Disusun Oleh:
H1A020044
UNIVERSITAS BENGKULU
MARET 2022
➢ Tujuan Praktikum
Mengenal berbagai parasit yang menyebabkan kelainan pada ginjal dan cairan
tubuh, serta memahami cara diagnosis laboratoriumnya.
➢ Penjelasan :
Morfologi :
Morfologi :
Pada trofozoit awal:
❖ Ukurannya 1/3 dari sel darah merah
❖ Sitoplasma halus
❖ Bentuknya cincin sangat halus atau tipis
❖ Kromatinnya berupa titik halus atau tipis dan biasanya berjumlah 2
❖ Eritrosit: Tidak membesar dan kadang eritrosit dapat mengkerut dengan
bagian tepinya lebih gelap
❖ Terdapat titik Maurer
❖ Pigmennya belum terlihat pada fase ini
❖ Beberapa sel parasit sering terlihat dengan parasitemia tinggi
Morfologi :
(Pulasan Giemsa)(tidak ditemukan padasediaan darah tepi, kecuali pada
infeksi berat)
Perhatikan:
❖ Eritrosit tidak membesar, titik Maurer
❖ Parasit: terdiri dari 2 – 24 merozoit (mengisi 2/3eritrosit, terdapat pigmen
berwarna hitam
❖ mengandung merozoit yang tidak teratur susunannya dengan eritrosit
yang terinfeksi plasmodium ini tidak membesar ukurannya.
❖ Bentuknya ujung runcing atau bulat tajam
❖ Sitoplasmanya berwarna biru tua
❖ Kromatinnya berupa massa kompak di dekat pusat
❖ Pigmennya berwarna hitam dan granula seperti bulat inti
Morfologi :
❖ Eritrosit tidak membesar
❖ Parasit Bentuk pisang agak lonjong atau seperti sosis (mikrogametosist)
❖ Plasma biru atau merah muda (mikrogametosist)
❖ Inti padat
❖ Pigmen di sekitar inti atau tersebar (mikrogametosit)
❖ Dengan ukuran panjang gametosit lebih besar dari ukuran diameter
eritrosit.
Morfologi :
Pada sediaan darah tipis pewarnaan giemsa, didapatkan:
❖ Eritrosit tidak membesar dan tidak tampak titik-titik
❖ Parasit: Sitoplasma melintang seperti pita dengan inti merah dan
memanjang
❖ Tidak dijumpai bintik Schuffner pada parasit ini
Pada tropozoit awal, didapatkan:
❖ Berukuran sampai 1/3 RBC
❖ berbentuk cincin dan eritrosit yang terinfeksi parasit ini tidak membesar
ukurannya.
❖ Kromatinya berupa suatu massa seperti ring
❖ Bentuk accolenya tidak ada
❖ Jarang terdapat multiple parasitized cells
Pada tropozoit yang sudah berkembang, didapatkan:
❖ Ukuran kecil tetapi munculnya relatif lebih besar daripada RBC
❖ yang khas bentuknya seperti pita (band-form).
❖ Kromatinnya prominent
❖ Warna pigmennya coklat tua
Morfologi :
❖ Eritrosit: tidak membesar & tidak tampak titik-titik
❖ Mengisi seluruh eritrosit
❖ Pigmen kasar ditengah
❖ berukuran sekitar 7 mikron
❖ bentuknya teratur dan mengisi penuh eritrosit yang terinfeksi.
❖ Skizon mempunyai merozoit berjumlah 8 buah yang tersusun seperti
bunga mawar (bentuk roset).
12. Rapid Antigen Detection Test (RDT) : ICT (Immuno Chromatographic Test)
untuk malaria
Keterangan alat:
a. Spesimen yang dicek dapat berupa darah atau serum
b. Target:
o Histidine-rich protein II (HRPII) antigen spesifik untuk Plasmodium
falciparum (P.f.)
o A pan-malarial antigen umum untuk semua spesies yang dapat
menginfeksi manusia
c. Sensifisitas pengecekan untuk P. falciparum: 99.7%
d. Sensifisitas pengecekan untuk P. falciparum: 94.2%
e. Sensifisitas pengecekan untuk P. vivax: 93.5%
f. Sensifisitas pengecekan untuk P. vivax: 99.8%
Pembacaan hasil:
= Negatif
= Positif
= Positif
= Positif
13. Rapid Test (ICT Immunochromatograpic test) untuk diagnosis antigen Wuchereria
bancrofti
= Positif lemah
= Negatif
= Negatif
Azizah, A. W., Iswara, A., & Ariyadi, T. 2019. Hubungan Morfologi Eritrosit
dengan Derajat Infeksi Malaria pada Pasien Penderita Malaria di Kabupaten
Kuala Kapuas Kalimantan Tengah pada Tahun 2019 (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Semarang).