1. Rakitlah seperti gambar 6.2 2. Atur tegangan catu daya 12 v, hubungkan dengan rangkaian 3. Pasang generator fungsi pada masukan, atur pada frekuensi 1KHz dengan amplitude 50 m Vp-p 4. Amati bentuk gelombang masukan dan keluaran. Berapakah beda fasenya Beda fase = 0 5. Ukur tegangan masukan dan keluaranya Vin = 24,88 mV Vout = 14,76 mV 6. Berapakah penguatan tegangannya AV = 0,59 7. Lepaskan kapasitor 470 µF 8. Ulangi pengukuran tegangan masukan dan keluarannya Vin = 22,97mV Vout = 25,47 mV 9. Berapakah penguatan tegangannya AV = 1,1 10. Kembalikan R15K sehingga tegangan keluaran tidak menjadi tidak distorsi 11. Ukurlah frekuensi respon penguatan dengan mengukur tegangan keluaran sebagai fungsi dari frekuensi untuk tegangan masukan konstan isikan tabel berikut.
1. Rakitlah seperti gambar 6.3 2. Atur tegangan catu daya 12v, hubungkan dengan rangkain 3. Pasang generator fungsi masukan, atur pada frekuensi 1Khz dengan amplitudo 10m Vp-p 4. Ukur tegangan masukan dan tegangan keluaran TR2 Vin = 1V Vout1 = 1,5V Vout 2 = 2 5. Hitung pengutan dari TR1 dan TR2 dan penguatan bertingkat Av 1 = 1,5x Av 2 = 2x Av = 3,5x 6. Dengan menggunakan multimeter tegangan dc pada base emitor dan kolektor emitor masing-masing transistor VCE1 = 6v VCE2 = 8v VBE1 = 3v VBE2= 6V 7. Gantikan R15k (pada base TR2 ) dengan R3k3 8. Amati gambar keluaran dengan osiloskop, gambarkan 9. Ulangi pengukuran pada langkah 6 VCE1 = 8V VCE2 = 6.5V VBE1 = 3V VBE2 = 8V 10. Pasang kembali kapasitor pada emitor, naikan amplitudo generator fungsi sampai tegangan keluar mulau distorsi 11. Ukur tegangan masukan dan keluaran serta hitung penguatanya Vin = 2v Vout = 3,5 AV = 4,5x 12. Matikan semua peralatan