Anda di halaman 1dari 12

Bab 5

STATISTIK PARAMETRIK

A. Korelasi Pearson Product Moment


Pada kesempatan ini, teknik korelasi pearson product moment dipilih untuk
dibahas mengingat teknik ini lebih populer dan sering digunakan oleh para
mahasiswa dan peneliti. Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Pearson pada tahun
1900. Kegunaan dari pada test statistik ini adalah untuk mengetahui derajat
hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dan variabel terikat
(dependent).
Teknik analisis korelasi PPM termasuk teknik statistik parametrik yang
menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya : Data
dipilih secara acak (random); datanya berdistribusi normal ; data yang dihubungkan
berpola linear; data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai
dengan subjek yang sama. Kalau salah satu persyaratan tidak terpenuhi , analisis
korelasi PPM tidak dapat dilakukan. Korelasi PPM mengunakan formula seperti
berikut ini :
n XY    X 
. Y 
rXY =
n. X 2

  X  . n. Y 2   Y 
2 2

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga
(-1  r  1 ). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna ; r = 0
atrtinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti
harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r dengan ketentuan
sebagai berikut :
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Buku Ajar Pengantar Statistik Sosial untuk Ilmu Adminstrasi Negara 41


Dr.Septinus Saa, S.Sos, M.Si dan Jacson Yumame, S.IP, MPA(p)
Interval Koefisien Tingkat hubungan
0,80 – 1,00 Sangat kuat
0,60 – 0,79 Kuat
0,40 – 0,59 Cukup kuat
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat rendah
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y,
dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai berikut :
KP = r 2 x 100%
Di mana : KP = Nilai koefisian Diterminan
r = Nilai Koefisien Korelasi
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin
mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut
t r n2
diuji dengan Uji t (uji signifikasi ) dengan rumus : hitung
1 r 2
di mana :
t hitung = Nilai t
r = Nilai Koefisien Korelasi
n = Jumlah Sampel

Contoh : ”Hubungan Motivasi dengan Kinerja Pegawai”


Motivasi (X) : 60; 70; 75; 65; 70; 60; 80; 75; 85; 90; 70; 85
Kinerja (Y) : 450; 475; 450; 470; 475; 455; 475; 470; 485; 480; 475; 480
Pertanyaan :
a. Berapakah besar hubungan motivasi dengan kinerja pegawai?
b. Berapa besar sumbangan (kontribusi) motivasi dengan kinerja pegawai?
c. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja
pegawai ?
Jawaban dari pertanyaan di atas dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut :
Langkah 1: Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat seperti berikut ini :
Ha : Ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja pegawai
Ho: Motivasi dan Kinerja pegawai tidak berhubungan secara signifikan
Langkah 2 : Membuat hipotesa Statistik sebagai berikut : Ha : r = 0
Ho : r  0

Buku Ajar Pengantar Statistik Sosial untuk Ilmu Adminstrasi Negara 42


Dr.Septinus Saa, S.Sos, M.Si dan Jacson Yumame, S.IP, MPA(p)
Langkah 3 : Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi PPM seperti di
bawah ini :

Tabel 5.1
Persiapan Peritungan Korelasi Product Moment
No. X Y X
2
Y
2 XY

1. 60 450
3600 202500 27000
2. 70 475
4900 225625 33250
3. 75 450
5625 202500 33750
4. 65 470
4225 220900 30550
5. 70 475
4900 225625 33250
6. 60 455
3600 207025 27300
7. 80 475
6400 225625 38000
8. 75 470
5625 220900 35250
9. 85 485
7225 235225 41225
10. 90 480
8100 230400 43200
11. 70 475
4900 225625 33250
12. 85 480
7225 230400 40800
 X =  Y =  X
2
=  Y
2
=  XY= 416825

885 5640 66325 2652350

Langkah 4 : Mencari r hitung dengan cara masukan angka statistik dari tabel

penolong ke dalam rumus sebagai berikut :

n XY    X 
. Y 
n. X  
rXY =
  X  . n. Y 2   Y 
2 2 2

12416825   885 
. 5640 
12.66325   885 .12.2652350   5640  
rXY =
2 2

10500 10500
rXY =   0,684
235755000 15354 ,32

Buku Ajar Pengantar Statistik Sosial untuk Ilmu Adminstrasi Negara 43


Dr.Septinus Saa, S.Sos, M.Si dan Jacson Yumame, S.IP, MPA(p)
Langkah 5 : Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap Y
dengan rumus : KP = r 2 x 100 % = 0,684 2 x 100 % = 46,79 % , Artinya motivasi
memberikan kontribusi terhadap kinerja pegawai sebesar 46,79 % dan sisanya
53,21 % di sumbangkan oleh variabel lain.
Langkah 6 : Menguji signifikansi dengan rumus :

0 , 684 12 2
t hitung r n  2 
2,16
= = 2,963
1 r 2 1 0 , 6842 0,729
Kaidah pengujian :

Jika t hitung t tabel , maka tolak Ho artinya signifikan dan Jika sebaliknya

t hitung t tabel , maka terima Ho artinya tidak signifikan berdasarkan

perhitungan di atas,  = 0,05 dan n = 12 , uji dua pihak; dk = n - 2 = 12 – 2 = 10

sehingga di peroleh t tabel = 2,228 ternyata t hitung lebih besar dari t tabel ,
atau 2,963 > 2,228, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan motivasi
dengan kinerja pegawai.
Langkah 7 : Membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Besarnya hubungan Motivasi degan Kinerja Pegawai ditunjukan dengan nilai
koefisien korelasi r XY = 0,684. Nilai ini berada pada kategori hubungan kuat.
2. Besarnya sumbangan (kontribusi) Motivasi dengan Kinerja Pegawai adalah 46,
79%. Artinya Motivasi memberikan kontribusi terhadap Kinerja Pegawai
sebesar 46,79% dan sisanya 53,21% di tentukan oleh variabel lain.
3. Signifikasi hubungan antara variabel Motivasi dan Kinerja Pegawai ditunjukan

oleh besarnya nilai t hitung terhadap t tabel pada  = 0,05 (2,963 > 2,228)

Selain rumus di atas, perhitungan Korelasi Pearson Product Moment dapat


dilakukan dengan menggunakan rumus deviasi. Rumus ini digunakan jika peneliti
tidak ingin berhadapan dengan angka-angka yang terlampau besar, tetapi hanya
menghitung selisih antara setiap produk dengan rata-rata nilai dari keseluruhan
produk variabel yang diuji.
Rumus deviasi di maksud adalah sebagai berikut :

Buku Ajar Pengantar Statistik Sosial untuk Ilmu Adminstrasi Negara 44


Dr.Septinus Saa, S.Sos, M.Si dan Jacson Yumame, S.IP, MPA(p)
r =
 xy
 x .  y 
2 2

di mana :

 xy = Jumlah dari selisih antara rata-rata nilai variabel X dengan setiap

produk pada variabel X dikalikan dengan selisih antara rata-rata


nilai variabel Y dengan setiap produk pada variabel Y

x 2
= Jumlah dari kuadrat selisih rata-rata variabel X dengan setiap

produk variabel X

y 2
= Jumlah dari kuadrat selisih rata-rata variabel Y dengan setiap

produk variabel Y
Dengan menggunakan data yang sama pada rumus angka kasar tadi, selanjutnya
dapat dibuat tabel persiapan perhitungan Korelasi Pearson Product Moment seperti
berikut ini.
Tabel 5.2
Persiapan Perhitungan Korelasi Pearson Product Moment
2 2
No. X Y x y x y xy

1. 60 450 13,75 20 189,0625 400 275


2. 70 475 3,75 -5 14,0625 25 -18,75
3. 75 450 -1,25 20 1,5625 400 -25
4. 65 470 8,75 0 76,5625 0 0
5. 70 475 3,75 -5 14,0625 25 -18,75
6. 60 455 13,75 15 189,0625 225 206,25
7. 80 475 -6,25 -5 39,0625 25 31,25
8. 75 470 -1,25 0 1,5625 0 0
9. 85 485 -11,25 -15 126,5625 225 168,75
10. 90 480 -16,25 -10 264,0625 100 162,5
11. 70 475 3,75 -5 14,0625 25 -18,75
12. 85 480 -11,25 -10 126,5625 100 112,5
 X = 885  X = 5640
 x =
2
 2
y =  xy =
X = 73,75 Y = 470 0 0 1056,25 1550 875

r =
 xy
 x .  y 
2 2

875 875 875


r = = =
(1056 ,25).(1550 ) (1056 ,25).(1550 ) 1637187 ,5

Buku Ajar Pengantar Statistik Sosial untuk Ilmu Adminstrasi Negara 45


Dr.Septinus Saa, S.Sos, M.Si dan Jacson Yumame, S.IP, MPA(p)
875
= = 0,68384683769  0,684
1279 ,52627952
B. Korelasi Ganda
Analisis korlasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan dan kontribusi
dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan ( bersama-sama) dengan variabel
terikat (Y). Desain penelitian dan rumus korelasi ganda sebagai berikut :
Gambar 5.1
Hubungan Asosiasi antar Variabel

X1

X2

Desain penelitian X1 X2 dan Y


Rumus Korelasi Ganda :

r 2 X 1.Y  r 2 x2.Y  2rX 1.Y . rX 2.Y 


. rX 1. X 2 
RX 1. X 2.Y 
1  r X 1. X 2
2

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda, dicari dulu F hitung


kemudian bandingkan dengan F tabel .
R2
F hitung = k
(1  R 2 )
n  k 1
Dimana : R = Nilai koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel bebas (Independent)
n = Jumlah sampel
F hitung = Nilai F yang dihitung
Kaidah pengujian signifikansi :
Jika F hitung ≥ F tabel , maka tolak Ho artinya signifikan dan jika

Buku Ajar Pengantar Statistik Sosial untuk Ilmu Adminstrasi Negara 46


Dr.Septinus Saa, S.Sos, M.Si dan Jacson Yumame, S.IP, MPA(p)
F hitung < F tabel , maka terima Ho artinya tidak signifikan ( nilai F tabel dapat
dicari dengan menggunakan tabel F dengan taraf signifikansi:

  0,01atau  0,05 . F tabel = F 1 dk  k , dk  n  k 1


Langkah-langkah menjawab :
Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat;
Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik;
Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk perhitungan korelasi ganda
Langkah 4 Mencari r hitung dengan cara masukan angka statistik ke dalam rumus

korelasi ganda dengan rumus :


n X i Y    X i 
. Y 
rXi.Y 
n. X i
2 2

  X i  . n. Y 2   Y 
2

Dari hasil korelasi kemudian dimasukan pada rumus korelasi ganda (R) dengan
rumus :

r 2 X 1.Y  r 2 x2.Y  2rX 1.Y . rX 2.Y 


. rX 1. X 2 
R X 1. X 2.Y 
1  r X 1. X 2
2

Langkah 5. Menguji signifikansi dengan rumus F hitung

R2
k
F hitung =

1 R2 
n  k 1
Langkah 6 . Membuat Kesimpulan
Contoh : Judul Penelitian ” Hubungan Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai pada Biro Keuangan SETDA Provinsi X. Data
dianggap memenuhi asumsi dan persyaratan analisis; data dipilih secara random;
berdistribusi normal; berpola linear; data sudah homogen dan mempunyai pasangan
yang sama sesuai dengan subjek yang sama.
Diketahui :
a. Variabel Kepuasan Kerja (X 1 )
b. Variabel Disiplin Kerja (X 2 )
c. Variabel Produktivias Kerja (Y)

Buku Ajar Pengantar Statistik Sosial untuk Ilmu Adminstrasi Negara 47


Dr.Septinus Saa, S.Sos, M.Si dan Jacson Yumame, S.IP, MPA(p)
d. Sampel sebanyak (n) = 64 orang dengan taraf signifikansi variabel X 1 , X 2
terhadap Y .

Tabel 5.3
Data penelitian untuk variabel X 1 , X 2 dan Y.
No. X1 X2 Y
1 48 97 61
2 47 77 40
3 47 99 48
4 41 77 54
5 41 77 34
6 42 55 48
7 61 88 68
8 69 120 67
9 62 87 67
10 65 87 75
11 48 50 56
12 52 87 60
13 47 87 47
14 47 87 60
15 47 81 61
16 41 55 47
17 55 88 68
18 75 98 68
19 62 87 74
20 68 87 75
21 48 44 55
22 49 94 61
23 48 77 46
24 54 55 61
25 54 76 58
26 48 65 50
27 61 90 68
28 54 119 75
29 68 119 75
30 68 98 75
31 47 55 56
32 41 66 61
33 42 67 54
34 41 58 60
35 55 90 61
36 68 77 47
37 61 99 68
Buku Ajar Pengantar Statistik Sosial untuk Ilmu Adminstrasi Negara 48
Dr.Septinus Saa, S.Sos, M.Si dan Jacson Yumame, S.IP, MPA(p)
38 61 109 82
39 54 76 67
40 48 75 69
41 40 77 55
42 34 67 48
43 48 68 47
44 38 67 55
45 55 89 61
46 62 87 61
47 68 87 68
48 56 87 65
49 38 65 70
50 61 98 75
51 68 105 61
52 60 78 54
53 55 77 60
54 27 66 55
55 48 66 55
56 40 55 47
57 40 78 56
58 48 79 54
59 38 75 69
60 57 98 74
61 68 98 68
62 61 87 66
63 35 87 61
64 40 77 69

Langkah-langkah menjawab :
Langkah 1 . Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat :
Ha : ”Terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dan disiplin
kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja pegawai di biro
keuangan SETDA Provinsi X”.
Ho : ”Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dan
disiplin kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja pegawai pada
biro keuangan SETDA Provinsi X”
Langkah 2 . Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik
Ha : r = 0
Ho : r ≠ 0
Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi ganda : Setelah
dihitung dengan karkulator fx 3600 P / PA maka diperoleh nilai –nilai sebagai
berikut :

Buku Ajar Pengantar Statistik Sosial untuk Ilmu Adminstrasi Negara 49


Dr.Septinus Saa, S.Sos, M.Si dan Jacson Yumame, S.IP, MPA(p)
Simbol Statistik Nilai Statistik
N 64
 X1 3320

Y 3871

X 1
2 179456

Y 2 240425

X Y 1
204514

Selanjutnya nilai-nilai dalam tabel di atas digunakan untuk menghitung nilai


korelasi X 1 terhadap Y seperti berikut ini :

n X 1Y    X 1 
. Y 
rX 1 .Y 
n. X 1
2 2

  X 1  . n. Y 2   Y 
2

rX 1 .Y 64204514   3320 
. 3871
 0,549
64. 179456   3320  64. 240425   3871 
=
2 2

Tahap selanjutnya adalah menghitung korelasi antara X 2 terhadap Y dengan nilai –


nilai yang telah diketahui dalam tabel berikut ini :
Simbol Statistik Nilai Statistik
n 64
 X2 5198

Y 3871

X 439670
2
2

Y 2 240425

X Y 2
320416
Nilai dalam tabel di atas digunakan untuk menghitung korelasi antara X 2 terhadap Y
seperti berikut ini :
n X 2Y    X 2 
. Y 
rX 2 .Y 
n. X 2
2 2

  X 2  . n. Y 2   Y 
2

rX 2 .Y 64320416   5198 
. 3871
 0,574
64. 439670   5198  64. 240425   3871 
=
2 2

Perhitungan korelasi selanjutnya adalah mencari nilai korelasi antara X 1 terhadap X 2

Buku Ajar Pengantar Statistik Sosial untuk Ilmu Adminstrasi Negara 50


Dr.Septinus Saa, S.Sos, M.Si dan Jacson Yumame, S.IP, MPA(p)
Berdasarkan nilai yang telah diketahui dalam tabel berikut ini :
Simbol Statistik Nilai Statistik
n 64
 X1 3320

X 2
5198

X 179456
2
1

X 439670
2
2

X X 1 2
276596

n X 1 X 2    X 1 
. X2
rX 1 .X 2 
n. X 1
2 2

  X 1  . n. X 2   X 2 
2 2

rX 1 .X 2 64276596   3320 
. 5198 
 0,618
64. 179456   3320  64. 439670   5198  
=
2 2

Langkah 4. Mencari nilai korelasi antar variabel dan korelasi ganda (R X 1. X 2 .Y )


Nilai korelasi yang telah diketahui adalah :
Korelasi antar Variabel Nilai
0,549
rX 1 .Y
0,574
rX 2 .Y
0,618
rX 1 .X 2

r 2 X 1.Y  r 2 x2.Y  2rX 1.Y . rX 2.Y 


. rX 1. X 2 
R X 1. X 2.Y 
1  r X 1. X 2
2

0,549 2  0,574 2  20,549 . 0,574 


. 0,618 
RX 1. X 2.Y 
1  0,618 
2

0,63  0,39 0,24


RX 1. X 2.Y    0,39  0,62
0,62 0,62

Buku Ajar Pengantar Statistik Sosial untuk Ilmu Adminstrasi Negara 51


Dr.Septinus Saa, S.Sos, M.Si dan Jacson Yumame, S.IP, MPA(p)
Hubungan Kepuasan Kerja dan disiplin kerja secara simultan terhadap Produktivitas
Kerja Pegawai pada Biro Keuangan SETDA Provinsi X tergolong kuat atau tinggi.
Kontribusi secara simultan R 2 x 100% = 38,44% dan sisanya 61,56% ditentukan oleh
variabel lain.

Buku Ajar Pengantar Statistik Sosial untuk Ilmu Adminstrasi Negara 52


Dr.Septinus Saa, S.Sos, M.Si dan Jacson Yumame, S.IP, MPA(p)

Anda mungkin juga menyukai