Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL

KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR


2019
Hanya digunakan di lingkungan Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar
FORMAT PENULISAN PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

Format penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) pada Politeknik


Kesehatan Muhammadiyah Makassar disusun sebagai berikut :

Bagian Awal
Bagian awal proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) dimulai dari sampul luar
sampai dengan daftar arti dan lambang :
1. Halaman sampul depan;
2. Halaman Persetujuan;
3. Daftar isi;
4. Daftar tabel;
5. Daftar gambar;

Bagian Utama
Sistematika dan struktur bagian utama Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI)
tersusun sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang…..
B. …………………………..
C. Kerangka Konseptual

1
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengambilan Sampel
E. Variabel Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Prosedur Penelitian 1
H. Alur Penelitian
I. Analisis Data

TATA CARA PENULISAN NASKAH

Bab ini menjelaskan tata cara penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah
(KTI) yang meliputi jenis bahan dan ukuran naskah, tata cara pengetikan dan
pemberian tanda urut/penomoran, mengatur pencantuman tabel dan gambar,
pedoman tentang ragam bahasa, cara penulisan nama dan hal-hal lain yang
perlu diperhatikan dalam tata cara penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI).

1. Bahan dan Ukuran


1.1 Pengetikan Naskah
Naskah Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) diketik dengan menggunakan
aplikasi Microsoft Word. Huruf yang digunakan ialah Arial ukuran 12. Kata-kata
judul pada sampul, judul bab menggunakan huruf ukuran 12 dan ditebalkan
(bold). Bila perlu, kata, kalimat atau istilah penting dapat dicetak tebal dengan
tujuan memberikan perhatian khusus.

2
1.1.1 Batas Margin
Batas-batas pengetikan ditinjau dari tepi kertas diatur dengan jarak tepi
atas 4 cm, tepi kiri 4 cm, tepi bawah 3 cm, dan tepi kanan 3 cm. Nomor halaman
dicetak di kanan atas di luar batas margin. Nomor halaman tidak dicetak
(dikosongkan) pada halaman pertama (awal) setiap bab, tetapi tetap
diperhitungkan.

3
1.1.2. Pengisian Ruang Tulis
Ruang tulis, yaitu bagian halaman yang terdapat di sebelah dalam batas
margin, sedapat mungkin diisi penuh, artinya penulisan dimulai dari batas
margin kiri sampai ke batas margin kanan tanpa ada ruang yang terbuang.
Pengecualian hal tersebut berlaku jika akan memulai alinea baru, persamaan,
daftar, rincian ke bawah, gambar, subjudul atau hal-hal yang khusus.

4
1.1.3. Pencetakan
Naskah dicetak menggunakan kertas HVS 70 gram ukuran A4 (21 X
29,7 cm), berwarna putih dengan menggunakan tinta berwarna hitam pada
satu muka (tidak bolak-balik). Bila diperlukan, gambar, skema, foto dan peta
dapat dicetak berwarna dengan pemilihan warna yang kontras dan jelas.
1.1.4. Sampul
Sampul dibuat dari kertas buffalo atau yang sejenis, diperkuat dengan
karton dan dilapisi dengan plastic atau jilid antero skripsi. Warna sampul
Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) disesuaikan dengan program studi .

5
1.1.5. Jarak dan Spasi
Penulisan teks menggunakan spasi dua kecuali untuk penulisan
abstrak, judul dan daftar isi, daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran
serta pustaka yang lebih dari 1 baris.

1.2. Cara Penulisan


1.2.2. Bilangan dan Satuan
Lambang bilangan ditulis dengan angka, penulisan kata/kalimat dalam
tanda kurung kecuali pada awal kalimat. Satuan dinyatakan dengan singkatan
resminya tanpa tanda titik dibelakangnya. Jika belum ada singkatan resmi,
maka satuan ditulis secara lengkap. Contoh: 5 m, 10 kg, 1 jam 20 menit. Berikut
adalah contoh yang salah: 5 (lima), 100 (seratus).
1.2.3. Paragraf dan Awal Kalimat
Penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) hendaknya mengikuti
struktur paragraf yang benar. Paragraf adalah kumpulan beberapa kalimat
yang membentangkan satu kesatuan pokok pikiran atau mengandung satu
tema dan kesatuan susunan. Sebuah paragraf sekurang-kurangnya terdiri dari
kalimat topik dan kalimat penjelasan. Alinea baru mengawali sebuah paragraf
dan dimulai dari ketukan ke-6 dari batas margin kiri. Bilangan, dll, yang
mengawali suatu kalimat harus dieja.

6
1.2.4. Judul, Subjudul, Anak-subjudul dan seterusnya
Judul digunakan untuk kepala bab yang ditulis pada halaman baru.
Tulisan BAB dan nomornya ditulis dengan huruf kapital dan angka Romawi
yang ditebalkan dan diletakkan di tengah halaman tepat pada margin atas.
Judul juga selengkapnya ditulis dengan huruf kapital yang ditebalkan dan
diletakkan di tengah halaman,1,5 spasi di bawah tulisan BAB. Kalimat pertama
sesudah judul dimulai dengan alinea baru, 2 spasi di bawah baris akhir dari
judul. Penulisan bab dengan font Arial 14 ditebalkan.
Subjudul ditulis simetris rata margin kiri, 2 spasi di bawah baris
sebelumnya, semua kata dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata hubung
dan kata depan, kata demi kata ditebalkan dan tanpa diakhiri tanda titik.
Digunakan font Arial 12 dan ditebalkan. Kalimat pertama sesudah subjudul
dimulai dengan alinea baru, 2 spasi di bawah subjudul.
Anak-subjudul ditulis mulai dari margin kiri 2 spasi di bawah baris

7
sebelumnya dengan huruf kapital hanya pada huruf pertama kata pertama,
setiap kata ditebalkan tanpa diakhiri dengan tanda titik. Kalimat pertama
sesudah anak-subjudul dimulai dengan alinea baru 2 spasi di bawah anak-
subjudul.
Alinea pertama setelah anak-subjudul ditulis mulai dari ketukan ke-6 dari batas
anak-subjudul. Kalimat pertama yang menyusul kemudian, diketik terus ke
belakang pada baris yang sama dengan anak-subjudul, dan seterusnya.

1.2.5. Perincian ke bawah


Jika pada penulisan naskah perlu ada perincian yang harus disusun ke
bawah, maka tata cara penulisannya adalah sebagai berikut:
a. Sebagai tanda urut rincian dipakai angka atau huruf abjad sesuai dengan
derajat rinciannya, diikuti oleh tanda titik atau diapit tanda kurung tanpa titik.
b. Huruf atau angka tanda urut rinciannya ditulis pada ketukan ke-6 dari batas
anak-subjudul.
c. Jika rincian tidak cukup ditulis dalam 1 baris maka, huruf pertama baris
kedua dan seterusnya di tulis tepat di bawah huruf pertama baris pertama.
1.2.6. Pemberian Contoh

8
Pemberian contoh untuk memperjelas suatu kalimat dapat berupa
istilah, nama atau kata dan kalimat. Untuk rincian contoh yang berupa istilah,
nama atau kata, cukup ditulis dalam baris yang menerus. Contoh: mata kuliah
yang ada pada program studi Teknologi Laboratorium Medis, antara lain
:Hematologi, Kimia Fisika, Bakteriologi, dan Parasitologi. Adapun rincian yang
berupa sejumlah kalimat, harus ditulis ke bawah. Contoh: Tahap-tahap metode
ilmiah adalah :
a. Perumusan masalah, yaitu merumuskan adanya kesenjangan antara
kenyataan dan harapan.
b. Menetapkan tujuan, yaitu keadaan atau situasi apa yang ingin dicapai.
c. Dan seterusnya.
Penggunaan tanda hubung (-) atau simbol lainnya seperti tanda pagar (#),
bintang (*), bullets dan tanda lainnya sebagai tanda rincian tidak dibenarkan.
1.2.7. Pemberian Tanda Urut
Bagian ini meliputi tata cara pemberian tanda urut untuk halaman
naskah, tabel, gambar, persamaan serta judul/subjudul/anak subjudul.
Pemberian tanda urut dilakukan dengan penomoran menggunakan angka
Romawi atau dengan pengabjadan menggunakan huruf kapital atau huruf
biasa.
1. Halaman
Bagian awal Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI), mulai dari kata pengantar
sampai dengan akhir daftar, diberi nomor halaman dengan angka Romawi
kecil. Mulai dari Bab I Pendahuluan sampai lampiran diberi nomor halaman,
ditempatkan di tengah bawah. Pada aplikasi pengolah kata, gunakan perintah
insert lalu page numbers kemudian pilih buttom page. Nomor halaman tidak
ditulis pada awal setiap bab, tetapi tetap diperhitungkan.
2. Tabel
Tabel diberi tanda urut dengan. Nomor tabel berurut dari awal sampai akhir.
Di bawah tabel ditulis sumber tabel dan keterangan lain yang perlu, misalnya

9
singkatan, probabilitas statistik dan lainnya.
3. Gambar
Yang termasuk dalam gambar adalah bagan, skema, peta, dan foto.
Gambar diberi tanda urut dengan angka Arab. Nomor gambar berurut dari
nomor 1 sampai akhir dan dilengkapi dengan keterangan.
4. Judul, Subjudul dan seterusnya
Tanda urut bab, sub bab, judul, subjudul, anak-subjudul, sub-anak-subjudul
dan seterusnya, berturut-turut menggunakan angka Romawi, Angka arab,
huruf biasa dan angka.

1.3. Tabel dan Gambar


1.3.2. Tabel
Judul tabel ditulis dengan diawali tulisan Tabel beserta nomor urutnya,
dengan angka dan tanda titik; hanya huruf pertama dari kata pertama yang
ditulis huruf kapital dan tidak diakhiri tanda titik. Keseluruhan judul ini
ditempatkan merapat ke margin kiri di atas tabel dan jika lebih dari 1 baris maka
baris ke-2 dan seterusnya ditulis mulai tepat di bawah huruf pertama nama
judul dengan jarak 1 spasi. Satuan tidak boleh dicantumkan dalam judul tabel,
contoh cm, g, dan lain-lain.
Tabel harus utuh, tidak boleh dipenggal oleh pergantian halaman. Jika
karena panjang tabel melampaui satu halaman, maka bagian awal tabel
dimulai pada baris pertama suatu halaman.Pada halaman lanjutannya, harus
dicantumkan kata Lanjutan Tabel diikuti nomor tabel, tanpa disertai judulnya
lagi, tetapi nama-nama kolom tabel harus ditulis kembali.
Jika tabel lebih lebar daripada ukuran lebar kertas naskah yang A4
maka harus dibuat memanjang kertas yang dalam aplikasi computer disebut
landscape. Bagian atas tabel diletakkan di sebelah kiri kertas atau di sisi jilidan.

10
1.3.3. Gambar
Judul gambar diletakkan 1 spasi di bawah gambar, diawali dengan
tulisan Gambar dan angka Arab serta tanda titik, selanjutnya ditulis judul
gambar dengan huruf kapital pada huruf awal kata pertama saja, tanpa diakhiri
tanda titik. Keseluruhan judul ini ditempatkan simetris di bawah gambar dan
jika lebih dari satu baris maka baris ke-2 dan seterusnya ditulis mulai tepat di
bawah huruf pertama nama judul dengan jarak antar baris 1 spasi.
Gambar yang dikutip dari sumber lain harus dinyatakan sumbernya,
dengan menuliskannya pada akhir judul gambar seperti cara pengacuan
sumber pustaka dalam uraian.
1.4. Bahasa
1.4.2. Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai untuk Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah
bahasa Indonesia ragam baku dengan gaya bahasa keilmuan yang berciri
antara lain, sebagai berikut:
a. Bernada formal, bernalar, dan objektif.
b. Gagasan atau paham dikomunikasikan secara lugas, jelas, ringkas dan
tepat. Istilah atau ungkapan yang dipakai tidak bermakna ganda.
c. Dihindari ungkapan-ungkapan yang berlebihan, mubazir, dan emosional.
d. Berbentuk prosa dengan corak pemaparan (eksposisi).
e. Kalimat dan paragraf tidak terlalu panjang.
f. Format dan tata cara penulisan harus konsisten.
Bahasa asing dapat dipakai untuk penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI)
atas usulan mahasiswa dan pembimbing.
1.4.3. Istilah
Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang telah di
indonesiakan. Pengindonesiaan istilah asing berpedoman kepada Pedoman
Umum Pembentukan Istilah (Lampiran II Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tanggal 27 Agustus 1975, No. 0196/U/1975).

11
Jika terpaksa harus memakai istilah asing, istilah ini ditulis dengan huruf
miring. Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia
dapat digunakan, asal konsisten. Pada penggunaannya yang pertama kali,
perlu diberikan padanannya dalam bahasa asing diapit tanda kurung dengan
huruf miring.
1.5. Penulisan Nama Pengarang
Bagian ini memberikan pedoman tentang pengutipan nama pengarang
sumber acuan dalam uraian. Contoh : (Ardhiyah,2017) .
1.5.2. Nama pengarang yang Diacu dalam Uraian
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian disebutkan nama akhirnya
saja. Adapun cara penulisan nama pengarang sumber acuan adalah sebagai
berikut.
a. Satu Pengarang
 Pengarang yang sama menulis pada tahun yang berbeda
(Fakhri 2003, 2007).
 Pengarang yang sama pada tahun yang sama
(Fakhri 2000a, 2000b).
 Pengarang yang memiliki nama keluarga sama menulis pada tahun yang
sama
(Fakhri, R.2007; Fakhri, M. 2007).
b. Dua Pengarang
 (Risal dan Fakhri 2005).
c. Tiga Pengarang atau lebih
 Tiga pengarang menulis satu artikel
(Fakhri et al. 2000).
 Pengarang pertama sama dan menulis pada tahun yang sama
(Fakhri et al. 2000a; Fakhri et al. 2000b).
Catatan: tulisan ‘et al’ harus selalu cetak miring dan disertai tanda baca titik

12
(‘.’) karena merupakan singkatan dari kata latin et alii. Sebaiknya tidak
diubah menjadi ‘dkk’ (singkatan dan kawan-kawan).

d. Pengacuan Ganda
 Dua artikel atau lebih diacu sekaligus dalam satu pokok pikiran
(Risal dan Fakhri 2007; Fakhri et al. 2000b).
e. Lembaga sebagai Pengarang
 Pengarang ditulis sebagai singkatannya
…………………. (BPS 2007).
f. Sumber Internet (Website)
 Bahan yang dikutip dari internet adalah bahan yang didapatkan dari website
resmi dan bukan dari blog, cara kutipannya sebagai berikut :
Contoh:
Bertambahnya usia daya ingat jangka pendek cenderung menurun (Brown,
1997,1, http://www.findarticles.com. Diunduh tanggal 14 September 2003).
Keterangan: Contoh tersebut di atas artinya bahan yang dikutip berada pada
paragraf 1 pada naskah internet tersebut.
 Jika naskah tersebut memiliki judul, maka dituliskan nama akhir penulis asli,
tahun, judul, dan nomor paragraph.
Contoh:
…… (Brown, 1997, Conclusion Section,1, http://www.findarticles.com.
Diunduh tanggal 14 September 2003).
g. Surat Kabar
 Bahan yang dikutip dari surat kabar cara penulisannya mencantumkan
waktu terbit, nama surat kabar, dan halaman yang dikutip.
Contoh:
Kasus HIV/AIDS ternyata Kota Bandung di Propinsi Jawa Barat Sampai
dengan bulan September 2009 menduduki urutan pertama dengan jumlah

13
kasus sebanyak 1.249 orang (10 Oktober 2009, Kompas, hal. 1 & 8).
h. Tulisan Tanpa Nama Pengarang
 Tulisan tanpa Nama Pengarang tidak diperbolehkan atau penggunaan
kutipan “anonim” tidak diperkenankan.
i. Pustaka yang Diacu dalam Kepustakaan (Pustaka Sekunder)
 Artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis
Contoh:
(Blom 1974 dalam Notoatmojo 2007).
Catatan: pada kasus tersebut cukup Notoatmojo yang ditulis dalam daftar
pustaka.

14
LAMPIRAN

15
3 Spasi

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH


TATALAKSANA PEMERIKSAAN URETROCYSTOGRAFI PADA KASUS BENIGN
PROSTATIC HYPERPLASIA DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

3 Spasi

4.5 cm

4.5 cm

5 Spasi

WAHYUDDIN
NPM. P123456

10 Spasi

PROGRAM STUDI D3 RADIOLOGI


POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
PENGESAHAN TIM PENGUJI

NAMA :
NIM :
PROGRAM STUDI :
JUDUL KARYA TULIS :

Proposal penelitian ini telah diuji dan disetujui pada seminar proposal
dihadapan tim pembimbing dan penguji karya tulis ilmiah program studi
……………………………… Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar
pada hari……………tanggal ….. bulan…………tahun 2020

Penguji : Nama Penguji ………………………………….

Pembimbing 1 : Nama Pembimbing 1 ………………………………….

Pembimbing 2 : Nama Pembimbing 2 ………………………………….

Mengetahui, Menyetujui
Direktur Politeknik Kesehatan Ketua Program Studi
Muhammadiyah Makassar ….………..

Dr.H.Effendy Rasiyanto, M.Kes …………………………………


NBM : 1156986 NBM : ………………..
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGAJUAN JUDUL ........................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................iii

DAFTAR TABEL ........................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...........................................................................4

C. Tujuan Penelitian .............................................................................4

D. Manfaat Penelitian ...........................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................5

A. Tinjauan Umum Tentang ..................................................................5

B. Tinjauan Umum Tentang ..................................................................6

C. Tinjauan Umum Tentang ..................................................................9

D. Kerangka Konseptual .....................................................................11

BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................14

A. Jenis Penelitian ..............................................................................14


B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 14

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 14

D. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 15

E. Variabel Penelitian ........................................................................ 15

F. DefInisi Operasional ...................................................................... 15

G. Prosedur Penelitian ....................................................................... 16

H. Alur Penelitian ............................................................................... 19

I. Analisis Data .................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 26


DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Hasil Analisis Kadar Sisa Alkohol ....................................................................... 21

2. Hasil Perhitungan Kadar Sisa Alkohol. ............................................................. 22

3. Hasil ................................................................................................................... 23
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Stuktur Bakteri .................................................................................................... 7

2. Kerangka Konseptual ........................................................................................ 17

3. Hasil Positif Media Lactose Broth ..................................................................... 29

4. Hasil Positif Media Brilliant Green Lactose Bile Broth ....................................... 13

5. Pengamatan Koloni pada media Eosin Methylene Blue Agar ........................... 31

6. Pengamatan Mikroskop pada koloni berwarna ungu kehitaman dan pink ........ 31

Anda mungkin juga menyukai