Anda di halaman 1dari 13

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KOPERASI DAN UKM

“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Koperasi dan UKM”

Oleh:
Kelompok 2
Fadilla Khairani 0104192035
Dedy Wahyudy 0104192040
Muhammad Akmal 0104192039

Program Studi:
Manajemen Dakwah D/ Semester V

Dosen Pengampu:
Fitri Suciati Lubis, S.Sos., MSP

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

MANAJEMEN DAKWAH

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan
karunia-Nya kepada kita semua. Kita masih diberi nikmat kesehatan, keselamatan, serta
nikmat iman dan islam sehingga kita bisa mengarungi kehidupan ini. Shalawat berangkaikan
salam selalu dihadiahkan kepada junjungan kita yakni Baginda Rasulullah Muhammad Saw.
beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya sampai akhir zaman
dimanapun mereka berada.

Alhamdulillah karena berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini yang berkaitan dengan “Peraturan Perundang-
Undangan Tentang Koperasi dan UKM” sebagai tugas mata kuliah Manajemen Koperasi
dan UKM.

Penulis menyadari banyaknya kekurangan dan kesalahan atas penulisan makalah


ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis hanya berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi kita semua, khususnya di bidang
Manajemen Koperasi dan UKM.

Bintang Bayu, 09 Desember 2021

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................


DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................
1.1. Latar Belakang .........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan ......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................
2.1 Landasan dan Asas Koperasi dan UKM ..................................................
2.2 Prinsip-Prinsip Koperasi dan UKM .........................................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................
3.2 Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha kecil dan menengah (UKM) dan Koperasi merupakan salah satu
bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di
Indonesia. Sebagai gambaran, kendati sumbangannya dalam output nasional hanya
56,7 persen dan dalam ekspor nonmigas hanya 15 persen, namun UKM memberi
kontribusi sekitar 99 persen dalam jumlah badan usaha di Indonesia serta
mempunyai andil 99,6 persen dalam penyerapan tenaga kerja. Namun, dalam
kenyataannya selama ini UKM kurang mendapatkan perhatian.
Dapat dikatakan bahwa kesadaran akan pentingnya UKM dapat dikatakan
barulah muncul belakangan ini saja. Usaha Kecil Menengah atau lazim kita kenal
sebagai UKM mempunyai banyak peranan penting dalam perekonomian. Salah satu
peranannya yang paling krusial dalam pertumbuhan ekonomi adalah menstimulus
dinamisasi ekonomi. Karakternya yang fleksibel dan cakap membuat UKM dapat
direkayasa untuk mengganti lingkungan bisnis yang lebih baik daripada perusahaan-
perusahaan besar. Dalam banyak kasus, dari sejumlah UKM yang baru pertama kali
memasuki pasar, diantaranya dapat menjadi besar karena kesuksesannya dalam
beroperasi.
Dengan berdirinya koperasi dan UKM di Indonesia pemerintah
menetapkan Perundang-Undangan terkait dua hal tersebut, maka dari itu kami akan
membahas mengenai perundang-undangan Koperasi dan UKM.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah landasan dan asas koperasi dan UKM?
2. Bagaimana prinsip-prinsip koperasi dan UKM?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan landasan dan asas koperasi dan UKM
2. Menjelaskan prinsip-prinsip koperasi dan UKM
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan dan Asas Koperasi dan UKM

1. Landasan dan Asas Koperasi


Landasan Koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan
arah, tujuan, peran serta kedudukan koperasi terhadap perilaku ekonomi lainnya
di dalam sistem perekonomian Indonesia.
Menurut Subandi (2015:21) “Landasan koperasi Indonesia merupakan
pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran serta kedudukan koperasi
terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya di dalam sistem perekonomian
Indonesia. Koperasi, dalam melaksanakan kegiatannya dijelaskan dalam UU
No.25 Tahun 1992 berlandaskan pada Pancasila sebagai Landasan Idiil, dan
Undang-undang Dasar 1945 sebagai Landasan Struktural serta berdasar atas asas
kekeluargaan. Asas ini mengandung makna bahwa diperlukan kesadaran dari
setiap anggota koperasi untuk melaksanakan segala sesuatu di dalam koperasi
dari dan untuk semua anggota koperasi. Sesuai dengan asas tersebut maka semua
anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.1
Dalam UU No. 25/1992 tentang pokok-pokok pengkoperasian, koperasi
Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut:
a. Landasan Idiil
Pancasila telah menjadi falsafah Bangsa Indonesia. Landasan idiil
koperasinya yaitu pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 12/1967. Kelima sila
dari pancasila tersebut harus bisa merealisasikan cita-cita Bangsa Indonesia
serta koperasinya. Maksudnya yaitu, dari segi ideologi ataupun teknik
pelaksanaan kerja serta perlakuannya harus mencerminkan lima sila dari
Pancasila.
b. Landasan Struktural dan Landasan Gerak
Landasan struktural Koperasi di Indonesia adalah Undang-Undang Dasar
1945 serta landasan geraknya yaitu pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar

1
Bambang Kartasapoetra, A. G & Setiady, Koperasi Indonesia yang Berlandasakan Pancasila
dan UUD 1945. PT Bina Aksara: Jakarta, 1985.
1945 beserta penjelasannya yang pada intinya berisi bahwa perekonomian
disusun untuk usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dan didalam
penjelasannya dijelaskan bahwa didalam pasal 33 tertulis dasar demokrasi
ekonomi, produksi yang dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah
pimpinan atau penilikan anggota masyarakat. Yang diutamakan bukan
kemakmuran pribadi, melainkan kemakmuran masyarakat. Oleh karena itu
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Badan usaha yang sesuai dengan penjelasan di atas adalah
koperasi.
c. Landasan Mental
Dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 pasal 2 ayat (3) dikatakan bahwa
landasan mental Koperasi Indonesia yaitu setia kawan dan kesadaran pribadi.
Karena jika tidak ada rasa setia kawan, maka tidak akan ada kerja sama di
dalam koperasi. Rasa kesetiakawanan tercermin dalam gotong-royong.
Penjelasan tentang landasan hukum koperasi terdapat pada UU No.25
tahun 1992. Selanjutnya, pada 18 Oktober 2012, Kementerian Koperasi dan
UKM baru saja melahirkan Undang-undang Perkoperasian terbaru, yaitu
perubahan dari Undang-undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992 menjadi
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012. Hal ini dikarenakan adanya
ketidaksesuaian kebutuhan hukum dan perkembangan perkoperasian di
Indonesia. Adanya perubahan tersebut menimbulkan beberapa perbedaan antara
makna yang tercantum di dalam UU No 25 Tahun 1992 dengan UU No 17
Tahun 2012.
Namun, pada tanggal 28 Mei 2014, Ketua Mahkamah Konstitusi
membatalkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012. Hal ini dikarenakan
adanya unsur korporasi dan menghilangkan asas kekeluargaan dan gotong
royong yang menjadi ciri khas koperasi sehingga sampai saat ini Koperasi
berlandaskan hukum yang lama yaitu Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992.
Landasan-landasan di atas semuanya penting bagi koperasi untuk
mencapai tujuan dan cita-citanya.2

2
Martha Adwinda Pitaloka, Peran Dinas Koperasi UKM DYI Terhadap Koperasi dan Pelaku
UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta, 2021, h.7-10
2. Landasan dan Asas UKM
Inti dari asas dan tujuan usaha mikro, kecil dan menengah berdasarkan
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: Asas Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah yaitu terdiri dari asas kekeluargaan, asas demokrasi
ekonomi, asas kebersamaan, efisiensi berkeadilan, asas berkelanjutan, asas
berwawasan lingkungan, asas kemandirian, asas keseimbangan kemajuan serta
asas kesatuan ekonomi nasional. Sedangkan tujuan dari UMKM yaitu
menumbuhkan kembangkan usahanya guna membangun perekonomian nasional
berdasarkan demokrasi ekonomi yang mempunyai keadilan.
Dalam Penjelasan Umum UU 20/2008 antara lain dikatakan bahwa
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan kegiatan usaha yang mampu
memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas
kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan
peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan
berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional.
Dari sini, kita bisa lihat bahwa UKM juga merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam rangka penyerapan tenaga kerja di Indonesia yang artinya,
memiliki hubungan ketenagakerjaan juga. Oleh karena itu, berlaku Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU
Ketenagakerjaan”). Dengan catatan, sepanjang hal itu menyangkut hubungan
kerja antara para pihak dalam UKM, yakni pengusaha dan pekerjanya.
Di samping itu, penting halnya jika kita memahami arti usaha kecil dan
menengah yang dikenal dalam UU 20/2008 sebagai berikut:
a. Pasal 1 angka 2 UU 20/2008:
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah
atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
b. Pasal 1 angka 3 UU 20/2008:
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil
atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
Mengacu pada definisi usaha kecil dan usaha menengah di atas, maka
pendiri atau pelaku UKM juga dikategorikan sebagai pengusaha. Hal ini dapat
dilihat dari definisi pengusaha yang terdapat dalam Pasal 1 angka 5 UU
Ketenagakerjaan:
Pengusaha adalah:
1. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan
suatu perusahaan milik sendiri;
2. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri
sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya;
3. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di
Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b
yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia.
Maka orang yang bekerja pada lapangan UKM dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain disebut sebagai pekerja (lihat Pasal 1 angka 3
UU Ketenagakerjaan) dan pelaku UKM, baik itu orang perorangan maupun
badan usaha yang mempekerjakan tenaga kerja disebut sebagai pengusaha.3

2.2 Prinsip- Prinsip Koperasi dan UKM


1. Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi dalam
menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat. Prinsip
koperasi dalam melaksanakan dan mengembangkan menurut Undang- undang
No 25 tahun 1992 tentang perkoperasian adalah:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;

3
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt52977267ec439/uu-ketenagakerjaan-
berlaku-juga-bagi-pekerja-ukm, Diakses Pada Hari Kamis, 09 Desember 2021, Pukul 22.00 WIB
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota;
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
e. Kemandirian
f. Pendidikan perkoperasian;
g. Kerja sama antar koperasi.
Menurut Rochdale dalam Subandi (2015:23), prinsip koperasi sebagai
berikut:
a. Barang-barang dijual bukan barang palsu dan timbangannya benar;
b. Penjualan barang dengan tunai;
c. Harga penjualan menurut harga pasar;
d. SHU dibagikan kepada para anggota menurut pertimbangan jumlah
pembelian tiap-tiap anggota koperasi;
e. Masing-masing anggota mempunyai satu suara;
f. Netral dalam politik keagamaan.
Keenam prinsip tersebut masih banyak dipakai. Namun dalam
perkembangannya kemudian ditambah beberapa prinsip antara lain:
a. Adanya pembatasan bunga atau modal
b. Keanggotaan bersifat sukarela
c. Semua anggota menyumbang permodalan.
Dalam Penjelasan dari Pasal (5) UU No. 25 Tahun 1992 tersebut,
diuraikan bahwa prinsip koperasi adalah merupakan satu kesatuan dan tidak
dapat dipisahkan dalam kehidupan berkoperasi. Dengan keseluruhan prinsip
melaksanakan keseluruhan tersebut, koperasi mewujudkan dirinya sebagai badan
usaha sekaligus sebagai gerakkan ekonomi rakyat yang berwatak sosial.
Prinsip koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja koperasi sebagai
badan usaha dan merupakan ciri khas serta jati diri koperasi. Dengan adanya
prinsip tersebut, koperasi dapat dibedakan dari badan usaha lainnya, karena
adanya:
a. Sifat kesuka relaan dalam keanggotaan koperasi. Sifat ini mengandung arti
bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun, sifat
kesuka relaan ini juga mengandung arti bahwa seorang anggota dapat
mengundurkan diri dari koperasi sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam
Anggaran Dasar Koperasi.
b. Adanya prinsip demokrasi. Prinsip ini menunjukkan bahwa pengelolaan
koperasi dilakuakn atas kehendak keputusan para anggotanya. Kalau dikaji
secara mendalam, prinsip atau asa koperasi tersebut merupakan penerimaan
dari rumusan prinsip-prinsip seperti dirumuskan oleh International aliansi
koperasi internasional.Cooperative Alliance (I.C.A) atau Aliansi Koperasi
Internasional.
c. Pembagian sisa hasil usaha berdasar atas prinsip keadilan dan kekeluargaan.
Sisa hasil usaha koperasi tidak dibagi semata-mata atas dasar modal yang
dimiliki anggota dalam koperasi, tetapi juga atas dasar perimbangan jasa
usaha mereka terhadap koperasi.
d. Koperasi bukan merupakan akumulasi modal. Meskipun koperasi bukan
merupakan suatu akumulasi modal, tetapi koperasi memerlukan modal pula
untuk menjalankan kegiatan usahanya.
e. Prinsip Kemandirian dari koperasi Ini mengandung arti bahwa koperasi harus
dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung kepada pihak lain yang dilandasi oleh
kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan, kemampuan dan usaha
sendiri.
f. Selain lima prinsip tersebut, dalam pengembangan dirinya koperasi juga
melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan perkoperasian dan bekerja sama
dengan antar koperasi.4

2. Prinsip-Prinsip UKM
Prinsip dan tujuan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
sesuai UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,
yaitu:

4
Arief Sritua, Koperasi Sebagai Organisasi Ekonomi Rakyat, dalam Pembangunan dan Ekonomi
Indonesia. Pemberdayaan Rakyat dalam Arus Globalisasi. Jakarta: CSPM dan Zaman, 1997.
a. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha Mikro,
Kecil, menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri.
b. Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan.
c. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai
dengan kopetensi Usaha, Mikro, kecil dan menengah.
d. Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara
terpadu.
Adapun Tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah:
a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang,
dan berkeadilan.
b. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
c. Meningkatkan peran Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah dalam
pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan,
pertumbungan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.5

5
https://www.hestanto.web.id/pemberdayaan-umkm/ Diakses Pada Hari Kamis, 09 Desember
2021, pada Pukul 22.30 WIB.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Landasan Koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah,
tujuan, peran serta kedudukan koperasi terhadap perilaku ekonomi lainnya di
dalam sistem perekonomian Indonesia.
b. Koperasi, dalam melaksanakan kegiatannya dijelaskan dalam UU No.25 Tahun
1992 berlandaskan pada Pancasila sebagai Landasan Idiil, dan Undang-undang
Dasar 1945 sebagai Landasan Struktural serta berdasar atas asas kekeluargaan.
Asas ini mengandung makna bahwa diperlukan kesadaran dari setiap anggota
koperasi untuk melaksanakan segala sesuatu di dalam koperasi dari dan untuk
semua anggota koperasi. Sesuai dengan asas tersebut maka semua anggota akan
mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
c. Inti dari asas dan tujuan usaha mikro, kecil dan menengah berdasarkan Undang-
Undang No. 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: Asas Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah yaitu terdiri dari asas kekeluargaan, asas demokrasi ekonomi,
asas kebersamaan, efisiensi berkeadilan, asas berkelanjutan, asas berwawasan
lingkungan, asas kemandirian, asas keseimbangan kemajuan serta
asas kesatuan ekonomi nasional.

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Semoga bermanfaat, kami
menyadari bahwa makalah ini bukanlah proses akhir, tetapi merupakan langkah awal
yang masih banyak memerlukan perbaikan. Karena itu kami sangat mengharapkan
tanggapan, saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah yang
selanjutnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Kartasapoetra, A. G & Setiady, 1985, Koperasi Indonesia yang


Berlandasakan Pancasila dan UUD 1945. PT Bina Aksara: Jakarta

Pitaloka, Martha Adwinda, 2021, Peran Dinas Koperasi UKM DYI Terhadap Koperasi
dan Pelaku UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt52977267ec439/uu-
ketenagakerjaan-berlaku-juga-bagi-pekerja-ukm Diakses Pada Hari Kamis, 09
Desember 2021, Pukul 22.00 WIB

Sritua, Arief, Koperasi Sebagai Organisasi Ekonomi Rakyat, dalam Pembangunan dan
Ekonomi Indonesia. Pemberdayaan Rakyat dalam Arus Globalisasi. Jakarta:
CSPM dan Zaman, 1997.

https://www.hestanto.web.id/pemberdayaan-umkm/ Diakses Pada Hari Kamis, 09


Desember 2021, pada Pukul 22.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai