Anda di halaman 1dari 11

Makalah,

ILMU KALAM

DI

OLEH :

Kelompok 3

M.KHAIDIR :172019023
MUHAMMAD JUHRI PADANG:172019017
RISKY CAHYANDA:172019029
MUTIARA AMELIA:172019010
LENI WAJIRAH:1720190
PENI ARITA:1720190

PERBANKAN SYARIAH DAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

STAIN TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH

T.A 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat alllah SWT, atas segala limpahan dan rahmatnya. Taupik dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk

maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai

salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Dalam penulisan makalah ini penulis masih kekurangan-kekurangan baik pada

teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu

kritik dan saran dari semua pihak dapat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah

ini

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan banyak terima kasih yang tak

terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga allah memberikan imbalan yang setimpal pada

mereka yang memberikan bantuan dan dapat  menjadikan semua bantuan ini sebagai

ibadah. Aamiin ya’allah ya robal alamin.

 
i ISI
DAFTAR

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

..........................................................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah....................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah................................................................ 1

1.3. Tujuan Penulisan.................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 2

2.1. Pengertian Gerakan Wahabi ................................................ 2

2.2. Latar Belakang Kemunculan Aliran Wahabi....................... 3

2.3. Pemikiran Kalam Wahabi.................................................... 4

BAB III PENUTUP..................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan ............................................................................. 7

3.2 Saran ....................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8
BAB I
ii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir-akhir ini marak perkembangan gerakan “keagamaan” yang disebut

dengan gerakan salafy. Sering mereka mengklain mereka hadir bermaksud

menghidupkan kembali ajaran ulama salafy untuk menyalamatkan umat dari amukan

dan badai fitnah yang melanda islam hari ini. Tidak jarang juga mereka mengklain

bahwa golongan yang semangat yang dinubuatkan oleh Nabi SAW adalah golongan

mereka.

Tentu saja,  konsekuensi dari klain ini adalah menafikan kelompok yang

lain. Artinya bahwa kelompok mereka yang benar selainnya adalah sesat (itsbat asy-

syai yunafi maa adahu). Kalau kita mau berkaca pada sejarah, gerakan salafy ini

sebenarnya bukan gerakan baru. Mereka bermetamorfosis dari gerakan pemurnian

ajaran islam wahaby yang dikerangka konsep pemikirannya oleh Ibn Taimiyah yang

kemudian dibesarkan oleh muridnya Muahamd bin abdulwahab, menjadi gerakan

salafy.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian gerakan Wahabi

2. Latar belakang kemunculan wahabi

3. Pemikiran Kalam Wahabi

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah

Ilmu Kalam serta untuk menambah pengetahuan bagi penulis khusunya dan bagi para

1
pembaca dan umunya. Selain itu makalah ini juga bertujuan memberikan Meberikan

informasi kepada para pembaca agar mengetahui siapakah aliran wahabi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gerakan Wahabi

Wahabi adalah gerakan pembaharuan dan pemurnian islam yang dipelopori

oeh Muahamd bin Abdul Wahab bin Sulaiman At-Tamini (1115-1206 H / 1703-1792

M) dari Najd semanjung arabia. Istilah wahaby telah dikenal semada Ibn Abdul

Wahab hidup, tapi bukan atas inisiatif dirinya melainkan dari lawan-lawannya. Ini

berarti, istilah wahaby merupakan bagian dari rangkaian stigma terhadap gerakannya.

Menurut hanafi (2003/198), Muhamad bin Abdul Wahab merupakan

seorang ulama pembaharuan dan ahli teologi dalam islam yang mengetuai gerakan

salafiah. Ia dianggap sebagai gerakan pembaharuan, bukan suatu mazhab. Beliau

memperkenalkan semua undang-undang syarian di semanjung arab. Beliau sangat

dipengaruhi oleh Ahmad bin hanbal bin Ibn Taimiah.

Wahabisme atau ajaran wahabi muncul pada pertengahan abad ke 18 di

Dir’iyyah sebuah dusun terpncil di jazirah arab, didareh Najd. Kata wahabi sendiri

diambil dari nama pendirinya, Muhamad Ibn Abdul Wahab (1703-1787). Laki-laki ini

lahir di Najd, disebuah dusun kecil uyayna. Ibn Abdul Wahab adalah seorang mubalig

yang panatik, dan talah menikahi 20 wanita (tidak lebih dari 4 pada waktu bersamaan)

dan mempunyai 18 anak.

Kaum wahabi mengklain sebagai muslim yang berkiblat pada ajaran islam

yang pure, murni. Mereka juga sering juga menanamkan diri mereka sebagai

muwahiddun, yang berarti pendukung ajaran yang memurnikan keesaan allah (tauhid).
Tetapi, mereka juga menyatakan bahwa mereka bukanlah mazhab atau kelompok

islam baru, tetapi hanya memiliki seruan (dakwah) untuk mengimplementasikan

ajaran islam yang paling benar.

Kemudian Muhamad bin Abdul Wahab disuir dari tempat tersebut dan

menuju ke sebuah tempat yang bernama Najd. Disitulah abdul Wahab bertemu

dengang Abdul Azis Al-Saud yang sedang memerintah Dir’iyyah. Beliaupun

mendapat angin segar, karena Abdul Azis Al’Saud menaungi kehidupannya dan

menjadi pelindung nasir.

2.2 Latar Belakang KemunculanAliran Wahabi

Golongan Wahabi adalah pengikut Muhammad Bin Abdul Wahhab,sebuah

gerakan separatis yang muncul pada masa pemerintahan Sultan Salim III(1204-

1222H).Gerakan ini berkedok memurnikan tauhid dan menjauhkan umat manusia dari

kemusyrikan .Muhammad bin Abdul Wahhab para pengikutnya menganggap bahwa

selama 600 tahun umat manusia dalam kemusrykan dan dia datang sebagai mujaddid

yang memperbaharui agam mereka. Gerakan Wahabi muncul melawan kemampuan

umat islam salam masalah akidah dan syariah,karenanya gerakan ini tersebar dengan

peperangan dan pertumpahan darah.

Dengan dukungan Hijaz bagian timur yaitu raja Muhammad bin Saud ad

Dir’iyah,pada tahun 1217 H Muhammad bin Abdul Wahhab bersama pengikutnya

menguasai kota Thaif setelah sebelumnya mereka membunuh penduduknya ,tidak ada

selamat kecuali beberapa oranh.Mereka membunuh laki-laki dan perempuan

,tua,muda,anak-anak bahkan bayi yang masih menyusu pada ibunya juga mereka

bunuh.Mereka keluarkan semua penghuni rumah-rumah yang ada di Thaif,bahkan

yang sedah shalat di masjid juga mereka bantai.Mereka rmapas semua harta dan

3
kekayaan penduduk Thaif dan mereka memusnahkan semua kitab yang ada hngga

berserakan di jalan.

Sebelum Muhamad Bin Abdul Wahab muncul, keadaan kaum muslimin

dijazirah arab sangat memprihatinkan, baik dalam segi akidah maupun dalam segi

pribadatan, sudah tidak lagi sesuai dengan ajaran islam yang sebenarnya, bahkan

kembali kepada karakter jahiliyah. Setelah Abdul wahab hadir dikalangan tersebut,

beliau mengamati keadaan dan berkeinginan untuk merubah kembali ke islam murni.

Gerakan wahibi dimotori oleh para juru dakwah yang radikal dan ekstrim,

mereka menebarkan  kebencian permusuhan dan didukung oleh keuangan yang cukup

besar. Mereka gemar menuduh golongan islam yang taj sejalan dengan mereka dengan

tuduhan kafir, syirik dan ahli bid’ah. Itulah ucapan yang selalu didengungkan disetiap

kesempatan, mereka tak pernah mengakui jasa para ulama islam manapun kecuali

kelempok mereka sendiri

2.3   Pemikir Kalam Wahabi

Para ilmuwan ahli sejarah peneliti aliran-aliran Islam memiliki presepsi

berbeda tentang identitas Wahabiyah sebenarnya. Ada sebagian kalangan yang

mengatakan mereka adalah kelompok pembaharu Islam, yang bertujuan memurnikan

agama dari segala macam bentuk praktek syirik dan bid’ah karena dalam pandangan

mereka, bid’ah tidak akan bias dijadikan sebagai jalan menuju Allah SWT, tetapi

bid’ah jalannya Syaithan. Sementara pendapat lain menyebutkan, Wahabiyah adalah

gerakan politik yang menjadikan pemurnian agama sebagai jargonya, target utama

mereka adalah mendirikan konstitusi sendiri di luar kekuasan Dinasti Utsmaniyah.

Pendapat ketiga menyimpulkan, Wahabiyah adalah gerakan politik keagamaan,

dengan bukti bahwa selain menyebarkan dakwah, mereka juga berusaha untuk

mendiriikan daulah (konstitusi) sendiri. Mengikut pendapat DR. Muhammad Imaroh


dalam bukunya, Tayarot al-Fikr al-Islami, Wahabiyah adalah aliran dakwah yang

mengekor pada jalan berfikir Salafiyah. Kelompok ini bukanlah suatu madzhab baru

dalam Islam, namun lebih pasnya mererka bisa dikatakan sebagai aliran dakwah yang

menggunakan politik sebagai jalan untuk kesuksesan berdakwah. Selain itu, mereka

juga adalah pengikut madzhab Salafiyah dalam urusan i’tikad dan mengikuti madzhab

Hanbali dalam masalah fiqh, meski begitu mereka lebih mendahulukan nash

yang dhohir, baik dari al-Quran atau Hadits, dibanding mengikuti pendapat para

ulama.

1. Ajaran dan Penyebarannya

Telah dimaklumi, bahwa gerakan Wahabiyah mendobrak masalah yang

dianggap takhayyul, bid’ah, berbau mistik, dan khurafat. Wahabi menguasai

Makkah dan Madinah dengan berbagai cara, termasuk kekerasan melalui

peperangan. Banyak ulama yang menjadi korban. Kalau dibaca dari buku-buku

sejarah Arab modern, memang para pengikut Wahabi memakai cara-cara yang

disebut dengan istilah ‘Badui-Wahabi’, yakni cara-cara barbar, kekerasan, dan

agresif. Seperti di Indonesia juga ada penghancuran kuburan dan diratakan

dengan tanah. Karena menurut keyakinan mereka, itu sesat, bid’ah, dan syrik.

Mungkin memang sebagian umat Islam ada yang merasakan arogansi

dari kalangan pendukung dakwah wahabiyah ini. Hal itu mungkin disebabkan

oleh beberapa hal berikut:

2. Syeikh Abdul Wahhab dan Penguasa

Sebagaimana kita ketahui, di jazirah Arabia, Syeikh Muhammad bin

Abdul Wahhab berkolaborasi dengan penguasa. Maka lewat tangan penguasa,

beliau melancarkan dakwahnya. Dan ciri khas penguasa, segala sesuatu


ditegakkan dengan kekuasaan. Karena penguasa pegang harta, wewenang dan

hukum, maka wajar bila pendekatannya lebih bersifat vonis dan punnishment.

Inilah barangkali yang unik dari dakwah wahabi dibandingkan dengan

dakwah lainnya yang justru biasanya ditindas oleh penguasa.

3. Fenomena Kultur Masyarakat

Barangkali gaya yang lugas, kalimat yang menukik, vonis dan kecaman

kepada para penyeleweng memang tepat untuk kultur masyarakat tertentu.

Misalnya kultur masyarakat padang pasir di jazirah arab yang memang keras.

Akan tetapi, ketika metode seperti ini masuk ke Negara lain mungkin sangat tidak

cocok, apalagi ke Negara-negara Asia, khususnya Negara Indonesia, apalagi

islam masuk ke Indonesia dengan yang halus dan lembut tanpa ada pertumpahan

darah.
BAB III
6
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun simpulan dalam pemaparan materi ini yaitu sebagai berikut :

1. Sejarah berdirinya aliran wahibi

Wahaby adalah gerakan pembaharuan dan pemurnian islam yang

dipelopori oeh Muahamd bin Abdul Wahab bin Sulaiman At-Tamini (1115-1206

H / 1703-1792 M) dari Najd semanjung arabia. Istilah wahaby telah dikenal

semada Ibn Abdul Wahab hidup, tapi bukan atas inisiatif dirinya melainkan dari

lawan-lawannya. Ini berarti, istilah wahaby merupakan bagian dari rangkaian

stigma terhadap gerakannya.

2. Paham ajaran wahibi

Menurut penuturan al-magfurlah KH. Siradjuddin abbas, praktek dan

ajaran wahabi di mekkah dan madinah antara lain :

3.2 Saran

Adapun saran kami sebagai pembuat makalah ini, penulis menyadari bahwa

dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan , baik dalam

bentuk pembuatan penyempurnaan kalimat maupun penyajian kalimat. Karena itu

kami sebagai penulis akan terbuka subyektif jika nanti ada banyak khalayak pembaca

yang kurang puas dan ingin mengkritik makalah ini yang sifatnya membangun.

 
DAPTAR PUSTAKA
7

MufrodiAli,Islam Di Kawasan Kebudayaan Arab, (Jakarta: Logos), Cet. I,

1997RusliRis’an,

Pembaharuan Pemikiran Modern Dalam Islam, (Jakarta: Rajawali Pers),Cet. II,

2014

http://nininghyuk.blogspot.co.id /2014/10/makalah-wahibi.html 

Al-Atsari,Abdullah bin Abdul Hamid.Al-wajiz fi Aqidah al-salaf al-shohih.Saudi

Arabia: Wizara al-syu’un al-silamiyah,1422.

Al-Bahy, Muhammad. Pemikiran islam.Bandung:Risalah,1985.

Dahlan,Syech Ahmad Zain. fitnah al Wahabiyah.Bandung:all irsyad,2005

Anda mungkin juga menyukai