Anda di halaman 1dari 2

BAB III

REFLEKSI TENTANG PENGALAMAN DALAM MELAKSANAKAN PPL

A. Refleksi Tentang Pelaksanaan Observasi Lapangan


Pelaksanaan observasi lapangan dimaksudkan agar mahasiswa praktikan dapat
mengetahui kondisi dan situasi lingkungan sekolah, tampat mahasiswa melaksanakan
PPL. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, MAN Model Banda Aceh
memiliki kondisi dan situasi yang baik sebagai tempat pelaksanaan pendidikan.
Sekolah ini juga memiliki perpustakaan, lapangan olahraga, laboratorium, dan
peralatan lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Observasi personil sekolah dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui
jumlah staf yang ada di sekolah serta dewan guru. Sehingga mahasiswa praktikan
dapat berkonsultasi apabila ada kesulitan-kesulitan selama melaksanakan PPL di
MAN Model Banda Aceh.
Organisasi intra dan ekstra sekolah dapat diketahui dengan aktifnya Organisasi
Siswa Intra Madrasah (OSIM) yang sangat berperan dalam kegiatan sekolah. Dari
keaktifan organisasi sekolah ini, guru praktikan juga dapat mengetahui bagaimana
cara guru dalam berorganisasi, mengatur struktur organisasi sehingga berjalan dan
berhasil dengan baik tanpa mengganggu pelaksanaan proses belajar mengajar.

B. Refleksi Tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas-


tugas Keguruan Lainnya Secara Terbimbing
Persiapan mahasiswa praktikan sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung
adalah membuat perangkat pembelajaran seperti Program Tahunan, Program
Semester, KKM, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Agar dapat
mempermudah mahasiswa praktikan dalam menyajikan bahan pelajaran, sehingga
tujuan kurikulum dapat tercapai dengan baik.
Setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung mahasiswa praktikan dapat
memberi penilaian kepada siswa dan hasil pelajaran yang telah disajikan. Dengan
demikian, mahasiswa praktikan dapat mengetahui bagaimana cara penilaian hasil
belajar yang baik sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga tidak terjadi
kesimpangangsiuran dalam penilaian.
Salah satu hal yang penting bagi mahasiswa praktikan adalah berkonsultasi
dengan guru pamong dan dosen pembimbing. Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa
dapat menetahui kesalahan dan kekurangannya dalam melaksanakan proses belajar
mengajar di sekolah. Dengan demikian diharapkan agar kesalahan dan kekurangan
tersebut tidak terulang lagi.

C. Refleksi Tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas-


tugas Keguruan Lainnya Secara Mandiri
Kesempatan untuk mengajar mandiri diberikan setelah mengalami beberap proses
pelatihan dan pemantapan materi maupun teknik mengajar. Namun demikian, guru
pamong masih memantau calon guru dari luar kelas. Setelah di rasa mulai di dapat
keterbiasaan dan kemampuan mengajar yang baik maka calon guru pada akhirnya
akan ditetapkan untuk ujian praktek.
Pelatihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas lainnya secara mandiri yang
pernah dilaksanakan pada saat berada di sekolah latihan adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti upacara bendera
2. Melaksanakan tugas piket
3. Membantu tugas di perpustakaan
4. Membantu guru senior yang berhalangan hadir
5. Membantu dalam kesulitan-kesulitan siswa
6. Mengisi kegiatan harian, baik kegiatan individual maupun kelompok yang
formatnya diberikan oleh pihak akademik STAI-PTIQ.

D. Refleksi Tentang Pelaksanaan Ujian Praktek dan Penyusunan Laporan


Akhir
Pelaksanaan ujian praktek mengajar merupakan penilaian mengajar sebagai calon
guru. Sebelum ujian berlangsung, calon guru membuat persiapan mengajar dan
menyajikan media yang diperlukan.
Selain ujian praktek mengajar, penilaian mahasiswa PPL juga dilakukan dengan
menilai penyusunan laporan akhir setiap mahasiswa. Laporan ini merupakan syarat
yang telah dibebankan oleh Fakultas Tarbiyah STAI-PTIQ kepada setiap mahasiswa
pada akhir pelaksanaan PPL.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyusun laporan hasil pengamatan
(observasi) dan pengalaman mengajar selama penulis melaksanakan praktik di MAN
Model Banda Aceh.

Anda mungkin juga menyukai