Anda di halaman 1dari 3

Nama anggota:

- Aisya Nurul Azkiya


- Andhika Ramadhan Al Kadimar
- Anisa Rosaliani
- Sylvia Anindita Widyasih Putri

Pembully yang Terbully

oleh: kelompok 2

“Jangan dekat dekat dengan aku, kamu ga level ikut dengan kami" ujar Cezaa kepadaku "Asal
kamu tau, kamu itu terlalu cupu dan dekil untuk bisa berkumpul dengan kami" tambah Cezaa
lagi "udah cupu, dekil, miskin lagi hahahaha"
Saat itu aku masih bisa sabar dengan kelakuan mereka yang setiap hari terus, menerus
melakukan sesuatu hal, yaitu dengan membully ku. Sebenarnya aku udah muak dengan
kelakuan mereka tapi aku harus bisa sabar karena nanti pasti ada jalan keluar nya.
Perkenalkan nama ku Madina, aku murid baru si SMAN Elite. ya namanya juga sekolah elite,
memang masuk sekolah itu harus bayar mahal, untung saja aku dari kecil pernah mendapat
beasiswa secara terus-menerus hingga aku bisa masuki di sekolah ini. dan sekarang aku
berada di kelas terfavorit dan menurut ku termasuk kelas yang memiliki murid pintar, termasuk
aku hehe.
oh iya tentang kelas,d i kelas ku ada murid-muridnya kebanyakan cewe, tapi kata mereka ada
ketua kelas yang goodlooking dan di sukai para cewe cewe di sekolah ini, namanya…
"Eh ada cupu, oii cupu kenapa kamu berdiri disini" kata Cezaa
"yah mereka datang lagi" batin ku dengan kesal
"woi di tanya malah diam" kata salah satu dari mereka, aku yang berdiri di depan kelas
langsung pindah ke meja ku, baru saja aku mau duduk, aku disiram air dengan Cezaa
"akhhh bajuku... kalian kenapa sih, emang kurang ajar kalian" Teriaku dengan nada tinggi"
"eh liat deh si cupu bisa marah juga ternyata, sorry ya gak sengaja" kata Cezaa dengan nada
ngeledek, Suasana di kelas menjadi ricuh gara-gara mereka menertawakan ku. "jangan sok sok
an galak deh lu, gue gak takut sama Lo" ucap Cezaa dengan nada sombongnya, "Aku langsung
meninggalkan kelas dengan penuh rasa kesal dan lari ke toilet untuk ganti baju. "Selama di
koridor para murid kelas lain menatap ku dengan terheran-heran.
Setelah jam pulang sekolah, aku terkejut melihat sosok cowo tampan dan tinggi sedang duduk
di pagar sekolah. "Nah udah keluar juga ni anak" ucap cowo itu
Ternyata oh ternyata sosok cowok itu adalah Kakaku sendiri. “Kakak..."
Teriaku sembari memeluk nya
"ini kakaku, namanya Elvano kami saudara yang terpisah, dari kecil dia selalu sama mama dan
papa, sedangkan aku dari kecil di rawat oleh kakek dan nenek."

Setelah sampai dirumah, adek kakak ini saling bercerita. "bagiamana kamu di sekolah itu baik-
baik aja kan" tanya Elvano
"jujur, aku sangat kesal dengan mereka yang selalu membully ku kak"
"Tenang, selama kakak disini, kamu aman" ucap Elvano lagi sambil menenangkan Madina
Pagi hari nya saat di sekolah,Madina masuk kelas dan sangat heran
"Tidak biasanya kalo aku datang,Cezaa diam,biasaya dia selalu membully ku"
"Kenapa,gue gak mau ribut sama lo hari ini,tapi bukan berarti gue mau berteman baik sama Lo"
ucap Cezaa
Ternyata Cezaa lagi jatuh cinta dengan seseorang,yang dipikirkannya itu hanyalah cowo yang
dia temui kemarin.
setelah jam pelajaran habis,bel sekolah tiba,Saat aku menuju gerbang terlihat Elvano yang
sudah menunggu ku di depan pagar sekolah. "Hai kak,huh hari aku ga di bully sama si Cezaa"
"Cezaa" tanya Elvano
"iyaa,nah itu orangnya" ujar Madina,dan mengarahkan pandangan nya ke Cezaa yang baru
saja keluar menuju gerbang pulang sekolah
Oh ternyata mereka saling kenal,dan cowo yang di sukai oleh Cezaa itu adalah Kakaku.

Keesokkan harinya,Cezaa bertemu dengan Elvano "Elvanooo" Teriak Cezaa dengan nada yang
di lembut lembut kan "ada apa" jawab Elvano dengan dingin
"kok kamu tau aku sekolah disini,pasti kamu cariin aku ya" ucap Cezaa dengan rasa
kepedeannya.
"Aku harus bersikap baik dulu nih,jangan sampai dia tau aku ini kakak nya Madina" dalam hati
Elvano. dengan terpaksa Elvano mengiya kan pertanyaan Cezaa.

Sampai nya di rumah,"Madina,besok kamu pulang sendiri dulu ya kakak ada urusan" kata
Elvano "oke deh kak" jawab Madina
"maaf Madina,kakak berbohong" dalam hati Elvano.
Besoknya saat disekolah,baru saja Madina masuk kelas,Cezaa berulah lagi.
"eh Madina,Pr kamu udah selesai belum" tanya Cezaa
"udah" jawab ku dengan singkat
"wah bagus deh, kerjainnya punya gue dong,lu kan pintar" ucap Cezaa lagi
"Gak, kerjainnya aja sendiri kamu kan pintar" jawab ku
"udah berani ya lo sekarang sama gue Madina" ucap Cezaa lagi dengan kesal dan kembali ke
tempat duduknya

Bel sekolah tiba,Ternyata ada Elvano menuggu Cezaa di depan pagar sekolah, setelah Madina
sudah pulang ke rumah.
Cezaa dan Elvano saling bercerita
"Cezaa,malam ini aku mau ngajak kamu ke Cafe ini,kamu datang duluan ya,bisa kan?" Tanya
Elvano
"bisa, oke aku tunggu kamu ya" jawab Cezaa mereka pun melanjutkan perjalanan,Elvano
mengantarkan Cezaa pulang.
Malam hari telah tiba
"Wah mau kemana nih kakak" tanya Madina yang melihat kakaknya sangat rapi
"Madina kamu ikut kakak ya,siap siap sana"
kata Elvano
"wah oke kak" jawab Madina dan bergegas bersiap siap
Setelah sampai di tempat itu,"Hai Cezaa" sapa Elvano Cezaa menghadap ke belakang,Cezaa
sangat kaget ada Madina
"ini kan anak yang selalu jadi bully an kamu" ucap Elvano dengan tatapan tajam dan menunjuk
ke Madina.
"kalo iya kenapa,lagian ini cewek aneh ngeselin lagi,terus kamu bawa dia kesini untuk apa"
ucap Cezaa
"kenalin aku kakak nya Madina" mendengar yang di ucap Elvano,Cezaa kaget sekaget kaget
nya.
"dek ini saat nya kamu balas dendam" bisik Ke elvano ke Madina
"Karena kamu sering bully aku,ini saat nya aku balas dendam sama kamu Cezaa" kata Madina,

Madina mendorong Cezaa sampai terjatuh di lantai. "Aku kemarin masih bisa diam,tapi
sekarang ga Cezaa" ucap Madina sambil memegang dan menekan pipinya Cezaa menatap
dengan tatapan tajam."coba kamu berdiri" ujar Madina,Cezaa langsung berdiri mengikuti
permintaan Madina.

Segelas air membasahi bajunya Cezaa


“Rasain ni” ucap Madina sambil tertawa
“Medinaaa” Teriak Cezaa
“Kenapa kamu mau marah, kamu ingat di kelas kamu gini in aku, ingat gak?” mendengar yang
di ucapkan Madina, Cezaa hanya bisa diam tidak ada suara.
“jadi kamu masih mau bully aku Cezaa” tanya Madina, Cezaa hanya menggelengkan
kepalanya, “Yah ternyata si cupu sebenarnya itu kamu ya Cezaa, udah lah aku mau pulang
sampai ketemu di sekolah Cezaa” kata Madina sambil meninggalkan tempat itu, todak lama
kemudian Cezaa pun juga pulang.

Besok harinya saat di sekolah, “Hai selamat pagi temen-temen” sapa Madina “Ga biasanya lo
kaya gini Madina, biasanya Madina Cuma diam aja kan temen-temen” kata salah satu anak
kelas, tiba-tiba Cezaa datang.
“Eh Pembully datang”
“Tumben banget lo ga ngebully Madina” kata anak-anak kelas
“oh apa sekarang dia takut sama lo Madina” tambah mereka lagi
“Yaa begitulah, jelaskan siapa cupu sebenarnya” ucap Medina
“Cezaaa” teriak anak kelas sambil tertawa membuat Cezaa menghindari mereka, dan duduk
diam di kursinya.
Dalam hati Cezaa “Ternyata ini yang di rasakan Madina pas gue selalu membully dia, emang
ga enak banget rasanya, dan ini yang di namakan Pembully yang Terbully.

Pesan dari cerpen ini

“ Jangan pernah merendahkan orang lain, jika tidak ingin di rendahkan, berbuat baiklah, maka
orang lain pun akan baik kepadamu”

Anda mungkin juga menyukai