Npm. : 19100010
Pertemuan ke 4
Pertanyaan:
Dengan memiliki kreativitas dalam berusaha, maka seorang wirausaha selalu memiliki terobosan baru
untuk usahanya dan memilki peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Jika
kreativitas dikembangkan maka usaha tersebut akan maju dan terus berkembang sehingga tujuan
perusahaan tersebut akan tercapai dengan baik. Tujuan diperlukannya suatu kreativitas adalah memiliki
keunggulan dalam suatu produk dibandingkan dengan para pesaing. Jika suat perusahaan tidak memiliki
dan mengembangkan suatu kreativitas maka perusahaan tersebut tidak akan dapat berkembang dan
akan tertinggal oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk menang dalam persaingan, maka seorang
wirausahawan harus memiliki kreativitas yang tinggi. Oleh karena itu kreativitas sangat penting untuk
dimiliki perusahaan agar dapat berkembang dan maju.
berfikir kreatif merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh setiap idividu. Mengapa demikian?
Karena dengan berfikir kreatif orang dapat mengembangkan skill dan pengetahuan untuk
mengembangkan usahanya dan menemukan hal-hal dan inovasi baru dalam hidupnya.
Dalam dunia kerja, berfikir kreatif sangat diperlukan untuk memunculkan inovasi baru, dalam
pengembangan kualitas dan kuantitas produk baru sehingga dapat menarik minat para konsumen.
Sedangkan didunia pendidikkan, berfikir kreatif juga sangat penting dimiliki oleh setiap guru untuk
membentuk cara-cara mengajar kreatif sehingga setiap materi yang disapaikan mudah untuk ditangkap
oleh para siswa dan tentunya tidak membosankan dan tetap menyenangkan. Hal ini akan sangat
membantu dalam membantu membentuk generasi yang berkualitas nantinya.
Berkaca kepada orang-orang sukses dengan segudang kegagalan yang telah mereka lalui memang tidak
cukup mudah untuk kita yakin dengan usaha yang kita mulai seperti mereka-mereka yang telah sukses
diluar sana. Misalnya teman saya yang kini sudah membuka praktik membatik dan kelas batik yang
dimulai dari tidak tahu membatik dan coba-coba kini sudah mulai fasih dan membuka kelas belajar
membatik, walaupun hanya sedikit minatnya dikarenakan tempat di Sumenep Madura yang dominan
penduduk sudah mengetahui tentang membatik kini menjadi ladang usahanya. Media sosial dan mulut
ke mulut datang dari warga luar kota Sumenep yang ingin belajar membatik, dengan demikianpun
banyak wisatawan yang ingin belajar membatik dan mencontoh kain-kain batik yang menarik untuk
dibawa pulang ke kota asal.
Kerap kali kita sering diremehkan dengan khalayan-khalayan besar yang kita lontarkan kepada teman,
saudara, kancah ngopi dan berbagai pihak yang menjadi teman diskusi atas usaha-usaha yang mulai kita
geluti.
“Udahlah kuliah aja yang bener, biar bisa ketrima kerja cepet”
Dan banyak lagi hambatan perkataan netijen-netijen budiman yang membuat kita ragu, namun tetap
yakinlah pada satu prinsip dan beli omongan-omongan remeh mereka dengan kesungguhan kita.
Berkawanlah dengan teman-teman yang menerapi dan mencintai dunia usaha, mencari pengalaman dan
hal-hal baru dalam membangun wirausaha kita itu akan membangkitkan semangat kita ketika berada di
lingkaran orang-orang positif dan membuka pikiran.
d) Jangan pasrah dengan keadaan, berani mengambil resiko dan siap menerima kegagalan
Memulai usaha tidak mudah kadang kita berada diatas langit kadang juga berada di bumi, tidak
selamanya melambung tinggi juga tidak selamanya terjun bebas dengan kegagalan yang terus
didapatkan bahkan merugi akan usaha yang kita mulai. Semakin banyak kompetitor semakin banyak
juga ide kreatif yang harus kita bangun lebih baik lagi. Didekat rumah saya sebuah kedai mie pecut yang
namanya sudah mulai meroket sejak 2015 tiba-tiba menurun pada tahun 2018 bahkan tutup sementara
karena banyaknya pesaing-pesaing mie yang mulai membuka kedai di daerah bangkalan. Namun ide dan
ciri khas dari kedai mie pecut,berbagai inovasi rasa kembali tercipta dan hingga 2019 ini mie pecut tetap
ramai dikunjungi dan penikmat mie.
Melihat peluang. Peluang muncul ketika ada persoalan yang muncul atau dipersepsikan sebagai suatu
kesenjangan antara yang seharusnya dan realitanya. Oleh karenanya, perilaku inovatif dimulai dari
ketrampilan melihat peluang.
– Mengeluarkan ide. Ketika dihadapkan suatu masalah atau dipersepsikan sebagai masalah maka
gaya berfikir konvergen yang digunakan yaitu mengeluarkan ide yang sebanyak-banyaknya terhadap
masalah yang ada. Dalam tahap ini kreativitas sangat diperlukan.
– Mengkaji ide. Tidak Semua ide dapat dipakai, maka dilakukan kajian terhadap ide yang muncul.
Gaya berfikir divergen atau mengerucut mulai diterapkan. Salah satu dasar pertimbangan adalah
seberapa besar ide tersebut mendatangkan kerugian dan keuntungan. Ide yang realistic yang diterima,
sementara ide yang kurang realistic dibuang. Kajian dilakukan terus menerus sampai ditemukan
alternative yang paling mempunyai probabilitas sukses yang paling besar.