Disusun Oleh:
1.1 Masalah
Kertas merupakan salah satu alat untuk komunikasi antar manusia yang berupa lembar
tipis dengan ukuran lebar yang berbeda. Kertas digunakan untuk memberikan informasi berupa
data, kata-kata, angka, gambar, dan lain-lain. Bahan dari kertas yang diproduksi selama ini
berasal dari kayu yang menghabiskan 90 persennya. Prinsip pemakaian kertas pada dasarnya
tidak banyak berubah dari waktu ke waktu.
Pemakaian kertas bisa dengan ditulis oleh pensil dan pena serta dapat dicetak dengan
mesin cetak. Terbukti dari dampak lingkungan yang terjadi sebagian besar didominasi oleh
pelaku industri bahan baku, salah satu contohnya yang nyata yaitu industri kertas. Pelaku industri
kertas akan membuat atau memproduksi kertas sesuai dengan pesanan yang diterima, artinya
yaitu semakin banyak pesanan yang diterima, maka semakin banyak produksi kertas yang dibuat
dan semakin besar pula dampak yang dihasilkan untuk lingkungan. Berikut ini beberapa contoh
dari industri manufaktur yang memiliki dampak pada lingkungan yang cukup besar.
Tujuan pada studi atau penelitian LCA ini untuk melakukan penilaian pada kertas dari
bahan baku ampas tebu dan evaluasi pada dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat life cycle
produk kertas untuk bahan penelitian dan menciptakan usulan perbaikan sebagai upaya untuk
mengurangi dampak pada lingkungan sepanjang siklus hidupnya, mulai dari akuisisi bahan baku,
produksi, pemakaian, dan pembuangan.
Pencapaian tujuan ini sebenarnya untuk mengevaluasi beban lingkungan pada produk
kertas dari bahan ampas tebu, rekomendasi untuk desain proses produksi dan bahan produksi
yang mengikuti konsep produk berkelanjutan dengan pertimbangan masalah lingkungan, aspek
ekonomi, aspek sosial dan etika, dan evaluasi LCA.
Kendala pada studi ini yaitu pada umur proyek dan sumber daya yang tersedia. Analisis
LCA digunakan pada pembuatan kertas dari bahan baku ampas tebu dan kontribusi pada beban
lingkungan yang paling besar.
Penelitian LCA ini mencakupi daerah industri perkantoran, sekolah, pabrik, dan rumah
tangga. Proses penentuan batas-batas dari sistem yang digunakan pada studi atau penelitian LCA
ini yaitu gate to gate karena batasan sistem yang diliput hanya dari tahap produksi dan
digunakan untuk menentukan dampak lingkungan dari langkah produksi atau prosesnya. Pilihan
ini merupakan analisis daur hidup yang singkat atau pendek, karena hanya melakukan
peninjauan pada kegiatan yang terdekat.
Kertas dengan bahan baku ampas tebu memiliki tekstur yang kasar, keras, rapuh, dan
memiliki ikatan partikel yang terpadu serta tampilan serat yang timbul dipermukaan kertas.
Kertas bahan ampas tebu lebih cocok digunakan untuk kertas seni.
1.6 Perbandingan Produk Kertas Bahan Ampas Tebu dengan Bahan Kayu
Terbukti dari hasil produksi yang sudah dilakukan oleh pelaku industri kertas dari ampas
tebu yang menilai dan melihat adanya perbedaan yang cukup besar dalam dampak lingkungan
dan energi serta bahan baku yang diciptakan antara kertas dari bahan baku ampas tebu dan kertas
bahan kayu. Berikut ini penjelasan terkait perbandingan produk kertas dari bahan ampas tebu
dengan kertas dari bahan kayu dalam satu ton kertas dalam satu tahun.
Tabel 1.3 Perbandingan Produk Kertas Bahan Ampas Tebu dan Bahan Kayu
Melalui data perbandingan dalam proses produksi kertas bahan ampas tebu dengan bahan
kayu dapat disimpulkan bahwa, bahan ampas tebu lebih mengungguli daripada bahan kayu
karena pemakaian sumber energi dan bahan baku yang lebih sedikit daripada bahan kayu.
Fungsi atau kegunaan utama dari kertas yaitu untuk melakukan komuikasi antar manusia
berupa tulisan dan gambar. Penyampaian komunikasi tersebut bisa melalui penulisan di kertas
dengan menggunakan pensil atau pena, melalui media atau alat cetak. Kertas juga terdiri dari
beberapa jenis dan penelitian LCA ini berfokus pada jenis kertas seni karena tekstur dari kertas
bahan ampas tebu yang lebih cocok atau tepat menjadi kertas seni, akan tetapi dapat digunakan
sebagai kertas tulis dengan sedikit proses tambahan.
Unit fungsional merupakan ukuran dari kinerja suatu produk berupa data dalam angka
yang berfungsi untuk perbandingan dalam dampak pemakaian suatu produk. Dampak lingkungan
diketahui dari jumlah produksi satu ton kertas untuk satu tahun. Pembahasan dari unit fungsional
akan digunakan untuk perbandingan antara kedua bahan dari kertas tersebut. Bahan dari setiap
satu ton kertas selama satu tahun yang menghabiskan energi serta bahan baku yang berbeda
dapat diketahui di tabel 1.3 diatas.
Berikut diagram batas sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi proses unit yang
harus dipertimbangkan selama studi LCA.
Inventory Analysis
Analisis dari persediaan yaitu fase atau tahap dimana penilaian terhadap siklus hidup
yang melibatkan kompilasi serta kuantifikasi pada input dan output pada produk sepanjang siklus
hidupnya dan berada pada batasan sistem atau sistem produk yang sudah ditentukan dari tujuan
penelitian. Isi dari analisis persediaan ini yaitu semua bahan baku yang dibutuhkan, energi yang
digunakan, pemakaian pada konsumen, hingga akhir hidup dari produk. Berikut ini tabel 2.1
yang menjelaskan isi dari analisis persediaan pada produk kertas bahan ampas tebu dengan
bahan kayu.
Akhir Hidup
Emisi gas (CO2, SO2, CFC, Kg 0 3
C2H4)
Limbah cair (PO4, DBeq) Kg 0,0001 0,72
Landfill / TPA (Metana, Sb Kg/m² 6.534 6.542
eq)
Proses produksi pada kertas dari bahan ampas tebu memiliki proses yang cukup banyak
dan runtut. Setelah proses disederhanakan, dapat diperoleh tiga proses utama yaitu persiapan
ampas tebu, produksi pulp, dan produksi kertas. Berikut ini proses produksi dari kertas bahan
ampas tebu.
2. Produksi Pulp
Tujuan dari proses produksi pulp yaitu untuk membuat pulp yang digunakan untuk
penggilingan kertas. Ketika proses penggilingan pulp, ada beberapa sub proses seperti
memasak, mencuci, penyaringan, dan pemutihan. Tahap akhir dari proses ini yaitu
tahap bleaching yang merupakan pengubahan cairan hitam (pulp hitam) menjadi
warna putih (pulp putih) yang dilakukan sebanyak tiga kali.
3. Produksi Kertas
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari pembuatan kertas yaitu penggilingan kertas.
Penggilingan kertas dimulai dengan pulp yang melalui beberapa proses sampai
menjadi kertas. Pulp tidak cukup untuk membuat kertas, sehingga kraft perlu
ditambahkan untuk meningkatkan pulp. Tahap ini juga menurunkan kelembaban pada
kertas hingga 60%.