Anda di halaman 1dari 2

Gavin

“Semua ini gara-gara lo !”.


“ Kalo lo gapernah maksa gue buat ikut temen-temen gabener lo, gue ga akan berakhir
kayak gini!”. Caci Bella pada Gavin
“ Please lo bisa diem ga sih Bell, marah-marah lo gak akan bisa buat lo jadi suci lagi kan!”.
Bentak Gavin membuat Bella kaget dan menarik perhatian orang disekitarnya.
Plakkkk
Tamparan keras yang membekas merah pada pipi Gavin cukup mengisyaratkan bahwa gadis
berambut coklat yang terurai menahan amarah. Pipinya kini basah karena tak dapat
menahan kekecewaan, amarah, sakit hati yang ia rasakan.
“Lo harus tanggung jawab vin, detik ini juga !”.
Bella pergi meninggalkan Gavin dan tempat yang begitu ramai dengan musik yang berputar
keras.

Flash Back off------------------------

#1
“ Mam, Bella gamau sekolah disini.” Celetuk Bella tak bisa menahan kekecewaannya
“ Bell, kamu pahamkan papah mu gimana? Mama janji ini kota terkahir kita.”
“ Bener ya mah, janji nih... aku ga akan mau loh kalo sampe nanti pindah kota lagi. Dikira
gampang apa bergaul sama temen baru.” Jelas Bella sambil mengacungkan jari kelingking
sebagai sebuah perjanjian.
Bella sebenarnya memahami pekerjaan papahnya yang sering berpindah kota demi bisnis
yang dijalaninya. Namun semakin seringnya berpindah kota membuat Bella tak tahan dan
merasa sangat tidak nyaman. Mulai dari suasana baru, sekolah baru, teman baru dan segela
hal baru lainnya.
“ Iya mamah janji, udah sana masuk sekolah. Mama udah kesiangan nih.”
“ Hehehe iyaa mah... dah mah hati-hati dijalan.” Bella bergegas keluar dari mobil dan
berjalan memasuki sekolah BARUnya.
Dari dalam mobil terdengar sorak semangat untuk Bella yang semakin menjauhi mobil
“ Semangat Bella ku Cantik “ Mobil itupun bergegas meninggalkan sekolah Adyatama.
----------------------------
Bella memasuki sekolah yang menurutnya jauh lebih bagus dan besar dari sekolahnya dulu.
Dalam hatinya Bella bergumam bagaimana murid-murid disini menggunakan barang mahal
dengan harga yang cukup mengejutkan untuk satu buah item. Menepis pikirannya yang
terlalu jauh, Bella sampai diruang yang sedari tadi ia cari.
” Selamat pagi pa, Saya Bella Alexandra.” Salam Bella memecah keheningan dalam ruangan
yang dingin dan sangat sepi.
“ Selamat pagi, Oh kamu ya murid baru itu. Mari ikut saya kelasnya sebentar lagi akan
masuk.” Jelas Pa Radit sambil berjalan menuju kelasnya
“ baik pak “
Sesampainya dikelas, Bella masuk bersamaan dengan Pak Radit. Hening seketika saat Bella
memasuki ruang kelasnya. Tampak dari kejauhan semua mata memandang dirinya. Tidak
tahu apa arti tatapan yang ia terima, hanya saja Bella tidak senang dengan itu.
Pak Radit mempersilahkan Bella untuk memperkenalkan dirinya dengan lantang dan tidak
gugup sedikutpun, Bella dengan semangat menyapa teman-teman barunya.
“ Bella kamu duduk disamping Anya ya.” Tunjuk Pa Radit pada gadis berambut pirang ikat
kuda dengan mata coklat yang menawan.
“ Baik pak.”
“ Oke, kita akan mulai pembelajaran ini silahkan buka halaman 433.”
-----------------------------------------
Kelas berlangsung seperti biasa tak ada hal aneh atau semacamnya yang Bella rasakan. Ia
merasa bahwa semua terlihat baik-baik saja, tidak seburuk yang ia bayangkan.
“ Halo Bella , aku Anya. Heheh kamu pasti udah tau kan.”

Anda mungkin juga menyukai