Sekolah Dasar di Yogyakarta, Europeesche Lagere School di Yogyakarta,
Sekolah Dokter Jawa di Jakarta LATAR BELAKANG Dokter lulusan STOVIA ini sangat senang bergaul dengan rakyat biasa, sehingga tak heran bila ia mengetahui banyak penderitaan rakyat. Ia juga sangat menyadari bagaimana terbelakang dan tertindasnya rakyat akibat penjajahan Belanda. Menurutnya, salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan di sekolah- sekolah. Sebagai dokter, ia sering mengobati rakyat tanpa memungut bayaran. Dua pokok yang menjadi perjuangannya ialah memperluas pendidikan dan pengajaran dan memupuk kesadaran kebangsaan. Wahidin Sudirohusodo sering berkeliling kota-kota besar di Jawa mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat sambil memberikan gagasannya tentang "dana pelajar" untuk membantu pemuda-pemuda cerdas yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Akan tetapi, gagasan ini kurang mendapat tanggapan. Gagasan itu juga dikemukakannya pada para pelajar STOVIA di Jakarta tentang perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata disambut baik oleh para pelajar STOVIA tersebut. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Budi Utomo. LATAR BELAKANG Pendiri sekaligus ketua dari organisasi budi utomo tersebut terkenal sebagai seorang dokter yang dermawan dan juga aktif dalam politik.Sutomo sebenarnya memiliki nama asli Subroto. Namun, untuk bisa masuk ke sekolah Belanda, namanya berubah menjadi Sutomo.Ayahnya, Raden Suwaji adalah seorang priyayi pegawai pangreh yang maju dan modern. Sutomo termasuk orang beruntung, karena dibesarkan dalam keluarga yang terhormat, berkecukupan, dan cukup di manja.Pengaruh religius juga mengalir deras dalam diri Sutomo. Kakeknya bernama R Ng Singawijaya atau KH Abdurrakhman dan neneknya menuntut Sutomo kecil agar taat beragama, beribadah, memiliki perasaan damai, berani, dan kokoh pendirian.Di usia enam tahun, Sutomo diboyong ke Madiun bersama ke dua orangtuanya. Di sana Sutomo masuk ke Sekolah Rendah Belanda di Bangil.Bersama kawan-kawan dari STOVIA Soetomo mendirikan perkumpulan yang bernama Budi Utomo, pada tahun 1908. Setelah lulus pada tahun 1911, ia bekerja sebagai dokter pemerintah di berbagai daerah di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1917, Soetomo menikah dengan seorang perawat Belanda.Pada tahun 1919 sampai 1923, Soetomo mendapatkan beasiswa dan menlanjutkan studi spesialis kedokteran di Universitas Amsterdam