UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
ALTERASI HIDROTERMAL
TUGAS
OLEH :
RIKA ELVIRA
D061191096
GOWA
2022
Geologi Daerah Sangkaropi
Geomorfologi
Dengan berdasarkan pada model topografi dari daerah penelitian, nampak
secara umum bahwa sebagian besar daerah penelitian terdiri dari barisan
perbukitan dan rangkaian dari daerah pegunungan, dan hanya sebagian yang
berupa dataran rendah atau yang berelief datar yang hanya terdapat pada bagian
lembah dari barisan perbukitan tersebut.
Berdasarkan pada relief dan bentuk lereng maka daerah Sangkaropi dapat
dibagi menjadi tiga satuan morfologi, satuan-satuan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Pedataran tinggi
Satuan pedataran tinggi in menempati bagian selatan daerah penelitian yaitu
sekitar 30 % dari daerah Sangkaropi. Satuan ini mengikuti dataran banjir
sungai Sa’dan dengan perbukitan yang mempunyai ketinggian 800 m – 900 m
dari permukaan air laut, kemiringan lereng 0o – 10odengan lapisan soil yang
berasal dari pelapukan batuan di sekitarnya.
2. Perbukitan bersudut lereng sedang, Satuan perbukitan bersudut lereng sedangf
terletak pada daerah paling barat dan utara serta beberapa tempat di bagian
tengah.satuan ini menenmpati sekiatr 40 % dari daerah penelitian , Terdiri dari
rangkaian perbukitan yang relatif berarah utara-selatan, daerah ini tersusun
oleh batuan hasil vulkanik.
3. Perbukitan bersudut lereng terjal. Satuan morfologi ini terletak di bagian
tengahdari daerah penelitian .dan menempati sekitar 30 % dari daerah
penelitian yang terdiri dari rangkaian perbukitan dan pegunungan yang
memanjang dari utara ke selatan, kenampakan morfologinya sangat menyolok,
yang mempunyai lereng terjal dan puncak yang agak meruncing. Serta
mempunyai lembah – lembah yang sempit dan dalam. Serta disusun oleh
batuan beku seperti Riolit, Dasit serta batuan piroklastik.
Stratigrafi Daerah Sangkaropi
Daerah Sangkaropi yang didominasi oleh deretan perbukitan disusun oleh
berbagai jenis batuan berupa material sedimen, material vulkanik , dan batuan
beku, serta batuan yang termetamorfisme,dengan umurt yang berbeda beda ,secara
stratigrafi pada daerah Sangkaropi dapat dibagi atas beberapa satuan litologi,
yaitu:
1) Satuan aluvial, penyebarannya dijumpai sepanjang aliran sungai Satuan in
terdiri dari bongkah, kerikil, pasir yang. .Satuan ini berada pada daerah
lembah lembah dari daerah penelitian.
2) Satuan batuan Breksi tufa. Satuan ini dicirikan oleh kenampakan fisik
batuannya dimana batuan ini tersingkap di permukaan dan mengalami
pelapukan yang disebabkan oleh cuaca (pelapukan fisika). Akibat dari cuaca
lembab dari daerah penelitian maka sering dijumpai longsoran – longsoran
dari batuan tersebut atau dari lanau yang mengalir dari puncak gunung atau
dataran tinggi.
3) Satuan batupasir. Penamaan satuan ini didasarkan atas kenempakan fisik dari
batuan tersebut, batuan ini tersingkap serta disisipi oleh batulanau dan
batulempung. Satuan ini hampir dijumpai disetiap tempat didaerah penelitian.
4) Andesit Tuff – Breccia, Batuan ini terdiri dari tuffa andesit, breksi dan tuffa
lapili yang berhubungan dengan tufa pasiran, tufa halus, batulempung atau
mudstone dan batuan silisiklastik.
5) Dasit. Berwarna hijau dan merupakan alterasi dan dihasilkan oleh acidic tuff
breccia berupa lapisan aliran.
6) Acidic Tuff,. Terdiri dari acidic tuff, brkesi tufa, breksi dan lempung yang
berwarna abu-abu sampai hijau terang dengan tekstur phaneritik. Breksi
disusun oleh fragmen dasit, granit, andesit dan pumis.
7) Piroklastik Andesit dan Lava, Terdri dari lava andesit dan pyroklastik. Lava
Andesit berwarna hijau dengan struktur massive. Sedangkan pyroklastik
andesit merupakan breksi vulkanik dengan batuan siliklastikPyroklastik Riolit
dan Lava, Struktur massive dan terdiri dari tufa riolit sampai tufa dasit,
breksi dan lava.
8) Basalt,. Merupakan bagian luardari endapan Sangkaropi yang berwarna hijau
keabu-abuan sampai hitam.
9) Serpih Karbonatan.Terdiri dari serpih dan batulempung yang berwarna
kecoklatan.
Adanya intrusi batuan batuan beku berupa batuan yang bersifat andesitik dan
basaltic pada umumnya serta batuan samping pada daerah Sangkaropi
menyebabkjan sehingga daerah ini cukup potensial untuk terjadinya proses
pembentukan mineral alterasi dan mineralisasi.
1. Kelompok Kaolin
Mineral mineral yang dijumpai dilapangan yang kemudian digolongkan
sebagai mineral pada kelompok Kaolin adalah mineral Kaolin. Mineral kaolin ini
pada daerah penelitian dijumpai di stasiun 4 yang berada disepanjang jalan yang
terletak disebelah Utara Barat laut pada peta yaitu disekitar daerah Todo,dan
Berdasarkan pada interpretasi model topografi pada peta maka dapat diperkirakan
bahwa mineral ini menyebar relatif pada arah Barat Daya tenggara. Kaolin
sebagai kelompok mineral Illit, merupakan hasil alterasi atau ubahan karena faktor
kimia yang terbentuk pada kondisi pH yang lebih tinggi (pH = 4), serta faktor
temperatur yang mengakibatkan, mineral-mineral yang kaya akan unsur silika
berupa unsur magnesium dan potasium mengalami pelapukan dan hancuran
membentuk mineral kaolin bersama dengan itu alunit-andalusit-korundum berada
dalam pH antara 3 – 4. hallosit umumnya terbentuk akibat pengayaan atau
supergen walaupun kadang terbentuk dari larutan hidrotermal. Mineral kaolin
terbentuk pada temperatur yang rendah (150 – 2500C) pada kedalaman yang kecil
(dangkal).
2. Kelompok Illit
Selanjutnya mineral mineral yang dijumpai dilapangan yang dijumpai
sebagai mineral hasil alterasi dari mineral yang telah ada sebelumnya yang
kemudian diklasifikasikan sebagai kelompok mineral Illit adalah mineral serisit,
yang dijumpai pada stasiun delapan 8. Kelompok mineral ini terbentuk pada
kondisi pH antara 4 – 6 sedangkan pada pH transisi (4 - 5) berasosiasi dengan
kaolin,kelompok mineral ini terbentuk pada temperatur > 200 – 2500 C. Mineral
serisit yang dijuumpai dilapangan nampak relatif berwarna merah dengan bentuk
pipih melembar. Mineral serisit merupakan hasil ubahan dari mineral feldspar
baik dari mineral plagioklas maupun ortoklas yang menyusun batuan yang
bereaksi dengan unsur hidrogen ,pada proses ubahan feldspar tidak hanya
menghasilkan serisit tetapi menhasilkan juga kuarsa sebagai mineral asosiasi.
Mineral serisit maupun kuarsa ini terbentuk dari hasil ubahan mineral feldspar
yang berubah menjadi serisit serta kuarsa. Mineral serisit yang dijumpai didaerah
penelitian ini berbatasan dengan lapisan mineral klorit dan berdasarkan pada
interpretasi peta topografi yang mana bahwa penyebaran mineral ini relatif
mengikuti arah kemiringan topografi yaitu menyebar dari Barat Laut ke Tenggara.
4. Kelompok Silika
Mineral yang termasuk sebagai kelompok mineral silika adalah mineral
yang kaya akan unsur Si. Adapun mineral yang dijumpai dilapangan sebagai
kelompok silika adalah mineral Kuarsa .Kuarsa dapat dijumpai pada stasiun 1
merupakan mineral hasil mineralisasi pada bentuik bentuk vein kuarsa ini
terbentuk karena adanya magma yang bersifat volatil yang berupa unsur gas dan
uap kemuidan bergerak menuju permukaan bumi kemudian mengisi batuan
samoing yang telah ada kemudioan membeku membentuk mineral kuarsa.
Dijumpai pula adanya mineral Tras yaitu pada stasiun 7 yang merupakan mineral
yang berupa alterasi nonhidrotermal, pada awalnya mineral ini berasal dari batuan
hasil vulkanik yang kaya akan mineral mineral feldpsar,kemudian mengalami
replacement atau lebih tepatnya mengalami pencucian kemudian mengalami
pengayaan berupa unsur silika . Tras pada daerah penelitian dapat dijumpai
menyebar pada arah relatif utara selatan mengikutii model topografi pada daerah
tersebut. Selain kelompok mineral mineral tersebut yang dijumpai sebagai hasil
alterasi dijumpai pula mineral mineral lain ,yaitu antara lain berupa Azurit dan
Malacite dengan ciri fisik berwarna hijau yang dapat dijumpai pada stasiun tiga
dan dua . Mineral-mineral ini merupakan salah satu mineral yang mengalami
proses alterasi dari batuan yang mengandung unsur Cu ,yang mana ketika terjadi
proses pelepasan unsurunsur Cu nya kemudian bereaksi dan berikatan dengan
unsur unsur yang ada di udara membentuk mineral baru.
Mineral-mineral yang dijumpai dari proses mineralisasi hidrotermal adalah
pirit dan kakopirit.
1. Pirit Pada daerah penelitian dijumpai endapan mineral secara dissiminated
yaitu bentuk mineralisasi yang menyebar. Proses pembentukan pirit ini
berasal dari pembekuan magma yang mengalami pengaruh hidrotermal
atau berasal dari reaksi mineral-mineral tertentu seperti feldspar dengan
piroksin
2. kalkopirit mineral ini merupakan salah satu jenis mineral sulfida yang
terbentuk dari persenyawaan unsur Cu, Fe, S yang terjadi karena proses
hidrotermal, yang mana magma yang berupa unsur volaitl berupa gas dan
uap yang mengandung unsur Cu, Fe, Stersebut bereaksi dengan unsur yang
berasal dari larutan hidrotermal.:
Referensi:
Adi Maulana. 2017. Endapan Mineral. Penerbit Ombak: Yogyakarta
Alam Fajar. 2018. Geologi Regional Daerah Sangkaropi
Safarudin. 2013. Model Endapan Mineral. Universitas Hasanuddin. Makassar