Anda di halaman 1dari 9

KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT

PUSAT PENDIDIKAN KESEHATAN

LEMBAR PENUGASAN
PENERBANGAN TNI-AD

NAMA :
PANGKAT/NRP :
NOMOR SISWA :

Jakarta, Agustus 2021


2

PUSAT PENDIDIKAN PENERBANGAN


DEPARTEMEN TAKTIK DAN STAF

BAHAN LATIHAN SERDIK

Nama :

Pendidikan : DIKLAPA II KECAB TNI AD TA.2021

Nosis :

Mata Pelajaran : PENG KECAB PENERBAD

A. Pertanyaan.

1. Bacalah Hanjar Serdik Pengetahuan Kecabangan Penerbangan dengan


Seksama,temukan hal-hal menarik didalamnya, dan tanyakan kepada Gumil memasuki
Pertemuan Kedua. ( Tanya: Apa Perbedaan Dari Skadron Serbu dan Skadron Sena)

2. Apakah yang Pasis Ketahui terkait dengan Kualifikasi di Kecabangan


Penerbangan.

JAWAB:

a) Dasar Pelaksanaan Proses Kualifikasi Penerbangan Angkatan Darat


berpedoman pada Keputusan Danpuspenerbad Nomor Kep/601/V/2013 tanggal 1
Mei 2013 tentang Buku Pedoman Prosedur Kualifikasi Penerbangan Angkatan
Darat, Proses tersebut kemudian dijabarkan dalam ketentuan umum guna
memperlancar kegiatan yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.

b) Sasaran:
1) Terwujudnya mekanisme penetapan tanda kualifikasi penerbangan
Angkatan Darat;
 
2) Terwujudnya mekanisme penetapan tanda kualifikasi
penghargaan/kehormatan; dan
 
3) Terwujudnya mekanisme penetapan tanda kualifikasi
penghargaan/kehormatan luar negeri

By: Bisma-39
3

c) Sifat
1) Teliti
2) Cepat
3) Tepat
4) Benar
5) Akuntabel

d) KETENTUAN KUALIFIKASI PENERBANGAN:

1) Kualifikasi Penerbang.

(a) Standardisasi Pilot adalah suatu tingkatan kualifikasi


penerbang TNI AD yang berhak dan mampu untuk melakukan
evaluasi standardisasi terbang kepada penerbang instruktur/check
pilot.

(b) Check Pilot adalah suatu tingkatan kualifikasi penerbang TNI


AD yang berhak untuk memberikan Flight Check bagi penerbang
TNI AD.

(c) Penerbang Instruktur adalah suatu tingkatan kualifikasi


penerbang TNI AD, yang berhak untuk memberikan terbang instruksi
kepada siswa penerbang (Student Pilot) dalam rangka tugas
penerbangan latihan (Flight Training).

(d) Penerbang Uji Pemeliharaan (Maintenance Test Pilot)


adalah suatu tingkatan kualifikasi penerbang TNI AD yang berhak dan
mampu melaksanakan terbang uji terhadap pesawat TNI AD tertentu
yang memerlukan terbang uji (test Flight).

(e) Penerbang I (Captain Pilot) adalah suatu tingkatan kualifikasi


penerbang TNI AD yang berhak dan mampu untuk bertindak sebagai
komandan pesawat pada suatu jenis pesawat didalam suatu tugas
terbang dimana ia telah dinyatakan dengan surat Keputusan
Danpuspenerbad sebagai Penerbang I pada pesawat tersebut.

(f) Penerbang II (Penerbang II). Penerbang TNI AD yang telah


lulus type rating pada suatu jenis pesawat TNI AD, tugasnya
membantu Komandan Pesawat (Pilot in Command) dalam suatu
tugas terbang dengan menggunakan pesawat tersebut.

(g) Operator Pesawat Terbang Tanpa Awak. Operator yang telah


mengikuti dan lulus dari pendidikan operator pesawat terbang di
dalam maupun di luar negeri dari salah satu tipe pesawat terbang
tanpa awak

By: Bisma-39
4

2) Kualifikasi Harsabang

(a) fliight engineer (FE). Inspektur Teknik/Avionik dan


Mekanik/Avionik yang berkualifikasi helikopter MI-17 V5 dan MI-35 P
yang telah mengikuti dan lulus dari kursus Flight Engineer (FE) pada
lembaga pendidikan Penerbangan Angkatan Darat maupun di luar
negeri.

(b) Inspektur Teknik/TI (Technical Inspector) dan inspektur


teknik Avionik. Mekanik dan Avionik yang telah mengikuti dan lulus
dari kursus kejuruan inspektur teknik dan Avionik pada lembaga
pendidikan Penerbangan Angkatan Darat maupun di luar negeri.

(c) Mekanik. Bintara dan Tamtama yang telah mengikuti dan lulus
dari kursus kejuruan Mekanik pada lembaga pendidikan Penerbangan
Angkatan Darat maupun di luar negeri.

(d) Avionik. Bintara dan Tamtama yang telah mengikuti dan


lulus dari kursus kejuruan Avionik pada lembaga pendidikan
Penerbangan Angkatan Darat maupun di luar negeri.

3) Kualifikasi Yanopsbangan.

(a) Dokter Penerbangan. Perwira lulusan dari korps kesehatan


telah mengikuti pendidikan dan lulus dari kursus kejuruan dokter
penerbangan pada lembaga pendidikan TNI atau yang sederajat.

(b) PLLU (Pengatur Lalu Lintas Udara). Perwira dan Bintara


telah mengikuti pendidikan dan lulus dari Kursus Kejuruan Pengatur
Lalu Lintas Udara di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI)
atau Sekolah kejuruan di TNI AU.

(c) Avsec (Aviation Security). Perwira, Bintara dan Tamtama


telah mengikuti pendidikan dan lulus dari Kursus Kejuruan Avsec
(Aviation Security) di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI).

(d) Pramugari Udara. Bintara Kowad telah mengikuti pendidikan


dan lulus dari Kursus Kejuruan Pramugari Udara di salah satu instansi
penerbangan terkait.

(e) Meteorologi dan Geofisika. Bintara telah mengikuti


pendidikan dan lulus dari Kursus Kejuruan Meteorologi dan Geofisika

By: Bisma-39
5

pada lembaga pendidikan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia


(STPI) atau Sekolah kejuruan di TNI AU.

(f) Perawat Udara. Bintara telah mengikuti pendidikan dan lulus


dari Kursus Kejuruan Perawat Udara pada lembaga pendidikan TNI
atau yang sederajat.

(g) PKPPK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan


Pemadam Kebakaran). Bintara dan Tamtama Telah mengikuti
pendidikan dan lulus dari Kursus Kejuruan PKPPK pada lembaga
pendidikan STPI.

3. Jelaskan yang Pasis Ketahui terkait dengan Alut yang di miliki di Kecabangan
Penerbangan.

Alat Utama Penerbangan TNI-AD:

JENIS MADE IN SPEC SERI JUMLAH KET

Pesawat Angkut
CASA C-212 Spanyol Maritime NC-212-200 4 Lisensi
Aviocar Patrol & produksi
Tactical oleh PT
Transport Dirgantara
Indonesia
Helikopter

MBB BO 105 Jerman Utility/Assault NBO-105 30


gunship
Mil Mi-17 Hip-H Rusia Utility Mi-35 Hind-F 16
Mil Mi-35 Hind Rusia Assault Mi-35 Hind-F 8
gunship
Bell 412 Kanada Utility/Assault Bell 412 14 Lisensi
gunship produksi
USA Bell 412 14 oleh PT
SP Dirgantara
USA Bell 412 4 Indonesia
EP
Airbus Perancis light attack 12 (6 single-
Helicopters Jerman helicopters engine dan 6
Fennec twin-engine)

By: Bisma-39
6

Boeing AH-64 attack AH-64E 8


Apache helicopters

Dengan Gelar Kekuatan Penerbad:

1. Skadron 11/Serbu (Semarang, Jawa Tengah)

Skadron 11/Serbu terdiri dari 8 helikopter Bell-205A-1 dan 8 NBell-412 yang


diproduksi oleh IPTN atas perizinan Bell Textron. Baik B-205A-1 maupun NBell-412
masing-masing berdaya angkut 8 heliborne troops untuk melancarkan operasi
mobud, lengkap dengan peralatan tempur. Pada kedua belah pintu dua jenis
helikopter itu dipersenjatai dengan senapan mesin. Helikopter NBell-412 juga dapat
digunakan mengangkut dengan slink sebuah meriam gunung kaliber 76mm
buatan Yugoslavia beserta amunisi, sedangkan pelayan meriam di dalam pesawat.
Meriam gunung itu dapat diangkut langsung dari garis persiapan menuju medan
datar maupun suatu ketinggian pada medan berbukit yang diproyeksikan sebagai
posisi penembakkan.

2. Skadron 12/Serbu (Waytuba, Lampung)

Skadron-12/Serbu berada di kabupaten Waykanan Kecamatan Waytuba, Lampung.


Alutsista yang ada di Skadron ini adalah Bell-412 EP, BO-105 dan Squirrel AS 550.
Komandan Skadron 12/Serbu yang pertama adalah Letkol Cpn A.A Ngurah Romy.S,
yang kedua adalah Letkol Cpn Zulfirman Caniago dan yang ketiga adalah Letkol Cpn
Syamsudin. Komandan Skadron-12/Serbu saat ini adalah Letkol Cpn Fajar
Purwawidada.

3. Skadron 13/Serbu (Berau, Kalimantan Timur)

Skadron ini berada di kawasan Bandar Udara Kalimarau, Tanjung Redeb,


Berau, Berau, Kalimantan Timur dan akan beroperasi pada semester I tahun 2016.
Alutsista yang ada di Skadron ini di antaranya: AS 550 Fennec, NBO-105 Bolcow
hingga Bell-412, dengan perkuatan personel sebanyak 312 prajurit TNI AD.
[1] Komandan Skadron 13/Serbu yang pertama adalah Letkol Cpn Slamet Riyadi.

4. Skadron 21/Sena (Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten)

Skadron 21/Sena merupakan campuran antara helikopter dan pesawat sayap tetap.
Kini Puspenerbad memiliki 15 helikopter NBO-105CB yang diproduksi oleh IPTN
atas lisensi MBB, Jerman. Sebagai helikopter serang, NBO-105 dipersenjatai empat
senapan mesin FN Herstal MO.32 kaliber 7,62 mm standard NATO yang
ditempatkan dalam dua TMP (Twin Machine Gun Pods) atau dua senapan mesin FN
Herstal M.3P kaliber 12,7 mm NATO dalam tiga HMP (Heavy Machine Gun Pods).
By: Bisma-39
7

NBO-105 juga dipersenjatai dengan FFAR (Folding-Fin Aerial Rocket) jenis T.905
kaliber 2,75 inc NATO dalam dua MLRS (Multi-Launch Rocket System) masing-
masing dengan 13 tabung peluncur. Tiga jenis hulu ledak yang digunakan ialah FZ-
21 untuk anti personal, FZ-58 untuk anti tank dan FZ-32 untuk marking jika NBO-105
dioperasikan sebagai FAC (Forward Air Control) untuk memandu pesawat tempur
yang sedang memberikan bantuan tembakan udara.

5. Skadron 31/Serbu (Semarang, Jawa Tengah)

Skadron ini diperkuat dengan lima unit helikopter angkut/tempur Mi-35P


buatan Rusia. Pihak TNI-AD dengan kemampuan yang dimiliki Helikopter ini mampu
menjadikan Skadron 31 melaksanakan penghancuran perkubuan dan tank musuh
karena dilengkapi rudal anti tank Ataka buatan Rusia yang tergolong ampuh
menembus perlindungan tank musuh, bahkan yang berpelindung bahan komposit
sekalipun. Skadron ini juga dilengkapi dengan 12 buah helikopter angkut Mi-17 yang
mampu melaksanakan operasi di daerah-daerah terpencil di indonesia
merupakan skadron udara dibawah kendali Pusat Penerbangan Angkatan
Darat yang bermarkas di Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah. Skadron
31/Serbu selain berperan sebagai satuan penerbangan TNI Angkatan Darat dalam
Operasi Militer Perang (OMP), juga berperan dalam Operasi Militer Selain Perang
(OMSP). Konsep awal satuan Penerbad adalah membantu mobilitas dan daya gerak
bagi satuan infantri di darat. Kemudian seiring tuntutan perkembangan zaman, tugas
pokok dan fungsi skadron 31/Serbu pun ikut berkembang. Baik dalam operasi militer
perang maupun operasi militer selain perang.
Skadron 31/Serbu ini juga diperkuat dengan lima unit helikopter
angkut/tempur Mi-35P buatan Rusia. Skadron 31/Serbu juga dilengkapi dengan 12
buah helikopter angkut Mi-17, NBELL 412 EP. yang mampu melaksanakan operasi
di daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Saat ini Skadron 31/Serbu dilengkapi dua jenis varian helikopter yaitu heli


serang MI-35P dan heli serbu Mi-17 V5. Versi yang pertama ialah versi Mi-17, heli ini
adalah versi ekspor dari helikopter Mi-8 yang saat ini kedua-duanya masih
diproduksi di Kazan, Tatarstan, Rusia. Untuk heli Mi-17 sekarang ini yang paling
baru adalah model Mi-17 (V5) varian 5. Helikopter Mi-17 merupakan jenis medium
weight yang dapat digunakan sebagai helikopter transport multi purpose. Ada tiga
versi helikopter jenis Mi-17 yaitu Mi-172 sebagai versi penumpang, biasanya
digunakan untuk angkut VIP. Mi-171V adalah multipurpose helicopter dengan
modifikasi dasar dan Mi-17V5 sebagai versi utility, dapat digunakan multifungsi
misalnya angkut personel sampai dengan 36 orang, sling operation, fire fighting
(pemadam kebakaran), SAR (Search And Rescue) dan Medevac (Medical
Evacuation).

Sedangkan data teknis dari helikopter Mi-17 V5 adalah sebagai berikut: Helikopter
serang Mi-35P adalah versi ekspor dari Mi-24P (NATO code ‘Hind-E’), merupakan
helikopter tempur multiguna buatan Uni Soviet. Helikopter ini mulai dioperasikan

By: Bisma-39
8

pada tahun 1976 oleh Soviet, dan saat ini masih dipakai oleh 30 negara lainnya. Pilot
Soviet menyebut helikopter ini letayushiy tank, yang artinya “tank terbang”. Nama
julukan lazim lainnya adalah crocodile (buaya), karena bentuk dan warna
kamuflasenya.

Helikopter ini dikembangkan berdasarkan Mi-8, yaitu dengan dua mesin turboshaft
yang memutar lima bilah baling-baling 17,5 meter utama dan tiga bilah baling-baling
belakang. Posisi mesinnya menghasilkan dua saluran udara yang khas, selain itu,
versi D dan selanjutnya memiliki kokpit ganda berbentuk gelembung yang
membuatnya mudah dikenali. Penempatan senjata dilakukan pada sayap pendek,
yang juga berfungsi memberikan dorongan terbang, dimana setiap sayap memiliki
tiga titik penempatan. Badan helikopter memiliki lapisan pelindung yang tebal, dan
baling-balingnya yang terbuat dari titanium yang tahan tembakan sampai kaliber 12,7
mm. Kokpit helikopter dibuat kedap udara agar tahan dalam kondisi NBC (Nuclear,
Biological, Chemical).
Peran Skadron 31/Serbu berdasarkan tupoksi yang telah diuraikan di atas,
dijabarkan dalam dua katagori pokok operasi yakni Operasi Militer Perang (OMP)
dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Kedua jenis operasi ini tertuang dalam
UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI BAB IV Pasal 7, dan Buku Putih Pertahanan
sejak tahun 2003 hingga Buku Putih tahun 2008. Peran dalam Operasi Militer
Perang (OMP) Perkembangan teknologi, informasi, dan doktrin pertempuran
modern, menuntut TNI khususnya Angkatan Darat untuk melakukan reorientasi
dalam doktrin operasional pasukan dan penggunaan moda transportasi helikopter.

4. Jelaskan yang Pasis pahami terkait dengan Fungsi Penerbad.

JAWAB:

Pembinaan fungsi penerbangan terdiri dari :


a. Pembinaan Manuver.
Pembinaan manuver ditujukan untuk mewujudkan kesiapan operasional
satuan Penerbad dalam penggunaan alutsista berupa Helikopter Serang
maupun Helikopter Serbu dan pesawat terbang beserta perlengkapannya
secara taktis di lapangan membantu satuan darat untuk melaksanakan OMP
dan OMSP bersifat tempur

b. Tembakan.
Pembinaan tembakan ditujukan untuk mewujudkan kesiapan operasional
satuan Penerbad dalam rangka penggunaan alutsista berupa Helikopter
Serang maupun Helikopter Serbu dan PTTA beserta persenjataannya secara
taktis dilapangan untuk menghancurkan objek vital dan perkubuan musuh

By: Bisma-39
9

bersama satuan bantuan tembakan (bantem) lainnya ataupun berdiri sendiri


serta melindungi diri dalam rangka melaksanakan OMP maupun OMSP bersifat
tempur

c. Perlindungan
Pembinaan perlindungan ditujukan untuk mewujudkan kesiapan
operasional satuan Penerbad dalam rangka penggunaan 226 alutsista berupa
Helikopter Serang dan persenjataannya untuk memberikan perlindungan udara
terhadap pergerakan taktis satuan darat dalam melaksanakan operasi baik
OMP maupun OMSP bersifat tempur

d. Dukungan
Pembinaan dukungan ditujukan untuk mewujudkan kesiapan operasional
satuan Penerbad dalam rangka penggunaan alutsista berupa Helikopter
Serang maupun Helikopter Serbu, pesawat terbang, dan PTTA untuk
memberikan dukungan penerbangan non taktis yang diperlukan bagi satuan
yang dibantu dalam rangka melaksanakan OMP maupun OMSP

5. Apakah yang Pasis Ketahui terkait dengan MUM T

JAWAB:

MUM-T (Manned Unmanned Teaming) adalah Operasi tim tanpa awak (MUM-T)
menggabungkan kekuatan setiap platform untuk meningkatkan kesadaran situasional,
memungkinkan angkatan bersenjata untuk melakukan operasi yang mencakup
dukungan tempur dan misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR)

Pesawat berawak dengan sistem udara tak berawak (Manned Unmanned Teaming –
MUMT) meningkatkan kemampuan udara Angkatan baik di lingkungan Darat dan
Maritim, memungkinkan operasi yang diperluas dan kompleks untuk dilakukan dengan
campuran platform dan system.

By: Bisma-39

Anda mungkin juga menyukai