Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


“AJARAN ISLAM ALIRAN WAHABI”

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam

DISUSUN OLEH :

 Moch Ferriawan 1519001311


 Ilham Anugroho 1519001331
 Gilang Faraitody 1519001061

Dosen Pembimbing :

Abdul Wahab, S.Ag., M.Ag

UNIVERSITAS PEKALONGAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga makalah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
“ Ajaran Islam Aliran Wahabi “ dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti. Dalam penyelesaian makalah ini kami memperoleh bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada :

1. Abdul Wahab, S.Ag., M.Ag selaku guru mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan;
2. Orang Tua kami yang telah memberikan dukungan kepada kami;
3. Semua teman-teman Teknik Konstruksi dan pihak lain yang turut mendukung dan
memberi motivasi kepada kami.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

Pekalongan, 27 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 3
2.1 Sejarah Lahirnya Aliran Wahabi .............................................................................................. 3
2.2 Paham Serta Ajaran Wahabi ................................................................................................... 6
2.2.1 Doktrin Wahabiyah ......................................................................................................... 6
2.3 Tokoh Ulama Wahabiyah ........................................................................................................ 7
2.3.1 Ciri Khas Tokoh Ulama Wahabiyah ................................................................................. 7
2.3.2 Tokoh Ulama Wahabiyah .............................................................................................. 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 12
3.2 Saran ..................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akhir-akhir ini marak perkembangan gerakan “keagamaan” yang
disebut dengan gerakan salafy. Sering mereka mengklain mereka hadir
bermaksud menghidupkan kembali ajaran ulama salafy untuk menyalamatkan
umat dari amukan dan badai fitnah yang melanda islam hari ini. Tidak jarang
juga mereka mengklain bahwa golongan yang semangat yang dinubuatkan
oleh Nabi SAW adalah golongan mereka.
Tentu saja, konsekuensi dari klain ini adalah menafikan kelompok
yang lain. Artinya bahwa kelompok mereka yang benar selainnya adalah sesat
(itsbat asy-syai yunafi maa adahu). Kalau kita mau berkaca pada sejarah,
gerakan salafy ini sebenarnya bukan gerakan baru. Mereka bermetamorfosis
dari gerakan pemurnian ajaran islam wahaby yang dikerangka konsep
pemikirannya oleh Ibn Taimiyah yang kemudian dibesarkan oleh muridnya
Muahamd bin abdulwahab, menjadi gerakan salafy. Metamorfosis ini jelas
untuk memperkenalkan ajaran usang dengan pendekatan dan aliran baru yaitu
wahabisme.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengambil
beberapa rumusan masalah diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sejarah berdirinya aliran Wahabi
2. Paham serta ajaran Wahabi
3. Tokoh Ulama Wahabi
4. Perkembangan ajaran Wahabi di Indonesia

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Islam serta untuk menambah pengetahuan bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Selain itu makalah
ini juga bertujuan memberikan sedikit informasi kepada para pembaca agar
mengetahui apakah aliran Wahabi. Setelah membaca makalah ini diharapkan
para pembaca tidak terjerumus kedalam wahabi yang dianggap sebagian
masyarakat sebagai aliran yang menyimpang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Lahirnya Aliran Wahabi


Nama aliran wahabi ini di ambil dari nama pendirinya, Muhammad bin
Abdul Wahab. Dia berasal dari keluarga sunni dari klan tamim yang
menganut mazhab hambali. Ia lahir di desa Huraimilah, Najd, yang ini bagian
dari saudi arabia tahun 1111 H/1700M.
Semula dia adalah seorang saudagar yang sering berpindah dari satu negara
ke negara lain dan diantara negara yang pernah di singgahhi adalah baghdad,
iran, syam. Kemudian pada tahun 1125 H/1713 M, dia terpengaruh oleh
seorang Orientalis inggris yang bernama Mr. Hempher yang bekerja sebagai
sepionase inggris di timur tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi inggris
untuk menyebarkan ajaran barunya, inggris memang telah berhasil
mendirikan sekat-sekat bahkan agama baru di tengah umat islam seperti
ahmadiyah dan baha’i bahkan Muhammad bin Abdul Wahab ini juga
termasuk dalm target program kerja kaum kolonial dengan aliran wahabi.
Ayah Muhammad, yaitu Syaikh Abdul Wahab adalah seorang sunni
yanag baik begitu pula guru-gurunya, namun sejak semula ayah dan guru-
gurunya Muhammad mempunyai firasat yang kurang baik tentang dia bahwa
dia akan menjadi orang sesat dan propagandaris/kesesatan. Bahkan mereka
mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadapnya ternyata tidak
berselang lama, firasat itu terwujud dalam sebuah realita. Setelah itu ayah
Muhammad banyak memberikan konfutasi terhadap ajaran-ajaran
Muhammad dan beebrawa warning kepadanya. Kakak kandung Muhammad
sendiri Sulaiman bin Abdul Wahab ulama besar dari mazhab hambali menulis
buku bantahan kepadanya dengan judul as-sawa’iqul ilahiyah fir Raddi alal
Wahabiyah. Tidak ketinggalan pula salah satu gurunya di madinah Syaih
Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi as-Syafi’i menulis surat berisi nasehat.
“wahai ibn abdil wahab aku menasehatimu karena allah, tahanlah
lisanmu untuk tidak mengafirkan kaum muslimin, jika kau dengar seorang
meyakini bahwa orang yang di tawasuli bisa memberi manfaat tanpa
kehandak allah, maka ajarilah dia kebenaran dan terangkan dalilnya bahwa
selain allah tidak bisa memberi manfaat atau mudharat kalau dia menentang
bolehlah dia kau anggap kafir. Tetapi tidak mungkin kau mengafirkan as-
sawadul A’dham (kelompok mayoritas) di antara kaum muslimin. Karena
dengan demikian berarti engkau telah menjauhi dari kelompok mayoritas,
sedangkan orang yang menjauhi dari kelompok mayoritas justru lebih identik
dengan kekafiran, sebab dia tidak mengikuti jalan muslimin”.
Sebagaimana di ketahui bahwa mazhab ahlussunah sampai hari ini
adalah kelompok terbesar. Allah berfirman:

    


    
  

    
  

Dan Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran


baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami
biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami
masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat
kembali. (QS.an-Nisa:115).
Salah satu ajaran yang di yakini oleh Muhammad bin Abdul Wahab,
adalah mengufurkan kaum muslimin yang mempraktekkan tawassul ziarah
kubur maulid Nabi dll. Berbagai dalil akurat yang disampaikan ahlussunah
wal jamaah berkaitan dengan tawassul, ziarah kubur serta maulid, di tolak
dengan menggunakan alasan yang tidak argumentatif. Lebih dari itu, dia
justru mengafirkan kaum muslimin sejak 600 tahun sebelumnya, termasuk
guru-gurunya sendiri.
Pada satu kesempatan seorang bertanya pada Muhammad bin Abdul
Wahab”berapa banyak allah membebaskan orang dari neraka pada bulan
ramadhan?”dengan segera dia menjawab, “setiap malam allah memebebaskan
100.000 orang, dan dia di akhir malam ramadhan allah memebebaskan
sebanyak hitungan orang yang telah di bebaskan dari awal sampai akhir
ramadhan” lelaki itu bertanya lagi”kalau begitu pengikutmu tidak mencapai
1% pun dari jumlah tersebut, lalu siapakah kaum muslimin yang di bebaskan
allah tersebut? Dari manakah jumlah sebanyak itu?sedangkan engkau meng
klaim hanya pengikutmu saja yang muslim” mendengar jawaban itu ibn Abdil
Wahab pun terdiam seribu hahasa.
Muhammad bin Abdul Wahab sangat terpengaruh oleh tulisan-tulisan
ulama besar mermazhab hambali bernama Ibnu Taimiyah yang hidup di abad
ke-4 M. untuk menimba ilmu, ia juga mengembara dan belajar di makah,
madinah, baghdad dan basrah (irak), damaskus (syria), iran termasuk kota
Qum, Afganistan dan india di baghdad ia mengawini seorang wanita kaya dan
sempat mengajar di basrah selama 4 tahun.
Ketika pulang ke kampung halamanya ia menulis sebuah buku yang
kemudian menjadi rujuk pengikutnya, kitabul tauhid para pengikut
menamakan diri kaum al-muwahhidun (unitariat). Ia kemudian pindah ke
Uyainah. Dalam khutbah-khutbah jum’at di Uyainah ia terang-terangan
mengafirkan semua kaum muslimin yang di anggapnya melakukan bid’ah
(inovasi) dan mengajak kaum muslimin agar kembali menjalankan agama
seperti di zaman nabi. Di kota ini ia mulai menggagas dan meletakkan teologi
ultra-puritanya. Ia mengutuk berbagai tradisi dan kaidah kaum muslimin,
menolak berbagai interpretasi al-Qur;an yang di anggapnya mengandung
bid’ah atau inovasi. Mula-mula ia menyerang mazhab syi’ah, lalu kaum sufi
kemudian ia mulai menyerang kaum sunni.
Sesungguhnya Nabi saw telah memberitakan akan datangnya wahabi
dalam beberapa hadis hal ini merupakan tanda kenabian beliau saw dalam
memberikan sesuatu yang belum terjadi. Seuruh hadis-hadis ini adalah sahih,
sebagai mana terdapat dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim dan lainya.
Diantaranya:”Fitnah itu datangnya dari sana, fitnah itu datannya daria rah
sana” sambil menunjukkan ke arah timur (najed). (HR.Muslim dalam kitabul
fitan).
“akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca al-
Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongn mereka (tidak sampai ke
hati) mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya,
mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ke
tempatnya, tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul)” (HR.Bukhari.
Hadis ini juga di riwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu Dawud dan Ibnu
Hibban).
Pendiri ajaran wahabi ini meninggal tahun 1206 H./ 1792 M., seorang
ulama mencatat tahunya dengan hitungan abjad:”ba da halakul khobits(telah
nyata kebinasaan orang yang keji)”.

2.2 Paham Serta Ajaran Wahabi


Sebelum Muhamad Bin Abdul Wahab muncul, keadaan kaum muslimin
dijazirah arab sangat memprihatinkan, baik dalam segi akidah maupun dalam
segi pribadatan, sudah tidak lagi sesuai dengan ajaran islam yang sebenarnya,
bahkan kembali kepada karakter jahiliyah. Setelah Abdul wahab hadir
dikalangan tersebut, beliau mengamati keadaan dan berkeinginan untuk
merubah kembali ke islam murni.
Gerakan wahibi dimotori oleh para juru dakwah yang radikal dan
ekstrim, mereka menebarkan kebencian permusuhan dan didukung oleh
keuangan yang cukup besar. Mereka gemar menuduh golongan islam yang
taj sejalan dengan mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahli bid’ah.
Itulah ucapan yang selalu didengungkan disetiap kesempatan, mereka tak
pernah mengakui jasa para ulama islam manapun kecuali kelempok mereka
sendiri

2.2.1 Doktrin Wahabiyah


Secara umum tujuan gerakan wahabi adalah mengikis habis segala
bentuk takhayul, bid’ah dan kurapat dan bentuk-bentuk penyimpangan
lainnya.
Menurut penuturan al-magfurlah KH. Siradjuddin abbas, praktek dan
ajaran wahabi di mekkah dan madinah antara lain :
a) Semua objek peribadatan selain allah adalah palsu dan siapa saja yang
melakukannya harus menerima hukuman mati dan dibunuh.
b) Orang yang berusaha memperoleh kasih tuhannya dengan cara
mengunjungi kuburan orang-orang suci bukanlah orang-orang yang
bertauhid , tetapi termasuk orang musyrik.
c) Tidak boleh menyanyikan lagu qhasidah, dan melagukan bacaan Al -
Qur’an
d) Tidak boleh membaca kitab-kitab shalawat
e) Tidak boleh memepelajari sifat-sifat wajib dan mustahil bagi allah.
Sebagaimana dalam kitab kifayatul’awam dan sebagainya
f) Kubah-kubah diatas kuburann para sahabat nabi, yang berada di ma’la
(mekkah). Dibaqi dan uhud dimadinah semuanya diruntukan namun
untuk kubah hijau yang disebut qhubatul khadra’ makam nabi muhamad
tidak jadi diruntukan karena terlalu banyak yang protes dari kaum
muslimin
g) Perayaan maulid nabi diranbiul awal dilarang karena termasuk bid’ah
h) Perayaan isra mi’raj juga dilarang keras
i) Pergi jiarah kemakam nabi dilarang, yang dibolehkan hanya melakukan
shalat dimasjid nabawi di madinah. Berdoa menghadap makam nabi juga
dilarang
j) Berdoa dengan tawasul dilarang
k) Membaca dzikir tahlil bersama-sama setelah shalat dilarang, membaca
doa qhunut dalam sembahyang shalat subuh, namun shalat tarawinya 20
l) Imam tidak boleh membaca basmalah dalam permulaan surat al-fatihah
dan juga tida rakaat
m) Dilarang jiarah ke makam para wali allah

2.3 Tokoh Ulama Wahabiyah


2.3.1 Ciri Khas Tokoh Ulama Wahabiyah
a) Kata kunci dan tema sentral dari fatwa para ulama Wahabi Salafi berkisar
pada bid’ah, syirik, kufur, dan syiah rafidlah kepada kelompok Islam atau
muslim lain yang tidak searah dengan mereka.
b) Dalam memberi fatwa, tokoh utama ulama Wahabi Salafi akan langsung
berijtihad sendiri dengan mengutip ayat dan hadits yang mendukung atau
kalau mengutip fatwa ulama,mereka akan cenderung mengutip fatwa dari
Ibnu Taimiyah atau Ibnu Qayyin. Selanjutnya mereka akan membuat
fatwa sendiri yang kemudian akan menjadi menjadi dalil para pengikut
Wahabi dengan kata lain pengikut Wahabi hanya mau bertaklid buta
pada ulama Wahabi.
c) Kalangan ulama atau tokoh Wahabi Salafi tidak suka atau jarang
mengutip pandapat ulama salaf seperti ulama madzah yang empat dan
yang lain kecuali madzah Hanbali yang merupakan tempat rujukan asal
mereka dalam bidang fiqih walaupun tidak mereka akui secara jelas.
Hanya pendapat ulama diatasnya Muhammad Ibnu Abdil Wahhab
terutama dalam menyangkut aqidah.
d) Dimata ulama wahabi, perayaan keislaman yang boleh dlakukan
hanyalah hari raya idul fitri dan hari raya idul adha , sedangkan perayaan
lain seperti maulid nabi dan isra mi’raj dan perayaan tahun baru islam
dianggap haram dan bid’ah.
e) Gerakan – gerakan atau organisasi diluar wahabi salafi atau yang tidak
segaris dengan manhaj (aturan setandar ideologi) wahabi akan
mendapatkan label syirik.
f) Semua lulusan Universitas Arab saudi dan afiliasinya adalah kader
Wahabi Salafi. Sampai terbukti sebaliknya.
g) Pengikut/aktivis sangat menghormati ulama-ulama mereka dan selalu
menyebut dengan sebutan syekh dan kadang diakhiri dengan
rahimahuliah atau hafidzahullah, seperti syekh utsaimn, syekh bin baz,
dan lain-lain. tapi,menyebut ulama-ulama lain cukup dengan sebutan
nama saja.

2.3.2 Tokoh Ulama Wahabiyah


a) Muhamad bin abdul wahab (1115 H - 1206 H/1701-1793 M)
Muhammad bin Abdul Wahab hidup pada 1115 H/1703 M. Lahir di
sebuah daerah sebelah Timur Kota Riyadh Saudi Arabia dengan nama
lengkap Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman bin Ali bin
Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad al-
Masyaarif at-Tamimi al-Hambali an-Najdi. Dari nama lengkapnya itu pula
diketahui silsilah keluarganya dan dengan gelarnya an-Najdi,
menunjukkan desa kelahirannya yang dikenal dengan Nadjed.
Muhammad bin Abdul Wahab lahir dalam tradisi sunni pengikut
Imam Ahmad bin Hanbal. Ayahnya seorang muslim sunni yang taat begitu
juga keluarga besarnya yang lain. Seperti ditunjukkan oleh kakaknya,
Sulaiman bin Abdul Wahab yang menjadi seorang ulama sunni terkemuka
pengikut Imam Ahmad bin Hanbal.
Muhammad bin Abdul Wahab menempuh masa belajarnya di
Madinah pada ulama-ulama besar seperti Syaikh Sulaiman al-Kurdi dan
Syaikh Muhammad al-Khayyat as-Sindi. Setelah selesai, sambil berdagang
ia pindah ke kota Bashrah dan menetap di sana selama empat tahun. Lalu,
dalam masa lima tahun ia memilih tinggal di Baghdad. Pada tahun
berikutnya ia tinggal di Kurdestan dan pindah lagi ke Hamzan selama dua
tahun. Setelah itu ia memilih pergi ke Isfahan. Dalam bukunya, Pengantar
Teologi Islam, A. Hanafi tidak menyebutkan berapa tahun Muhammad bin
Abdul Wahab menetap di Isfahan. Tetapi setelah itu dia pindah lagi ke
kota Qumm dan Kairo dengan membawa ajaran Imam Ahmad bin Hanbal.
Perlawatan panjang yang dilakukan Muhammad bin Abdul Wahab
rupanya mempertemukan dirinya dengan tafsir-tafsir Ibnu Taimiyah atas
ajaran Imam Ahmad bin Hanbal yang dianggap menyimpang. Selain itu,
Muhammad bin Abdul Wahab juga terispirasi dengan gerakan Mr.
Hempher yang tengah bertugas menjadi mata-mata Inggris dalam
kepentingan kolonialisme. Hempher sendiri, dengan baju orientalisnya
melihat potensi besar terhadap ajaran Islam yang dikembangkan dan
diajarkan Muhammad bin Abdul Wahab.
Dalam catatan A. Hanafi yang merujuk pada Shorter enc[yclopedia].
of Islam : 618, Muhammad bin Abdul Wahab pulang ke ‘Ujainah. Di
kampung halamannya, ia melakukan banyak perenungan dan orientasi,
lalu mulai mengajarkan paham-pahamnya yang dituangkan dalam salah
satu karyanya yang berjudul Kitabu al-Tauhid. Sebuah kitab yang tebalnya
88 halaman cetakan Makkah. Dengan gerakannya tesebut, meski tidak
sedikit orang-orang yang menentangnya, ternyata ajarannya juga banyak
yang mengikuti. Perlawanan datang dari banyak kelompok seperti yang
ditunjukkan oleh kakaknya sendiri, Sulaiman bin Abdul Wahab. Seorang
tokoh terkemuka pengikut ajaran sunni Imam Ahmad bin Hanbal.
Ketika situasi semakin memanas, akhirnya Muhammad bin Abdul
Wahab diusir dari ‘Ujainah. Penolakan atas dirinya mengantarkan dia dan
keluarganya pindah ke Dar’iah. Di sana dia diterima oleh Muhammad bin
Sa’ud yang belakangan menjadi raja Saudi Arabia. Muhammad bin Sa’ud
begitu tertarik dengan paham yang dibawa Muhammad bin Abdul Wahab.
Bersama Muhammad bin Sa’ud, mereka kemudian menyebarkan ajaran-
ajaran Wahabiah.
Propaganda ajaran Wahabi ini mengusung gagasan yang cukup
menarik. Karenanya dengan mudah banyak masyarakat Arab yang
kemudian tertarik dengan ajaran-ajaran Muhammad bin Abdul Wahab.
Gagasan yang paling sederhana tetapi berbobot adalah upaya memerangi
syirik, penyembahan berhala, pengkultusan kubur dan membersihkan
bid’ad – khurafat
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
 Pendiri dan pelopor gerakan wahabi/salafi.
 Multi kerajaan arab saudi.

b) Abdul azis bin abdullah bin baz (1330 H – 1420 H/1910 – 1999 M)
Jabatan penting di kerajaan arab sudi :
 Qadhi (hakim) di daerah al-kharaj semenak tahun 1357 – 1371 H.
 Tahun 1390 – 1390 H Rektor universitas islam muhamdiyah.
 Tahun 1414 H Mufti umum kerajaan.

c) Muhammad bin Shalih Al-Utsimin (1347 H – 1421H)


Al Utsaimin adalah pakar fiqih-nya kalangan Wahabi Salafi. Banyak
persoalan hukum baru difatwakan olehnya. Seperti haramnya
mengucapkan selamat natal dan lain – lain.

Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:


 Imam Masjid Jami’ Al Kabir Umizaih.
 Mengajar di perpustakaan nasional Umizaih.
 Dosen fakultas syariah dan fakultas ushuludin cabang universitas
Ilam Imam Muhammad bin Saud di Qasim.

d) Muhammad Nashiruddin Al-Alhani (1333 H – 1420 H)


Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
 Tahun 1381 H – 1383 H menjadi Dosen Hadits Universitas Islam
Madinah

e) Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan (1345 H)


Jabatan pentig di Kerajaan Arab Saudi:
 Dosen Institut Pendidikan Riyad.
 Dosen Fakultas Syari’ah, Fakultas Ushulud Dien, dan Mahkamah
Syariah.
 Anggota Lajnah Daimah lil Buhuts wal ifta’ (Komite Tetap Riset
Ilmiah dan Fatwa

f) Abdullah bin Adurrahman bin Jibrin (1353 H – 1430 H)


Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
 Asisten Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.
 Anggota tetap majelis riset dan fatwa Arab Saudi.
 Dosen syari’ah dan ushuluddin di Arab Saudi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab dilahirkan pada tahun 1115 H
(1701 M) di kampung `Uyainah (Najd), lebih kurang 70 km arah barat laut
kota Riyadh, ibukota Arab, Saudi sekarang.
Beliau meninggal dunia pada 29 Syawal 1206 H (1793 M) dalam usia
92 tahun, setelah mengabdikan diri selama lebih 46 tahun dalam memangku
jabatan sebagai menteri penerangan Kerajaan Arab Saudi.
Wahabiyah muncul di gurun Arab sebagai reaksi terhadap sikap
pengkultusan dalam mencari keberkatan dari orang-orang tertentu serta
mendekatkan diri kepada Allah melalui ziarah ke kuburan mereka, disamping
terhadap bid’ah yang telah mendominasi berbagai tempat keagamaan dan
aktifitas duniawi. Wahabiah datang guna melawan semua penyimpangan ini
dan menghidupkan kembali mazhab Ibnu Taimiyah, yang didirikan oleh
Muhammad bin Abdul Wahab (w. 1787 M.).
Sebenarnya menamakan gerakan ini “Wahabiah” adalah salah, karena
pembangunnya bernama Muhammad, bukan Abdul Wahab. Tersebut dalam
kamus munjib pagina 568 bagian adab, yang artinya: “Wahabiah adalah suatu
bahagian dari firqah islamiah, dibangun oleh Muhammad bin Abdulwahab
(1702-1787 M.). lawanya menamainya wahabiah tapi pengikutnya
menamakan dirinya “Al Muwah-hidun” dan thariqat mereka dinamainya Al
Muhammadiyah”. Dalam firqah mereka berpegang kepada madzhab Hanbali,
disesuaikan dengan tafsir Ibnu Taimiyah”.
Ada beberapa pokok pemikiran kaum Wahabiah yang sangat bertolak
belakang dengan kaum Ahlussunnah Wal Jamaah, diantara beberapa
pemikiran itu diantaranya adalah:
1. Orang yang berusaha memperoleh kasih tuhannya dengan cara
mengunjungi kuburan orang-orang suci bukanlah orang-orang yang
bertauhid , tetapi termasuk orang musyrik3. Bepergian Ziarah Kubur
Haram, menurut Wahabi.
2. Tidak boleh menyanyikan lagu qhasidah, dan melagukan bacaan Al -
Qur’an.
3. Perayaan isra mi’raj juga dilarang keras

3.2 Saran
Kita sebagai mat Islam yang cerdas tidak hanya ikut – ikutan tanpa
mengetahui lebih pasti tentang aliran Islam apapun yang ada di muka bumi ini, dan
kita harus mengetahui pula tentang baik dan buruknya aliran Islam tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab
 http://en.wikipedia.org/wiki/Wahhabi
 http://tomygnt.wordpress.com/2010/08/14/menelusuri-kesalahan-sejarah-penamaan-
wahhabisme-wahabi-wahhaby-wahhabiyah-apakah-wahabi-itu-muhammadiyyah/
 http://www.indonesiaindonesia.com/f/5259-pengertian-wahabi/
 http://wahhabicrisiscenter.blogspot.co.id/
 https://www.slideshare.net/mobile/RinoputraStain/makalah-tentang-sejarah-dan-
perkembangan-aliran-wahabi
 http://ayong-e.blogspot.com/2015/11/makalah-aliran-wahabi.html?m=1
 http://labanursongo.blogspot.com/2011/10/kata-pengantar-puji-syukur-kami.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai