REFLEKSI TENTANG PENGALAMAN DALAM MELAKSANAKAN PPL
A. Refleksi Tentang Pelaksanaan Observasi Lapangan
Pelaksanaan observasi lapangan dimaksudkan agar mahasiswa praktikan dapat mengetahui kondisi dan situasi lingkungan sekolah, tampat mahasiswa melaksanakan PPL. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, MAN Model Banda Aceh memiliki kondisi dan situasi yang baik sebagai tempat pelaksanaan pendidikan. Sekolah ini juga memiliki perpustakaan, lapangan olahraga, laboratorium, dan peralatan lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Observasi personil sekolah dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui jumlah staf yang ada di sekolah serta dewan guru. Sehingga mahasiswa praktikan dapat berkonsultasi apabila ada kesulitan-kesulitan selama melaksanakan PPL di MAN Model Banda Aceh. Organisasi intra dan ekstra sekolah dapat diketahui dengan aktifnya Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) yang sangat berperan dalam kegiatan sekolah. Dari keaktifan organisasi sekolah ini, guru praktikan juga dapat mengetahui bagaimana cara guru dalam berorganisasi, mengatur struktur organisasi sehingga berjalan dan berhasil dengan baik tanpa mengganggu pelaksanaan proses belajar mengajar.
B. Refleksi Tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas-
tugas Keguruan Lainnya Secara Terbimbing Persiapan mahasiswa praktikan sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung adalah membuat perangkat pembelajaran seperti Program Tahunan, Program Semester, KKM, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Agar dapat mempermudah mahasiswa praktikan dalam menyajikan bahan pelajaran, sehingga tujuan kurikulum dapat tercapai dengan baik. Setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung mahasiswa praktikan dapat memberi penilaian kepada siswa dan hasil pelajaran yang telah disajikan. Dengan demikian, mahasiswa praktikan dapat mengetahui bagaimana cara penilaian hasil belajar yang baik sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga tidak terjadi kesimpangangsiuran dalam penilaian. Salah satu hal yang penting bagi mahasiswa praktikan adalah berkonsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing. Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa dapat menetahui kesalahan dan kekurangannya dalam melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah. Dengan demikian diharapkan agar kesalahan dan kekurangan tersebut tidak terulang lagi.
C. Refleksi Tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas-
tugas Keguruan Lainnya Secara Mandiri Kesempatan untuk mengajar mandiri diberikan setelah mengalami beberap proses pelatihan dan pemantapan materi maupun teknik mengajar. Namun demikian, guru pamong masih memantau calon guru dari luar kelas. Setelah di rasa mulai di dapat keterbiasaan dan kemampuan mengajar yang baik maka calon guru pada akhirnya akan ditetapkan untuk ujian praktek. Pelatihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas lainnya secara mandiri yang pernah dilaksanakan pada saat berada di sekolah latihan adalah sebagai berikut: 1. Mengikuti upacara bendera 2. Melaksanakan tugas piket 3. Membantu tugas di perpustakaan 4. Membantu guru senior yang berhalangan hadir 5. Membantu dalam kesulitan-kesulitan siswa 6. Mengisi kegiatan harian, baik kegiatan individual maupun kelompok yang formatnya diberikan oleh pihak akademik STAI-PTIQ.
D. Refleksi Tentang Pelaksanaan Ujian Praktek dan Penyusunan Laporan
Akhir Pelaksanaan ujian praktek mengajar merupakan penilaian mengajar sebagai calon guru. Sebelum ujian berlangsung, calon guru membuat persiapan mengajar dan menyajikan media yang diperlukan. Selain ujian praktek mengajar, penilaian mahasiswa PPL juga dilakukan dengan menilai penyusunan laporan akhir setiap mahasiswa. Laporan ini merupakan syarat yang telah dibebankan oleh Fakultas Tarbiyah STAI-PTIQ kepada setiap mahasiswa pada akhir pelaksanaan PPL. Dalam penyusunan laporan ini penulis menyusun laporan hasil pengamatan (observasi) dan pengalaman mengajar selama penulis melaksanakan praktik di MAN Model Banda Aceh.