Anda di halaman 1dari 4

Membangun Indonesia dari Desa merupakan gebrakan pembangunan daerah

oleh Pemerintah Pusat. Salah satu cara adalah dengan Program Dana Desa.
Melalui UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa memiliki kesempatan
untuk membangun Desanya baik dari pembangunan sampai pada hal-hal
yang berhubungan dengan peningkatan sesejahteraan rakyat.

Agar cita-cita pembangunan daerah yang merata dan meningkatnya


perekonomian. Aturan main dana desa harus dipahami semua orang yang
terlibat didalamnya. Pemerintah Desa harus mampu prinsip akuntabilitas
dalam tata pemerintahannya, dimana semua kegiatan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan.

Dalam pengelolaan Keuangan Desa juga sudah diatur dalam Peraturan


Menteri Dalam Negeri Nomor 113 tahun 2014. Didalam peraturan tersebut
juga sudah dijelaskan secara detail soal keuangan desa termasuk dalam
urusan pajak atas dana desa.

Dana Desa adalah dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara yang diperuntukan bagi Desa dan Desa Adat melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah. Dana Desa diperuntukan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, serta pemberdayaan
masyarakat dan kemasryarakatan.

Baca Juga  Cara Terbaik Saat Ini Untuk Meminimalkan Korupsi Dana Desa

Secara umum, pos belanja desa terdiri dari:

1. Belanja Pegawai, meliputi belanja/pembayaran pengeluaran penghasilan tetap dan


tunjangan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa (Bendahara Desa, Sekretaris Desa,
dan Pegawai Pendukung lainnya), serta tunjangan BPD
2. Belanja Barang dan Jasa, meliputi: pengeluaran pembelian/pengadaan barang seperti 
bahan/material/ATK; makanan dan minuman rapat, pakaian dinas dan atributnya,
honorarium narasumber/ahli, upah kerja, cetak/penggandaan, pemeliharaan, sewa
kantor dan sewa perlengkapan dan peralatan, perjalanan dinas, operasional Pemerintah
Desa dan operasional BPD, insentif Rukun Tetangga /Rukun Warga, pemberian
barang pada masyarakat/kelompok masyarakat, ATK, Benda Pos, Metarial,
Perawatan, Adm, Sewa, Seragam, dll
3. Belanja Modal, meliputi pengeluaran dalam rangka pembelian/pengadaan barang atau
bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 bulan
4. Belanja lainnya, meliputi Darurat KLB, Musibah/ Bencana, Keadaan Mendesak

Dari pos-pos belanja yang dilakukan desa diatas, maka Pemerintahan Desa
bertanggung jawab atas pemotongan/ pelaporan pajak. Dalam hal ini,
Berdasarkan persetujuan/ arahan dari Kepala Desa maka Bendahara Desa
dapat menindaklanjuti administrasi keuangan dan perpajakan.

Baca Juga  Belajar Mengenai Cara Mendirikan BUMDesa Bisa Melalui VCD Saja

Kewajiban Bendahara Desa sehubungan dengan Pajak Penghasilan dan Pajak


Pertambahan Nilai adalah Pemotongan dan/atau pemungutan atas:

PAJAK DANA DESA ATAS BELANJA BARANG

PPh Pasal 22: Pajak yang dipungut dari Pengusaha/Toko atas pembayaran
atas pembelian barang dengan nilai pembelian diatas Rp 2.000.000,- tidak
terpecahpecah.

PAJAK DANA DESA ATAS BELANJA JASA

PPh Pasal 23: Pajak yang dipotong dari penghasilan yang diterima rekanan
atas sewa (tidak termasuk sewa tanah dan atau bangunan), serta imbalan
jasa manajemen, jasa teknik, jasa konsultan dan jasa lain.

PAJAK DANA DESA ATAS BELANJA KONSTRUKSI

PPh Pasal 4 Ayat 2: Pajak yang dipotong atas pembayaran  Jasa Konstruksi,
dalam hal ini terdapat 2 perbedaan:
 Perencana / Pengawas Kontruksi
 Pelaksana Kontruksi

PAJAK DANA DESA ATAS BELANJA SEWA TANAH & BANGUNAN

PPh Pasal 4 Ayat 2: Pajak yang dipotong atas pembayaran :


1. Pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan
2. Persewaan tanah dan atau bangunan

PAJAK DANA DESA ATAS BELANJA TENAGA ORANG PRIBADI

PPh Pasal 21: Pajak yang dipotong atas pembayaran berupa gaji, upah,
honorarium, dan pembayaran lain yang diterima oleh Orang Pribadi (OP)

Baca Juga  Tahun Ini Bantuan Non Tunai Berupa Beras dan Telur

Pajak Pertambahan Nilai ( PPN )

Pemungutan atas pembelian barang atau jasa yang jumlahnya diatas Rp.
1.000.000,00 tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah dengan
besaran pajak 10% dari pembelian barang atau jasa.

Pengentahuan tentang pajak atas dana desa ini harus dikuasai betul oleh
Bendahara Desa agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan dana desa
dan dapat dipertanggungjawabkan sesua aturan main yang sudah
ditetapkan. (dai/berdesa)

 LABEL

 belanja desa

 bendahara desa

 dana desa

 desa

 pajak dana desa

Anda mungkin juga menyukai