Lta-Bab 1-5 Vanny (08 September 2021)
Lta-Bab 1-5 Vanny (08 September 2021)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang di berikan kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir.
Setiap ibu hamil akan menghadapi resiko yang bisa mengancam jiwanya. Maka
dari itu setiap ibu hamil memerlukan asuhan kebidanan selama masa
kematian ibu (AKI), menjadi salah satu indicator penting dari derajat kesehatan
dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa menghitung lama
demografi dan kesehatan. Target responden SDKI 2017 adalah wanita umur
2
15-19 tahun pria/wanita hidup bersama umur 15-54 tahun dan remaja pria
dan gizi anak, perkawinan dan kegiatan sosial, preferensi fertilitas, HIV/AIDS
dan isu kesehatan lainnya. Berdasarkan laporan tahunan DinKes, jumlah kasus
kematian ibu di NTT pada tahun 2018 (158) kasus, tahun 2019 (118) kasus,
tahun 2020 ( 151) kasus, tahun 2021 (70) kasus. Berdasarakan laporan tahunan
DinKes, jumlah kematian bayi di NTT pada tahun 2018 (2.265), tahun 2019
(913) kasus, tahun 2020 (943) kasus, tahun 2021 (431) kasus (Profil Kesehatan
NTT kunjungan antenatal pertama (K1) pada tahun 2019 (76.11%), tahun 2020
(81.29%), tahun 2021 (30.97%). Jumlah kunjungan 4 Kali (K4) tahun 2019
(59.17%), tahun 2020 (63.97%), tahun 2021 (20.15%). Jumlah kunjungan KN1
tahun 2019 (71.95%), 3 tahun 2020 (82.84%), tahun 2021 (31.99%). Jumlah
KN lengkap tahun 2019 (70.20%), tahun 2020 (79.82%), tahun 2021 (29.88%).
Jumlah KF1 tahun 2019 (70.31%), tahun 2020 (77.58%), tahun 2021 (31.04%).
Jumlah KF3 tahun 2019 (63.11%), tahun 2020 (73.64%), tahun 2021 (28.32%).
Jumlah persalinan di FasKes tahun 2019 (98.66%), tahun 2020 (94.58%), tahun
2021 (92.50%). Jumlah persalinan non FasKes tahun 2019 (01.34%), tahun
2020 (05.42%), tahun 2021 (23.70%). Jumlah pelayanan KB Aktif tahun 2019
Kecamatan Maulafa Kota Kupang tahun 2019 jumlah ibu yang melakukan K1
sebanyak 1.441 dan K4 sebanyak 1.454 orang. Jumlah ibu bersalin di tenaga
sebanyak 52 orang dan pada ibu nifas jumlah KF1 – KF3 sebanyak 1.656,
jumlah KN1 – KN3 sebanyak 1.655 (Profil Puskesmas Penfui, 2019). Salah
satu program untuk penurunan AKI dan AKB adalah program perencanaan
NTT juga memiliki salah satu program revolusi KIA yaitu semua persalinan
harus di tolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih di fasilitas kesehatan yang
memadai.
B. TUJUAN
Meliputi :
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. S. W
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian subyektif dan obyektif pada Ny. S. W
dalam masa hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir di Puskesmas
masa ibu hamil, bersalin, nifas dan pada bayi baru lahir di Puskesmas
hamil, bersalin, nifas dan pada bayi baru lahir di Puskesmas Penfui
Ny. S. W dalam masa hamil, bersalin, nifas dan pada bayi baru lahir di
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANTENATAL CARE
1. Pengertian Kehamilan
yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis,
dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal
BABIII
PERKEMBANGAN KASUS
A. ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S. W G2 P1 A0 AH1 UK
36 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP PRESENTASI KEPALA
INTRA UTERIN
Identitas
Klien Suami
1. Data Subjektif
a. Keluhan utama
b. Riwayat haid
HPHT 08 Juli 2020, lamanya haid4-5 hari, banyaknya 3-4 kali ganti
anak.
Ibu mengatakan tidak ada penyakit yang di derita, penyakit yang lalu
1) Pola makanan
2) Kebersihan diri
9
Mandi : 2x/hari
3) Pola eliminasi
a) BAK
Frekuensi : 5-6x/hari
b) BAB
Frekuensi : 1-2x/hari
Warna : Kuning
Konsistensi : Lembek
g. Kondisi psikososial
10
1) Respon ibu dan suami terhadap kehamilan yaitu ibu dan suami
1) ANC
pingang
sebanyak ± 10 kali.
keluarga.
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
2) Kesadaran : Composmentis
5) Tanda-tanda vital
6) TB : 145 cm
8) Lila :22 cm
9) TP : 15 April 2021
b. Pemeriksaan Obstetrik
1) Palpasi
b) Leopold II : Pada sisi kanan perut ibu teraba datar, memanjang
dan keras seperti papan (Punggung) dan pada sisi kiri perut ibu
melenting (Kepala)
d) Leopold IV : Bagian terendah janin yaitu kepala belum masuk
PAP (konvergen).
4) Ekstremitas
c. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
1) Darah
a) HB : 11 gram%
b) Golongan darah : AB
2) Urine
a) Reduksi : Negatif
b) Protein : Negatif
3. Analisa
Diagnosa Kebidanan
Intra Uterin.
4. Penatalaksanaan
Suhu:370C, RR:20x/menit
ekstremitas.
(convergen).
yaitu nasi, sayuran berwarna hijau, tahu, tempe, ikan, daging, telur,
e. Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup yaitu siang hari
tidur atau berbaring 1-2 jam, malam tidur 7-8 jam; Ibu menerima
yaitu siang hari tidur atau berbaring 1-2 jam, malam tidur 7-8 jam
trimester III yaitu perdarahan tiba-tiba dari jalan lahir, nyeri perut
yang hebat, tekanan darah tinggi, bengkak di wajah, tangan dan kaki,
tiba-tiba dari jalan lahir, nyeri perut yang hebat, tekanan darah
tinggi, bengkak di wajah, tangan dan kaki, sakit kepala yang hebat
waktunya
dan darah dari jalan lahir; Ibu mengerti dengan penjelasan yang
a. DataSubjektif
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
b) Kesadaran : Composmentis
e) Berat badan : 44 kg
f) Tanda-tanda vital :
melenting (Bokong)
Leopold II : Pada sisi kanan perut ibu teraba datar, memanjang, dan
Leopold III : Pada segmen bawah rahim teraba bulat, keras, dan
pusat.Pada vulva tidak ada oedema, tidak ada varices, tidak ada
18
haemoroid.
c. Analisa
Diagnosa Kebidanan
intra uterin.
d. Penatalaksanaan
TTVdalam
batas normal yaitu TD: 100/60 mmHg Nadi: 80x/m Suhu: 36,50C,
RR: 20x/m,DJJ (+) teratur frekuensi 140x/menit; Ibu
menerima hasil
pemeriksaan dan merasa senang dengan hasil pemeriksaan yaitu T
D: 100/60 mmHg, Nadi: 80x/menit, Suhu: 36,50C, Pernapasan: 2
0x/menit DJJ (+) teratur frekuensi 140x/menit
2) Mengingatkan kembali kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan
bergizi seimbang yaitu nasi, sayuran berwarna hijau, tahu, tempe,
ikan, daging, telur, buah buahan dan kacang kacangan, serta meng
ingatkan ibu untuk rutin mengkonsumsi obat yang diberikan;
yaitu siang hari tidur atau berbaring 1-2 jam, malam tidur paling
cukupyaitu siang hari tidur atau berbaring 1-2 jam, malam tidur
BAB dan BAK, menyikat gigi secara benar dan teratur yaitu
berat
20
bayi
B. ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S. W G2 P2 A0 AH1 UK 39 MINGG
a. Subjektif
Ibu mengatakan hamil anak ke-dua, ibu merasa nyeri pada pinggang
b. Objektif
2) Kesadaran : Composmentis
22
4) Tanda-tanda vital :
5) Berat badan :
Saat hamil : 45 kg
a) Inspeksi
Dada : Payudara simetris tidak ada benjolan, pengeluaran
ASI(+), terdapat hyperpigmentasi pada areola
mamae.
b) Palpasi
(2) Leopold II: Pada sisi perut kanan ibu teraba datar,
(ekstrimitas).
melenting (kepala).
(5) Mc Donald: 30 cm
c) Auskultasi
DJJ terdengar jelas dan teratur pada sisi kanan bawah perut
detik.
b) Portio tebal
c) Pembukaan 3 cm
e) Presentasi kepala
24
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
1) Menganjurkan kepada ibu untuk tidur miring kiri dengan kaki kiri
Ibu menerima anjuran yang diberikan dan Ibu tidur dengan posisi
miring ke kiri.
nafas dalam lewat hidung dan keluarkan lewat mulut saat ada
kontraksi;
5) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat proses
persalinan meliputi:
a) Saff I :
b) Saff II :
(1) Heating set berisi pinset anatomi 1 buah, pinset sirurg
is 1 buah, gunting benang 1 buah, DVT
steril, jarum obat 1 buah, sarung tangan, kassa
secukupnya.
c) Saff III :
ganti
a. Data Subjektif
kontraksi.
b. Objektif
composmentis.
1) Tanda-tanda vital :
3) DJJ 140x/menit.
e) Presentasi kepala.
c.Analisa
d. Penatalaksanaan
2) Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan;
Sudah dilakukan.
5) Mengambil spuit 3 cc dan mengisap oxitosin 10 IU kemudian m
Sudah dilakukan.
29
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
kali/rmenit),
Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal, Mendok
11) Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang aman jika ibu
Sudah dilakukan.
bayi;
Sudah dilakukan.
bokong ibu;
14) Membuka partus set dan periksa kembali kelengkapan alat dan
bahan ;
16) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
dilipat 1/3, letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan
Sudah dilakukan.
sesuai
jika ada lilitan tali pusatdan kemudian meneruskan segera proses
18) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar sec
pubis
dan kemudian dengan lembut menarik kearah atas dan kearah lu
ar untuk melahirkan bahu posterior; Sudah di lakukan.
Sudah dilakukan.
kelamin laki-laki.
kuat,pergerakan aktif.
dari pusat bayi gunakan telunjuk dan jari tengah, tangan yang
lainuntuk mendorong isi tali pusat kearah ibu dan klem tali pusat
33
26) Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu da
n bayi, luruskan dada bayi sehingga dada bayi menempel di dad
dengan posisi lebih rendah dari puting susu atau areola mamae
ibu. Selimuti bayi dan ibu dengan kain yang kering dan hangat,
3. Kala III Persalinan, tanggal :09 April 2021, jam :11;00 WITA
a. Subjektif
b. Objektif
jalan lahir.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
3) Melakukan penyuntikkan oksitosin 10 unit (IM) di 1/3 distal late
ral paha (lakukan aspirasi sebelum suntik oksitosin) setelah 2 me
nit bayi lahir ;Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
5) Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu (diatas
Sudah dilakukan.
35
ulangi kembali
proses Jika uterus tidak segera berkontraksi minta ibu, suami, ke
luarga untuk melakukan stimulasi putting susu ; Sudah dilakuka
n.
lakukan ;
Sudah dilakukan.
8) Menganjurkan ibu untuk sedikit meneran tapi tali pusat hanya di
tegangkan
(jangan ditarik secara kuat terutama jika tidak ada kontraksi) ;
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
10) Membantu melahirkan plasenta Saat plasenta muncul di introutu
s vagina, menerima plasenta dengan kedua tangan pegang dan p
36
Sudah dilakukan.
Plasenta lahir lengkap tanggal 09 April 2021 jam 11.00 WITA d
a. Subjektif
b. Objektif
2) Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, TD: 110/70
5) Perdarahan±100 cc.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
37
perdarahan pervaginam ;
kedalam klorin 0,5% bersihkan darah dan cairan tubuh dan bilas
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan
Sudah dilakukan.
telalu cepat atau sesak napas segera rujuk kerumah sakit. Jika
kaki teraba dingin pastikan ruangan hangat ibu dan bayi dalam
satu selimut;
Sudah dilakukan.
bayi yaitu BB: 3200 gram, PB: 49 cm, LK: 35 cm, LD: 34 cm,
Sudah dilakukan.
setelah didekontaminasi ;
Sudah di lakukan .
12) Membuang bahan bahan yang terkontaminasi ketempat sampah
yang sesuai ; Sudah dilakukan.
13) Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
Sudah dilakukan.
kepada bayinya, anjurkan ibu atau keluarga untuk memberi mak
15) Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%;
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
17) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
kering;
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
Sudah dilakukan.
40
a. Subjektif
1) Identitas Bayi
Anak ke : II (Dua)
2) Riwayat Antenatal
3) Riwayat Intranatal
Lamanya persalinan :
a) Kala 1 : 6 jam
b) Kala II : 25 menit
bidan di RS Dedari
b. Data objektif
1) Pemeriksaan Umum
b) Kesadaran : Composimentis
c) Tanda-tanda vital
BB : 3200 gram HR : 140x/menit
2) Pemeriksaan Antropometri
PB : 49 cm LD : 34 cm
LK : 35 cm LP : 33 cm
3) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala : Tidak ada caput succedaneum
f) Abdomen : tali pusat masih basah, tidak berdarah
42
uretra
h) Ekstremitas atas dan bawah : Simetris,tidak terdapat adaktil,po
lidaktil atau sindaktil,jari jari lengkap,ekstremitas tidak kebirua
i) Refleks
tiba-tiba/terkejut
langsung menggenggam.
4) Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1-2x/hari
Belum BAK
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
suhu: 370C, RR:45x/menit, HR:140x/menit, BB: 3200 gram;
bayinya.
Salep mata dan vit- K telah di berikan dan tunggu 1 jam lagi
menaruh apapun pada tali pusat dan jangan biarkan tali pusat
pada bayinya.
44
bayinya
6) Mengajarkan ibu untuk menyendawakan bayinya setelah diberi A
SI yaitu dengan cara tepuk pelan punggung bayi hingga bayi men
geluarkan sendawa ; Sudah dilakukan dan ibu langsung memprakt
ikkannya.
7) Menjelaskan tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti bayi malas
atau tidak mau menyusu, panas tinggi, icterus (kuning), kulit kebi
ruan, bernafas megap megap, tali pusat berdarah, bernanah, bau d
an kemerahan serta kejang ; Ibu mengerti dan dapat menyebutkan
kembali tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti bayi malas atau
tidak mau menyusu, panas tinggi, icterus (kuning), kulit kebiruan,
bernafas megap megap, tali pusat berdarah, bernanah, bau dan ke
merahan serta kejang
a. Subjektif
1) Identitas Bayi
Anak ke : II (Dua)
2) Riwayat Antenatal
3) Riwayat Intranatal
cukup bulan (39 minggu hari), melahirkan secara spontan pervagi
na
Lamanya persalinan :
a) Kala 1 : 6jam
b) Kala II : 25 menit
e) Keadaan saat lahir : Bayi lahir hidup, langsung menangis,
bidan di RS Dedari
46
b. Data objektif
1) Pemeriksaan Umum
b) Kesadaran : Composimentis
c) Tanda-tanda vital
2) Pemeriksaan Antropometri
PB : 49 cm LD : 34 cm
LK : 35 cm LP : 33 cm
3) Pemeriksaan Fisik
hematom
infeksi.
g) Ekstremitas atas dan bawah :Simetris,tidak terdapat adaktil, p
olidaktil atau sindaktil, jari jari lengkap, ekstremitas tidak keb
h) Refleks
menggenggam
4) Eliminasi
BAB : Frekuensi : 1x
BAK : Frekuensi : 2x
Warna : Jernih
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
pada bayinya;
tidak menaruh apapun pada tali pusat dan jangan biarkan tali
pusat basah. Jika basah, keringkan dengan kain bersih dan biarkan
bayinya.
tanpa diberikan pendamping ASI seperti air putih, madu, teh, sari
6) Menjelaskan kembali tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti ba
yi malas atau tidak mau menyusu, panas tinggi, icterus (kuning),
kulit kebiruan ,bernafas megap-megap, tali pusar berdarah,
bernanah,
49
bau dan kemerahan serta kejang; Ibu mengerti dan dapat menyebu
tkan kembali tanda bahaya pada BBL
a. Subjektif
Ibu mengatakan telah melahirkan anak yang yang ke-dua pada tanggal
b. Data objektif
1) Pemeriksaan Umum
b) Kesadaran : Composimentis
c) Tanda-tanda vital :
PB : 50 cm
2) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala : Tidak ada caput succedaneum, chepal hematom
f) Abdomen : Tidak kembung, tali pusat masih basah, tidak ber
darah tidak berbau, tidak ada tanda-tanda infeksi.
50
g) Ekstremitas atas dan bawah : Simetris, tidak terdapat adaktil,
polidaktil atau sindaktil, ekstremitas tidak kebiruan, tidak ada
ikterus.
h) Refleks
menggenggam
3) Eliminasi
Warna : Kuning
Konsistensi : Cair
Warna : Jernih
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
bayinya.
2) Menjelaskan kembali pada ibu cara merawat tali pusat bayi yaitu t
idak menaruh apapun pada tali pusat dan angan biarkan tali pusat
bayinya.
tanpa diberikan pendamping ASI seperti air putih, madu, teh, sari
Ibu mengerti dan dapat menyebutkan kembali tanda bahaya pada
BBL
bayinya ke posyandu atau puskesmas untuk mendapatkan imunisa
si
a. Subjektif
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
53
b) Kesadaran : Composimentis
c) Tanda-tanda vital
PB : 51 cm
2) Pemeriksaan Fisik
hematom
tidak
g) Ekstremitas atas dan bawah : Simetris, tidak terdapat adaktil,
polidaktil atau sindaktil,ekstremitas tidak kebiruan,tidak ada i
kterus.
3) Eliminasi
Warna : Kuning
54
Warna : Jernih
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
bayinya.
2) Menjelaskan kembali pada ibu cara merawat tali pusat bayi yaitu t
idak menaruh apapun pada tali pusat dan jangan biarkan tali pusat
bayinya.
bayinya.
tanpa diberikan pendamping ASI seperti air putih, madu, teh, sari
terhadap penyakit;
mendapatkan imunisasi.
a. Subjektif
yang lalu, jenis kelamin laki-laki. Saat ini ibu mengeluh nyeri pada
luka jahitandan masih merasa mules pada perut bagian bawah. Ibu
keluar darah dari jalan lahir sedikit, sudah ganti pembalut 2 kali.
b. Objektif
1) Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : Composmentis
d) Tanda-tanda vital
tonsil.
ada varices.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
mengerti.
58
yaitu, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik, uterus keras dan
yang fisiologis dialami ibu nifas. Rasa mules yang ibu rasakan
menghilang jika ibu teratur minum obat dan mobilisasi dini ;Ibu
setelah BAK dan BAB dengan cara cebok bersih dari arah depan
7) Memberikan ibu KIE tentang cara menyusui yang benar yaitu ibu
ibu, telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus, mulut
melakukannya.
merah, keluar nanah dan nyeri tekan pada payudara, keluar cairan
berbau dari jalan lahir, demam tinggi, nyeri ulu hati, sakit
a. Subjektif
60
mengatakan saat ini nyeri pada luka jahitan sudah berkurang. Ibu
masih keluar darah dari jalan lahir sedikit, warna merah kecoklatan.
b. Objektif
1) Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : Composmentis
d) Tanda-tanda vital
tonsil.
Uteri 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik,
i) Vulva/Vagina : Lochea sangunulenta, warna merah kuning k
ecoklatan
ada varices.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
mengerti.
bersih dari arah depan ke belakang dan selalu ganti celana dalam
ke payudara ibu, telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis
nyeri ulu hati, sakit kepala,dan depresi pada ibu, apabila terdapat
masa nifas.
a. Subyektif
mengatakan saat ini nyeri pada luka jahitan sudah berkurang. Ibu
masih keluar darah dari jalan lahir sedikit, warna merah kecoklatan.
b. Obyektif
1) Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : Composmentis
d) Tanda-tanda vital
tonsil.
kemih kosong.
i). Vulva/Vagina : Lochea sangunulenta, warna merah kuning ke
coklatan
j). Ekstremitas atas dan bawah : Tidak ada oedema, tidak ada vari
cs.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
sudah mengerti.
sampingnya
68
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Pada BAB ini penulis membandingkan hasil asuhan dengan tinjauan teori
yang ada pada BAB II dan dianalisa faktor pendukung maupun faktor penghambat
sehingga hasil asuhan ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai.
Dalam studi kasus ini penulis akan membahas tentang asuhan kebidanan yang
diberikan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir yang dilaksanakan dari
usia kehamilan Trimester III yaitu 39 minggu sampai dengan 6 minggu postpartum
dimulai dari tanggal 22 Maret 2021 –11 Mei 2021 di Puskesmas Penfui Kota
Kupang.
B. INTRANATAL CARE
Pada kasus Ny. S. W G2 P1` A0 AH1 Hamil 39-40 minggu, Janin Tunggal,
hidup, Presentasi Kepala, Intra Uteri dengan inpartu kala II fase aktif. Hasil
pemeriksaan subjektif :ibu mengatakan hamil anak kedua, ibu merasa nyeri
pada pinggang menjalar ke perut bagian bawah, keluar lendir bercampur darah
dari jalan lahir sejak pukul 03.50 WITA. Pemeriksaan Objektif : dilakukan
pemeriksaan umum dan fisik dalam batas normal, pemeriksaan dalam hasilnya
vulva vagina tidak ada kelainan, portio tipis lunak, pembukaan 10 cm, selaput
ketuban utuh, presentasi kepala, penurunan Hodge IV posisi UUK kanan depan
dan molase tidak ada. Telah mendapat asuhan kebidanan meliputi,
menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu, mengobservasikan kemajuan
persalinan sesuai dengan partograf, memberi intake yang cukup, mengajarkan
teknik relaksasi dan pengaturan napas saat timbul kontraksi, menganjurkan ibu
untuk tidur miring ke kiri, menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri dalam
persalinan, memberi support dan motifasi pada ibu.
Menurut Desi Warnaliza (2016) bahwa intra care dibedakan menjadi 4
fase antara lain : Kala I dimulai sejak kontraksi teratur sampai pembukaan
lengkap. Pada primigravida lamanya 10 - 12 jam dan pada multigravida 7 - 8
jam. Asuhan kebidanan yang diberikan meliputi, menginformasikan hasil
pemeriksaan pada ibu, mengobservasikan kemajuan persalinan sesuai dengan
partograf, memberi intake yang cukup, mengajarkan teknik relaksasi dan
pengaturan napas saat timbul kontraksi,menganjurkan ibu untuk tidur miring ke
kiri, menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri dalam persalinan, memberi
support dan motifasi pada ibu.
72
pertama dan di temukan pada umur 14 hari atau lebih, infeksi tali pusat yaitu :
tali pusat berbau, merah, dan terdapat nanah, serta sianosis.
Kunjungan neonatus kedua di lakukan pada umur 5 hari post partum
dengan hasil pemeriksaan, subyektif : ibu mengatakan bayinya menyusu kuat,
tidak
rewel, BAK 5-6x/hari, BAB 2-3x/hari Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Pem
eriksaan Obyektif : keadaan umum baik, tangis bayi kuat, tonus otot kuat, tand
a-tanda vital, S : 370C, HR
: 120x/menit, RR : 46x/menit, tali pusar layu, bersih, tidak ada tanda-tanda infe
ksi. Asuhan kebidanan yang di berikan meliputi : memberitahukan kepada ibu
tentang hasil pemeriksaan yang telah di lakukan pada bayinya bahwa keadaan
bayinya sehat, memberitahukan kepada ibu untuk memberi ASI sesering
mungkin ASI Eklusif, menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya yang dapat
terjadi pada bayi baru lahir antara lain: tidak mau menyusu, bayi kuning,
kejang-kejang, tali pusat bau, bayi rewel, menganjurkan ibu untuk menjaga
kehangatan bayi dengan membungkus bayi dengan kaindan memakai topi serta
ganti pakaian basah dengan yang kering.
Kunjungan neonatus ketiga dilakukan pada umur 9 hari post partum dengan
hasil pemeriksaan data subjektif :ibu mengatakan bayi menyusu kuat, tidak
rewel, tali pusat bayi sudah lepas. BAK 6-7x/hari, warna kuning jernih, dan
BAB 3-4x/hari,warna kuning, konsistensi lunak. Data Objektif : keadaan
umum baik, tangis bayi kuat, tonus otot kuat, tanda-tanda vital, S : 360C, HR :
132x/menit, RR ; 46x/menit. Asuhan kebidanan yang di berikan meliputi:
memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah di lakukan
pada bayinya, bahwa keadaan bayinya sehat, memberitahukan kepada ibu
untuk memberikan ASI sesering mungkin dan ASI Eksklusif, mengingatkan
kembali kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi
baru lahir, mengingatkan kembali pada ibu untuk kunjungan ulang satu bulan
kedepan untuk penimbangan bayi dan imunisasi di Puskesmas.
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
78
A. KESIMPULAN
Setelah Penulis melakukan manajemen Asuhan kebidanan dengan
menggunakan pendekatan komprehensif dan pendokumentasian secara SOAP
pada Ny. S. W dari kehamilan, bersalin, nifas dan BBL yang dimulai dari
tanggal 22 Maret 2021 sampai 11 Mei 2021. Maka dapat disimpulkan:
1. Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III, ibu
bersalin, bayi baru lahir dan nifas terhadap Ny. S. W penulis telah
melaksanakan pengkajian dengan baik dan lancar berupa data subyektif dan
obyektif.
2. Pada kasus ini penulis tidak melakukan diagnosa masalah potensial karena
dari semua pemeriksaan hasilnya normal.
3. Dalam kasus ini penulis telah melaksanakan evaluasi pada kasus
Ny. S. W telah diberikan konseling dalam menghadapi kehamilan,
persalinan, BBL dan nifas dan ibu merasakan pengetahuannya bertambah
dengan adanya konseling pada ibu.
4. Semua data yang diambil dari kasus ini sudah di dokumentasikan dalam
bentuk SOAP.
B. SARAN
1. Bagi Puskesmas Penfui
Bagi petugas kesehatan di Puskesmas Penfui Kota Kupang. untuk tetap
menjaga kualitas dalam melakukan asuhan kebidanan yang selama ini telah
melakukan asuhan kebidanan dengan baik diharapkan dapat lebih
mengembangkan asuhan dengan teori dan cara terbaru dalam memberikan
pelayanan kesehatan demi asuhan yang lebih baik lagi. Lebih meningkatkan
penyuluhan dan konseling pada saat antenatal agar dapat meningkatkan
pengetahuan ibu akan dirinya.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi Pendidikan diharapkan studi kasus ini terus dilakukan dan ditingkatkan
dalam upaya peningkatan pemahaman asuhan kebidanan serta diharapkan
79