Anda di halaman 1dari 7

LATIHAN KONSEP DASAR IPA

1. Jelaskan arti dan berikan contoh !


a. Besaran
b. Satuan
c. Pengukuran

2. Jelaskan tentang
a. Besaran pokok
b. Besaran turunan
Dan berikan contohnya, untuk besaran turunan berikan 10 contoh.

3. Jelaskan standard besaran


a. Panjang
b. Massa
c. Waktu
d. Suhu

4. Buatlah 10 besaran turunan dari rumusnya


5. Jelaskan dan cara menggunakannya!
a. Jangka sorong
b. Mikrometer sekrup
c. Mistar
d. Termometer
e. Gelas ukur
f. Massa dan bagaimana menentukan massa jenis?
g. Berat dan bagaimana menentukan berat?

6. Jelaskan tentang akurasi pengukuran dan 6 faktor yang menimbulkan kesalahan


pengukuran?

7. Jelaskan tentang presisi (ketepatan), kesalahan acak dan jelaskan juga 5 sumber kesalahan
acak!
JAWABAN

1. a. Besaran : sesuatu yang diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilai yang memiliki
satuan.
Contoh: a. Pukul 06.30 WIB d. 1 Km = 10.000 m
b. Panjang sebuah ruangan 5 meter e. 1 jam = 60 menit
c. Ibu membeli telur 10 kg
b. Satuan adalah sesuatu yang digunakan ukuran besaran
Contoh: Satuan panjang : km, hm, dam, dm, m, cm, mm
Satuan berat : kg, hg, dag, dg, g, cg, mg
Satuan waktu : jam, detik, menit
c. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan
Contoh: 1) Ketika kita mengukur panjang sebuah meja dengan menjengkalnya, kita
peroleh bahwa panjangnya 20 jengkal, artinya cara mengukur panjang
meja adalah dengan cara membandingkannya dengan jengkal tangan
kita.
2) Jika kita lakukan menggunakan hasta, misalkan kita dapatkan hasil 4
hasta, artinya kita mengukur meja dengan cara membandingkannya
terhadap hasta tangan kita dan hasilnya panjang meja sebanding dengan
4 hasta tangan kita.

2. a. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain.
Berikut ini 7 besaran pokok:

No Besaran Pokok Satuan Singkatan


1. Panjang Meter m
2. Massa Kilogram kg
3. Waktu Detik s
4. Kuat arus listrik Ampere A
5. Suhu Kelvin k
6. Intensitas Cahaya Kandela cd
7. Jumlah zat Mole mol
b. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok

Berikut contoh besaran turunan:

Luas (m2), volume (m3), massa jenis (kg/m2), kecepatan (m/s), percepatan ( ),
momentum ( ), gaya (N), tekanan ( ), Energi ( ), Daya.

3. a. Standart untuk panjang adalah meter (1 m)


Mengacu pada kecepatan cahaya, 1 meter adalah jarak yang ditempuh cahaya selama
1/299.792.458 detik. Di samping itu, dikenal pula sistem satuan lain yang dikenal
dengan singkatan cgs (centimeter, gram dan sekon/detik), atau fps (feet, pound, and
second). Serta satuan-satuan regional lainnya yang disebut sistem satuan statis.
b. Standar untuk Massa adalah kg (1 m)
Ukuran international menetapkan dan menyimpan sebuah silinder platinum-platinum
sebagai standa rprimer SI untuk massa.
c. Standar untuk waktu adalah sekon (1 s)
Semenjak tahun 1967, ditetapkan satuan waktu standar yang dianggap lebih tepat,
yaitu 1 sekon adalah waktu yang diperlukanoleh atom Cesium-133 untuk melakukan
getaran sebanyak 9.192.631.770 kali. Biasanya untuk mengukur waktu yang pendek
mempergunakan stopwatch (jarum henti).
d. Standar untuk suhu adalah celcius
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer. Dalam perkembangan
sejarah penggunaan skala termometer, mula-mula ditetapkan suhu terendah (O)
adalah suhu air murni pada saat mulai membeku (titik beku) atau saat mulai mencair
(titik cair). Itulah yang dilakukan ole Celcius dan Reamur. Suhu tertinggi adalah suhu
air murni saat mulai mendidih. Angka tersebut 100 dan 80 pada Reamur. Pada
termometer Fahrenheit, suhu 0 bukanlah saat air membeku, melainkan es bercampur
garam. Sedangkan untuk keadaan air saat mulai membeku Fahrenheit menetapkan
angka 32 dan untuk saat air mulai mendidih ditetapkan pada angka 212.
4.
Tabel contoh besaran turunan

No Besaran Turunan Rumus Satuan Mks


1. Luas panjang x lebar m2
2. Volume panjang x lebar x tinggi m3
3. Kecepatan perpindahan : waktu m/s
4. Percepatan kecepatan : waktu m/s2
5. Gaya massa x percepatan n = kg . m/s2
6. Usaha gaya x perpindahan kg.m2/s2
7. Daya usaha : waktu kg.m2/s2
8. Tekanan gaya : luas n/m2
9. Momentum massa x kecepatan kg.m/s
10. Massa jenis massa : volume kg.m2

5. a. Cara menggunakan jangka sorong

1) Skala utama menyatakan bahwa panjang benda yang diukur adalah 22 min lebih.
Nilai ini ditunjuk oleh garis 0 pada skala nonius.
2) Untuk mengetahui nilai lebihnya, perhatikan dengan cermat garis-garis skala
nonius! Garis 7 pada skala nonius tepat berimpit dengan sebuah garis pada skala
utama, ini berarti bahwa skala nonius menunjukkan nilai 7 x 0,1mm = 0,7 mm.
3) Dengan demikian, panjang benda yang diukur oleh jangka sorong tersebut adalah
22 – 9,7 = 22,7 mm.

b. Cara menggunakan Mikrometer Sekrup


1) Pada gambar 1.7 (a), teromol berada di kanan garis atas, berarti lebih besar
daripada 4 mm, sedangkan angka yang berimpit dengan garis tengah 15. Jadi,
jarak atau panjang benda yang diukur adalah 4 + 0,15 = 4,15 mm.
2) Pada gambar 1.7 (b), teromol berada di kanan garis bawah, berarti lebih besar
daripada 3,5 mm, sedangkan yang berimpit dengan haris tengah ialah angka 25.
Jadi, panjang benda yang diukur adalah 3,5 + 0,25 = 3,75 mm.

c. Cara menggunakan Mistar


Skala 0 pada penggaris berimpit dengan ujung benda yang akan diukur panjangnya.

d. Cara menggunakan Termometer


Mengukur suhu melalui mulut:
1) Bila anak baru saja makan/minum, tunggu sekitar 20-30 menit.
2) Pastikan tidak ada makanan di dalam mulutnya.
3) Letakkan ujung termometer itu di bawah lidahnya selama 3 menit.
4) Minta anak untuk mengatupkan bibirnya di sekeliling termometer.
5) Selalu ingatkan anak untuk tidak menggigit atau berbicara ketika ada termometer
di dalam mulut.
6) Minta pula si anak untuk relaks dan bernapas biasa melalui hidung.
7) Kemudian ambil termometer dan bacalah posisi air raksanya.

e. Cara menggunakan gelas ukur


Setelah zat cair yang hendak diukur dituangkan ke dalam gelas ukur, maka besar
volume zat cair tersebut dapat dibaca pada skala gelas ukur seperti terlihat pada
gambar 1.9. Pada umumnya permukaan zat cair (selain raksa) agar melengkung di
bagian tengahnya (meniscus). Sedangkan volume benda padat yang tercelup ke dalam
zat cair sama dengan selisih volume zat cair sesudah dan sebelum benda tersebut
dicelupkan (volume zat cair yang terdesak oleh benda) yaitu volume zat cair yang
ditunjukkan pada skala gelas ukur (3) dikurangi dengan volume zat cair yang
ditunjukkan pada skala gelas ukur (2). Cara lain adalah dengan mengukur volume
tumpahan zat cair dari gelas ukur (3) setelah diisi oleh benda, apabila sebelumnya
gelas ukur (2) berisi penuh zat cair.

f. Cara menggunakan massa jenis dan menentukan massa jenis


Besaran yang terkait dengan massa dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah massa jenis atau kerapatan (density) suatu zat. Massa jenis didefinisikan
sebagai massa suatu benda dibagi volumenya. Simbol atau notas ilmiah massa jenis
adalah  (dibaca rho). Satuan massa jenis adalah satuan massa/satuan volume,
misalnya kg/m2 atau gr/cm3.
Pengukuran massa jenis merupakan lanjutan keterampilan mengukur massa dan
volume. Alat yang diperlukan adalah timbangan, meteran pengukur panjang dan gelas
ukur. Pengukuran massa jenis dapat juga dikaitkan dengan penanaman konsep
terapung, melayang, dan tenggelam suatu benda di dalam zat cair.

g. Cara menggunakan massa benda (berat)


Mengukur masa benda sebenarnya membandingkan benda tersebut dengan massa
standar. Massa standar biasanya pada masyarakat dikenal dengan anak timbangan.
Alat untuk mengukur massa benda sendiri disebut neraca atau timbangan. Jadi berat
adalah gaya. Satuan berat sama dengan satuan gaya yaitu Newton.

6. Akurasi (ketelitian) adalah persesuaian antara hasil pengukuran dengan harga sebenarnya
(ukuran sebenarnya yang diukur).
Enam faktor yang menimbulkan kesalahan pengukuran:
1) Kesalahan kalibrasi
2) Kesalahan titik nol
3) Kesalahan mutlak dari alat ukur
4) Kesalahan paralaks
5) Kesalahan kosinus dan sinus
6) Kesalahan karena benda yang diukur.

7. Presisi (ketepatan) adalah kemampuan proses pengukuran untuk menunjukkan hasil yang
sama dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identik (sama)
Lima sumber kesalahan acak:
1) Gerak brown molekul
2) Fluktuasi tegangan listrik
Fluktuasi adalah tegangan mengalami perubahan kecil yang tidak teratur dan berlalu
sangat cepat, sehingga hasil pengukuran menjadi tidak tepat.
3) Alas benda yang diukur bergetar
Alat ukur yang sangat peka dapat terganggu oleh bergetarnya alas (meja) tempat
menyimpan benda yang diukur.
4) Nois
Nois adalah gangguan yang sering kita temui pada alat elektronik yaitu berupa
fluktuasi.
5) Radiasi latar belakang
Alat pencacah (pengukur) radioaktif selalu terganggu oleh adanya radiasi kosmik
(radiasi yang datang dari angkasa).

Anda mungkin juga menyukai