Anda di halaman 1dari 14

PEMURNIAN ISLAM DI ARAB (WAHABI)

Disusun Oleh :

Kelompok VI

Mutiara Hafid (180201193)


Nur Rayyan (180201092)
Nurul Hidayanti (180201164)

Dosen Pebimbing :
Dr. Muji Mulia S.Ag.M.A

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BANDA ACEH 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sudah


memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati
indahnya Alam ciptaan-Nya. Sholawat serta salam kita haturkan kepada teladan
kita semua Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam yang telah
memberitahu kepada kita jalan yang benar berupa ajaran agama yang sempurna
serta menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur karena dapat merampugkan makalah yang
menjadi tugas dalam mata pelajaran Mazahib Islamiyah dengan judul
“Pemurnian Islam di Arab (wahabi)”. Dan juga tidak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini Bapak “Dr. Muji Mulia
S.Ag.M.A.” yang telah memberikan arahan dan bimbingannya.
Dalam penulisan ini, kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan, baik dari segi isi maupun penulisannya. Untuk itu, Kami sampaikan
terima kasih atas perhatiannya terhadap tugas ini, dan kami berharap semoga
tugas ini bermanfaat bagi kita semua. Tak ada gading yang tak retak beginilah
adanya tugas ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif sangat saya harapkan guna untuk peningkatan pembuatan tugas-
tugas yang lain pada waktu mendatang.

Banda Aceh, 17 November 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

a) LATAR BELAKANG ..................................................................................1

b) RUMUSAN MASALAH ..............................................................................2

c) TUJUAN MASALAH ..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Munculnya Wahabi .................................................................3

B. Muhammad bin Abdul Wahab ...................................................................... 4

C. Ajaran Muhammad ibn Abd Al wahhab ....................................................... 5

D. Aliran Wahabi dan Penyimpangannya .......................................................... 7

E. Wahabisasi dan Kelompok-Kelompok di Indonesia ..................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
a) Latar belakang
Cita-cita pemurnian Islam yang didengungkan oleh Wahabi sangat
menentang keras terhadap segala bentuk “amaliyyah yang berbau kurafat,
sufistik, dan bid’ah. Cara berpikir mereka terhadap instrumen-instrumen agama
pun sangat tekstualis dan konservatif. Wahabi sendiri Adalah Aliran islam yang
Dicetus oleh Muhammad bin Abd al-Wahab sekitar abad 18 dan Saudi adalah
sentral per-gerakannya. Penyebaran Wahabi sendiri bisa terbilang sangat pesat,
dimaklumi karena ada dukungan kerajaan Saud yang menopangnya. Adalah
Muhammad ibn Saud, tokoh Bani Saud saat itu yang menjalin kontrak
kerjasama dengan Muhammad bin Abd al-Wahab untuk meyebarluaskan paham
tersebut.1 Dengan ditetapkannya Arab Saudi sebagai negara yang sah pada tahun
1932, paham Wahabi pun turut serta dideklarasikan sebagai ideologi negara
Arab Saudi.
Semangat beragama mereka yang sangat mengedepankan ijtihad dan
menganggap satu-satunya kebenaran bersumber dari ulama mereka. Bahkan
pada masa awal eks-pansinya, Wahabiyyin tak segan-segan memerangi orang
atau kabilah yang menolak ajaran mereka. Bila dakwah lisan tidak ditolerir,
maka “dakwah pedang‟ akan ambil alih. Sehingga, tak sedikit orang-orang yang
terpaksa mengikuti ajaran mereka, atau paling tidak melarikan diri ke daerah
lain (Ali, 1995: 54). Sikap otoriter yang ditunjukkan Wahabi tersebut sungguh
sangat bertentangan dengan nilai-nilai tauhid yang diwariskan oleh Rasulullah
Saw. Tak dapat di-mungkiri adanya kontradiksi antara goal – purifikasi Islam-
dan implimentasi dakwah yang mereka lakukan.Bahkan Madawi Rasheed
menyebutkan bawa karakter Wahabi adalah otoriter, konservatif, dan sangat
pasif tehadap politik (Madawi Rasheed, 2007: 5).
Sekarang bahkan, Gerakan Wahabi Terkenal gemar menuduh golongan
islam yang tak sepaham dengan mereka dengan tuduhan kafir, musyrik dan ahli
bid’ah. Itulah tuduhan yang selalu disebar luaskan pada setiap kesempatan
melalui radio, majalah, bulletin jumat dan bahkan Tv milik mereka. Mereka
enggan mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok
mereka sendiri. Di negeri kita ini mereka menaruh dendam kesumat dan
kebencian mendalam kepada para wali songo.

1
Fadl, El Khaled Abou. Selamat Islam dari Muslim Puritan.(Penerjemah Helmi Mustofa.
Jakarta: serambi, 2006.)Hlm.7

1
Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih kecampuran kemusyrikan
Hindu dan Budha. Mereka dengan mudahnya mengkafirkan orang-orang yang
dengan nyata bertauhid kepada Allah SWT. Jika bukan karena rahmat Allah
yang mentakdirkan para Wali songo untuk berdakwah ke negeri kita ini, tentu
orang-orang yang menjadi corong kaum wahabi itu masih berada dalam
kepercayaan animisme, penyembah berhala atau masih kafir.
Oleh karena itu janganlah percaya kalau mereka mengaku sebagai
faham yang hanya berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-sunnah.Mereka
berdalih mengikuti keteladanan kaum salaf apalagi mengaku sebagai golongan
yang selamat dan sebagainya,itu semua omong kosong belaka.Mereka telah
menorehkan catatan hitam dalam sejarah dengan membantai ribuan orang di
Makkah dan Madinah serta daerah lain di wilayah Hijaz (yang sekarang
dinamakan Saudi)

b) RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah Kemunculan Wahabi?
2. Siapakah Muhammad bin Abdul Wahhab?
3. Bagaimana Ajaran muhammad ibn ‘Abd Al-wahhab?
4. Bagaimana Aliran Wahabi dan Penyimpangannya?
5. Bagaimana Wahabisasi dan Kelompok-Kelompoknya?
c) TUJUAN MASALAH
1. Untuk Mengetahui Sejarah Kemunculan Wahabi
2. Untuk Mengetahui Siapa Muhammad bin Abdul Wahab
3. Untuk mengetahui Bagaimana pemurnian islam Ajaran muhammad ibn
‘Abd Al-wahhab di Arab
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Aliran Wahabi dan Penyimpangannya
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Wahabisasi dan Kelompoknya

2
BAB II
PEMBAHASAN
PEMURNIAN ISLAM DI ARAB (WAHABI)

A. SEJARAH KEMUNCULAN WAHABI

Golongan Wahabi adalah pengikut Muhammad Bin Abdul Wahhab,sebuah


gerakan separatis yang muncul pada masa pemerintahan Sultan Salim III(1204-
1222H). Gerakan ini berkedok memurnikan tauhid dan menjauhkan umat
manusia dari kemusyrikan .Muhammad bin Abdul Wahhab para pengikutnya
menganggap bahwa selama 600 tahun umat manusia dalam kemusrykan dan dia
datang sebagai mujaddid yang memperbaharui agam mereka. 2Gerakan Wahabi
muncul melawan kemampuan umat islam salam masalah akidah dan
syariah,karenanya gerakan ini tersebar dengan peperangan dan pertumpahan
darah.

Dengan dukungan Hijaz bagian timur yaitu raja Muhammad bin Saud ad
Dir’iyah,pada tahun 1217 H Muhammad bin Abdul Wahhab bersama
pengikutnya menguasai kota Thaif setelah sebelumnya mereka membunuh
penduduknya, tidak ada selamat kecuali beberapa orang. Mereka membunuh
laki-laki dan perempuan ,tua,muda,anak-anak bahkan bayi yang masih menyusu
pada ibunya juga mereka bunuh.Mereka keluarkan semua penghuni rumah-
rumah yang ada di Thaif, bahkan yang sedah shalat di masjid juga mereka
bantai.Mereka rmapas semua harta dan kekayaan penduduk Thaif dan mereka
memusnahkan semua kitab yang ada hngga berserakan di jalan.

Dari Thaif kemudian mereka memperluas kekuasaannya ke beberapa kota


seperti Mekkah, Madinah, Jeddah dan kota-kota lainnya. Hingga akhirnya pada
tahun 1226 H Sultan Mahmud Khan II turun tangan dengan memerintahkan
Raja Mesir Muhammad Ali basya untuk membendung gerakan Wahabi ini.
Dengan kekuatan pasukannya dan kegigihan Raja Muhammad Ali basya sampai
akhirnya mereka dapat mengambil alih kota Thaif, Mekkah, Madinah, Jeddah
dari kekuasaan golongan Wahabi.

Sebagian kalangan tidak menyukai istilah “wahabi” dan lebih menyukai


istilah “Salafi”.salah satu alsannya penamaan dakwah yang diemban oleh

2
Syech Ahmad Zaini Dahlan, fitnah al Wahabiyah, (Bandung,all irsyad,2005) hlm.5-6.

3
Muhammad dengan nama Wahabiyah yang dinisbatkan kepadanya adalah
penisbatan yang keliru dari sisi bahasa karena ayahnya tidak menyebarkan
dakwah ini.

Salafi bagi mereka adalah Aswaja itu sendiri.Oleh karena itu mereka
menyamakan istilah Aswaja dengan salaf.Dalam Al-Wajiz fi Akidah al-salaf al-
shalih disebutkan bahwa Ahlussunah waljamaah adalah suatu golongan yang
telah Rasulullah janjikan akan selamat diantara golongan-golangan yang
ada.Landasan mereka bertumpu pada Ittiba’us sunnah (mengikuti as-sunnah)
dan menuruti apa yang dibawa oleh nabi baik dalam masalah
akidah,ibadah,petunjuk,tingkah laku,akhlaq dan selalu menyertai jam’ah kaum
muslimin.Dengan demikian maka definisi Ahlusunah wal jamaah tidsk keluar
dari definisi salaf. 3

Menurut Dr.Sa’id Ramadhan al-Buthi mengikuti atau ittiba’ salaf dengan


mengadopsi serta menerapkan manhaj dan mazhab mereka di dalam memahami
al-Qur’an dan sunnah Rasullullah merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
Hal ini sesuai dengan perintah agar manusia selalu taat kepada Allah dan
Rasulnya, sebagaimana disebutkan dalam al-hasyr ayat 7 dan beberapa
iwayatnya hadist.

Dengan ujaran lain ittiba’ merupakan inti dari agama dan dasar-dasar yang
telah ditetapkan oleh sunnah Rasulullah.pengklaiman terhadap mazhab salafi
merupaka bentuk bid’ah yang tidak diridhai oleh Allah juga bentuk
pengkhayalan terhadap sesuatu yang tidak ada dasarnya dalam tarikh.Dari kurun
waktu pertama yang diberkahi dalam agama islam tidak ada mazhab dalam
kelompok umat islam yang diberi nama degan mazhab salafi atau mazhab salaf.

B. MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB

Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman Bin Ali Bin Muhammad
Bin Ahmad bin Rasyid at Tamimi lahir pada tahun 1115 H di pedesaan al-
Uyainah yang terletak di sebelah utara kota Riyadl.Meninggal dunia pada tahun
1206 H.pertama kali dia menyebarkan ajarannya di daerah Huraimalan,banyak
mendapatkan tantangan dari masyarakat sekitar.Bahkan ayahnya Syekh Abdul
Wahhab juga menentangnya.Sejak Muhammad kecil ayahnya sudah mempunyai
firasat buruk dan sering mengingatkan masyarakat dari kejahatan

3
Abdullah bin Abdul Hamid al-Atsari, al-wajiz fi Aqidah al-salaf al-shohih,(saudi Arabia,
Wizara al-syu’un al-silamiyah,1422) hlm.135.

4
Muhammad.Ketidak cocokan Muhammad dengan ayahnya berlanjut hingga ia
dewasa dan mulai menyebarkan ajarannya.

Muhammad menganggap ayahnya cenderung mengikuti ajaran sufiyah dan


berlebihan dalam mencintai orang-orang shalih.Tidak hanya dengan ayahnya,
saudara kandunganya Syekh Sulaiman bin Abdul Wahhab juga menentangnya.
Bahkan beliau menulis dua karanga sebagai bantahan terhadap Muhammad.
Karena banyak yang menetang ajarannya maka Muhammad lebih memilih
berdakwah dengan sembunyi-sembunyi.Baru setelah ayahnya wafat dia berani
lantang dalam menyebarkan ajarannya. Ia mulai dengan mengkafirkan umat
islam yang ziarah kubur,mereka hanya bertawasul,dan ia membalikkan ayat
yang sebetulnya turun sebagai peringatan untuk kaum kafir ia pergunakan ayat
in i untuk mengkafirkan umat islam.

Diantara ulama yang menentang ajaran Muhammad adalah gurunya sendiri


yaitu Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi pengarang Hasyiyah Syarh Ibnu
Hajar ‘ala Bafadlal.Di anatar perkataan beliau:“Wahai putra abdul Wahhab saya
menasehatimu karena Allah ta’ala agar kamu menjaga lisan kamu dari
menyesatkan umat islam.Kalau kamu mendengar dari seseorang yang menyakini
bahwa istighasah dapat memberikan manfaat dari selain Allah maka ajarkan
kepada orang tersebut ajaran yang benar dan jelaskan bahwa tidak ada yang
dapat memberikan manfaat kecuali Allah.Kalau ia menolak kebenaran maka
kafirkan orang tersebut.Tidak ada alasan bagimu untuk mengkafirkan
mayoritas umat.Dan kamu telah menyimpang dari mayoritas umat,maka
kekufuran lebih dekat terhadap orang yang menyimpang dari mayoritas umat
karena ia telah mengambil jalan selain jalan umat islam.Dan sesungguhnya
serigala itu akan memangsa kambing yang terpancar dari gerombolannya”.

C. AJARAN MUHAMMAD IBN ‘ABD AL-WAHHAB

Bila dilihat dari karya ilmiah yang ditulis, Muhammad ibn Abd al-
Wahhab dapat dikategorikan sebagai sosok ulama yang produktif. Karya-karya
ilmiahnya mencapai puluhan jumlahnya. Antara lain Tafsir Surat al-Fatihah,
Mukhtasar Sahih al-Bukhari, Mukhtasar Sirat al-Nabawiyyah, Kitab al-Tauhid,
Usul al-Iman, Kitab al-Kaba’ir, Kasyi al-Subyat, Thalathal al-Usul, Adab al-
Masyi’ ila al-Salah, dan al-Hadîth al-Fitn4. Tema dari karya-karya ilmiah
Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhab ini tampaknya terfokus pada misi pemurnian

4
Al-Jundul, Sa’id. Al-Durr al-Naqdi ‘ala Kitab al-Tauhidi al-Syaikh al-Islam Muhammad ibn
‘Abd al-Wahhab.(Riyadh: Al-Mustauda’ al-‘Amm, 1979) hlm 13

5
tauhid. Ajaran tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar dalam Islam.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhab
memusatkan perhatian pada masalah ini. Ia berpendapat bahwa (1) yang boleh
dan harus disembah hanyalah Tuhan, dan orang-orang yang menyembah selain
Tuhan telah menjadi musyrik, dan boleh dibunuh; (2) kebanyakan orang Islam
bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta
pertolongan bukan lagi kepada Tuhan, tetapi kepada para syaikh atau wali dan
dari kekuatan gaib. Orang Islam demikian juga telah menjadi musyrik; (3)
menyebut nama nabi, syaikh atau malaikat sebagai perantara dalam doa juga
merupakan syirik; (4) meminta syafaat selain kepada Tuhan adalah juga syirik;
(5) bernazar kepada selain Tuhan juga syirik; (6) memperoleh pengetahuan
selain dari Alquran, hadis, dan kias (analogi) merupakan kekufuran;(7) tidak
percaya kepada kada dan kadar Tuhan juga merupakan kekufuran; dan (8)
penafsiran Alquran dengan takwil (interpretasi bebas) adalah kufur. Bila diamati
seluruh butir ajaran tersebut di atas, pada prinsipnya butir-butir ajaran tersebut
bertemakan pemurnian tauhid (akidah). Harun Nasution lebih lanjut
menjelaskan bahwa semua poin di atas oleh Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhab)
diannggapnya bidah dan bidah adalah kesesatan. Oleh karena itu, untuk
melepaskan umat Islam dari praktek-praktek bidah, merela harus kembali
kepada Islam asli5. Dengan demikian, delapan butir ajaran di atas dapat
dijadikan acuan dalam melihat gerakan pemurnian dalam bidang akidah. Untuk
mengembalikan kemurnian tauhid, kuburan-kuburan yang banyak dikunjungi
dengan tujuan mencari syafaat, yang dapat membawa kepada paham syirik,
gerakan ini berusaha menghapusnya 6. Tarekat-tarekat sufi yang mempunyai
pengaruh negatif terhadap umat Islam ditentangnya karena tarekat adalah bidah
(sesuatu yang berasal bukan dari agama Islam, tetapi datang dari luar).
Tantangan terhadap tarekat dimulai oleh Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhâb
(1703-1787) di Arabia, dan kemudian diteruskan oleh tokoh-tokoh pembaruan
periode baru sehingga ide perubahan mulai masuk ke dalam masyarakat Islam 7.
Harun Nasution (1975:26) mengemukakan tiga pokok pikiran Muhammad ibn
‘Abd al-Wahhâb yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan pemikiran
pembaruan abad ke-19, yaitu (1) hanya Alquran dan hadislah yang merupakan
sumber asli ajaran-ajaran Islam. Pendapat ulama tidak merupakan sumber; (2)
taklid kepada ulama tidak dibenarkan; dan (3) pintu ijtihad tetap terbuka. Di

5
Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam. (Jakarta: Bulan Bulan Bintang, 1975) hlm.25
6
Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam. (Jakarta: Bulan Bulan Bintang, 1975) hlm.26
7
Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam. (Jakarta: Bulan Bulan Bintang, 1975) hlm.168

6
antara ketiga pokok-pokok pikiran di atas, mungkin hanya poin terakhir satu-
satunya yang dapat dijadikan dasar untuk menyatakan Gerakan Wahabi sebagai
Gerakan Pembaruan. Adapun poin pertama dan kedua tetap merupakan dasar
yang memperkuat untuk menyatakan Gerakan Wahabi adalah Gerakan
Pemurnian dalam Islam, khususnya dalam bidang akidah (tauhid). Namun
demikian, tidak keliru jika dikatakan bahwa Gerakan Pembaruan kaum Wahabi
memberi dampak yang sangat positif bagi dunia Islam. Setelah berdiri kokoh di
Nejd, Gerakan Wahabi segera tersebar ke negara-negara lain, seperti Indi,
Sudan, Libia, dan Indonesia. Di India, ajaran Wahabi dibawa oleh Sayyid
Ahmad, yaitu setelah ia menunaikan ibadah haji pada tahun 1822 dan 1823. Di
India, ajaran Wahabi mendapat pengikut-pengikut yang kemudian siap
melakukan perang melawan kaum kafir dan non-Muslim. Di Indonesia, ajaran
Wahabi masuk melalui kaum Paderi di Minangkabau yang dimotori oleh tiga
orang ulama Minangkabau, yaitu H. Sumanik dari Lunak Tanah Datar, H.
Piobang dari Lunak 50 Kota, dan H. Miskin dari Lunak Agam.8

Dari informasi sejarah ini, dapat dikemukakan bahwa telah terjadi


pergeseran sasaran yang ingin dicapai oleh gerakan ini. Semula gerakan ini
berusaha memurnikan tauhid, tetapi ternyata dalam perkembangan berikutnya
telah jauh memasuki bidang politik. Agaknya keadaanlah yang memaksa
gerakan ini berbuat demikian karena setiap agama yang dianut oleh suatu umat
tidak terlepas sama sekali dari kondisi sosial masyarakat.

D. ALIRAN WAHABI DAN PENYIMPANGANNYA

Wahabi merupakan sekte atau aliran dalam islam yang penamaannya


dinisbatkan kepada nama ayah pendirinya yakni Muhammad bin Abdul Wahhab
bin Sulaiman an-Najdi.Ia dilahirkan di Uyainah,Najed pada tahun 1115 Hijriah
(1703 M) dan wafat di Dar’iyah pada tahun 1206 Hijriyah(1792 M). Ia wafat
diusia yang sangat tua dengan umur sekitar 90 tahunIA belajar ilmu agama
bermadzhab Hanbali dari ayahnya yang juga sebagai seorang qadli (hakim).
Pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab ini menyebut diri mereka dengan
nama Al-Muwahiddn (kaum yang tauhidnya bersih).Selain itu kelompok wahabi
ini pada era belakangan sering menyebut diri mereka sebagai “salafi” yang saat
ini telah berkembang di berbagai penjuru dunia islam khususnya di Indonesia.

8
Abu Bakar Atjeh. Salaf. (Jakarta: Permata,1970) hlm.87

7
Pengetahuan agama Muhammad bin Abdul Wahhab kurang memadai
karena ia belajar ilmu agama hanya kepada beberapa guru dalam waktu yang
sangat minim dan terputus-putus.Bahkan ayahnya sendiri sering marah
kepadanya karena ia malas belajar fiqih seperti pendahulunya. Dr.Muhammad
al-Mas’ari menjelaskan di beberapa bukunya bahwa sebelum bersekongkol
dengan keluarga saud fan juga inggris untuk memberontak dari kekhalifahan
Turki Usmani.Muhammad bin Abdul Wahhab adalah orang biasa yang tidak
menojol dan tidak diakui ketokohan serta keulamaannya oleh para ulama
sezaman dengannya.

Untuk menarik simpati umat islam wahabi berupaya mengusung


platform dakwah yang terpuji yaitu mengklaim mengikuti Al-Qur’an dan al-
Sunnah,berijthad sendiri,memerangi syirik,penyembahan berhala,membersihkan
dari bid’ah dan khufarat. Namun mereka salah kaprah dalam penerapannya
bahkan dapat dibilang dalam banyak hal mereka telah keluar dari islam itu
sendiri. Karena keyakinannya yang menyimpang itu,kakaknya sendiri yang
bernama Sulaiman bin Abdul Wahhab juga mengkritik dengan pedas melalui
kedua bukunya.Kedua bukunya itu dirasa penting ditulis melihat adiknya yang
sudah jauh menyimpang dari ajaran islam dan aqidah umat secara
umum,terutama madzhab Ahmad bin Hanbali sebagai madzhab Ahlussunah wal
jamaah yang banyak diikuti oleh penduduk Najd,Saudi Arabia.

Ajaran Wahabi masuk ke Indonesia melalui kaum Paderi di


Minangkabau kemudian di kembangkan oleh 3 orang tokohnya yaitu H sumanik
dari Luhak Tanah Datar,H piabong dari Luhak 50 Kota,H Miskin dari Luhak
Agam. Wahabiyah telah menyimpang dari jalur umat islam dengan
mengkafirkan orang yang beristighasah kepada Rasulullah dan bertawasul
dengannya setelah wafat.Mereka berkata: “Bertawasul dengan selain yang hidup
dan yang hadir (ada dihadapan kita)adalah kufur”.Atas dasar kaidah ini mereka
mengkafirkan orang yang berbeda pendapat dengan mereka dalam masalah
tawasul ini dan menghalalkan membunuhnya.Pemimpin mereka Muhammad bin
Abdul Wahhab berkata: “Barangsiapa yang masuk dalam dakwah kita maka ia
mendapatkan hak sebagaimana hak-hak kita dan memiliki kewajiban
sebagaimana kewajiban-kewajiban kita dan barangsiapa yang tidak
masuk(dalam dakwah kita)maka ia kafir dan halah darahnya. 9

9
Muhammad Al-Bahy,Pemikiran islam, (Risalah,Bandung,1985) hlm.135.

8
E. WAHABISASI DAN KELOMPOK - KELOMPONYA DI
INDONESIA

Seperti telah dijelaskan sebelumnya Wahabi jga dikenal dengan istilah Salafi
sebab pengakuan mereka yang berdakwah di atas manhaj salaf shahih. Madrasah
salafiyah sendiri terdapat di berbagai negara muslim antara lain di Arab Saudi,
Yaman, Yordania, Syria. Negara-negara Jazirah Arab, Mesir, Pakistan, India,
Asia Tengah dan lainnya.Tiga Madrasah yang sangat dominan saat ini adalah
Salafiyah di Arab saudi, Salafiyah di Yaman dan Salafiyah di Yordania.

Paham yang masuk ke Indonesia bermacam-macam warna.Warna yang


paling asli ialah dakwah Muhammad bin Abdul Wahhab yang dibawa oleh
ulama-ulama Sumatera Barat pada awal abad ke-19.Inilah salafiyah pertama di
Indonesia dikenal sebagai kaum Padri di zaman kolonial berperang melawan
kaum adat dan Belanda.Paham salafiyah juga berpengaruh secara relatif
terhadap organisasi-organisasi di Indonesia misalnya Muhammadiyah,Syarikat
Islam,Persatuan Indonesia(Persis) juga al-Irsyad.Tokoh-tokoh seperti Ahmad
Dahlan,A Hasan,Munawar Cholil dan lain-lain yang dikenal sebagai penggerak
purifikasi di Indonesia yang anti “Syirik” dan “bid’ah”.

Di era modern salafiyah masuk di Indonesia melalui beberapa jalur anatara


lain melalui buku-buku,media,proses pendidikan,kerja sama kelembagaan dan
jalur gerakan dakwah salafiyah.Di Indonesia dakwah salafiyah tidak hanya satu
ragam namun amat bermacam-macam.Secara garis besar setidaknya ada dua
gerakan yakni salafi Yamani dan salafi Haraki.Istilah salaf yamani ditujukan
untuk menyeut para dai salafi alumni Madrasah Salafiyah Muqbil bin Hadi al-
Wad’i (wafat 2002) yang terletak di kota Sa’dah desa Dammaz Yaman berserta
pihak-pihak lain dari kalangan dai atau penuntut ilmu yang sepakat dengan
metode dakwah Muqbil bin Hadi.Sedangkan salafi haraki adalah gerakan
dakwah salafiyah yang menerapkan metode pergerakan.Salafi Yamani sangat
menolah meyode pergerakan karna hal itu dianggap sebagai bid’ah dan
merupakan praktik fanatisme.Namun upaya mereka tidak konsisten terhadap
prinsipnya.Buktinya adalah keberadaan forum komunikasi Ahlusunnah wal
Jamaah kemudian melairkan laskar jihad yang didirikan oleh salafi yamani
Ja’far Umar Thalib.Forum tersebut tidak jauh berbeda dengan kelompok
Hisbiyyah yang semula mereka musuhi. Selain istitilah salafi yamani dan salafi
haraki ada istilah-istilah lain seperti salafi sururi,salafi jihadi,salafi wahda
islamiyah,salafi turatsi,salafi ghuraba,salafi ikhwani,salafi turaby dan
sebagainya.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Golongan Wahabi adalah pengikut Muhammad Bin Abdul Wahhab, sebuah
gerakan separatis yang muncul pada masa pemerintahan Sultan Salim III (1204-
1222H). Gerakan ini berkedok memurnikan tauhid dan menjauhkan umat
manusia dari kemusyrikan. Muhammad bin Abdul Wahhab para pengikutnya
menganggap bahwa selama 600 tahun umat manusia dalam kemusyrikan dan dia
datang sebagai mujaddid yang memperbaharui agam mereka. Gerakan Wahabi
muncul melawan kemampuan umat islam salam masalah akidah dan syariah,
karenanya gerakan ini tersebar dengan peperangan dan pertumpahan darah.
• Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman Bin Ali Bin Muhammad Bin
Ahmad bin Rasyid at Tamimi lahir pada tahun 1115 H di pedesaan al-Uyainah
yang terletak di sebelah utara kota Riyadl. Meninggal dunia pada tahun 1206
H.pertama kali dia menyebarkan ajarannya di daerah Huraimalan,
• Wahabiyah telah menyimpang dari jalur umat islam dengan mengkafirkan
orang yang beristighasah kepada Rasulullah dan bertawasul dengannya setelah
wafat.Mereka berkata: “Bertawasul dengan selain yang hidup dan yang hadir
(ada dihadapan kita) adalah kufur”.Atas dasar kaidah ini mereka mengkafirkan
orang yang berbeda pendapat dengan mereka dalam masalah tawasul ini dan
menghalalkan membunuhnya. Pemimpin mereka Muhammad bin Abdul
Wahhab berkata: “Barangsiapa yang masuk dalam dakwah kita maka ia
mendapatkan hak sebagaimana hak-hak kita dan memiliki kewajiban
sebagaimana kewajiban-kewajiban kita dan barangsiapa yang tidak
masuk(dalam dakwah kita)maka ia kafir dan halah darahnya.
• Secara garis besar setidaknya ada dua gerakan yakni salafi Yamani dan salafi
Haraki. Selain istilah salafi yamani dan salafi haraki ada istilah-istilah lain
seperti salafi sururi,salafi jihadi,salafi wahda islamiyah,salafi turatsi,salafi
ghuraba,salafi ikhwani,salafi turaby dan sebagainya.
• Gerakan pemurnian dan pembaruan Wahabi yang kadang-kadang menempuh
cara-cara yang kaku dan tak kenal kompromi, kadang-kadang pula diwarnai
oleh suasana konflik dengan kelompok lain. Wahabi dituduh sebagai kelompok
pembangkang oleh pihak-pihak yang tidak sepaham dengan ajaran-ajaran
gerakan pemurnian dan pembaruan ini. Dan dapat dikemukakan bahwa telah
terjadi pergeseran sasaran yang ingin dicapai oleh gerakan wahabi ini, Semula
gerakan ini berusaha memurnikan tauhid, tetapi ternyata dalam perkembangan
berikutnya telah jauh memasuki bidang politik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah bin Abdul Hamid al-Atsari,al-wajiz fi Aqidah al-salaf al-


shohih,saudi Arabia,Wizara al-syu’un al-silamiyah,1422.

Al-Jundul, Sa’id. Al-Durr al-Naqdi ‘ala Kitab al-Tauhidi al-Syaikh al Islam


Muhammadin ‘Abd al-Wahhab. Riyadh: Al-Mustauda’ al-‘Amm. 1979.

Atjeh, Abu Bakar. Salaf. Jakarta: Permata. 1970.

Fadl, El Khaled Abou. Selamat Islam dari Muslim Puritan. Penerjemah


Helmi Mustofa. Jakarta: serambi, 2006.

Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam. Jakarta: Bulan Bulan


Bintang. 1975.

Muhammad Al-Bahy,Pemikiran islam,Risalah,Bandung,1985.

Syech Ahmad Zaini Dahlan,fitnah al Wahabiyah,Bandung,all irsyad,2005.

11

Anda mungkin juga menyukai