Anda di halaman 1dari 11
PERT PORN jsveatad. Portion: hagh psi Isi dan Tuj Art otic her Minar at juan Pembelajaran_ ae p penting dalam proses pengelolaan investasi adalah evaluasi 1 a portofolio. Evaluasi kinerja portofolio digunakan untuk _menjawab pertanyaan “seberapa jauh portofolio yang disusun semiampu meningkatkan pengembalian bagi investor secara efisien?”. - Bab ini membahas alasan penting dan komponen evaluasi kinerja -portofolio, serta perhitungan indeks untuk memudahkan investor _ memperoleh benchmark atau patokan. ' Dengan mempelajari evaluasi kinerja_portofolio, pembaca _ diharapkan: 1, dapat menjelaskan alasan penting mengevaluasi_ kinerja portofolio, . mampu menjelaskan dan menghitung kinerja portofolio _ dengan Indeks Sharpe, mampu menjelaskan dan menghitung kinerja portofolio be dengan Indeks Treynor, mampu menjelaskan dan menghitung kinerja portofolio dengan Indeks Jensen. ee tiga perspektif pelaku investasi. P. ee d . Pertama, bagi pemilik dana atau investor, evaluasi kinerja portofolio bermanfaat untuk: a. membantu investor mengidentifikasi kebijakan investasi yang paling tepat sejalan dengan tujuan berinvestasi, b. sebagai bagian penting untuk mendapatkan feedback dan menjadi mekanisme kontrol, untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan strategi investasi yang telah diterapkan, c. membantu merekonstruksi komitmen untuk berinvestasi, 4 membantu menetapkan fokus untuk menata ulang proses investasi yang menghasilkan kinerja kurang bagus. Umumnya, pengelolaan investasi dilakukan oleh investor profesional atau disebut pula manajer investasi, yang dipercayai oleh pemegang saham individu ataupun institusi. Alokasi aset yang efisien tergantung pada kemampuan investor profesional. Oleh karenanya, alasan penting kedua mengapa evaluasi kinerja portofolio diperlukan adalah bagi manajer investasi, adalah karena insentif manajer investasi tergantung pada seberapa mampu mereka mengelola dana investor dengan biaya yang éfisien. Evaluasi kinerja portofolio bermanfaat pula sebagai umpan balik dan mekanisme kontrol, — sekaligus bahan untuk meningkatkan keahlian profesionalitas penyusunan portofolio. _ Secara periodik, manajer investasi melaporkan tugas mereka _ dalam bentuk laporan pengembalian investasi (investment return) yang dilengkapi dengan portofolio pembanding atau benchmark _Maginn et. al (2007). Jl paced armas Poe Bate att apa saja yang menjadi fokus evaluasi. Menurut Maginn et. al_ 7), terdapat tiga komponen evaluasi kinerja, yaitu: . Bagaimana kinerja akun investasi? b. Mengapa akun tersebut mampu berkinerja sesuai dengan prediksi? c. Apakah kinerja tersebut dihasilkan oleh suatu kebetulan atau karena memang faktor skill pengelola akun? Yang dimaksud dengan akun adalah catatan rupiah atas transaksi di pasar modal sebagaimana telah diuraikan di bab sebelumnya. Pertanyaan pertama berkaitan dengan alat pengukuran kinerja (performance measurement). Pengukuran kinerja dilakukan dengan menghitung tingkat pengembalian (rates of return) setiap terdapat perubahan nilai akun pada periode waktu tertentu. Pertanyaan kedua berhubungan dengan karakter kinerja (performance attribution). Setelah hasil evaluasi kinerja diketahui, investor perlu membandingkannya dengan kinerja portofolio lain yang setara, atau disebut sebagai benchmark. Pertanyaan terakhir berkaitan dengan penilaian kinerja (performance appraisal). Investor perlu mengevaluasi seberapa besar (magnitude) dan konsistensi pencapaian kinerja (Maginn, et al., 2007). Bab ini memfokuskan pembahasan pada fokus ketiga, yaitu penilaian kinerja karena penilaian kinerja portofolio menjadi bagian dari evaluasi manajer investasi, yaitu seberapa mampu ia menghasilkan pengembalian dalam jangka panjang dibandingkan rekan kerjanya. Terdapat dua cara penilaian kinerja portofolio, yaitu metode penilaian kinerja dengan mempertimbangkan faktor risiko (risk-adjusted performance appraisal) dan metode grafik kontrol kualitas (quality control charts). Metode grafik memfokuskan pada menampilkan data perolehan nilai tambah Suatu investasi. Sub bab berikut ini membahas metode risk- adjusted performance secara lebih detail. m akan rata-rata tingkat pengem 1 (average rate of turn atau ARR). Contoh Serpe agent ARR adalah penggunaan holding-period return (HPR) sebagaimana disebutkan _ di bab “Saas Tetapi, Bodie, et al, (2014) juga menjelaskan bahwa ae kerja evaluasi_ kinerja adalah dengan _ membandingkan kinerja portofolio dengan kumpulan aset lain __ yang sebanding. Agar mudah dibandingkan, tingkat pengembalian ; portofolio tidak disesuaikan dengan risiko. Masalahnya adalah n et al, (2014) menjelaskan penilaian kinerja secara umum bahwa metode ARR tidak memfasilitasi integrasi faktor risiko _ dalam perhitungannya. Untuk itu, investor mencari kumpulan aset yang mengandung tingkat risiko sama dengan portofolio yang dinilai. Tentu saja, hal itu tidak mudah karena karakteristik risiko portofolio cenderung berbeda mengingat tingkat risiko dipengaruhi jangka waktu investasi, komposisi dan jenis aset, dan faktor-faktor lain. Untuk itu, metode yang sederhana untuk melakukan penilaian kinerja sehingga kemudian hasil penilaian tersebut mudah untuk dibandingkan dengan benchmark kumpulan aset lain adalah dengan mempertimbangkan faktor risiko dalam perhitungan return (risk-adjusted performance appraisal). ; ’ : ; ; ; Terdapat tiga metode penilaian kinerja portofolio yang menggunakan faktor risiko dalam perhitungan return, meliputi Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen (Tandelilin, 2018). Ketiganya menggunakan perhitungan excess return atau kelebihan return untuk mengukur tingkat pengembalian. Berikut adalah rumus untuk mengukur excess return (Hirt & Block, 2012). turn = Total portfolio return — Risk free rate Excess re Excess return suatu portofolio merupakan kelebihan return di atas tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh aset bebas risiko. Setelah menghitung excess return, indeks Sharpe, Treynor, dan membandingkannya dengan tingkat risiko. return portofolio dengan total risiko seluruh dana yang dikelola investor. Untuk itu, Sharpe menggunakan standar deviasi dari return investor untuk mengukur total risk dan bukan menggunakan risiko sistematis (Maginn, et al., 2007). CML berada pada daerah antara return dan standar deviasi dari return. CML digunakan sebagai pembanding dengan hasil perhitungan Indeks Sharpe. Manajer investasi yang terampil mengelola investasi biasanya menghasilkan return yang lebih tinggi dibandingkan CML, artinya manajer menghasilkan rata-rata pengembalian lebih besar dibanding rata-rata pengembalian aset bebas risiko. Indeks Sharpe mengukur besarnya kompensasi yang diperoleh investor atas kemauannya berinvestasi pada tingkat volatilitas portofolio tertentu. Berikut ini adalah formula untuk perhitungan Indeks Sharpe. ih Excess return _Ryp—Ry ? Portfolio standard deviation orp dimana: Sp _: Indeks Sharpe portofolio p Ry _ : rata-rata return portofolio pada satu periode penilaian Ry: rata-rata tingkat return bebas risiko pada satu periode penilaian Orr : standar deviasi return portofolio pada satu periode penilaian Contoh Soal 1 Diketahui data rata-rata pengembalian dan standar deviasi Portofolio K, L, M, dan N. Dengan menggunakan rumus Indeks Lito) san perhitungan tersebut, portofolio N dan L memiliki 2ks Sharpe di atas Indeks Sharpe market (0,42) pada periode _ penilaian. Return portofolio L (0,42) hampir sama dengan return portofolio M (12,6). Tetapi, keduanya memiliki kinerja yang berbeda. Hal tersebut disebabkan karena standar deviasi L (9,3%) dan M (13,85%) berbeda cukup jauh. Standar deviasi menunjukkan _ portofolio M lebih berisiko dibandingkan L. _ 4.3.2 Indeks Treynor Pada tahun 1965 Jack Treynor mengembangkan Indeks Treynor, disebut juga dengan reward to volatility ratio. Jika Indeks Sharpe menggunakan garis pasar modal (CML) sebagai patok duga, Indeks Treynor dan Indeks Jensen menggunakan garis pasar sekuritas (SML) untuk membentuk kumpulan aset patokan (benchmark) _ dalam proses penilaian kinerja portofolio. SML merupakan hasil _ derivasi persamaan Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang diinisiasi oleh Sharpe, Lintner dan Mossin. c Indeks Treynor mengasumsikan bahwa risiko yang dianggap relevan adalah risiko sistematis (r,), bukan total risiko yang terdiri dari risiko sistematis (diukur dengan rp) serta risiko pada total _ akun transaksi investor (dihitung dengan standar deviasi) (Bodie, , et al, 2014). 1, adalah rata-rata return portofolio dan rp adalah _ rata-rata return aset bebas risiko. Dengan asumsi bahwa beta aset bebas risiko sama dengan nol, maka rasio Treynor merupakan : rata-rata_ tingkat ya kemiringan garis (slope) antara cual Evaluosi Kinerja Portofolio SML, Indeks Treynor memiliki perbedaan dengan Indeks Jensen. Berikut persamaan Indeks Treynor: T= Excess return Tp -Tf P Portfolio standard deviation — B, dimana: Ty _: Indeks Treynor portofolio p T _: rata-rata return portofolio pada satu periode penilaian 1" +: Yata-rata tingkat return bebas risiko pada satu periode penilaian B, : beta portofolio p Contoh Soal 2 Diketahui data rata-rata return dan beta untuk 4 jenis portofolio. Dengan menggunakan rumus Indeks Treynor maka kinerja portofolio K, L, M, dan N dapat dihitung dan dapat diperingkat sesuai dengan hasil penilaian berdasarkan Indeks Treynor. Portofolio Rata-rata Beta Indeks Peringkat return (%) Treynor K 10 0,5 0,04 Pe L 12,1 ae 0,02 4 M 12,6 0,75 0,06 2 N 15 0,6 0,11 1 Pasars. ais «13 1 0,05 RF Bel Perhitungan berdasarkan Indeks Treynor menunjukkan hasil yang berbeda dengan Indeks Sharpe. Ada dua portofolio yang lebih besar dibandingkan indeks pasar yaitu Portofolio M dan N. Adanya | Dasar-dasar Manajemen Investasi ggap portofolio telah mendiversifikasi risiko dan a maksimal. Artinya, return portofolio ditentukan oleh return Berbeda dengan Indeks Sharpe dan Indeks Treynor, Indeks Jensen _ merupakan indeks penilaian yang menghitung selisih return aktual _ portofolio (Rp) dengan return aset bebas risiko (Ry) untuk mengkompensasi risiko sistematis (4) pada periode evaluasi tertentu. Indeks Jensen, disebut juga ex post Alpha, memiliki persamaan dengan Indeks Treynor yaitu berpatokan pada garis pasar sekuritas (security market line atau SML) untuk menilai kinerja portofolio. Kinerja manajer investasi dilihat dari tanda dan nilai Jp. Nilai Indeks Jensen bisa bernilai positif, negatif, atau nol. Indeks Jensen dihitung dengan persamaan berikut: Jp = Rp — [Ry + (Rm- Ry )B,) Persamaan tersebut dimodifikasi menjadi formula berikut: Jp = (Rp — Ry) + 1B, (Rm- Ry )] _ dimana: Jp: indeks Jensen portofolio p Ry : rata-rata return portofolio p pada satu periode penilaian : rata-rata tingkat return bebas risiko pada satu periode penilaian : beta portofolio p K 10 15 05 | 0,045 4 Lhsstosle 1121 9,3 15 | 0,116 2 M 12,6 13,85 | 0,75 | 0,084 3 | N 15 fa 0,6 | 0,120 1 | Pasar 13 12 1 01 PeeeRF 8 : Latihan Soal 1. Sebutkan alasan penting menilai kinerja manajer investasi. 2. Uraikan bagaimana cara yang digunakan metode Sharpe untuk mengukur risiko portofolio? 3. Apa perbedaan metode Sharpe dan Treynor dalam menilai portofolio? Di antara kedua metode tersebut, metode mana yang berasumsi bahwa risiko tidak sistematis (unsystematic risk) akan terdiversifikasi? 4. Uraikan kelebihan dan kelemahan tiga indeks yang berfungsi sebagai benchmark untuk mengevaluasi kinerja portofolio! 5. Berikut data 5 portofolio dan portofolio pasar dalam 4 tahun periode pengamatan: Bodie, Z., Kane, A. & Marcus, A. J., 2014. Investment. Taiwan: McGraw-Hill Education. Hirt, G. A. & Block, S. B, 2012. Fundamentals of Investment Management. 10th ed. New York: McGraw-Hill College. Maginn, J. L., Tuttle, D. L., Pinto, J. E. & McLeavey, D. W., 2007. Managing Investment Portfolios: A Dynamic Process. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Tandelilin, E., 2018. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi (BPFE).

Anda mungkin juga menyukai