Anda di halaman 1dari 34

Dr.

SUSSYLAWATI SpPK
§ Pendahuluan
§ Proses pembentukan urine
§ Kelainan fungsi ginjal
§ Analisa hasil urinalisis
§ Kesimpulan
¡ Ginjal merupakan salah satu organ
penting didalam tubuh
¡ Penyakit ginjal merupakan penyakit
katastropik (dapat membahayakan
jiwa dan berbiaya tinggi)
¡ Salah satu pemeriksaan fungsi ginjal
adalah dengan urinalisis
¡ Urine terbentuk dari proses :
§ filtrasi,
§ sekresi,
§ Absorbsi
§ eksresi
FUNGSI FILTRASI GINJAL

• MEREABSORBSI GLUKOSA
ABSORBSI DAN ASAM AMINO

• REGULASI ELEKTROLIT: NA+ K+


HEMOSTASIS • REGULASI C.TUBUH & TEK DARAH
• KESEIMBANGAN ASAM BASA

• HORMON ERYTHROPOITIN,
PRODUKSI • ENZYM RENIN
• VITAMIN D

EKSRESI
¡ DARAH
¡ URINE : RUTIN DAN INDIKASI
¡ Sewaktu => pem rutin
¡ Pagi => sedimen, berat jenis
¡ 24 jam => pem kuantitatif
— Pemeriksaan Rutin
— Pemeriksaan atas indikasi
¡ Pemeriksaan makroskopis
¡ Pemeriksaan mikroskopis
¡ Pemeriksaan kimiawi

Masing masing pemeriksaan dapat


saling berhubungan
URINE BARU / PAGI

KOCOK

MACROSCOPIC

ØWARNA
ØBAU
ØKEKERUHAN SEDIMENT
SUPERNATANT
MICROSCOPIC

ØERYTHROCYTE
ØLEUKOCYTE
ØEPHITEL
ØCRYSTAL
ØCAST
PRA ANALITIK PASCA
ANALITIK ANALITIK

Pencatatan &
• PMI & PME pelaporan
Persiapan & • Analisis • Verifikasi
Preparasi sampel • Analisa hasil
sampel yang • Faktor • Validasi
memenuhi interferensi
• TAT
syarat

TAT = Turn Around Time


Urine lama :
§ Glukosa,benda keton & bilirubin menurun
(negatip palsu)
§ PH naik
§ Kontaminasi bakteri
§ Kekeruhan menurun => kristalisasi
=> Gunakan selalu urine baru dengan batas
waktu ≤ 2 jam
§ Warna dan bau : dipengaruhi makanan ,
infeksi dan obat
§ Kekeruhan => protein, lekosit, bakteri dan
spermatozoa
§ Volume : poliuria > 3000 ml/24 jam, oligouria <
400 ml/24 jam
§ Sampel Volume urine : 12 ml
— Tdd metode Dipstick dan manual.
— Kualitatif , semi kuantitatif dan kuantitatif
— Penilaian berdasarkan perubahan warna
/ kekeruhan yang terjadi akibat reaksi
kimia.
Test kimiawi

• Protein
• Glukosa
• pH
• Berat jenis
• Darah
• Lekosit
• Nitrit
• benda keton
• Urobilinogen
• bilirubin
a. Protein : (+) -> test konfirmasi asam
sulfosalisilat
▪ false pos : PH basa, fosfat -> beri
asam
▪ Protein Bence Jones
▪ Bila (+) disertai dengan kelainan
sedimen -> silinder (+)
b. Glukosa :bersifat reduktor
▪ nilai ambang ginjal ( perhatikan usia
lanjut dan wanita hamil)
▪ Negatip palsu : vitamin C, tetra siklin,
benda keton (>+4), urin lama
▪ Positip palsu : sisa detergent
(peroksidase)
▪ Test konfirmasi => test Benedicht
C. PH ≈ keasaman darah dan jenis kristal
urin .
§ PH normal : 4,5 – 8.0

§ PH berhubungan dengan kristal urin


▪ PH Asam : kristal cystein,oksalat,urat dsb
▪ PH basa : kristal fosfat,CaCO3
d. Berat jenis : (normal 1.003 – 1.030 )

=> menentukan status hidrasi

▪ urine pagi

▪ Koreksi thdp :
▪ protein urine (kurangi 0.003/gr prot/dl)

▪ glukosa urine (kurangi 0.004 /gr glukosa/dl


e. Darah : (Hb, mioglobin, eritrosit )

▪ Pos palsu :
peroksidase,bakteri,hypokhlorit
▪ Neg palsu : vitamin C,tetrasiklin,
BJ tinggi dan PH alkali
F. Lekosit esterase:

§ Deteksi granulosit saja


§ Konfirmasi dg pem sedimen urine
§ Pos palsu : kontaminasi / urin lama,
§ Neg palsu : limfosit, prot > 500 mg/dl,
glukosa >3 g/dl, BJ tinggi, detergen,
sabun, gentamisin
G. Nitrit (pos : bakteriuria > 105 / cc
urine)
§ Hsl neg belum tentu tdk ada bakteri
§ Pos palsu : obat fenazopiridin,bit, urin
lama
§ Neg palsu : vitamin C > 25 mg/dl
H. benda keton :
§ Benda keton : aseton,asetoasetat ,β
hydroksi butirat
§ Pos palsu : levodopa,captopril,
§ Neg palsu : BJ urin tinggi,urin lama

I. Urobilinogen:
§ Pos palsu :p-amino salicylic acid
§ Neg palsu : urin lama, formalin > 200
mg/dl
J. Bilirubin
▪ Test foam , bl pos => konfirmasi dg test
Fouchet
▪ Berhubungan dengan kadar bilirubin
direk darah, biasanya ditemukan dalam
urine bila kadar bilirubin dalam darah
> 3 mg/dl
▪ Pos palsu : obat phenazopyridine
▪ Neg palsu : urin lama, vitamin C > 25
mg/dl dan nitrit yang tinggi
¡ Perhatikan penggunaan mikroskop
¡ Lensa Okuler 10 x
¡ Lensa Objective 40 x
¡ Pergunakan cover glass
¡ Lakukan pemeriksaan
eritrosit,lekosit,kristal,epitel,silinder,bakteri
,parasit dsb
A. eritrosit
▪ Sel tidak berinti
▪ Bedakan dengan jamur,kristal
oksalat,droplet oil ( beri asam asetat 2 %
atau toluidine biru)
A. eritrosit
▪ Hub pem mikroskopis dan kimiawi :
▪ Kimiawi (+), sedimen (+) => hematuria
▪ Kimiawi (+) ,sedimen (-) => eritrosit lisis
(Hb uria)
▪ Kimiawi(-),sedimen (+) => jamur, oksalat
▪ Sedimen (++),protein uria(+) => silinder
eritrosit (+)
¡ B. Lekosit :
§ Bisa disertai dengan bakteriuria
§ Bl leko(+), bakteri (-) : infeksi sal kencing
karena TBC,trichomonas, jamur, chlamydia,
mycoplasma virus
§ Bila leko (-),bakteri (+ ) : kontaminasi atau urin
lama
§ Korelasi dengan pem kimiawi :
▪ L.Esterase (+),sedimen lekosit (-) =>
lisis
▪ L.Esterase (-), sedimen (+) => non
granulosit
▪ L.Esterase (+),sedimen(+) , protein
uria(+) => silinder lekosit(+)
¡ d. kristal:
▪ Jenis kristal berhubungan dengan PH urine
▪ PH Asam : kristal cystein,oksalat,urat dsb
▪ PH basa : kristal triple fosfat, amorf
phosphat ,calsium carbonat (CaCO3)

oksalat Triple phosphat


¡ Kristal, eritrosit dan lekosit dapat
mengalami lisis pada keadaan ….
§ Berat jenis urine rendah ( BJ < 1.010)
§ PH alkali (PH > 7.0)
¡ Perhatikan tahap tahap pemeriksaan
¡ Jenis sampel urine harus sesuai dengan
jenis pemeriksaan
¡ Volume sampel urine harus cukup
¡ Urine lama akan menyebabkan hasil
pemeriksaan menjadi positip atau negatip
palsu
¡ Ada korelasi antara pemeriksaan
makroskopis, mikroskopis dan kimiawi
Urine
Terimakasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai