SUPPOSITORIA
MISI PRODI
1. Melaksanakan pendidikan tinggi kefarmasian yang bermutu dan responsif terhadap kemajuan
ilmu dan teknologi.
2. Melaksanakan kegiatan penelitian yang unggul di bidang kefarmasian berdasarkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan budaya bangsa, dan menghasilkan produk-produk inovasi.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di bidang kefarmasian yang berdaya guna dan
berhasil guna.
4. Melakukan kerjasama yang berkelanjutan dengan stakeholder untuk mewujudkan daya saing
global.
5. Menyelenggarakan dan mengembangkan manajemen yang baik dan mandiri (Good University
Governance).
6. Mendalami dan mengembangkan nilai-nilai kejuangan Jenderal Achmad Yani untuk diterapkan
oleh sivitas akademika dan pendukungnya.
Pokok Bahasan
A. Definisi suppositoria
B. Macam suppositoria berdasarkan tempat penggunaannya
C. Tujuan penggunaan suppositoria
D. Keuntungan dan kerugian suppositoria dibanding sediaan
peroral
E. Faktor yang mempengaruhi absorbsi suppositoria
F. Macam bahan dasar suppositoria
G. Sifat bahan dasar suppositoria yang ideal
H. Penggolongan bahan dasar suppositoria
I. Cara pembuatan suppositoria
A. Definisi
Suppositoria: sediaan padat dalam
berbagai bentuk dan ukuran yang
terdiri dari satu atau lebih obat dan
digunakan melalui rektal, vaginal dan
uretra, yang dapat melunak, melarut
atau melebur pada suhu tubuh.
B. Macam suppo berdasarkan tempat
penggunaannya
1. Rektal suppositoria suppositoria, umumnya berbentuk terpedo/peluru dan
digunakan lewat rektal atau anus
Keuntungan bentuk terpedo: bila bagian yang besar masuk melalui otot penutup
dubur, maka suppo akan tertarik masuk dengan sendirinya
Menurut FI edisi IV, suppo rektal untuk dewasa terbuat dari bahan dasar lemak
coklat, biasanya berbobot lebih kurang 2 gram.
2. Vaginal suppositoria ovula, umumnya berbentuk telur, digunakan lewat vagina
Menurut FI edisi IV, ovula berbentuk bulat atau bulat telur dan berbobot lebih
kurang 5 gram
Dibuat dengan zat pembawa yang larut dalam air atau yang dapat bercampur
dengan air, seperti polietilenglikol dan gelatin tergliserinasi
Suppositoria kempa atau suppositoria sisipan adalah suppositoria vaginal yang
dibuat dengan cara mengempa massa serbuk menjadi bentuk yang sesuai, dapat juga
dengan cara pengkapsulan dalam gelatin lunak
3. Urethral suppositoria (bacilla, bougies), bentuk batang panjang antara 7-14 cm
digunakan lewat urethra.
C. Tujuan penggunaan suppositoria
1. Suppo dipakai untuk pengobatan lokal, baik dalam rektal, vaginal
atau urethra, seperti Anusol suppo (antihaemoroid/wasir),
Dulcolax suppo (memperlancar BAB), dan untuk penyakit infeksi
2. Secara rektal juga digunakan untuk distribusi sistemik, karena
dapat diserap oleh membran mukosa dalam rektal, seperti
Diazepam suppo (anti kejang), Primperan suppo (anti muntah)
3. Digunakan terutama bila penggunaan obat peroral tidak
memungkinkan, seperti pasien mudah muntah, tidak sadar
4. Aksi kerja awal akan diperoleh secara cepat, karena obat
diabsorpsi melalui mukosa rektal langsung masuk ke dalam
sirkulasi darah
5. Agar terhindar dari pengrusakan obat oleh enzim di dalam
saluran gastrointestinal dan perubahan obat secara biokomia di
dalam hepar
D. Keuntungan dan kerugian suppo
dibanding sediaan peroral
Keuntungan:
1. Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung
2. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan
dan asam lambung
3. Obat langsung dapat masuk saluran darah sehingga obat
memberi efek lebih cepat daripada penggunaan obat peroral
4. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar
Kerugian
1. Kurang nyaman dalam pemakaian
2. Penyebaran tidak merata sehingga efek obat sulit diprediksi
E. Faktor yang mempengaruhi
absorbsi suppo
1. Faktor fisiologi
Rektum mengandung sedikit cairan dengan pH 7,2 dan kapasitas daparnya rendah
Epitel rektum keadaannya berlipoid (berlemak), maka diutamakan permeabel
terhadap obat yang tidak terionisasi (obat yang mudah larut dalam lemak)
2. Faktor fisika-kimia obat
Kelarutan obat obat yang mudah larut dalam lemak akan lebih cepat
terabsorpsi daripada obat yang larut dalam air
Kadar obat dalam basis bila kadar obat naik maka absorbsi obat makin cepat
Ukuran partikel ukuran partikel obat akan mempengaruhi kecepatan larut
dari obat ke cairan rektal
Basis suppositoria
a. obat yang larut dalam air dan berada dalam basis lemak akan dilepas segera ke
cairan rektal bila basis cepat melepas setelah masuk ke dalam rektum, dan obat
akan segera diabsorbsi serta kerja awal dari aksi obat akan segera nyata.
b. obat yang larut dalam air dan berada dalam basis larut dalam air, kerja awal dari
aksi obat akan segera nyata bila basis tadi segera larut dalam air
F. Macam bahan dasar suppo
Bahan dasar suppo yang umum digunakan:
1. Lemak coklat
2. Gelatin tergliserinasi
3. Minyak nabati terhidrogenasi
4. Campuran polietilenglikol berbagai bobot molekul
5. Ester asam lemak polietilenglikol
Bahan dasar lain surfaktan non-ionik yaitu ester asam
lemak polioksietilen sorbitan dan polioksietilen stearat
G. Sifat bahan dasar suppo yang ideal
1. Padat pada suhu kamar, sehingga dapat dibentuk dengan
tangan atau dicetak, tapi akan melunak pada suhu rektal
dan dapat bercampur dengan cairan tubuh
2. Tidak beracun dan tidak menimbulkan iritasi
3. Dapat bercampur dengan bermacam-macam obat
4. Stabil dalam penyimpanan, tidak menunjukkan
perubahan warna, bau dan pemisahan obat
5. Kadar air cukup
6. Untuk bahan dasar lemak mempunyai bilangan asam,
bilangan iodium dan bilangan penyabunan yang jelas
H. Penggolongan bahan dasar suppo
1. Bahan dasar berlemak: lemak coklat (Oleum
cacao)
2. Bahan dasar yang dapat bercampur atau larut
dalam air: polietilenglikol (PEG), gliserin-gelatin
3. Bahan dasar lain: pembentuk emulsi a/m misalnya
campuran Tween 61 85% dengan gliserin larut
15%
1. Suppo dengan bahan dasar lemak
coklat/ Oleum cacao
Lemak coklat merupakan trigliserida, berwarna kekuningan,
berbau khas/tengik
Jika dipanasi sekitar 30 derajat mulai mencair dan biasanya
meleleh sekitar 34-35 derajat celsius maka pemanasan
lemak coklat sebaiknya dilakukan sampai cukup
meleleh yang dapat dituang, tetap mengandung inti
kristal dari bentuk stabil
Untuk meninggikan titik lebur lemak coklat digunakan
tambahan Cera atau cetaceum/spermaceti. Penambahan cera
flava dapat menaikkan daya serap lemak coklat terhadap air
Pada pengisian masa suppo ke dalam cetakan, lemak coklat
cepat membeku dan pada pendinginan terjadi susut volume
hingga terjadi lubang pada atas masa, maka pengisian cetakan
harus diisi lebih, baru setelah dingin kelebihannya dipotong.
Nilai tukar suppo
Nilai tukar dimaksudkan untuk mengetahui berat lemak coklat yang mempunyai besar
volume yang sama dengan 1 gram obat.
Daftar nilai tukar lemak coklat untuk 1 gram obat:
Acidum boridum : 0,65
Acidum aminobenzoas : 0,68
Garam alkaloid : 0,7
Aminophylinum : 0,86
Bismuthi subgallas : 0,37
Bismuthi subnitras : 0,20
Ichtammolum : 0,72
Sulfonamidum : 0,60
Tanninum : 0,68
Zinci oxydum : 0,25
Dalam praktik, nilai tukar beberapa obat adalah 0,7; kecuali untuk garam bismuth dan zink oksida.
Untuk larutan, nilai tukarnya dianggap 1.
Jika suppositoria mengandung obat atau zat padat yang banyak, maka pengisian pada cetakan harus
dikurangi karena jika dipenuhi dengan campuran massa, akan diperoleh jumlah obat yang melebihi dosis.
Perhitungan nilai tukar:
Buatlah 15 suppo dengan berat per suppo 3 gram dan mengandung
Aminophylinum 0,5.