Anda di halaman 1dari 33

BAB III

ANALISIS SITUASI

A. Pengkajian Data
Profil atau gambaran umum ruangan Kenari RSU Anutapura Palu
merupakan ruangan perawatan bedah umum dan orthopedi. Diruangan ini
merupakan bagian yang digunakan mahasiswa program studi profesi Ners
STIKes Widya Nusantara Palu sebagai tempat pembelajaran praktek klinik
departemen manajemen keperawatan.
Praktik manajemen keperawatan di ruangan Kenari RSU Anutapura Palu
oleh mahasiswa program studi profesi Ners STIKes Widya Nusantara Palu guna
pengkajian pada manajemen keperawatan yang berfokus pada fungsi-fungsi
manajemen yang meliputi : perencanaan (Planning), pengorganisasian
(Organizing), koordinasi (Actuating) dan pengawasan (Controling). Metode
pengkajian pada pelayanan dan asuhan keperawatan yang digunakan yaitu
melalui kuesioner, wawancara, diskusi, observasi, kajian literatur serta tinjauan
dokumen dengan melibatkan kepala ruangan dan ketua tim serta perawat
pelaksana yang ada di ruangan Kenari RSU Anutapura Palu.
Analisa dilaksanakan dengan metode distribusi frekuensi data dan
kuesioner pengumpulan data yang diperoleh dari ruangan Kenari RSU
Anutapura Palu. Responden terdiri dari 14 staf perawat di ruangan Kenari RSU
Anutapura Palu.
1. Sumber Daya Manusia (Man)
Ketenagaan
Jumlah ketenagaan di ruangan Kenari RSU Anutapura Palu berjumlah 14
orang perawat yaitu :

KELOMPOK 2 38
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Tabel 3.1 Jumlah tenaga keperawatan di ruangan Kenari RSU Anutapura
Palu
Status
Kepegawaian
No Nama Pendidikan Jabatan Ket.
Tenaga
PNS
Kontrak
1 Nirwana, S.Kep.Ns Ners √ Karu Aktif
2 Renawati, A.Md.,Kep DIII √ Ketua Tim A Aktif
3 Masriana, S.Kep S1 √ Ketua Tim B Aktif
4 Rizky Novrianti, A.Md.,Kep DIII √ PP Aktif
5 Fihriyal, A.Md.,Kep DIII √ PP Aktif
6 Sri Linda, A.Md.,Kep DIII √ PP Aktif
7 Resmawati, A.Md.,Kep DIII √ PP Aktif
8 Syahrul R, A.Md.,Kep DIII √ PP Aktif
9 Arni, A.Md.,Kep DIII √ PP Aktif
10 Susi Dewi, A.Md.,Kep DIII √ PP Aktif
11 Arifandi, A.Md.,Kep DIII √ PP Aktif
12 Albince, S.Kep S1 √ PP Aktif
13 Herlina Bine, A.Md.,Kep DIII √ PP Aktif
14 Linawati, A.Md.,Kep DIII √ PP Aktif
Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan tabel 3.1 di atas didapatkan tenaga perawat yang berada


di ruangan Kenari RSU Anutapura Palu terdiri dari 1 orang kepala ruangan,
2 orang ketua tim, 11 orang perawat pelaksana. Latar belakang pendidikan
Ners 1 orang, S1 kerawatan 2 orang, dan DIII keperawatan 11 orang.

KELOMPOK 2 39
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Tabel 3.2 Komposisi ketenagaan keperawatan di ruangan Kenari RSU
Anutapura Palu menggunakan rumus Douglass

Klasifikasi Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat


Pasein Pasien Pagi Sore Malam
Minimal Care 2 2 x 0.17 = 0.34 2 x 0.14 = 0.28 2 x 0.07 = 0.14
Partial Care 2 2 x 0.27 = 0.54 2 x 0.15 = 0.3 2 x 0.10 = 0.2
Total Care - - - -
Jumlah 4 0.88 0.58 0.34
Total tenaga perawat = shift pagi + shift sore + shift malam
= 0.88 + 0.58 + 0.34
= 1.8 (2 orang)

Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan perhari diruangan Kenari


RSU Anutapura adalah 2 orang perawat.
a. Jumlah tenaga lepas perhari = 78 x 7
286
= 1,90 (2 orang)

Keterangan : Angka 78 merupakan jumlah hari tak kerja dalam 1


tahun, angka 7 adalah jumlah rata-rata jam dalam 1
shift, sedangkan 286 adalah jumlah hari kerja efektif
dalam 1 tahun.

Jumlah tenaga yang di butuhkan di ruangan Kenari per 24 jam


adalah 2 orang + 2 orang lepas dinas + kepala ruangan + 2 orang ketua
tim = 6 orang perawat.
b. Analisis Unit Layanan Keperawatan
1) Flow Of Care
Diruang perawatan Kenari juga telah dilakukan timbang terima,
yaitu meliputi catatan perkembangan pasien dan program terapi
pasien.

KELOMPOK 2 40
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
2) Manajemen Unit
Ruang perawatan staf selalu melakukan Pre dan Post Conference
serta timbang terima pasien pada saat pergantian shift dinas.
c. Struktur Organisasi
Struktur organisasi tenaga keperawatan diruang perawatan Kenari
RSU Anutapura Palu

KEPALA RUANGAN
NIRWANA, S.Kep.,Ns

ADMINISTRASI
LILIS MELISA, A.Md.,Keb

KETUA TIM A KETUA TIM A


RENAWATI, A.Md.,Kep MASRIANA, S.Kep

PERAWAT PELAKSANA

RIZKY NOVRIANTI, A.Md.,Kep SUSI DWI, A.Md.,Kep

FIHRIYAL, A.Md.,Kep ARIFANDI, A.Md.,Kep

SRI LINDA, A.Md.,Kep ALBINCE, S.Kep

RESMAWATI, A.Md.,Kep HERLINA BINE, A.Md.,Kep

SYAHRUL R, A.Md.,Kep LINAWATI, A.Md.,Kep

ARNI, A.Md.,Kep

KELOMPOK 2 41
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Tabel 3.3 Jumlah tenaga non keperawatan di ruangan Kenari RSU
Anutapura Palu
No Nama Jenis Kelamin Jabatan
1 Lili Melisa, A.Md.,Keb Perempuan Administrasi
2 Irawaty Perempuan Cleaning Service
Sumber : Data Primer 2018

Tabel 3.4 Pelatihan yang pernah di ikuti perawat di ruangan Kenari RSU
Anutapura Palu
No Pelatihan Jumlah
1 BHD -
2 K3 -
3 Perawatan Luka 1
4 MPKP 2
5 BTCLS 9
6 PPGD 9
Sumber : Data Primer 2018

2. Sarana Dan Prasarana (Material)


a. Lokasi Ruangan
Ruangan Kenari merupakan suatu ruangan perawatan bedah
umum dan orthopedi yang berada diantara beberapa ruangan pada lantai
2 RSU Anutapura Palu.
Ruang Kenari RSU Anutapura Palu ini di batasi oleh :
- Sebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk
- Sebelah timur berbatasan dengan ruang walet
- Sebelah barat berbatasan dengan ruang sanitasi
- Sebelah selatan berbatasan dengan apotek farmasi

KELOMPOK 2 42
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Denah Ruangan Kenari RSU Anutapura Palu

Pintu Masuk

Kelas 1

Laki - Laki
Kelas 3
Kelas 1

Station
Ners

Perawat
Brancar & Rostur

Ruang
Tempat
Station

Perempuan
Kelas 3
Ruang
Coas

KELOMPOK 2 43
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
b. Material Dan Machine
Fasilitas yang tersedia diruangan Kenari seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.5 Fasilitas di ruangan Kenari RSU Anutapura Palu
No Jenis Barang Jumlah Keterangan
1 Tensi Meter 2 Ada
2 Rostur 3 Ada
3 Brancar 1 Ada
4 Alat Baca Rontgen 1 Ada
5 Nebulizer Kit 1 Ada
6 Suction Pump 1 Ada
7 Emergency Trolly 1 Ada
8 Instrument Trolly / Trolly GV 2 Ada
9 EKG 1 Ada
10 Bak Spoit 2 Ada
11 Stetoskop 4 Ada
12 Nerbeken 2 Ada
13 Com Besar 1 Ada
14 Tromol Sedang 1 Ada
15 Tromol Besar 1 Ada
16 Tabung O2 Transfer 2 Ada
17 Regulator O2 2 Ada
18 Hukna 1 Ada
19 Ambubag Dewasa 1 Ada
20 Ambubag Anak 1 Ada
21 Trolly O2 1 Ada
22 Timbangan Dewasa 1 Ada
23 Lemari Loker 1 Ada
24 Lemari 2 Pintu 1 Ada
25 Lemari Obat 1 Ada
26 Lemari TV 1 Ada
27 Meja ½ Biro 2 Ada

KELOMPOK 2 44
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
28 Sterilisator 1 Ada
29 TV 1 Ada
30 Kipas Angin 2 Ada
31 Computer Set 1 Ada
32 Meja Nurse 1 Ada
33 AC 1 Ada
34 Meja 2 Ada
35 Oksigen Consentrator 1 Ada
Sumber : Data Primer 2018 (Inventaris Ruangan Kenari)

Analisa : Penyediaan bahan dan alat diruangan Kenari RSU Anutapura


Palu sudah menggunakan pedoman buku standar fasilitas
dan peralatan keperawatan dan perencanaan. Pengadaan
alat dan bahan berdasarkan usulan dari ruangan.

Tabel 3.6 Buku protap dan acuan ruangan Kenari RSU Anutapura Palu
No Buku Protap Dan Acuan Keterangan
1 Buku Injeksi Ada
2 Buku Katim Ada
3 Buku Inventaris Alat Ada
4 Buku Inventaris Obat Emergency Tidak Ada
5 Buku Observasi TTV Ada
6 Buku Laporan Harian Perawat Ada
7 Buku Visite Dokter Ada
8 Buku Rapat Ada
9 Buku Register Ada
10 Dokumen Surat Masuk Ada
11 Buku Indikator Mutu Ada
12 Buku Laboratorium Ada
13 Lembar Konsul Ada
14 Buku Pemindahan Pasien Ada

KELOMPOK 2 45
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
15 Blangko Askep Ada
16 Buku Panduan MPKP Ada
17 Buku Anfra Barang Ada
18 Buku Injeksi Ada
19 Buku Laporan Karu Ada
20 Buku Inventaris Alat Ada
Sumber : Data Primer 2018

3. Metode Aasuhan Keperawatan (Method)


a. Penerapan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)
Berdasarkan hasil kuesioner dan obsevasi manajemen asuhan
keperawatan diruang kenari menerapkan metode Tim. Pelaksanaan
Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) diruangan Kenari
sudah berjalan dengan baik, namun masih ada beberapa hal yang belum
berjalan maksimal.
1) Kepala Ruangan
- Kepala ruangan belum di ikut sertakan dalam menyusun rencana
strategi keperawatan
- Kepala ruangan jarang memberikan reward kepada staf yang
berprestasi dengan alasan keterbatasan dana
- Pelaksanaan supervisi belum terjadwal dan terstruktur
2) Ketua Tim
- Katim jarang memberikan reward kepada perawat pelaksana
dengan alasan keterbatasan dana.
- Belum ada perawat spesialis / CCM di ruangan
- Kesulitan dalam membina PP
- Jarang mendapat kesempatan dalam pelatihan
3) Perawat Pelaksana
- Perawat pelaksana tidak melakukan kerjasama dengan Clinical
Care Manager (CCM) / perawat spesialis dikarenakan
diruangan Kenari belum ada CCM / perawat spesialis.

KELOMPOK 2 46
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
4) BOR Pasien (Bed Occupacy Rate)
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 24 Agustus 2018
didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur diruang kenari 18
tempat tidur dengan rincian sebagai berikut :
a) Kapasitas tempat tidur diruangan kenari dengan rincian sebagai
berikut :
Kelas 1 : 2 tempat tidur
Kelas 3 : 16 tempat tidur
b) BOR harian
Kelas 1 : 1 bed
Kelas 3 : 3 bed
Jumlah bed yang terpakai : 4 pasien
BOR harian : Jumlah bed yang terpakai x 100 %
Jumlah total tempat tidur
= 4 x 100 %
20
= 20 %

c) BOR bulanan : Jumlah hari perawatan pasien x 100 %_


Jumlah TT x Jumlah hari persatuan waktu
d) ALOS (Average Long Of Stay)
Lama rawat inap pasien di ruangan kenari bulan Agustus 2018
rata-rata adalah ...... hari
Rumus ALOS : Jumlah lama rawat
Jumlah pasien keluar
e) TOI (Turn Over Interval)
= (Jumlah TT x hari) – Jumlah hari perawatan pasien
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

KELOMPOK 2 47
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
B. Hasil Pengkajian Tahap Awal Kepala Ruangan, Ketua Tim, Perawat
Pelaksana Dan Kepuasan Pasien / Keluarga Pasien
1. Kepala Ruangan
a. Fungsi Perencanaan
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner, didapatkan
55,5% kepala ruangan menjawab ya sudah melaksanakan fungsi
perencanaan dan 44.5% menjawab tidak melaksanakan fungsi
perencanaan.
Masalah :
- Kepala ruangan tidak di ikut sertakan dalam menyusun rencana
strategi keperawatan.
- Kepala ruangan tidak membuat perencanaan untuk meningkatkan
kepuasan kerja perawat diruangan.
b. Fungsi Pengorganisasian
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner, didapatkan
87.5% kepala ruangan menjawab ya sudah melaksanakan fungsi
pengorganisasian dan 12.5% menjawab tidak melaksanakan fungsi
pengorganisasian.
Masalah :
- Struktur organisasi yang ada sekarang tidak cukup memadai dalam
memberikan dan menjalankan pelayanan keperawatan.
c. Fungsi Ketenagaan
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner, didapatkan
60% kepala ruangan menjawab ya sudah melaksanakan fungsi
ketenagaan dan 40% menjawab tidak melaksanakan fungsi ketenagaan.
Masalah :
- Kebutuhan tenaga diruangan tidak mencukupi
- Kompetensi tenaga diruangan tidak memadai dengan alasan butuh
pelatihan.
- Kepala ruangan tidak di ikutsertakan pada rencana rotasi dan mutasi
perawat

KELOMPOK 2 48
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
d. Fungsi Pengarahan
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner, didapatkan
88.9% kepala ruangan menjawab ya sudah melaksanakan fungsi
pengarahan dan 11.1% menjawab tidak melaksanakan fungsi
pengarahan.
Masalah :
- Pelaksanaan supervisi belum terjadwal dan terstruktur.
e. Fungsi Pengendalian
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner, didapatkan
54,54% kepala ruangan menjawab ya sudah melaksanakan fungsi
pengendalian dan 45.56% menjawab tidak melaksanakan fungsi
pengendalian.
Masalah :
- Audit dokumentasi asuhan keperawatan tidak rutin dilakukan.
- Kepala ruangan secara keseluruhan belum puas bekerja di rumah
sakit.
- Hasil kerja kepala ruangan belum sepenuhnya dihargai oleh atasan.
- Kesejahteraan kepala ruangan belum sepenuhnya diperhatikan oleh
rumah sakit.
2. Ketua Tim
a. Fungsi Perencanaan
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner, didapatkan
71,4 % katim menjawab ya sudah melaksanakan fungsi perencanaan
dan 28,5% menjawab tidak.
Masalah :
- Tidak mempunyai rencana tahunan
b. Fungsi Pengorganisasian
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner, didapatkan
88,8% katim menjawab ya sudah melaksanakan fungsi
pengorganisasian dan 11,2% menjawab tidak.

KELOMPOK 2 49
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Masalah :
- Metode pemberian asuhan keperawatan diruangan saat ini masih
belum efektif dengan alasan perlu peningkatan.
c. Fungsi Ketenagaan
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner, didapatkan
55,5% katim menjawab ya sudah melaksanakan fungsi ketenagaan
sudah memadai dan 44,4% menjawab tidak.
Masalah :
- Belum memadainya kompetensi tenaga di ruangan.
- Katim jarang memberikan reward kepada perawat pelaksana
dengan alasan keterbatasan dana.
- Belum ada perawat spesialis / CCM di ruangan.
- Kesulitan dalam membina PP.
d. Fungsi Pengarahan
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner, didapatkan
100 % katim menjawab ya sudah melaksanakan fungsi pengarahan.
Masalah :
- Tidak ada masalah
e. Fungsi Pengendalian
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner, didapatkan
50% katim menjawab ya bahwa pengendalian mutu di ruangan sudah
berjalan efektif dan 50% menjawab tidak.
Masalah :
- Penilaian penampilan kerja tidak dinilai secara berkala.
3. Perawat Pelaksana
a. Penerapan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner kepada 13
responden, didapatkan 100% perawat pelaksana menjawab ya sudah
menerapkan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)
diruangan Kenari RSU Anutapura Palu.

KELOMPOK 2 50
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Masalah :
- Tidak ada masalah
b. Timbang Terima
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner kepada 13
responden, didapatkan 100% perawat pelaksana menjawab ya timbang
terima sudah dilaksanakan dengan efektif dilakukan 3 kali dalam sehari
yang dipimpin oleh Katim.
Masalah :
- Tidak ada masalah
c. Ronde Keperawatan
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner kepada 13
responden, didapatkan 100% pelaksanaan ronde keperawatan, telah
dipahami oleh responden.
Masalah :
- Tidak ada masalah
d. Sentralisasi Obat
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner kepada 13
responden, didapatkan 76.9% pengadaan sentralisasi obat, alur
penerimaan obat, cara penyimpanan obat dan cara penyiapan obat di
ruangan Kenari sudah baik dan 23.1% menjawab tidak.
Masalah :
- Masih ada kesulitan dalam penerapan sentralisasi obat.
e. Supervisi Perawat
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner kepada 13
responden, didapatkan 92.3% sudah dilaksanakan dengan optimal dan
7.7% menjawab tidak melakukan supervisi perawat.
Masalah :
- Masih ada kesulitan dalam melakukan supervisi sehingga tidak
optimal.

KELOMPOK 2 51
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
f. Kepuasan Pasien / Keluarga Pasien
a. Kepuasan Pelayanan
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner kepada 8
responden, didapatkan 50% pasien / keluarga pasien menjawab ya
merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan perawat dan 50%
menjawab tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.
Masalah :
- Pasien maupun keluarga pasien tidak diberi informasi tentang
fasilitas rumah sakit yang dapat dipergunakan selama perawatan.
- Saat perawat memberikan pelayanan terhadap pasien, perawat tidak
tersenyum ramah dan mengajak berbicara.
- Perawat tidak memperkenalkan diri sebelum memberikan pelayanan
perawatan.
- Perawat tidak selalu mengontrol pasien.
- Sebagian perawat tidak selalu menanyakan kenyamanan tidur
pasien selama di rawat di rumah sakit.
- Sebagian perawat tidak memberikan penjelasan tentang masalah
yang di hadapi pasien.
b. Kepuasan Terhadap Fasilitas Ruangan
Hasil yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner kepada 8
responden, didapatkan 50% pasien / keluarga pasien menjawab ya
merasa puas dengan fasilitas yang tersedia di ruangan dan 50%
menjawab tidak puas.
Masalah :
- Lantai kamar mandi licin.
- Sarana tempat tidur belum nyaman untuk di pakai istrahat.
- Pasien / keluarga pasien belum merasa puas dengan kasur dan
bantal yang ada.
- Pasien / keluarga pasien belum merasa puas dengan sarana sprei,
sarung bantal yang ada.
- Pasien / keluarga pasien belum merasa puas dengan kondisi almari
yang ada di samping tempat tidur.

KELOMPOK 2 52
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
- Pasien / keluarga pasien belum merasa puas atau nyaman dengan
kondisi udara dalam ruangan.

C. Identifikasi Masalah
1. Daftar Masalah Yang Didapatkan Di Ruangan Kenari Berdasarkan
Hasil Dari Wawancara, Kuesioner Dan Observasi Yang Dilakukan
Dari Tanggal 24 Sampai 25 Agustus 2018
a. Masalah Kepala Ruangan
1) Kepala ruangan tidak di ikut sertakan dalam menyusun rencana
strategi keperawatan.
2) Kepala ruangan menyatakan kebutuhan tenaga diruangan tidak
mencukupi
3) Kompetensi tenaga diruangan tidak memadai
4) Pelaksanaan supervisi belum terjadwal dan terstruktur.
5) Karu menyatakan tidak di ikutsertakan pada rencana rotasi dan
mutasi perawat
6) Audit dokumentasi asuhan keperawatan tidak rutin dilakukan.
b. Masalah Ketua Tim
1) Tidak mempunyai rencana tahunan
2) Ketua tim menyatakan belum memadainya kompetensi tenaga di
ruangan.
3) Belum ada perawat spesialis/ CCM di ruangan
4) Kesulitan dalam membina PP
c. Masalah Perawat Pelaksana
a. Masih ada kesulitan dalam penerapan sentralisasi obat.
b. Masih ada kesulitan dalam melakukan supervisi sehingga tidak
optimal.
d. Masalah Kepuasan Pasien / Keluarga Pasien
Masalah yang ada pada pasien / keluarga pasien terhadap
pelayanan perawat didapatkan dari hasil wawancara dengan kuesioner
sebanyak 8 responden pasien dan keluarga pasien

KELOMPOK 2 53
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
1) Kepuasan Pelayanan
a) Pasien maupun keluarga pasien tidak diberi informasi tentang
fasilitas rumah sakit yang dapat dipergunakan selama perawatan.
b) Saat perawat memberikan pelayanan terhadap pasien, perawat
tidak tersenyum ramah dan mengajak berbicara.
c) Perawat tidak memperkenalkan diri sebelum memberikan
pelayanan perawatan.
d) Perawat tidak selalu mengontrol pasien.
e) Sebagian perawat tidak selalu menanyakan kenyamanan tidur
pasien selama di rawat di rumah sakit.
f) Sebagian perawat tidak memberikan penjelasan tentang masalah
yang di hadapi pasien.
2) Kepuasan Terhadap Fasilitas Di Ruangan
a) 50% Pasien kurang puas dengan fasilitas untuk istirahat yang
disediakan seperti kasur, bantal, linen, dan pengaman tempat tidur
b) Pasien / keluarga pasien belum merasa puas atau nyaman dengan
kondisi udara dalam ruangan.
2. Prioritas Masalah
Setelah diidentifikasi, selanjutnya masalah tersebut diprioritaskan
berdasarkan metode pembobotan dengan memperhatikan aspek-aspek yang
meliputi :
a. Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah tersebut
(Magnitude)
b. Besarnya kerugian yang dapat ditimbulkannya (Severity)
c. Dapat atau tidaknya masalah diselesaikan (Managebility)
d. Tuntutan masyarakat keperawatan (Nursing Concern)
e. Kesediaan sumber daya yang ada (Affordability)
Dari masing-masing dinilai untuk setiap aspek tersebut, masing-
masing aspek memiliki bobot sendiri dengan rentang 1 – 5 yaitu :
a. 1 (satu) jika sangat kurang sesuai
b. 2 (dua) jika kurang sesuai
c. 3 (tiga) jika cukup sesuai

KELOMPOK 2 54
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
d. 4 (empat) jika sesuai
e. 5 (lima) jika sangat sesuai
Nilai dari setiap masalah kemudian dikalikan dengan masing-masing
nilai setiap masalah, masalah yang memiliki total nilai terbesar merupakan
prioritas masalah yang terpilih.

KELOMPOK 2 55
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Hasil Pembobotan Untuk Prioritas Masalah Tampak Pada Tabel 3.7
Masalah Pada Kepala Ruangan
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total
Kepala ruangan tidak di ikut sertakan dalam menyusun rencana strategi
1 4 3 3 5 4 720
keperawatan
2 Kepala ruangan menyatakan kebutuhan tenaga diruangan tidak
4 4 3 5 4 960
mencukupi
3 Kompetensi tenaga diruangan tidak memadai 4 4 3 5 4 960
4 Pelaksanaan supervisi belum terjadwal dan terstruktur 4 3 3 3 3 324
5 Kepala ruangan menyatakan tidak dilibatkan dalam rotasi dan mutasi
3 3 3 3 3 243
perawat
6 Audit dokumentasi asuhan keperawatan tidak rutin dilakukan 4 3 3 3 3 324

Hasil Pembobotan Untuk Prioritas Masalah Tampak Pada Tabel 3.8


Masalah Pada Ketua Tim
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total

1 Tidak mempunyai rencana tahunan 3 3 3 3 3 243

2 Ketua tim menyatakan belum memadainya kompetensi tenaga di ruangan 4 4 3 5 4 960

KELOMPOK 2 56
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
3 Belum ada perawat spesialis / CCM di ruangan 4 3 4 4 3 576
4 Kesulitan dalam membina PP 3 5 3 4 2 360

Hasil Pembobotan Untuk Prioritas Masalah Tampak Pada Tabel 3.9


Masalah Pada Perawat Pelaksana
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total
1 Masih ada kesulitan dalam penerapan sentralisasi obat 4 3 4 3 4 576
2 Masih ada kesulitan dalam melakukan supervisi sehingga tidak optimal 4 3 4 4 3 576

Hasil Pembobotan Untuk Prioritas Masalah Tampak Pada Tabel 3.10


Tingkat Kepuasan Pasien / Keluarga Pasien
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total
1 25% Pasien maupun keluarga pasien tidak diberi informasi tentang
5 4 5 3 1 300
fasilitas rumah sakit yang dapat dipergunakan selama perawatan
2 100% Pasien dan keluarga pasien mengatakan perawat tidak
4 3 5 4 2 480
memperkenalkan diri sebelum memberikan tindakan keperawatan
3 25% Pasien dan keluarga pasien mengatakan saat perawat memberikan 4 3 5 4 2 480

KELOMPOK 2 57
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
pelayanan terhadap pasien, perawat tidak tersenyum ramah dan mengajak
berbicara
4 37.5% Pasien dan keluarga pasien mengatakan perawat tidak selalu
5 4 5 2 1 200
mengontrol pasien
5 62.5% Pasien dan keluarga pasien mengatakan perawat tidak menanyakan
5 4 5 2 1 200
kenyamanan tidur pasien selama di rawat di rumah sakit
6 25% Pasien kurang puas dengan fasilitas untuk istirahat yang disediakan
5 4 5 2 1 200
seperti kasur, bantal, linen, dan pengaman tempat tidur
7 50% Pasien dan keluarga pasien mengatakan belum merasa puas atau
4 4 5 2 1 160
nyaman dengan kondisi udara dalam ruangan

KELOMPOK 2 58
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui susunan prioritas masalah
berdasarkan urutan nilai tertinggi sampai terendah, sebagai berikut :
a. Kepala ruangan menyatakan kebutuhan tenaga diruangan tidak
mencukupi
b. Kepala ruangan mengatakan kompetensi tenaga diruangan tidak
memadai
c. Ketua tim menyatakan belum memadainya kompetensi tenaga di
ruangan
d. Kepala ruangan tidak di ikut sertakan dalam menyusun rencana strategi
keperawatan
e. Belum ada perawat spesialis / CCM di ruangan
f. Perawat pelaksana mengatakan masih ada kesulitan dalam penerapan
sentralisasi obat
g. Perawat pelaksana mengatakan masih ada kesulitan dalam melakukan
supervisi sehingga tidak optimal
h. 100% Pasien dan keluarga pasien mengatakan perawat tidak
memperkenalkan diri sebelum memberikan tindakan keperawatan
i. 25% Pasien dan keluarga pasien mengatakan saat perawat memberikan
pelayanan terhadap pasien, perawat tidak tersenyum ramah dan
mengajak berbicara
j. Ketua tim Kesulitan dalam membina PP
k. Kepala ruangan mengatakan pelaksanaan supervisi belum terjadwal dan
terstruktur
l. Kepala ruangan mengatakan audit dokumentasi asuhan keperawatan
tidak rutin dilakukan
m. 25% Pasien maupun keluarga pasien tidak diberi informasi tentang
fasilitas rumah sakit yang dapat dipergunakan selama perawatan
n. Kepala ruangan menyatakan tidak dilibatkan dalam rotasi dan mutasi
perawat
o. Ketua tim tidak mempunyai rencana tahunan
p. 37.5% Pasien dan keluarga pasien mengatakan perawat tidak selalu
mengontrol pasien

KELOMPOK 2 59
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
q. 62.5% Pasien dan keluarga pasien mengatakan perawat tidak
menanyakan kenyamanan tidur pasien selama di rawat di rumah sakit
r. 25% Pasien kurang puas dengan fasilitas untuk istirahat yang
disediakan seperti kasur, bantal, linen, dan pengaman tempat tidur
s. 50% Pasien dan keluarga pasien mengatakan belum merasa puas atau
nyaman dengan kondisi udara dalam ruangan
3. Seleksi Alternatif Pemenuhan Kebutuhan
Dari prioritas masalah di atas, untuk menentukan prioritas dan
alternative pemecahan masalah, maka di gunaan metode CARL untuk
menyeleksi setiap masalah yang meliputi :
a. Capability (C) : Kemampuan melaksanakan alternative
b. Accesability (A): Kemudahan dalam melaksanakan alternative
c. Readiness (R) : Kesiapan dalam melaksanakan alternative dan
d. Leverage (L) : Daya ungkit alternative tersebut dalam
menyelesaikan masalah.
Dengan memberikan rentang nilai 1-5 yaitu :
5 (Lima) = Sangat mampu
4 (Empat) = Mampu
3 (Tiga) = Cukup mampu
2 (Dua) = Kurang mampu
1 (Satu) = Tidak mampu

KELOMPOK 2 60
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Alternatif Pemecahan Prioritas Masalah Tampak Pada Tabel 3.11
Masalah Pada Kepala Ruangan
Skor
No Masalah Total
C A R L
1 Kepala ruangan tidak di ikut sertakan dalam menyusun rencana strategi keperawatan 2 2 2 2 16

2 Kepala ruangan menyatakan kebutuhan tenaga diruangan tidak mencukupi 2 2 2 2 16

3 Kompetensi tenaga diruangan tidak memadai 1 1 1 1 1

4 Pelaksanaan supervisi belum terjadwal dan terstruktur 3 3 3 3 81

5 Kepala ruangan menyatakan tidak dilibatkan dalam rotasi dan mutasi perawat 1 1 1 1 1

6 Audit dokumentasi asuhan keperawatan tidak rutin dilakukan 2 2 2 2 16

KELOMPOK 2 61
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Alternatif Pemecahan Prioritas Masalah Tampak Pada Tabel 3.12
Masalah Pada Ketua Tim
Skor
No Masalah Total
C A R L
1 Tidak mempunyai rencana tahunan 3 3 3 3 81

2 Ketua tim menyatakan belum memadainya kompetensi tenaga di ruangan 1 1 1 1 1

3 Belum ada perawat spesialis / CCM di ruangan 1 1 1 1 1

4 Kesulitan dalam membina PP 2 2 2 2 16

Alternatif Pemecahan Prioritas Masalah Tampak Pada Tabel 3.13


Masalah Pada Perawat Pelaksana
Skor
No Masalah Total
C A R L
1 Masih ada kesulitan dalam penerapan sentralisasi obat 4 4 4 4 256

2 Masih ada kesulitan dalam melakukan supervisi sehingga tidak optimal 3 3 3 3 81

KELOMPOK 2 62
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Alternatif Pemecahan Prioritas Masalah Tampak Pada Tabel 3.14
Tingkat Kepuasan Pasien / Keluarga Pasien
Skor
No Masalah Total
C A R L
1 25% Pasien maupun keluarga pasien tidak diberi informasi tentang fasilitas rumah sakit
3 3 3 3 81
yang dapat dipergunakan selama perawatan
2 100% Pasien dan keluarga pasien mengatakan perawat tidak memperkenalkan diri
5 5 5 5 625
sebelum memberikan tindakan keperawatan
3 25% Pasien dan keluarga pasien mengatakan saat perawat memberikan pelayanan
4 4 5 5 400
terhadap pasien, perawat tidak tersenyum ramah dan mengajak berbicara
4 37.5% Pasien dan keluarga pasien mengatakan perawat tidak selalu mengontrol pasien 2 2 2 2 16
5 62.5% Pasien dan keluarga pasien mengatakan perawat tidak menanyakan kenyamanan
4 5 4 4 320
tidur pasien selama di rawat di rumah sakit
6 25% Pasien kurang puas dengan fasilitas untuk istirahat yang disediakan seperti kasur,
1 1 1 1 1
bantal, linen, dan pengaman tempat tidur
7 50% Pasien dan keluarga pasien mengatakan belum merasa puas atau nyaman dengan
1 1 1 1 1
kondisi udara dalam ruangan

KELOMPOK 2 63
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Berdasarkan tabel diatas maka alternatif pemecahan prioritas masalah
adalah sebagai berikut :
a. 100% Pasien dan keluarga pasien mengatakan perawat tidak
memperkenalkan diri sebelum memberikan tindakan keperawatan
b. 25% Pasien dan keluarga pasien mengatakan saat perawat memberikan
pelayanan terhadap pasien, perawat tidak tersenyum ramah dan
mengajak berbicara
c. 62.5% Pasien dan keluarga pasien mengatakan perawat tidak
menanyakan kenyamanan tidur pasien selama di rawat di rumah sakit
d. Masih ada kesulitan dalam penerapan sentralisasi obat
e. Pelaksanaan supervisi belum terjadwal dan terstruktur
f. Tidak mempunyai rencana tahunan
g. Masih ada kesulitan dalam melakukan supervisi sehingga tidak optimal
h. 25% Pasien maupun keluarga pasien tidak diberi informasi tentang
fasilitas rumah sakit yang dapat dipergunakan selama perawatan
i. Kepala ruangan tidak di ikut sertakan dalam menyusun rencana strategi
keperawatan
j. Kepala ruangan menyatakan kebutuhan tenaga diruangan tidak
mencukupi
k. Audit dokumentasi asuhan keperawatan tidak rutin dilakukan
l. Kesulitan dalam membina PP
m. 37.5% Pasien dan keluarga pasien mengatakan perawat tidak selalu
mengontrol pasien
n. Kompetensi tenaga diruangan tidak memadai
o. Kepala ruangan menyatakan tidak dilibatkan dalam rotasi dan mutasi
perawat
p. Ketua tim menyatakan belum memadainya kompetensi tenaga di
ruangan
q. Belum ada perawat spesialis / CCM di ruangan
r. 25% Pasien kurang puas dengan fasilitas untuk istirahat yang
disediakan seperti kasur, bantal, linen, dan pengaman tempat tidur

KELOMPOK 2 64
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
s. 50% Pasien dan keluarga pasien mengatakan belum merasa puas atau
nyaman dengan kondisi udara dalam ruangan

D. Analisis SWOT Di Ruangan Kenari


1. Faktor – Faktor Internal
a. Kekuatan / Strength
1) Memiliki visi, misi ruangan
2) Terdapat alat kesehatan seperti alat pemeriksaan fisik, trolly
emergency, trolly tindakan, cairan dan obat-obatan sebagai
persedian pada tempatnya
3) Nurse Station yang berada di tengah ruangan memudahkan
kontroling perawat ke pasien
4) Sudah terdapat tenaga inventaris 1 orang serta tenaga kebersihan
untuk shit pagi dan shift sore
5) Memiliki jadwal dinas yang sudah tersusun secara baik dan
memiliki jadwal code blue dan on call
6) Letak troli emergensi berada di depan Nurse Station
7) Ruangan memiliki adanya pedoman kerja yang sesuai standar SOP
8) Ruangan dilengkapi dengan komputer untuk membantu sistem
informasi manajemen didalam ruangan.
9) Setelah dilakukan observasi selama 2 hari ditemukan data bahwa
alat-alat habis pakai seperti kassa, kapas alkohol, cairan, dan lainnya
sudah mencukupi kebutuhan ruangan
10) Ruangan Kenari memiliki Kepala ruangan yang memiliki
pengalaman selama 13 tahun dan bersertifikat BTCLS
b. Kelemahan / Weakness
1) Perawat di ruangan Kenari berpendidikan profesi Ners sebanyak 1
orang (7,14%) dan S1 sebanyak 2 orang (14,28%) dan yang
berpendidikan D III sebanyak 11 orang (78,57%)
2) Saat menerima pasien baru, perawat kurang mengenalkan kondisi
dan fasilitas diruangan.

KELOMPOK 2 65
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
3) Beberapa tempat tidur memiliki pagar pengaman yang kurang baik
dan kasur yang kurang nyaman
4) Belum adanya jadwal pelatihan secara periodik dalam sistem
pengembangan staf yang dilakukan secara bergiliran
2. Faktor – Faktor Eksternal
a. Peluang / Opportunity
1) Rumah sakit memberikan kebijakan untuk mengikuti pelatihan bagi
perawat diruangan
2) Adanya kesempatan untuk penggantian alat-alat yang tidak layak
pakai
3) Sebagai tempat lahan praktek manajemen keperawatan program
profesi ners
4) Adanya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yng
lebih tinggi
b. Ancaman / Threat
1) Adanya Undang-Undang Keperawatan yang sah
2) Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih
professional
3) Adanya tuntutan yang tinggi dari masyarakat untuk melengkapi
sarana dan prasarana
4) Kebebasan pers mengakibatkan mudahnya penyebaran informasi
didalam ruangan ke masyarakat

Tabel 3.15 Perhitungan SWOT


Total
No Analisis SWOT Bobot Rating
(Bobot x Rating)
Kekuatan / Strength
1 Memiliki visi, misi ruangan 0.5 3 1.5
2 Terdapat alat kesehatan seperti alat 0.7 3 2.1
pemeriksaan fisik, trolly emergency,
trolly tindakan, cairan dan obat-obatan
sebagai persedian pada tempatnya

KELOMPOK 2 66
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
3 Nurse Station yang berada di tengah 0.7 3 2.1
ruangan memudahkan kontroling
perawat ke pasien
4 Sudah terdapat tenaga inventaris 1 0.6 3 1.8

orang serta tenaga kebersihan untuk


shit pagi dan shift sore
5 0.7 3 2.1
Memiliki jadwal dinas yang sudah
tersusun secara baik dan memiliki
jadwal code blue dan on call
6 0.6 3 1.8
Letak troli emergensi berada di depan
Nurse Station
7 0.5 3 1.5
Ruangan memiliki adanya pedoman
kerja yang sesuai standar SOP
8 0.6 3 1.8
Ruangan dilengkapi dengan komputer
untuk membantu sistem informasi
9 manajemen didalam ruangan. 0.6 3 1.8
Setelah dilakukan observasi selama 2
hari ditemukan data bahwa alat-alat
habis pakai seperti kassa, kapas
alkohol, cairan, dan lainnya sudah
10 mencukupi kebutuhan ruangan 1 3 3

Ruangan Kenari memiliki Kepala


ruangan yang memiliki pengalaman
selama 13 tahun dan bersertifikat
BTCLS
Total Kekuatan / Strength 19.5
Kelemahan / Weakness
1 Perawat di ruangan Kenari 0.9 2 1.8
berpendidikan profesi Ners sebanyak
1 orang (7,14%) dan S1 sebanyak 2
orang (14,28%) dan yang
berpendidikan D III sebanyak 11

KELOMPOK 2 67
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
orang (78,57%)
2 Saat menerima pasien baru, perawat 0.7 2 1.4
kurang mengenalkan kondisi dan
fasilitas diruangan.
3 Beberapa tempat tidur memiliki pagar 0.6 2 1.2

pengaman yang kurang baik dan kasur


yang kurang nyaman
4 0.7 2 1.4
Belum adanya jadwal pelatihan secara
periodik dalam sistem pengembangan
staf yang dilakukan secara bergiliran
Total Kelemahan / Weakness 5.8
Peluang / Opportunity
1 Rumah sakit memberikan kebijakan 0.7 3 2.1
untuk mengikuti pelatihan bagi
perawat diruangan
2 Adanya kesempatan untuk 0.6 2 1.2

penggantian alat-alat yang tidak layak


pakai
3 1 3 3
Sebagai tempat lahan praktek
manajemen keperawatan program
profesi ners
4 0.7 3 2.1
Adanya kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang
yng lebih tinggi
Total Peluang / Opportunity 8.4
Ancaman / Threat
1 Adanya Undang-Undang Keperawatan 0.5 3 1.5
yang sah
2 Adanya tuntutan tinggi dari 0.7 3 2.1

masyarakat untuk pelayanan yang


lebih professional
3 0.7 3 2.1
Adanya tuntutan yang tinggi dari

KELOMPOK 2 68
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
masyarakat untuk melengkapi sarana
dan prasarana
4 Kebebasan pers mengakibatkan 0.6 3 1.8

mudahnya penyebaran informasi


didalam ruangan ke masyarakat
Total Ancaman / Threat 7.5

3. Analisis Kuadran Dalam SWOT


Selisih (X) : Total Kekuatan / Strength - Total Kelemahan / Weakness
= 19.5 – 5.8
= 13.7 (Positif)
Selisih (Y) : Total Peluang / Opportunity - Total Ancaman / Threat
= 8.4 – 7.5
= 0.9 (Positif)
(Y)

(X)

Berdasarkan hasil analisis kuadran di atas, ruangan Kenari RSU


Anutapura Palu masuk dalam kategori Kuadran I (positif, positif), dimana
posisi ini menandakan sebuah “usaha” atau organisasi yang kuat dan
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah “Progresif”, artinya
usaha atau organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
mungkin untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan
meraih kemajuan secara maksimal.

KELOMPOK 2 69
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Tabel 3.16 Planning Of Action
Penaggung
No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Target
Jawab
1 Komunikasi terapeutik Sosialisasi tentang Untuk menambah Perawat di 04 – 05 Mahasiswa
komunikasi terapeutik wawasan dan ruangan September NERS STIKes
(Memperkenalkan diri pengetahuan perawat Kenari 2018 Widya
sebelum melakukan tentang komunikasi Nusantara
tindakan keperawatan dan terapeutik
memperkenalkan metode
budaya pelayanan 5S)
Lakukan demonstrasi / roll Untuk meningkatkan Perawat, 04 – 05 Mahasiswa
play komunikasi pendekatan dan pasien dan September NERS STIKes
terapeutik membina hubungan keluarga 2018 Widya
(Memperkenalkan diri saling peracaya antara pasien Nusantara
sebelum melakukan perawat, ke pasien diruangan
tindakan keperawatan dan dan keluarga pasien Kenari
memperkenalkan metode
budaya pelayanan 5S)

KELOMPOK 2 70
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU

Anda mungkin juga menyukai