MATA KULIAH
TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN
Oleh :
TIM MATA KULIAH
1. Peralatan Praktikum
∙ Alat tulis
∙ Kertas double folio dan notes untuk mencatat data
∙ Stop Watch
∙ Meteran
2. Metode Praktikum
∙ Praktikum TLPB meliputi kunjungan lapangan (berkunjung ke sebuah perusahaan
atau industri, NAMUN KARENA TIDAK MEMUNGKINKAN MAKA
BROWSING INTERNET) untuk memperoleh data-data yang diperlukan.
∙ Pengambilan data-data menggunakan metode sebagai berikut :
a) Observasi dilakukan dari literatur atau pustaka (sekunder) dengan mengukur
waktu dan jarak semua kegiatan di perusahaan dengan tujuan untuk
mempelajari tata letak industri tersebut dan permasalahannya, serta
mempelajari proses pembuatan.
b) Pencatatan data atau informasi yang telah ada di industri, yaitu informasi yang
berhubungan dengan tata letak. Data-data tersebut meliputi :
▪ Data P (Product), meliputi bahan baku dan bahan pembantu yang
membentuk suatu produk.
▪ Data R (Routing), menyatakan data urusan proses di suatu
perusahaan/pabrik.
▪ Data Q (Quantity), menyatakan jumlah dan volume dari bahan atau
produk yang akan diproduksi.
▪ Data S (Service area), untuk setiap kegiatan yang menopang operasi dan
data proses produksi, seperti gudang, toilet, kantor, dan lain-lain.
∙ Tahapan kerja praktikum sebagai berikut :
1) Pencatatan data P, R, Q, S.
2) Perancangan aliran produksi untuk memudahkan tahapan analisa data, dan
dimulai dari pembuatan diagram perakitan aliran bahan, pembuatan bagan
proses, dan pembuatan bagan aliran proses produksi.
1. Bahan baku
Tahapan Proses
2. Bahan baku
BAGAN
PROSES
SPESIFIKASI REKAPITULA
SI
Aktivit Jumla
as h
Kapasitas = 20 Operasi O
kg
Pengangkutan
Bahan : Penundaan
tt = 10 kg Inspeksi
Mentega = 600 gr Penyimpanan
Susu bubuk = Σ Jarak
…… (m)
Σ Waktu 1689 menit
(menit)
N Uraia Lamba Ke
O J W
o n ng t
r a
a
a k
r
n t
a
g u
k
O
Keterangan :
♦ Pekerja bekerja dari jam 06.00-11.00
♦ Dilanjutkan dengan proses fermentasi
♦ Total kerja 28,15 jam sekali produksi
D. Bagan Aliran Proses
Bagan aliran proses merupakan kombinasi dari bagan proses operasi dan bagan
proses untuk masing-masing komponen dari produk atau perakitan diagram. Aliran bahan
berfungsi sebagai suatu pelengkap dari diagram aliran proses. Proses dalam merakit
bagan aliran proses (Machfud dan Agung, 1990) terbagi atas beberapa tahapan yaitu :
a) Membuat bagan proses
b) Masukkan denah perusahaan/pabrik yang diamati (petakan ruang peralatan, ruang
proses, dan ruang penyimpanan), dibuat memakai skala dalam kertas
c) Menggambar kembali bagan proses operasi dengan memasukkan simbol-simbol
proses dari masing-masing bagan proses dari garis vertikal yang sesuai, yang
menyatakan masing-masing komponen
d) Masukkan data-data yang diinginkan sesuai simbol
e) Keadaan pabrik akan ditunjukkan pada peta alir ini dengan menggambarkan
menurut skala, sehingga dapat memperkirakan dimana kira-kira akan terjadi
kemacetan aliran, dan mempermudah perancangan tata letak tempat kerja.
Contoh Perhitungan :
Jumlah hari kerja : 7 hari
Jumlah pekerja : 3 orang
Jumlah perjalanan : 10 kali
TOTAL PERHITUNGAN : 7 X 3 X 10 = 210 kali
4. Cara menghitung lembar kebutuhan luas ruangan
a. Menghitung luas mesin atau peralatan
Contoh : Mesin pengiris
Panjang (P) = 1 m
Lebar (L) = 0,5 m
Luas (A) =PXL
A = 1 X 0,5 = 0,5 m2
d. Menghitung kelonggaran
Contoh : Tempat Pengirisan
Kelonggaran = Jumlah luas X 150 %
= 3,5 m2 X 150 % = 5,25 m2
Jumlah pegawai :
Upah per minggu :
Total jarak :
Biaya =
Apple. J, 1990. Tata Letak dan Pemindahan Bahan, Institut Teknologi Bandung,
Bandung.
Machfud dan Y, Agung. 1990. Perancangan Tata Letak Pada Industri Pangan PAU
Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.
Sutalaksana, I., Z., R. Anggawisastra dan J.H. Tjakraatmaja. 1982. Teknik Tata Cara
Kerja. Penerbit Departemen Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung.
Bandung.