Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

A DENGAN DIAGNOSA
“HIPERTENSI”
DI RUANGAN YABES 1 RSU SUMBER HIDUP GPM

OLEH :
NAMA : CREMONA. SESCONOVA. PATTIRUHU
NIM : 1240212020013
TINGKAT IIC

YAYASAN BHAKTI KARYA HUSADA

AKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK III Dr. J.A. LATUMETEMN

AMBON
LAPORAN PENDAHULUAN ”HIPERTENSI”

A. DEFINISI
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya140 mmHg atau
tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan
pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (SylviaA.price)
B. ETIOLOGI
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi bagian 2 golongan.
1. Hipertensi Primer ( esensial )
Disebut juga hipertensi Idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Faktor yang
mempengaruhi yaitu : genetic, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis sitem renin.
Angiotensin dan peningkatan Na + Ca intraseluler.
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alcohol dan polisitemia.
2. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu : Penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing dan
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.

Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :

1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan/ atau
tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg
2. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan
tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.

Penyebab Hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada :

1. Elastisitas dinding aorta menurun


2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun kempampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnyaefektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokan yaitu :

No Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


1. Optimal < 120 <80
2. Normal 120 - 129 80 - 84
3. High Normal 130 - 139 85 - 89
4. Hipertensi
5. Grade 1 140 - 159 90 - 99
6. Grade 2 160 - 179 100 - 109
7. Grade 3 180 - 209 110 -119
8. Grade 4 >210 >120

C. Manifestasi Klinis
Tanda dan Gejala pada Hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu:

a. Mengeluh sakit kepala,pusing


b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran Menurun

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium
o Hb/Ht : Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel tehadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti :
Hipokoagulabilitas,anemia.
o BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal
o Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan
oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
o Urunalisa : darah, protein,glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal da nada
DM.
2. CTScan : Mengkaji adanya Tumor cerebral, encelopati
3. EKG : Dapat menunjukan pola renggangan, dimana luas peninggalan gelombang P
adalah salah satu tanda dini peyakit jantung hipertensi
4. IUP : Mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal, perbaikan ginjal
5. Photo dada : Menunjukan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran jantung.

Penatalaksanaan
D. Masalah yang Lazim Muncul
1. Penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload, vasokontriksi, hipertrofi/rigiditas
ventrikuler, iskemia miokard
2. Nyeri akut b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral dan iskemia
3. Kelebihan volume cairan
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen.
5. Ketidakefektifan koping
6. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
7. Resiko cidera
8. Defisiensi pengetahuan
9. Asietas
E. Discharge Planning
1. Berhenti merokok
2. Pertahankan gaya hidup sehat
3. Belajar untuk rilek dan mengendalikan stress
4. Batasi Konsumsi Alkohol
5. Penjelasan mengenai hipertensi
6. Jika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan penggunaannya secara rutin
7. Diet garam serta pengendalian berat badan
8. Periksa tekanan darah secara teratur.m

Pengkajian Keperawatan
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton. Tanda : frekuensi jantung
meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.
2. Sirkulas
Gejala : giwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner / katup, penyakit
serebrovaskuler. Tanda : kenaikan TD, nadi (denyutan jelas), frekuensi / irama
(takikardia, berbagai disritmia), bunyi jantung (murmur, distensi vena jugularis,
ekstermitas, perubahan warna kulit), suhu dingin (vasokontriksi perifer), pengisian
kapiler mungkin lambat.
3. Integritas Ego
Gejala : riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, marah, faktor stress
multiple (hubungsn, keuangan, pekerjaan). Tanda : letupan suasana hati, gelisah,
penyempitan kontinue perhatian, tangisan yang meledak, otot muka tegang (khususnya
sekitar mata), peningkatan pola bicara.
4. Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu (infeksi, obstruksi, riwayat penyakit
ginjal).
5. Makanan / Cairan
Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, lemak dan
kolesterol, mual, muntah, riwayat penggunaan diuretik. Tanda : BB normal atau obesitas,
edema, kongesti vena, peningkatan JVP, glikosuria.
6. Neurosensori
Gejala : keluhan pusing / pening, sakit kepala, episode kebas, kelemahan pada satu sisi
tubuh, gangguan penglihatan (penglihatan kabur, diplopia), episode epistaksis. Tanda :
perubahan orientasi, pola nafas, isi bicara, afek, proses pikir atau memori (ingatan),
respon motorik (penurunan kekuatan genggaman), perubahan retinal optic
7. Nyeri / ketidaknyamanan
Gejala : nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat, nyeri abdomen.
8. Pernapasan
Gejala : dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea, dispnea nocturnal
proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat merokok.
Tanda : distress respirasi / penggunaan otot aksesoris pernapasan, bunyi napas tambahan
(krekles, mengi), sianosis.
9. Keamanan
Gejala : gangguan koordinasi, cara jalan. Tanda : episode parestesia unilateral transien.
10. Pembelajaran / Penyuluhan
Gejala : faktor resiko keluarga (hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, DM ,
penyakit serebrovaskuler, ginjal), faktor resiko etnik, penggunaan pil KB atau hormon
lain, penggunaan obat / alcohol

Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul


1) Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan
afterload, vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard.
2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen.
3) Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.
4) Cemas berhubungan dengan krisis situasional sekunder adanya hipertensi yang diderita
klien.
5) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit.
Diagnosa Keperawatan

Tujuan Intervensi
1. Nyeri akut (Sakit NOC : NIC :
kepala/Pusing) o Pain level Pain Management
o Pain Control  Lakukan pengkajian
o Comfort Level nyeri secara
Kriteria Hasil : komprefensif
 Mampu mengontrol rasa termasuk lokasi,
nyeri (Tahu penyebab karakteristik,
nyeri, mampu durasi, frekuensi,
menggunakan teknik kualitas dan factor
farmakologi untuk presipitasi.
mengurangi nyeri,  Ajarkan tentang
mencari bantuan ).
teknik non
 Melaporkan bahwa nyeri
farmakologi seperti
berkurang dengan
teknik relaksasi
menggunakan
manajemen nyeri nafas dalam
 Mampu mengenal nyeri  Memonitor
(skala, intensitas, Tekanan darah
frekuensi dan tanda  Kolaborasi dengan
nyeri) dokter jika ada
 Menyatakan rasa nyaman keluhan dan
setelah nyeri berkurang. tindakan nyeri
tidak berhasil
 Berikan terapi HE
mengenai pola
hidup
Definisi Pengetahuan NOC: NIC:
o Knowledge: disease Teaching: disease Process
process o Berikan pendidikan
o Knowledge: Health kesehatan
behavior mengenai
Hipertensi meliputi :
Kriteria Hasil :  Pengertian
 Pasien dan keluarga hipertensi secara
menyatakan singkat dan
pemahaman tentang sederhana
penyakit, kondisi,  Penyebab dari
prognosis dan program hipertensi
pengobatan. Pasien dan  Komplikasi
keluarga mampu Hipertensi
melaksanakan prosedur  Diit Hipertensi dan
yang dijelaskan secara program
benar. keperawatan
 Tidak terjadi Hipertensi
berulang

Daf

Anda mungkin juga menyukai