Anda di halaman 1dari 9

SOP LATIHAN ROM dan ALAT BANTU JALAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

Disusun Oleh
Fitria listia ningsih /1130018071

Dosen Pembimbing
Umdatus Soleha S.ST., M.Kes

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
“Latihan ROM ”

Definisi Latihan gerak sendi yang dilakukan oleh perawat


kepada pasien
Tujuan 1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah kelainan bentuk tulang
5. Mencegah kelainan bentuk sendi
6. Memperbaiki tonus otot
Indikasi 1. Penurunan tingkat kesadaran
2. Kelemahan otot
3. Pasien dengan tirah baring lama
4. Fase rehabilitasi fisik
Kontra indikasi 1. Thrombus atau emboli pada pembuluh darah
2. Kelainan sendi atau tulang
3. Pasien fase imobilisasi karena penyakit jantung
Persiapan alat 1. Tempat tidur
2. Bantal
3. Handsccon
Tahap prainteraksi 1. Berdoa
2. Membaca catatan keperawatan dan catatan medis
klien
3. Mempersiapkan alat
4. Cuci tangan
Tahap orientasi 1. Memberikan salam
2. Validasi/ memastikan klien(menanyakan identitas
klien)
3. Memperkenalkan diri terhadap klien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga atau klien
5. Menanyakan kesediaan pasien sebelum kegiatan
Tahap kerja
No. Komponen kerja
1. Menjaga privasi klien
2. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
3. Leher
1. Letakkan tangan kiri perawat di bawah kepala pasien dan
tangan kanan pada pipi/wajah pasien
2. Lakukan gerakan
Rotasi: tundukkan kepala, putar ke kiri dan ke kanan
Fleksi dan ekstensi: gerakan kepala menyentuh dada
kemudian kepala sedikit ditengadahkan
Fleksi lateral: gerakkan kepala ke samping kanan dan kiri
hingga telinga dan bahu hampir bersentuhan
4. Latihan pasif lengan 1
Tindakan 1 : gerakan lengan pasien dalam posisi lurus ke samping
menjauhi tubuh
Tindakan 2 : gerakan perlahan-lahan lengan itu kea rah kepala
pasien dengan memutarkan lengan pasien di sendi bahu. Jangan
dipaksakan. Kembalikan lengan pasien pada posisi permulaan ulangi
latihan berkali-kali.

Latihan pasif lengan 2


Posisi permulaan :Letakkan salah satu tangan anda di atas siku
pasien. Dengan tangan anda yang lain peganglah tangan pasien.
Angkat lengan pasien, lalu silangkan lengan itu di atas dada pasien
Tindakan 3: kembalikan lengan psien pada posisi permulaan.

Latihan pasif lengan 3


Posisi permulaan :Letakkan lengan pasien dalam sikap menekuk di
sendi siku sedikit jauh dari samping tubuh pasien, dengan lengan
bawahnya lurus ke bawah. Peganglah lengan pasien
Tindakan 1: gerakkan lengan bawah pasien ke arah atas
Tindakan 2: Gerakan lengan bawah pasien kearah bawah. Setiap
gerakan jangan dipaksakan jika pasien merasa nyeri.
Tindakan 3: Kembalikan lengan pada posisi permulaan

Latihan pasif lengan 4


Tindakan 1: Putarlah tangan pasien di sendi pergelangan tangannya
sehingga telapak tangan itu menghadap wajah pasien.
Tindakan 2: Putarlah tangan pasien di sendi pergelangan tangannya
sehingga telapak tangan itu menghadap kaki pasien. Ulangi beberapa
kali, lalu kembalikan tangan pada sikap permulaan

Latihan pasif lengan 5


Tindakan 1: luruskan jari-jari pasien dan tekukkan tangan pasien
pada sendi perpergelangan tangannya ke arah belakang
Tindakan 2 : luruskan tangan pasien kembali di sendi pergelangan
tangannya dan luruskan jari-jari sehingga menunjukkan ke atas
Tindakan 3 : tekukkan tangan pasien di sendi pergelangannya ke
bawah dan tekukkan pula jari-jarinya. Ulangi beberapa kali

Latihan pasif lengan 6


Tindakan 1 : peganglah jari-jari dalam posisi lurus. Dengan tangan
lainnya anda menekukkan ibu jari pasien
Tindakan 2: gerakan ibu jari pasien ke belakang berulang-ulang
Tindakan 3: putar telapak tangan pasien ke bawah. Lakukan herakan
tanpa dipaksakan
Tindakan 4 : gerakan ibu jari tangan menyentuh jari lainnya secara
bergantian
5. latihan pasif tungkai 1
Tindakan 1: angkatlah kaki pasien, lalu tekukkan di sendi lututnya
Tindakan 2: gerakkan tungkai kaki pasien terus ke belakang,
sehingga tungkai menekuk di sendi panggul
Tindakan 3: luruskan tungkai pasien di sendi lutut dengan
mengangkat tungkai bawah. Lalu turunkn kembali pada posisi
permulaan. Ulangi latihan ini beberapa kali.

Latihan pasif tungkai 2


Tindakan 1: tekuk lutut. Peganglah lutut pasien supaya jangan ikut
bergerak. Dengan tangan anda lainnya lakukan gerakan memutar
tungkai bawah pasien ke arah anda.
Tindakan 2: kembalikan pada posisi semula.
Tindakan 3 : gerakan memutar tungkai bawah pasien kea rah
berlawanan dari tadi dan kembalikan tungkai bawah itu ke posisi
permulaan. Ulangi gerakan ini beberapa kali

Latihan pasif tungkai 3


Posisi permulaan: peganglah tungkai pasien
Tindakan 1 : gerakkan tungkai pasien dalam sikap lurus ke arah
anda
Tindakan 2: kembalikan tungkai pasien dalam sikap lurus seperti
posisi permulaan
6. Latihan pasif kaki 1
Posisi permulaan: peganglah kaki pasien
Tindakan 1: tekuklah kaki pasien dengan menggunakan telapak kaki
pasien pada lengan bawah anda. Tangan anda lainnya mendorong
tungkai pasien ke bawah.
Tindakan 2: hentikan tindakan 1 agar kaki pasien berada dalam
posisi permulaan lagi
Tindakan 3 : luncurkan tanan anda yang memegang pergelangan
kaki pasien kerah jari-jari kakinya sambil menekan. Tangan anda
lainnya yang memegang tumitnya didorongkan kea rah pasien.

Laihan pasif kaki 2


Putarlah kaki pasien kea rah dalam

Latihan pasif kaki 3


Tindakan 1: tekukkan jari –jari pasien kea rah atas
Tindakan 2: tekukkan jari-jari pasien kea rah tumit
1. Melepas handscoon dan cuci tangan
Tahap Terminasi 2. Menyampaikan evaluasi tindakan
3. Menyampaikan rencana tindak lajut dan kontrak
untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengucapkan terima kasih dan berpamitan
Dokumentasi 1. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
(mencatat tanggal dan jam latihan ROM)
2. Mencatat hasil observasi, respon klien pada saat
pemeriksaaan fisik integumen
SOP ALAT BANTU JALAN

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


“Latihan menggunakan kruk ”

Definisi Kruk yaitu tongkat / alat bantu berjalan yang biasanya


digunakan secara berpasangan yang diciptakan untuk
mengatur keseimbangan pada saat berjalan
Tujuan 1. Menurunkan resiko komplikasi dari moblisasi
2. Meningkatkan rasa percaya diri pada klien
3. Meningkatkan kemampuan mobilisasi
Indikasi 1. Pasien dengan fraktur pada ekstremitas bawah
2. Pasien dengan post op amputasii ekstremitas
bawah
3. Pasien dengan kelemahan kaki atau post
stroke
Kontra indikasi 1. Pasien demam dengan suhu tubuh lebih dari
370C
2. Penderita dengan post op
3. Penderita dengan keadaan bedrest
Hal-hal yang perlu 1. Monitor klien saat memeriksa penggunaan
diperhatikan kruk atau observasi beberapa saat sampai
problem hilang.
2. Perhatikan kondisi klien saat mulai berjalan
3. Sebelum digunakan cek dahulu kruk untuk
persiapan.
4. Jaga keseimbangan duduk
5. Perhatikan lingkungan sekitar Tongkat tidak
sejajar dengan tubuh
6. Kaki yang sakit boleh dipijakkan ke lantai
tetapi tidak boleh menahan berat badan.
Persiapan alat 1. Kruk
2. Alas kaki
Tahap prainteraksi 1. Berdoa
2. Membaca catatan keperawatan dan catatan
medis klien
3. Mempersiapkan alat
4. Cuci tangan
Tahap orientasi 1. Memberikan salam
2. Validasi/ memastikan klien(menanyakan
identitas klien)
3. Memperkenalkan diri terhadap klien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada keluarga atau klien
5. Menanyakan kesediaan pasien sebelum
kegiatan
Tahap kerja
No. Komponen kerja
1. Bantu klien mengambil posisi segitiga, posisi dasar berdiri sebelum
menggunakan kruk berjalan
2. Ajarkan kliemn stu dari empat cara berjalan menggunakan kruk
3. Perubahan empat titik atau cara berjalan empat titik memberi
kestabilan padaklien, tetapi memerlukan panahanan berat badan pada
kedua tungkai.Masing-masing tungkai digerakkan secara bergantian
dengan masing-masing kruk, sehingga sepanjang waktu terdapat tiga
titik dukungan pada lantai
4. Perubahan tiga titik atau cara berjalan tiga titik mengharuskan klien
menahan semua beratbadan pada satu kaki. Berat badan dibebankan
pada kaki yang sehat, kemudian pada kedua krukdan selanjutnya
urutan tersebut diulang. Kaki yang sakit tidak menyentuh lantai
selama fase dini berjalan tiga titik. Secara bertahap klien menyentuh
lantai dan semua beban berat badan bertumpu pada
5. Cara berjalan dua titik memerlukan sedikitnya pembebanan berat
badan sebagian pada masing-masing kaki. Kruk sebelah kiri dan kaki
kanan maju bersama-sama. Kruk sebelah kanan dan kaki kiri maju
bersama sama.
6. Cara jalan mengayun ke kruk ( swing to gait), klien yang mengalami
paralisi tungkai dan pinggul dapat menggunakan cara jalan mengayun
ini. Penggunaan cara ini dalam jangka waktu yang lama dapat
mengakibatkan atrofi otot yang tidak terpakai. Minta klien untuk
menggerakkan kedua kruk kedepan secara bersamaan.pindahkan
berat badan kelengan dan mengayun melewati kruk
7. Cara jalan mengayun melewati kruk ( swing throughgait)
8. Cara jalan ini sangat memerlukan ketrampilan,kekuatan dan
koordinasi klien.Minta klien untuk menggerakkan kedua kruk
kedepan secara bersamaan. Pindahkan berat badan ke lengan dan
mengayun melewati kruk.
9. Ajarkan klien menaiki dan menuruni tangga
Teknik menaiki tangga:
1. Pindah berat badan pada kruk
2. Julurkan tungkai yang tidak sakit antara kruk dari anak
tangga.
3. Pindahkan berat badan dari kruk ke tungkai yang tidak sakit.
4. Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk.

Teknik menuruni tangga


1. Pindahkan BB pada kaki yang tidak sakit.
2. Letakkan kruk pada tangga dan mulai untuk memindahkan
BB pada kruk.
3. Gerakkan kaki yang sakit ke depan.
4. Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk.
Teknik duduk
1. Klien diposisikan pada tengah depan kursi dengan aspek
posterior kaki menyentuh kursi.
2. Memberi metode yang aman untuk duduk dan bangun dari
kursi.
3. Klien memegang kedua kruk dengan tangan berlawanan
dengan kaki yang sakit.
4. Bila kedua kaki sakit, kruk ditahan, pegang pada tangan
tengah klien yang lebih kuat.
1. Melepas handscoon dan cuci tangan
Tahap Terminasi 2. Menyampaikan evaluasi tindakan
3. Menyampaikan rencana tindak lajut dan kontrak
untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengucapkan terima kasih dan berpamitan
Dokumentasi 1. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
(mencatat tanggal dan jam latihan ROM)
2. Mencatat hasil observasi, respon klien pada saat
pemeriksaaan fisik integumen
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
“Latihan menggunakan tongkat ”

Definisi Tongkat adalah suatu alat sederhana berupa tongkat


digunakan untuk membantu berjalan yang
memberikan topangan dan keseimbangan
Tujuan 1. Memberikan keseimbangan
2. Meluaskan dasar tumpuan
3. Mengurangi berat beban pada ekstremitas
bagian bawah
Indikasi Digunakan pada pasien yang mempunyai masalah
dengan keseimbangan atau kestabilan, kelemahan,
luka, atau nyeri hanya pada salah satu kaki
Kontra indikasi -
Hal-hal yang perlu 1. Kondisi fisik pasien
diperhatikan 2. Panjang tongkat
3. Ujung karet tongkat
4. Keadaan jalan
Persiapan alat 1. Tongkat
2. Alas kaki
Tahap prainteraksi 1. Berdoa
2. Membaca catatan keperawatan dan catatan
medis klien
3. Mempersiapkan alat
4. Cuci tangan
Tahap orientasi 1. Memberikan salam
2. Validasi/ memastikan klien(menanyakan
identitas klien)
3. Memperkenalkan diri terhadap klien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada keluarga atau klien
5. Menanyakan kesediaan pasien sebelum
kegiatan
Tahap kerja
No. Komponen kerja
1. Posisi yang benar menggunakan tongkat
1. Pegang puncak tongkat ketika berdiri tegak
2. Tekuk sedikit bagian siku tangan ketika memegang tongkat
3. Pegang tongkat dengan tangan yang sehat (kuat) untuk
memberi tumpuan yang maksimum
2. Cara menggunakan tongkat saat berjalan
1. Pertama langkahkan kaki yang lemah dan tongkat secara
bersamaan
2. Kemudian langkahkan kaki yang sehat
3. Cara berjalan menaiki tangga
1. Pertama langkahkan kaki yang sehat ke atas tangga terlebih
dahulu
2. Kemudian langkahkan tongkat dan kaki yang lemah secara
bersamaan
4. Cara berjalan menuruni tangga
1. Langkahkan tongkat dan kaki yang lemah menuruni tangga
secara bersamaan terlebih dahulu
2. Kemudian langkahkan kaki yang sehat menuruni tangga
5. Cara ketika akan duduk
1. Letakkan tongkat di dekat kursi dan berdiri di depan kursi
2. Pegang tangan kursi dengan sebagai pegangan ketika akan
duduk
3. Duduk di tepi kursi
4. Mengangkat badan ke arah sandaran kursi dengan memegang
tangan kursi sebagai tumpuan
6. Cara bangkit dari kursi
1. Mengangkat badan ke tepi kursi dengan memegang tangan
kursi sebagai tumpuan
2. Duduk di tepi kursi
3. Pegang tangan kursi sebagai pegangan ketika bangkit dari
kursi
4. Berdiri di depan kursi dan ambil tongkat dengan salah satu
tangan
1. Menyampaikan evaluasi tindakan
Tahap Terminasi 2. Menyampaikan rencana tindak lajut dan kontrak
untuk kegiatan selanjutnya
3. Mengucapkan terima kasih dan berpamitan
Dokumentasi 1. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
(mencatat tanggal dan jam berjalan
menggunakan alat bantu )
2. Mencatat hasil observasi, respon klien pada saat
pemeriksaaan fisik integumen

Anda mungkin juga menyukai