METODE PENELITIAN
hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Hal ini dijelaskan oleh Sugiyono
Pada penelitian ini, survei yang dilakukan penulis adalah langsung pada
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Barat dan
dengan penelitian ini. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan uji
38
statistik agar ditemukan fakta-fakta dari setiap variable yang diteliti dan diketahui
sebagai berikut :
Hasil penelitian ini merupakan pengujian dari teori atau hipotesis melalui
menjelaskan hubungan kausal antar variable, dimana hasil yang akan keluar nanti
Pada metode ini akan diamati secara seksama aspek-aspek yang berkaitan erat
dengan masalah yang sedang diteliti, sehingga nanti diperoleh data primer yang
penelitian ini akan diolah, dianalisis dan diproses dengan teori-teori yang telah
39
dipelajari, sehingga dapat menjelaskan gambaran mengenai objek yang diteliti dan
dari gambaran objek tersebut dapat diambil kesimpulan mengenai masalah yang
diteliti.
Laporan keuangan yang terdapat pada Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Maka,
tentang kualitas Laporan Keuangan yang terdapat pada Provinsi Jawa Barat.
terstruktur, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dari hipotesis yang diajukan
jawaban maupun solusi dari permasalahan yang akan dibuktikan secara objektif.
40
“Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable
adalah sasaran dalam suatu penelitian. Objek penelitian yang akan diteliti pada
Penelitian ini akan dilakukan pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Jawa Barat dan Inspektorat Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut
Intern Pemerintah yang ada di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dan tanggung
Instrumen penelitian merupakan alat yang akan digunakan oleh peneliti dalam
41
1. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner metode tertutup, dimana
analisis statistik.
Secara umum teknik yang digunakan dalam pemberian skor dalam kuesioner
ditetapkan. Setiap item dari kuesioner tersebut merupakan pertanyaan positif yang
memiliki lima jawaban dengan masing-masing nilai yang berbeda. Pada tabel
Tabel 3. 1
Tabel Scoring
Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
42
Jarang 2
Tidak Pernah 1
berupa: skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala ratio, dari skala
pengukuran itu akan diperoleh data nominal, ordinal, interval, dan ratio.”
diteliti. Dalam hal ini sesuai dengan judul skripsi yakni, “Pengaruh Penerapan
43
Keterangan :
variable dependen dalam penelitian ini adalah Kualitas Laporan Keuangan (Y),
Y = f(x1,x2)
Keterangan :
X2 = Akuntabilitas Publik
F = Fungsu
Variable yaitu:
44
“Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
ditarik kesimpulannya.”
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable independen (X)
Pada penelitian ini yang menjadi variable independen ada dua, yaitu :
adalah:
b. Akuntabilitas Publik
45
2. Variabel Dependen (Y)
variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta
konsep, indikator, satuan ukuran, serta skala pengukuran yang akan dipahami
dalam operasionalisasi variabel penelitian. Sesuai dengan judul yang telah dipilih,
46
Supaya lebih mudah untuk melihat mengenai variable penelitian yang akan
Tabel 3. 2
Operasional Variabel
Sistem Sistem Pengendalian Dimensi Sistem - Penegakkan Integritas dan Ordinal 1-9
Pengendalian Intern Pemerintah Pengendalian Intern nilai etika
Internal adalah suatu proses Pemerintahan dapat - Komitmen terhadap
Pemerintahan yang Integral dan dilihat dari : kompetensi
(X1) dilakukan secara terus - Kepemimpinan yang
- Lingkungan
menerus oleh kondusif
pengendalian
pimpinan dan - Pembentukan struktur
pegawai yang organisasi yang sesuai
diciptakan untuk dengan kebutuhan
memberikan - Pendelegasian wewenang
keyakinan yang dan tanggung jawab yang
memadai dalam tepat.
pencapaian tujuan - Penyusunan dan penerapan
yang telah ditentukan kebijakan yang sehat
melalui kegiatan yang tentang pembinaan sumber
efektif dan efisien, daya manusia
keandalan pelaporan - Perwujudan peran aparat
keuangan, pengawasan intern
pengamanan aset pemerintah yang efektif
negara, dan ketaatan - Hubungan kerja yang baik
terhadap peraturan dengan instansi pemerintah
perundang-undangan. terkait.
- Partisipasi dewan komiaris
dan komite pemeriksaan
47
- Penilaian - Penetapan tujuan instansi Ordinal 10-14
Resiko secara keseluruhan
- Penetapan tujuan pada
tingkatan kegiatan
- Identifikasi risiko yang
menghambat pencapaian
tujuan.
- Analisis risiko yang
menghambat pencapaian
tujuan.
- Mengelola risiko selama
perubahan
48
atas Sistem Pengendalian
Intern serta transaksi dan
kejadian penting.
49
Tabel 3. 3
Operasional Variabel
Akuntabilitas Publik (X2)
Variable Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Skala
Pernyataan
50
- Akuntabilitas - Pencapaian tujuan Ordinal 11-15
Program - Alternatif program untuk
mencapai tujuan
- Menentukan program
sesuai dengan visi, misi,
dan tujuan organisasi
- Mempertanggungjawabk
an program yang dibuat
sampai pada pelaksanaan
program.
- Mempertanggungjawabk
an pencapaian tujuan dan
efektifitas yang dicapai.
51
Tabel 3. 4
Operasional Variabel
Kualitas Laporan Keuangan (Y)
Variable Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Skala
Pernyataan
52
milik entitas pelaporan
lain.
- Perbandingan dilakukan
untuk mengidentifikasi
kecenderungan posisi
keuangan
3.3.1 Populasi
Pelaporan yang berada di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi
Jawa Barat dan auditor di Inspektorat Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan informasi
yang ada terdapat 10 karyawan yang bekerja di Bagian Akuntansi dan Pelaporan
pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Barat dan
53
3.3.2 Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.”
secara statistika atau estimasi penelitian. Selain itu, dapat diperhatikan bahwa
Sampel bisa juga disebut sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya
sampling adalah :
“Teknik sampling adalah teknik yang sifatnya tidak menyeluruh, yaitu tidak
mencakup seluruh objek penelitian (populasi) akan tetapi sebagian saja dari
populasi. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu
Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.”
54
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik Probability Sampling yakni
adalah:
“Pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Barat serta 40 auditor di
Inspektorat Provinsi Jawa Barat, jumlah sampel yang akan mewakili populasi
tersebut adalah:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
50
𝑛=
1 + (50 × (10%) 2 )
yang akan mewakili populasi dalam penelitian ini adalah 33 responden yang
55
dan Aset Daerah Provinsi Jawa Barat dan auditor di Inspektorat Provinsi Jawa
Barat.
Sumber data yang diperlukan pada penelitian ini merupakan data primer,
dimana data tersebut bersumber dari hasil kuesioner dan wawancara kepada
Provinsi Jawa Barat yang telah ditetapkan sebagai objek penelitian. Sesuai yang
dijelaskan oleh Sugiyono (2014 :403) bahwa sumber primer adalah sumber data
mendapatkan hasil yang relevan sesuai dengan fakta yang ada. Selain dari
kuesioner yang nantinya akan diberikan kepada responden yang telah ditentukan
ada beberapa teknik pengumpulan data lainnya yang digunakan oleh peneliti.
Diantaranya adalah :
56
b. Kuesioner, teknik kuesioner yang digunakan penulis adalah kuesioner
dan Aset Daerah Provinsi Jawa Barat dan Inspektorat Provinsi Jawa
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Barat yang ada
dengan teknik pengolahan data. Analisis data yang digunakan oleh penulis pada
identifikasi masalah.
penyusunan dan pengelolaan data guna menafsirkan data yang diperoleh. Analisis
57
variable dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap variable yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.”
Dalam proses analisis data pada penelitian ini digunakan metode statistik
yang merupakan metode analisis data yang efektif dan efisien dalam suatu
alat untuk memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diselidiki. Alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah hasil kuesioner dimana untuk menentukan
bagian yang telah ditetapkan. Setiap item dari kuesioner tersebut merupakan
(means) dari masing-masing variable. Nilai rata-rata (means) ini diperoleh dengan
jumlah responden.
Untuk rumus rata-rata yang dikutip oleh Sugiyono (2015:280) adalah sebagai
berikut :
58
ƩXi
X1: Me =
n
Keterangan :
Me = Mean (rata-rata)
Ʃ = Jumlah
Xi = Nilai X ke i sampai ke n
N = Jumlah responden
Dari rumus tersebut akan diperoleh nilai rata-rata dari tiap variable yang
terendah dan nilai tertinggi dari hasil pembagian kuesioner kepada responden.
Dalam menentukan nilai terendah dan tertinggi dapat dilihat dari banyaknya
pertanyaan pada kuesioner kemudian dikalikan dengan nilai terendah dan tertinggi
Sehingga dari nilai terendah dan tertinggi yang telah ditetapkan dapat
ditentukan rentang interval yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah, kemudian
untuk menghitung panjang kelas dapat digunakan dengan cara rentang interval
dengan 1, sehingga :
- Nilai terendah 34 × 1 = 34
170−34
Kemudian kelas intervalnya adalah = 27,2 . Maka, penulis dapat
5
59
Tabel 3. 5
Nilai Kriteria
sehingga :
- Nilai terendah = 23 × 1 = 23
115−23
Dengan kelas intervalnya sebesar = 18,4 . Maka penulis dapat
5
60
Tabel 3. 6
Nilai Kriteria
dengan 1, sehingga :
- Nilai tertinggi 18 × 5 = 90
- Nilai terendah 18 × 1 = 18
90−18
Sehingga, kelas intervalnya sebesar = 14,4 maka penulis dapat
5
61
Tabel 3. 7
Nilai Kriteria
yang valid pula, seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2014 : 121) mengenai
Instrumen yang valid. Beliau menjelaskan bahwa instrument yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (Mengukur) itu valid. Valid
berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.
Guna mencapai nilai validitas di sebuah item, hal yang harus dilakukan
adalah mengkorelasikan skor item dengan total item tersebut. Jika ada item yang
tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut.
Menurut Sugiyono (2013 : 179) syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai
berikut:
62
1. Jika r ≥ 0,30 maka item-item tersebut dinyatakan valid
item total telah dikutip dari Sugiyono (2013 : 248) dengan rumusan sebagai
berikut :
Keterangan:
namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana
63
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data
oleh peneliti adalah untuk menilai konsistensi pada objek dan data, apakah
instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
(andal) apabila alat ukur yang digunakan dapat mengukur secara konsisten dan
stabil meskipun pertanyaan yang diajukan berkali-kali dan pada waktu yang
berbeda. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui jika hasil pengukuran tetap
metode Internal Consistency dengan teknik Cronbach Alpha. Uji reliabilitas dapat
“Suatu Kontruk atau variable dikatakan reliabel jika memberi nilai Cronbach
𝑘 ∑ 𝜎𝑖2
𝑎= (1 − )
𝑘−1 𝑎𝜎𝑥2
64
Keterangan :
skala interval berurutan. Menurut Sambas Ali Muhidin (2011:28) langkah kerja
yang dapat dilakukan untuk merubah jenis data ordinal ke data interval melalui
tersedia.
responden tersebut.
65
e. Menghitung nilai skala untuk setiap nilai z dengan menggunakan
rumus :
Value (TSV).
Alat asumsi klasik digunakan dalam penelitian ini untuk memenuhi analisis
regresi berganda. Dalam pengujian regresi terdapat beberapa asumsi yang harus
dipenuhi agar data yang akan dimasukkan sesuai dengan ketentuan dan syarat
dalam regresi. Pada uji asumsi klasik terdapat 5 uji yang sering digunakan dalam
autokorelasi, dan uji linearitas. Pada penelitian ini uji asumsi klasik yang
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
dependen dan independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
66
yang baik adalah regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati
Significance), yaitu :
a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah normal
b. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah tidak
normal.
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi, dapat
Faktor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
sempurna di antara sesama variabel independen ini sama dengan satu, maka
konsekuensinya adalah :
67
a. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak stabil
sebagai berikut :
1
𝑉𝐼𝐹 =
1 − 𝑅𝑖²
salah satu variabel bebas X1 terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF di atas
atau lebih besar dari 10 maka diantara variabel independen terdapat gejala
multikolinieritas.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
ukuran (kecil, sedang, dan besar). (Imam Ghozali, 2013:139). Deteksi ada atau
68
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y
meregres residual yang dikuadratkan dengan variabel bebas pada model. Kriteria
uji white adalah: P rob Obs*R square> 0,05. Maka tidak ada heteroskedastisitas.
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
kekuatan hubungan antara seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
69
2 + 𝑟 2 −2𝑟 2 𝑟 2 𝑟
𝑟𝑦𝑥1 𝑦𝑥2 𝑦𝑥1 𝑦𝑥2 𝑥1 𝑥2
𝑅𝑦𝑥1 𝑥2 = √ 2
1− 𝑟𝑦𝑥1 𝑥2
Keterangan:
variabel Y
Tabel 3. 8
Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
70
3.8.2 Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini memiliki lebih dari satu variabel bebas yang akan diuji untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, penelitian ini
sebagai berikut:
Y = α + β1x1 + β2x2 + e
Keterangan :
α = Koefisien konstanta
β1 β2 = koefisien regresi
X2 = Akuntabilitas Publik
hipotesis ini dimulai dengan penetapan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative
71
(Ha), pemilihan tes statistic, perhitungan nilai statistik dan penetapan tingkat
signifikan.
a. Secara Parsial
Keuangan
Keungan
Laporan Keuangan
b. Secara Simultan
Laporan Keuangan.
72
2. Uji Parsial (T Test)
r √n − 2
t=
√1 − r 2
Keterangan :
t = Nilai Uji t
r 2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah sampel
R2
𝐹ℎ = k
(1 − R 2 )
(n − k − 1)
73
Keterangan :
(n-k-1) dengan taraf kesalahan yang ditetapkan sebesar 0,05. Hal ini
berlaku apabila :
Kd = Zero Order × β×
Keterangan :
Kd = Koefisien determinasi
Β = Koefisien Beta
74
dengan variabel terikat maka mempunyai hubungan yang kuat. Kriteria
Kd = 𝑅 2 x 100%
Keterangan :
oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang telah ada.
75
sehingga responden tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan
Keuangan.
76