Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Upaya Kesehatan
Perseorangan Puskesmas Mandai, Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya
untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan UKM oleh
koordinator maupun pelaksana program Puskesmas Mandai
Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk menyampaikan ucapan
terima kasih dan apresiasi kepada semua karyawan yang telah terlibat dalam
proses penyusunan Pedoman Upaya Kesehatan Perseorangan di
Puskesmas Mandai
Semoga dengan digunakannya buku ini dapat mempermudah karyawan
dalam menyiapkan dokumen akreditasi Puskesmas Mandai.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifi kasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas Mandai terletak di Jl.Poros Makassar – Maros,KM 24.Kel
Bontoa,Kec.Mandai. Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang
memberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan
satuan tugas operasional pembangunan di wilayah kerja. Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Perseorangan , pada Pasal 4 disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Permenkes RI
No 75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan Perseorangan ) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan Masyarakat) tingkat pertama di wilayah
kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8
menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan
tenaga kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang
dan terpadu. Upaya kesehatan Perseorangan tingkat pertama meliputi upaya
kesehatan Perseorangan esensial dan upaya kesehatan Perseorangan
pengembangan. Upaya kesehatan Perseorangan meliputi:
a. Pelayanan Poli Umum;
b. Pelayanan Poli gigi:
c. Laboratorium;
d. Pelayanan Ruang Tindakan;
e. Pelayanan Ruang Obat;
f. Pelayanan Poli MTBS;
g. Pelayanan KIA/KB;
h. Pelayanan Gizi;
i. Pelayanan Sanitasi;
Upaya kesehatan Perseorangan esensial harus diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kota.
4
B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya kesehatan bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Mandai
hingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian
standar pelayanan minimal (SPM).
D. Batasan Operasional
1. Pelayanan gigi; adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan Perseorangan
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk Perseorangan , agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
Perseorangan , sesuai sosial budaya setempat.
2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas
untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap
penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan
yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di Perseorangan .
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup,
pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan
anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam
menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi Perseorangan adalah kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi Perseorangan dengan pengelolaan terkoordinasi dari
berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif Perseorangan .
5
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk
mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam Perseorangan ,
yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host
melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
6. Layanan Komprehensif Berkesinambungan adalah upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative yang mencakup semua bentuk layanan.
E. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Perseorangan
3. Undang – undang No 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
6
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang
profesinya adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
Pelayanan promosi Warda,SKM Promkes
kesehatan
Pelayanan kesehatan Besse Rukmawati,SKM Sanitarian
lingkungan Hasnaeni Syam,S.ST
Pelayanan kesehatan , A . md . Keb Bidan
ibu, anak, dan keluarga Nurmah B, A.Md
berencana
7
Reski Amelia, A.Md. Keb Bidan
Bidan
Pelayanan gizi Sri, S.GZ Nutritionis
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun
tri bulanan / lintas sektor, dengan persetujuan kepala Puskesmas
Ballaparang.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan
di beak down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada
awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di
koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Ballaparang
8
BAB III
A. DENA RUANGAN
9
B. STANDAR FASILITAS
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan Leaflet
Alat peraga penyuluhan
Kamera
Jadwal kegiatan
Buku
Pamflet
Form PHBS
LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan Senter
Block Grill
Kit Sampling air
Alat pembasmi nyamuk
Leaflet
Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan Tensimeter
keluarga berencana Stetoskop
Stetoskop laennec
Termometer
Doppler
KB set
Partus set
Spuit
Pita pengukur
Pelayanan gizi Leaflet
Panduan Diet
Food Model
Timbangan dan Mikrotois
10
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
b. Pembinaan posyandu
c. Penyuluhan
Untuk meningkatkan pengetahuan secara langsung, baik penyuluhan
kelompok/penyuluhan masa ataupun penyuluhan Perseorangan. Sasaran
kegiatan penyuluhan ini diantaranya adalah:
kader posyandu
ibu hamil / ibu menyusui
calon pengantin
siswa sekolah
d. Pembinaan desa siaga
e. Advokasi program
11
Untuk mendapat dukungan pemangku kepentingan setempat seperti
Camat, Lurah.
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana
APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin Perseorangan
mencapai derajat kesehatan yang optimal
12
b. Terwujudnya pemberdayaan Perseorangan dan keikutsertaan sektor
lain yang bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan
dan pelestarian lingkungan hidup.
c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan
dan permukiman yang berlaku.
d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam
peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.
e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi
perumahan, kelompok Perseorangan , tempat pembuatan/penjualan
makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum.
4. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan
Puskesmas meliputi:
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM
d. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
e. Penyehatan pemukiman
f. Pengawasan sanitasi tempat umum
g. Pengamanan pestisida
5. Tata Laksana
a. Perencanaan (P1)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana
APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
13
III. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
1. Petugas Penanggung jawab
a. Bidan
2. Perangkat kerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. stetoskop laennec
d. termometer
e. doppler
f. KB set
g. Partus set
h. Kulkas vaksin
i. Spuit
j. Pita pengukur
3. Tujuan
Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa
dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan,
melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang kondusif sehat,
dengan asuhan antenatal yang adekuat, dengan gizi serta persiapan menyusui
yang baik.
Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil
termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta
perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan
dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan sesuai kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan penaganan
kedaruratan kebidanan neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
Perseorangan dalam upaya KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak
pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin pemberian
imunisasi dan upaya perbaikan gizi
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh
kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang melipui
perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak
14
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat
ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak
lanjutnya
Keluarga Berencana
A. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa
pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia
subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu
dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu
keluarga kecil, bahagia dan sejahtra.
Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangan usia subur dan keluarganya
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS
Dati II) sesuai dengan kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda
kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta Perseorangan
dalam upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan
usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang berkualitas
dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan
15
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan
tindakan lanjutnya
4. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan
anak.Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari:
Tatalaksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak
pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan
of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
16
d. Food Model
e. Timbangan badan
3. Tujuan
Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi
Perseorangan
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta Perseorangan ,
keluarga dan seluruh anggotanya untuk mewujudkan perilaku gizi
yang baik dan benarsesuai dengan gizi seimbang
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga
dari berbagai institusi pemerintahan serta swasta
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi / petugas
Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan,
membina, memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi
Perseorangan
d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi
keluarga terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah
kelainan gizi
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi
dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.
4. Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
b. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY)
Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein
(KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)
Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Kekurangan Gizi
Mikro Lain
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Gizi Lebih
5. Tata laksana
17
a. Perencanaan (P1)
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi
Perseorangan pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau
melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan)
pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPATK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
18
4. Kegiatan
Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi:
1. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2M)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-
upaya:
a. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita dengan
dukungan tenaga dan sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya,
abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang
tercemar pada KLB diare, dsb.
c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.
2. Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
Perseorangan , yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan
kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
3. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan
terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secara sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem
kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan
Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab P2M merencanakan kegiatan pemberantasan penyakit
pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan
of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBN.
19
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
2. Perangkat Kerja
Leaflet / Brosur Penyuluhan Penyakit
Blanko Informed conset
Senter
Alat Pelindung Diri
3. Tujuan
Tujuan umum
Tercapainya deteksi dini penyakit HIV dan IMS
Tujuan khusus
a. Meningkatkan akses pelayanan Penderita HIV dan IMS
b. Meningkatkan pengetahuan dan rasa tanggungjawab penderita HIV dan
IMS
4. Kegiatan
Kegiatan LKB diantaranya
a. Penyuluhan
b. Identifikasi penderita
c. membangun jejaring rujukan
d. Pengobatan
20
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan PHN pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN dan New
Founding Model ( NFM )
a. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
b. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
21
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Pedoman upaya Kesehatan
Perseorangan direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan
lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.
22
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
23
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
24
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
25
BAB IX
PENUTUP
26