Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TERAPI RELAKSASI BENSON UNTUK DM


KEPERAWATAN KOMUNITAS II

Dosen Pengampu:

Ns.. Ritanti, M.Kep, Sp.Kep.Kom

Ns. Sang Ayu Made Adyani, M.Kep, Sp.Kep.Kom

Ns. Chandra Tri Wahyudi, S.Kep, M.Kes, M.Kep

Ns. Nourmayansa Vidya Anggraini, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom

Disusun oleh :

1. Anis Partiwi (1910711024)


2. Dinda Cantika Rahma (1910711041)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
2022
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
JAKARTA

SOP TEKNIK RELAKSASI BENSON UNTUK DM

PENGERTIAN Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respon


relaksasi pernafasan dengan melibatkan faktor keyakinan pasien,
yang dapat menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat
membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahtraan yang
lebih tinggi.

TUJUAN Teknik relaksasi benson dapat menimbulkan keadaan tenang dan rileks
sehingga dapat mengontrol atau menurunan kadar gula darah pada
pasien DM.
1. Pasien dengan gangguan pernapasan
INDIKASI
2. Pasien dengan nyeri
3. Pasien dengan kecemasan

Fase Orientasi
PROSEDUR 1. Beri salam dan perkenalkan diri
2. Identifikasi identitas klien
3. Jelaskan mengenai prosedur yang akan dilakukan dan tujuannya
4. Melakukan kontrak (tempat dan waktu)
5. Mendekatkan alat atau instrumen yang dibutuhkan
6. Menjaga keamanan dan privasi klien

Fase Kerja

1. Pilihlah salah satu kata atau ungkapan singkat yang mencerminkan


keyakinan pasien. Fungsi ungkapan ini dapat mengaktifkan
kenyakinan pasien dan meningkatkan keinginan pasien untuk
menggunakan tehnik tersebut.
2. Atur posisi pasien senyaman mungkin. Pengaturan posisi dapat
dilakukan dengan cara duduk, berlutut,ataupun tiduran selama tidak
menganggu pikiran pasien.
3. Atur lingkungan senyaman dan setenang mungkin agar klien mudah
berkonsentrasi
4. Anjurkan klien memejamkan mata dengan pelan tidak perlu
dipaksakan sehingga tidak ada ketegangan otot sekitar mata
5. Anjurkan klien untuk mengendurkan otot serileks mungkin, mulai
dari
kaki,betis, paha, perut, dan lanjutkan ke semua otot tubuh. Lemaskan 
kepala, leher dan pundakdengan memutar kepala dan mengangkat
pundak perlahan-lahan. Tangan danlengan diulurkan kemudian
kendurkan dan biarkan terkulai di samping tubuh danusahakan agar
tetap rileks.
6. Anjurkan pasien untuk mengambil napas melalui hidung secara
perlahan, tahanlah napas sampai hitungan ketiga.
7. Setelah hitungan ketiga keluarkan napas melalui mulut secara
perlahan-perlahan ( posisi mulut seperti bersiul ) sambil
mengungkapkan kata atau kalimat yang telah dipilih dan diulang-
ulang dalam hati selama mengeluarkan napas tersebut
8. Anjurkan pasien untuk mempertahankan sikap pasif. Sikap pasif
merupakan aspek penting dalam membangkitkan respon relaksasi.
9. Lanjutkan intervensi relaksasi benson untuk jangka waktu tertentu.

Fase Terminasi

1. Evaluasi perasaan pasien


2. Sampaikan hasil pengkajian
3. Melakukan kontrak untuk prosedur selanjutnya
4. Dokumentasikan hasil pengkajian

Anda mungkin juga menyukai