, dan
dan musik. Untuk memahami nilai etetis dalam agama islam, perluh kita ketahaui
bahwa agama islam salah satu bentuk agama ritualistic dan agama cinta. Perluh
terlebih dahulu kita pahami dalam ritual agama islam ada yang bersifat ibadah
mahdah dan gairuh mahda, dari ibadah mahda ada wajib dan sunnah. Dari ritual
disini hanya bersifat aksidennya semata, ibadahnya bersifat subtansi namun efek
Ibadah haruslah bersifat murni karena merupakan bagian dari subtansi agama.
kuat kaitannya dengan system kepercayaan, seperti hal terdapat dalam music
jawa, melodi dalam music jawa banyak yang sesuai dengan siklus waktu dalam
system pengetahuan jawa hal ini disinggung dalam tulisan Judith backer.
Misalnya saja music gamelan sekaten mengandung suatu ide. Pada hemat
3
menggunakan kesunyian sebagai bagian integral dari komposisinya, lebih
menegaskan suasana fana bagi yang sedang menjalani suluk. Setiap gong terasa
sebagai simbol bagi tercapainya suatu tingkat (maqam) tertentu setelah orang
melakukan pengkajian tekstual dan juga mobilitas difusi, yakni berusaha untuk
meneliti perpindahan (migrasi) sebuah gejala seni secara horisontal dari daerah ke
kelompok petani ke pegawai negeri, gejala seni tentu akan mengalami perubahan.
dalam masyarakat karena merupakan peroses dari perubahan sosial itu sendiri.
menganggapnya sebagai alat penghasil uang semata. Dari latar belakan ini
4
Kuntiwijoyo menemukan dan menganalisis perbedaan yang mencolok dari
beberapa tokoh baik socialism atau psikolog. Berbeda jauh dari marxr, emile
Anomie akan terjadi jika tidak terjadinya solidaritas, pembagian kerja yaitu organ-
normal seperti hal organ tubuh harus saling berkerjasama terhadap aturan-aturan
yang sesuai. Letak perbedan antara kedua tokoh ini bahwa marx beranggapan
bahwa anomie terjadi tidak akan lama hanya semenatara, dan dapat dihindari.
keterasingan pada diri manusia meruapakan sesuatu hal yang sudah ada pada
seperti pertentangan antara masjid dan pasar. Pengalihan demi pengalihan nilai-
nilai dalam perubahan sosial tak bisa di elakkan karena gejela moderisasi,