Anda di halaman 1dari 3

ARTIKEL ILMIAH POPULER

MENINGKATKAN BELAJAR INTERAKSI SISWA


MELALUI TPS

Oleh :

Abdulloh, S.Pd.

Guru SDN 02 Majalangu

Pemalang

Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan mental seorang
anak yang nantinya diharapkan akan menjadi seorang manusia biasa yang mampu
berinteraksi baik dengan lingkungannya, baik secara individu maupun secara makhluk
sosial. Kurikulum 2013 ditujukan untuk membentuk karakter/sikap peserta didik. Oleh
karena itu, pembelajaran dilaksanakan secara kolaboratif yang menuntut siswa untuk
dapat berinteraksi dan bekerjasama dalam mencapai tujuan dari pembelajaran. Salah
satu unsur agar tujuan pembelajaran dapat tercapai adalah dengan adanya kerjasama.
Bekerja sama akan membuat seseorang mampu melakukan sesuatu lebih banyak
daripada ketika sendirian. Kerjasama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan
pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau
dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

“Proses pembelajaran pada suatu pendidikan dilaksanakan secara interaktif, inspiratif,


menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”

Masalah kerjasama belajar merupakan masalah yang patut diperhatikan, sebab


Bekerja sama akan membuat seseorang mampu melakukan sesuatu lebih banyak
daripada ketika sendirian. Kerjasama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan
pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau
dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. “Kerjasama ialah upaya saling
membantu antara dua orang atau lebih, antara individu dengan kelompok dan antara
kelompok dengan kelompok lainnya dalam melaksanakan tugas atau menyelesaikan
problema yang dihadapi dan atau menggarap berbagai program yang bersifat prosfektif
guna mewujudkan kemaslahatan dan kesejahteraan bersama” (Majid, 2009:157).
Dari beberapa uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa kerjasama belajar siswa
merupakan Kendala yang dialami oleh guru kelas yaitu siswa masih malu dan masih
sulit untuk berkolaborasi antara sesama teman, siswa banyak yang bermain dan tidak
memperhatikan guru ketika menjelaskan di depan dan tidak banyak siswa yang saling
mengeluarkan pendapat antar sesama teman di kelas.

Model pembembelajaran kooperatif tipe think pair and share model


pembelajaran yang tumbuh dari pembelajaran kooperatif dan waktu-tunggu. Menurut
Al-Tabany (2014:130) “Strategi think pair and share (TPS) atau berpikir berpasangan
berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa”. “Pendekatan ini merupakan cara yang efektif untuk mengubah
pola diskusi dalam kelas, think pair and share memiliki prosedur yang ditetapkan secara
eksplisit untuk memberi waktu lebih banyak kepada siswa untuk berpikir, menjawab
dan saling membantu satu sama lain” (Majid, 2014:191). Trianto (2010:81)
mengemukakan bahwa “think pair share atau berpikir berpasangan berbagi merupakan
jenis cooperative learning yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa”.
Model kooperatif tipe think pair and share adalah salah satu model kooperatif yang
diterapkan dengan berpasangan dengan teman di kelas untuk menciptakan sikap
kerjasama yang baik dan aktif antar sesama teman lainnya dan membentuk interaksi
dan pola diskusi yang baik dalam proses pembelajaran.

Pada hakikatnya model ini dituntut untuk saling berpartisispasi dalam berpendapat dan
menunjukkan kerjasama kelompok yang aktif dalam proses pembelajaran.

Beberapa kelebihan model think pair share menurut laura (dalam Erwidiya, 2014:6)
“antara lain mudah diterapkan pada tingkat kemampuan berpikir dan dalam setiap
kesempatan, diskusi dalam bentuk kelompok kecil sangat efektif untuk memudahkan
siswa memahami materi dan memecahkan permasalahan”.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada banyak manfaat kerjasama siswa
dalam proses pembelajaran yaitu siswa dapat saling menghargai pendapat antar
sesama teman, dapat mengembangkan sikap kepemimpinanan dalam bekerjasama
pada proses pembelajaran dan dapat membentuk persaingan yang sportif untuk
mencapai prestasi belajar siswa yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai