Oleh :
Abdulloh, S.Pd.
Pemalang
Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan mental seorang
anak yang nantinya diharapkan akan menjadi seorang manusia biasa yang mampu
berinteraksi baik dengan lingkungannya, baik secara individu maupun secara makhluk
sosial. Kurikulum 2013 ditujukan untuk membentuk karakter/sikap peserta didik. Oleh
karena itu, pembelajaran dilaksanakan secara kolaboratif yang menuntut siswa untuk
dapat berinteraksi dan bekerjasama dalam mencapai tujuan dari pembelajaran. Salah
satu unsur agar tujuan pembelajaran dapat tercapai adalah dengan adanya kerjasama.
Bekerja sama akan membuat seseorang mampu melakukan sesuatu lebih banyak
daripada ketika sendirian. Kerjasama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan
pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau
dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pada hakikatnya model ini dituntut untuk saling berpartisispasi dalam berpendapat dan
menunjukkan kerjasama kelompok yang aktif dalam proses pembelajaran.
Beberapa kelebihan model think pair share menurut laura (dalam Erwidiya, 2014:6)
“antara lain mudah diterapkan pada tingkat kemampuan berpikir dan dalam setiap
kesempatan, diskusi dalam bentuk kelompok kecil sangat efektif untuk memudahkan
siswa memahami materi dan memecahkan permasalahan”.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada banyak manfaat kerjasama siswa
dalam proses pembelajaran yaitu siswa dapat saling menghargai pendapat antar
sesama teman, dapat mengembangkan sikap kepemimpinanan dalam bekerjasama
pada proses pembelajaran dan dapat membentuk persaingan yang sportif untuk
mencapai prestasi belajar siswa yang lebih baik.