7. PELAYANAN KESEHATAN KERJA
7. PELAYANAN KESEHATAN KERJA
M.71KKK01.009.1 1
Landasan Hukum Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja
UU No. 1 Tahun 1970 ttg Keselamatan Kerja
UU No. 13 Th 2003 ttg Ketenagakerjaan
Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
Permenakertranskop No 01 tahun1976 tentang
Kewajiban latihan Hyperkes Bagi Dokter Perusahaan
Permenakertrans No 01 tahun 1979 tentang Kewajiban
Latihan Hygiene Perusahaan dan K3 Bagi Tenaga Para
Medis
Kepdirjen Binwasnaker No. 22 Th 2008 ttg Juknis
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
Latar Belakang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja
Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan dan produktivitas tenaga kerja meliputi :
A. Beban Kerja
B. Lingkungan Kerja
C. Kapasitas Kerja
Untuk mengantisipasi faktor-faktor tersebut agar
tenaga kerja tetap sehat dan produktif perlu dilakukan
program/upaya2 kesehatan kerja melalui:
1)Optimalisasi beban kerja.
2)Pengendalian lingkungan kerja
3)Peningkatan kapasitas kerja
Program/Upaya kesehatan kerja yg efektif
dilaksanakan melalui penyelenggaraan Ply Kesehatan
Kerja
3
Berbagai Kondisi di Tempat Kerja memiliki berbagai faktor bahaya
4
Berbagai Kondisi di Tempat Kerja memiliki berbagai faktor bahaya
Program Kesehatan Kerja dilakukan melalui Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja/PKK (Occupational Health Services)
6
Pelayanan Kesehatan Kerja
(Occupational Health Services).
Pelayanan Kesehatan Kerja merupakan salah satu
lembaga K3/unit kerja yang ada di perusahaan,
sebagai sarana perlindungan tenaga kerja terhadap
setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan
atau lingkungan kerja.
Suatu pelayanan kesehatan yang dilakukan dalam
rangka pembinaan, pencegahan, diagnosa,
pengobatan, perawatan dan rehabilitasi terhadap
kasus kecelakaan kerja dan atau penyakit yang
berhubungan dengan pekerjaan melalui upaya
kesehatan preventif, promotif, kuratif &
rehabilitatif di tpt kerja
7
Kewajiban dalam Pelayanan Kesehatan Kerja
(PKK)
Permenakertrans NO. 03 Tahun 1982
Kewajiban Pengurus :
1. Memberikan PKK sesuai kemajuan ilmu & teknologi
2. Memberikan kebebasan profesional kepada dokter yang
menjalankan Pelayanan Kesehatan Kerja.
Dokter dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan Pelayanan
Kesehatan Kerja diberikan kebebasan untuk memasuki tempat-
tempat kerja untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksan dan
mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan.
3. Menyampaikan laporan pelaksanaan PKK secara rutin kpd
Dinas Tenaga Kerja setempat dengan tembusan kpd
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi up. Direktur
Pengawasan Norma K3.
Kewajiban dokter dan paramedis perusahaan :
Memberikan keterangan2 tentang PKK kepada Pegawai
Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja jika diperlukan
8
Fungsi & Manfaat Pelayanan Kesehatan
Kerja
9
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dapat
dilakukan dalam bentuk salah satu dari 3 (tiga) pola
sebagai berikut :
1) Pelayanan kesehatan kerja diselenggarakan sendiri
di dalam perusahaan (berupa klinik atau rumah sakit
perusahaan);
2) Pelayanan kesehatan kerja melalui ikatan kerja
sama dengan fasilitas kesehatan di luar
perusahaan/PROVIDER. Dibuat MOU antara perusahaan
dg unit pelayanan kesehatan di luar perusahaan
(misalnya rumah sakit, klinik, praktek dokter dll.).
Dalam hal ini upaya kesehatan preventif dan
promotifnya dilakukan melalui kunjungan dokter ke
perusahaan;
3) Pelayanan kesehatan kerja yang diselenggarakan
secara bersama. Dalam hal ini beberapa perusahaan
(pada suatu kawasan industri) bersama-sama
menggunakan satu klinik di kawasan tersebut.
10
TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN KERJA
Mencegah dehidrasi
Menjaga kondisi kesehatan
Indikator hidrasi pekerja dari Warna Urine
Penyediaan Wastafel dan sabun/hand soap
Menjaga kebugaran
Meningkatkan motivasi dan
gairah kerja
Mengurangi stress
Memelihara kesehatan
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sesuai
permenaker No 2 Th 1980:
1. Sebelum bekerja untuk menentukan pekerjaan yang sesuai
(MCU awal) tensi darah,
2. Secara berkala minimal 1 tahun sekali untuk memantau
kondisi kesehatan pekerja
3. MCU Khusus ( memiliki Riwayat & atau usia 40 +)