KELOMPOK 3
DISUSUN OLEH:
1. SELVI AINI
2. SHENTIA AMIZA
3. VENTI SOLATIA
4. NANDIA ESY HARTINI
5. AINUN LASTARI
6. RIPIANTI
7. ROBBI HABIB
Tingkat : 1B
DAFTAR ISI.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
2.4 Edema.................................................................................................14
3.1 Simpulan.............................................................................................17
3.2 Saran...................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................18
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan YME atas rida
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan TUGAS MAKALAH
KESEIMBANGAN DAN PROSES PERUBAHAN KESEIMBANGAN
CAIRAN, ELEKTROLIT DAN ASAM BASA Tidak lupa, kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Aidin Arham yang yang telah membimbing dan
membantu kami dalam proses penyusunan karya ilmiah ini. Ucapan terima kasih
juga kami sampaikan kepada teman-teman yang telah membantu baik secara
moral maupun material sehingga TUGAS MAKALAH KESEIMBANGAN DAN
PROSES PERUBAHAN KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT DAN
ASAM BASA.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana ketidakseimbangan Cairan dan Perubahan-perubahan yang
Terjadi?
2. Bagaimana Ketidakseimbangan Elektrolit dan Perubahan-perubahan
yang Terjadi ?
3. Bagaimana Bagaimana Ketidakseimbangan Asam-Basa dan Perubahan-
perubahan Yang terjadi ?
4. Bagaimana Proses Terbentuknya Edema ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ketidakseimbangan Cairan dan Perubahan-perubahan
yang Terjadi
2. Untuk mengetahui Ketidakseimbangan Elektrolit dan Perubahan-
perubahan yang Terjadi
3. Untuk mengetahui Ketidakseimbangan Asam-Basa dan Perubahan-
perubahan Yang terjadi
4. Untuk mengetahui Proses Terbentuknya Edema
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b) Cairan Intrasel (Intra Celuller Fluid) Cairan intrasel adalah cairan
di dalam membran sel yang berisi subtansi terlarut yang penting
untuk keseimbangan cairan. Cairan intrasel memiliki banyak
subtansi terlarut yang sama dengan cairan yang berada di ruang
ekstrasel.
a. Dehidrasi
1) Pengertian Dehidrasi
4
kemungkinan besar juga akan disertai dengan gangguan
keseimbangan elektrolit.
2) Penyebab Dehidrasi
7
Pengaturan klorida dilakukan oleh hormon aldesteron di ginjal
bersama natrium.
f. Bikarbonat (HCO3¯ )
HCO3diatur di ginjal dan berperan sebagai buffer utama dalam
tubuh untuk menjaga keseimbangan asam dan basa. Keberadaannya
ada dalam cairan intra sel dan cairan ekstra sel.
g. Fosfat
Fosfat memiliki peran dalam pengaturan metabolisme,
peningkatan aktivitas neuromukuler dan keseimbangan asam basa.
Pengaturan fosfat dilakukan oleh hormon paratiroid.
2. Gangguan Keseimbangan Elektrolit
Kebutuhan elektrolit seperti natrium, kalium, dan magnesium
kadang tidak dapat terpenuhi sehingga tubuh kekurangan elektrolit.
Tetapi sebaliknya kadang berlebihan dalam tubuhdimana kedua kondisi
baik kekurangan maupun berlebihan menimbulkan gangguan
keseimbangan elektrolit yang akhirnya menyebabkan. Berikut ini kita
bahas gangguan keseimbangan elektrolit tersebut dimulai dari gejala
umum yang terjadi sebagai berikut:
Fatique
Nausea
Pusing
Kejang
Muntah
Mulut kering
Bardikardi
Hipotensi
8
dehidrasi, hipotensi, kejang bahkan koma. Sebaliknya bila kadar
kalsium kurang dari normal maka akan terjadi gangguan
keseimbangan elektrolit yang disebut hipokalsemia dengan
gejala : kejang, hipertensi, kesemutan, lekas marah, kuku rapuh.
b. Natrium
Kondisi di mana tubuh memiliki kadar Natrium lebih dari
135 – 145 mEq/Lmaka akan terjadi ketidakseimbangan
elektrolit yang disebut hiper natremia dengan gejala yang
muncul sebagai berikut: haus, pusing, demam, mulut kering,
muntah, diare dan kejang. Sebaliknya bila kadar Natrium
kurang dari normal maka akan terjadi gangguan keseimbangan
elektrolit yang disebut hipo natremia dengan gejala: kelemahan
otot, sulit bernafas, sakit kepala, kram perut, mual, kejang,
pembengkakan seluruh tubuh.
c. Kalium
d. Magnesium
Kondisi di mana tubuh memiliki kadar magnesium lebih
dari 1.5 – 2.5 mEq/Lmaka akan terjadi ketidakseimbangan
elektrolit yang disebut hiper magnesia dengan gejala yang
muncul sebagai berikut: kesulitan bernafas, lesu, bradicardi,
keringat berlebihan bahkan henti jantung. Sebaliknya bila kadar
magnesium dalam darah kurang dari normal maka akan terjadi
gangguan keseimbangan elektrolit yang disebut hipo
9
magnesia dengan gejala : Tremor, kram kaki, kejang,
kelemahan otot, denyut jantung tak teratur, mual dan muntah
2.3 Ketidakseimbangan Asam-Basa
1. Keseimbangan Asam-Basa
b. Pusat pernafasan
a. Asidosis Respiratorik
1) Pengertian
10
berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah
akibat dari gangguan fungsi paru-paru. Kecepatan dan
kedalaman pernafasan dapat mengatur kadar karbondioksida
dalam darah sehingga kadar asam dalam darah seimbang.
Bila kadar karbondioksida dalam darah meningkat akan
merangsang otak mengatur pernafasan, sehingga terjadi
pernafasan cepat dan dalam agar karbondioksida banyak
keluar tubuh.
2) Penyebab
Pengeluaran karbondioksida oleh paru yang tidak adekuat
akan menyebabkan terjadinya asidosis respiratorik.
Sebagaimana terjadi pada penyakit paru berikut ini:
Pneumonia
Emfisema
Asma Bronchiale
Bronkitis kronis
Udema paru
Bukan hanya penyakit paru yang dapat menyebabkan asidosis
respiratorik, tetapi kondisi di mana pusat pernafasan
tertekan juga dapat menjadi faktor penyebab. Hal tersebut
seperti dialami oleh para pencandu narkotik, minum obat
tidur berlebihan dan gangguan sistem saraf dan otot dada.
3) Gejala
11
b. Asidosis Metabolik
1) Pengertian
1) Definisi
1) Definisi
13
Jika tubuh terlalu banyak kehilangan asam, maka akan
terjadi alkalosis metabolic seperti pada penderita yang
muntah berkepanjangan. Selain itu juga dapat terjadi pada
seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak bahan yang
mengandung bahan basa seperti soda bikarbonat. Adapun
penyebab utama akalosis metabolic adalah:
a) Mengkonsumsi obat diuretic seperti furosemide
14
perpindahan cairan dari vaskuler menuju sel dalam jaringan yang
tekanan osmotiknya lebih tinggi sehingga terjadi edema. Hal
tersebut sesuai dengan hukum osmosis yang menyatakan bahwa
cairan yang berada dalam tekanan osmotik yang lebih rendah akan
mengalir ke bagian yang tekanan osmotiknya lebih tinggi. Pada
penderita penyakit nefrotik syndrome yang mengalami penurunan
kadar protein albumin karena banyak dikeluarkan dari tubuh
melalui ginjal maka tekanan osmotik plasma dalam vaskuler
rendah. Hal tersebut akan menyebabkan perpindahan cairan
vaskuler menuju jaringan yang mengakibatkan edema di seluruh
tubuh yang disebut edema anasarka.
b. Peningkatan tekanan osmotic
Tekanan hidrostatik adalah tekanan dalam cairan yang berasal dari
tekanan dalam vaskuler. Bila tekanan hidrostatik lebih besar dari
tekanan osmotik maka akan menyebabkan cairan pindah masuk ke
dalam jaringan sehingga terjadi edema. Hal tersebut dapat dilihat
pada contoh berikut ini:
1) Ibu hamil
Bendungan aliran darah yang terjadi pada vena illiaca
akibat uterus yang membesar mengakibatkan tekanan
darah vena meningkat sehingga cairan banyak keluar
kapiler menuju jaringan dan terjadilah edema tungkai.
2) Edema kardial
3) Bendungan yang terjadi akibat aliran darah balik ke
atrium kanan terhambat seperti pada pasien gagal jantung
menyebabkan edema pada kaki yang disebut pitting
edema.
c. Obstruksi portal
Pada penderita penyakit sirosis hepatis akan mengalami
peningkatan tekanan venaakibat aliran darah ke liver terhambat.
Akibatnya cairan dalam vena portae akankeluar dari dan masuk
rongga peritonium dan terjadilah ascites.
15
d. Edema postural
Seseorang yang melakukan sikap tidak bergerak seperti berdiri
yang lama, duduk yanglama saat naik mobil jarak jauh maka
aliran limfe akan melambat dan menyebabkanterjadinya udema
pada kaki dan pergelangannya. Jika orang tersebut bergerak
makaaktivitas otot dan aliran limfe akan lancar sehingga edema
akan hilang dengansendirinya.
e. Peningkatan permeabilitas kapiler
Endotel kapiler adalah membran yang bersifat semipermeabel
yang dapat dilalui air dan elektrolit, namun untuk dilalui protein
sangat sulit. Pada kondisi di manapermeabilitas kapiler meningkat
seperti pada pengaruh adanya toksin saat infeksi atau alergi maka
protein akan keluar melalui kapiler akibatnya tekanan osmotik
darah menurun dan cairan akan keluar kapiler dan masuk dalam
jaringan dan terjadilah edema. Sebagai contoh pada kasus reaksi
anafilaksis.
f. Obstruksi limfatik
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut). Cairan sangat dibutuhkan dalam rangka menjaga
kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan merupakan salah satu
bagian dari fisiologi homeostatis yang melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh. Proses terjadinya keseimbangan asam
basa tubuh dilakukan dengan cara mengatur keseimbangan hidrogen dalam
tubuh. Agar tetap dalam kondisi seimbang antara produksi hidrogen dan
pembuangannya bila berlebihan dalam tubuh, maka ginjal memainkan
peranan kunci untuk membuang hidrogen tersebut. Perpindahan cairan
vaskuler ke bila terjadi dalam ekstra seluler menyebabkan volume
penimbunan cairan ekstra seluler tubuh meningkat.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang telah kami sususn, semoga dengan
makalah ini dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami
tentang pokok bahasan makalah ini nagi para pembacanya. Semoga
makalah ini dapt bermanfaat bagi kita semua.
17
DAFTAR PUSTAKA
18