Anda di halaman 1dari 5

PEREKONOMIAN INDONESIA DI TENGAH

PANDEMI COVID-19

Di Susun Oleh :

HIJJARATUL PHADILAH.Z
19.1700.041

TARBIYA
TADRIS IPS
2022
PEREKONOMIAN INDONESIA DI TENGAH
PANDEMI COVID-19

Wabah COVID-19 sangat fatal bagi perekonomian bahkan sudah


mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi global, salah satunya terjadi di
Indonesia. Peraturan pemerintah mewajibkan warga untuk memberlakukan
pembatasan sosial (social distancing). Perekonomian dalam negeri Indonesia
sendiri dipengaruhi juga oleh efek lockdown (karantina wilayah). Pembatasan
sosial berupa larangan berkerumun, mengurangi aktivitas keramaian, lalu kegiatan
bepergian antar daerah dan menurunnya pelayanan publik tentunya akan
berdampak besar pada perekonomian Indonesia.
Banyak negara pada triwulan I dan II di tahun 2020 mengalami kontraksi,
bahkan sampai ada negara yang mengalami resesi seperti Jerman, Perancis, Italia,
Jepang, Hongkong, Singapura dan Filipina. Pandemi Covid-19 menimbulkan efek
negatif dari kesehatan ke masalah sosial dan berlanjut ke ekonomi Negara.
Indonesia di hadapkan dengan banyak masalah terkait aspek ekonomi
akibat dari Covid-19. Ekonomi di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan
tumbuh negatif, angka pengangguran dan kemiskinan meningkat. Berdasarkan
perhitungan Year on Year pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama tahun
2020 menunjukkan adanya pelemahan dengan hanya mencapai 2,97%
dibandingkan capaian triwulan pertama tahun 2019 yang sebesar 5.07%. Data
pada triwulan kedua juga kurang bersahabat dengan menunjukkan kemunduran
yang dalam sebesar -5,32%, terburuk sejak tahun 1999. Data pada triwulan ketiga
mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 %, sedangkan pada triwulan
keempat mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,19%. Dampak dari
menurunnya persentase ekonomi di Indonesia, Salah satunya adalah
meningkatnya pengangguran dan penduduk miskin akibat pemutusan hubungan
kerja (PHK) selama pandemi Covid-19.
Kajian yang mengulas dampak pandemi covid-19 secara nasional juga
dapat ditemukan dalam jurnal ekonomi Universitas Borobudur berjudul “Covid-
19 dan Arah Ekonomi Indonesia”. 1 Jurnal tersebut menyimpulkan bahwa
pandemi covid-19 dapat dijadikan momentum transformasi perubahan arah dan
kebijakan pembangunan ekonomi dengan mengutamakan produk dalam negeri.
Penghitungan kerugian dan dampak akibat corona tertuang dalam penelitian
Wibowo Hadiwardoyo. Kajian yang membahas langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk meminimalisir kerugian ekonomi yang semakin besar.2

1
Sutrisno, 2019
2
Hadiwardoyo, 2020
Keputusan pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) di beberapa daerah setelah April 2020 akan berdampak luas pada proses
produksi, distribusi, dan kegiatan operasional lainnya, sehingga berdampak pada
kinerja ekonomi. Kuartal kedua merupakan puncak resesi secara keseluruhan
karena hampir semua unit bisnis tutup untuk mencegah penyebaran virus SARS-
CoV2 penyebab Covid-19. PSBB sebagai upaya penanggulangan pandemi Covid-
19 di berbagai wilayah di Indonesia menjadi faktor perlambatan pertumbuhan
ekonomi pada triwulan II-2020. Pandemi Covid-19 Kebijakan PSBB untuk
mencegah terjadinya wabah pandemi telah menyebabkan pembatasan mobilitas
dan aktivitas masyarakat, sehingga mengakibatkan penurunan permintaan dalam
negeri. Menurunnya pendapatan masyarakat akibat pandemi mengakibatkan
sebagian besar sektor korporasi benar-benar mengurangi atau menghentikan
aktivitasnya. Tingkat pengangguran juga meningkat. Badan Pusat Statistik
menunjukkan dalam survei angkatan kerja nasional pada Agustus 2020 bahwa
Covid 19 berdampak pada sektor ketenagakerjaan.
Dari data diatas maka dapat disimpulkan bahwa wabah pandemi COVID-
19 ini sangat merugikan pada ekonomi masyarakat, masalah yang mungkin sering
terjadi pada masyarakat yang terdampak pada wabah pandemi COVID-19, yaitu :
1. Sulitnya mencari pekerjaan, Artinya, banyak perusahaan yang mengaku
tidak menerima karyawan karena kuotanya sudah penuh. Ada juga alasan
mengapa semua karyawan di perusahaan diberhentikan, bekerja dari
rumah, dan beberapa karyawan diberhentikan dan tidak bekerja.
2. Banyak karyawan yang sudah bekerja terpaksa harus di rumahkan tanpa
digaji sampai batas yang belum diketahui, dan ada juga yang di PHK
karena perusahaan tidak bisa menggaji para karyawan.
3. Dampak COVID -19 pada perekonomian di indonesia salah satunya
adalah Timbulnya kejahatan di beberapa daerah, seperti banyak pencurian
di berbagai rumah – rumah yang dikarenakan banyak narapidana yang
dilepaskan Dampak COVID 19 terhadap perekonomian Indonesia salah
satunya ialah terjadinya kejahatan di berbagai bidang, antara lain: banyak
pencurian di lingkungan masyarakat dikarenakan pembebasan banyak
narapidana karena adanya sistem sosial distancing dan lock down.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan sebanyak 5.556
narapidana telah dikeluarkan dan dibebaskan sebagai bagian dari upaya
pencegahan penyebaran virus corona di lembaga pemasyarakatan (lapas).
Yasonna menjelaskan pelepasan narapidana itu merujuk pada Peraturan
Menteri Hukum dan HAM Nomor 10 Tahun 2020 dan Keputusan Menteri
Hukum dan HAM Nomor M.HH-19.PK/01.04.04 tentang Pengeluaran dan
Pembebasan Narapidana dan Anak MelaluiAsimilasi dan Integrasi dalam
Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19.
4. Dampak terakhir ialah menurunnya sistem ekspor dan impor barang.
Menyikapi dampak pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia telah
mengumumkan kebijakan yang menyerukan pemulihan ekonomi. Aturan
Pemerintah tentang kebijakan fiskal pemerintah dan stabilitas sistem keuangan
untuk mengatasi pandemi virus corona Covid-19 dan/atau untuk mengatasi
ancaman terhadap stabilitas ekonomi dan/atau sistem keuangan nasional. Perppu
mengatur kebijakan fiskal negara, termasuk kebijakan penerimaan negara,
termasuk kebijakan perpajakan, dan kebijakan belanja negara, termasuk kebijakan
fiskal dan pembiayaan daerah. Kebijakan stabilitas sistem keuangan, di sisi lain,
mencakup pedoman untuk mengatasi masalah lembaga keuangan yang
mengancam stabilitas ekonomi dan sistem keuangan nasional. Sejalan dengan
penurunan produksi ekonomi akibat gejolak pengeluaran untuk kesehatan dan
pemulihan ekonomi, pemerintah telah memulai upaya pemulihan ekonomi
nasional melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Tujuannya untuk
menjaga dan meningkatkan kinerja ekonomi para agen riil dan keuangan dalam
menjalankan usahanya di masa pandemi Covid-19.
Pemerintah daerah Indonesia mempunyai peran strategis dalam
mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah
membentuk 3 (tiga) kebijakan yang akan dilakukan diantaranya peningkatan
konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha serta menjaga
stabilitasi ekonomi dan ekpansi moneter. Salah satu penggerak ekonomi nasional
adalah konsumsi dalam negeri, semakin banyak konsumsi maka ekonomi akan
mengalami kenaikan. Konsumsi memiliki peran penting terkait dengan daya beli
masyarakat.
Oleh sebab itu, Pemerintah telah mengalokasi anggaran sebesar Rp172,1
triliun untuk mendorong konsumsi/kemampuan daya beli masyarakat. Dana
dikirim melalui bantuan tunai langsung, kartu prakerja, dan bantuan lainnya.
Pemerintah daerah berusaha menggerakkan dunia usaha dengan memberikan
insentif/insentif bagi UMKM dan pelaku usaha. Pemerintah mendukung
penundaan angsuran dan subsidi suku bunga pinjaman bank, subsidi suku bunga
oleh Kredit Usaha Rakyat dan UltraMicro, dan jaminan modal tenaga kerja hingga
Rs. Untuk mendukung pemulihan perekonomian nasional, Bank Indonesia
menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, menurunkan suku bunga, membeli obligasi
pemerintah, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Menurunkan suku bunga untuk meningkatkan likuiditas keuangan guna
mendorong kegiatan usaha.
Dampak dari covid-19 ini sangat menjadi perhatian masyarakat Indonesia.
Selain berdampak besar pada kesehatan masyrakat, kasus covid-19 ini juga
berdampak besar pada perekonomian masyarakat. Dari data di atas maka dapat
disimpulkan bahwa dampak Covid-19 pada perekonomian di Indonesia, yaitu (1)
sulitnya mencari pekerjaan; (2) banyak karyawan yang sudah bekerja terpaksa
harus di rumahkan tanpa digaji sampai batas yang belum diketahui; (3) Timbulnya
kejahatan di beberapa daerah; (4) Negara mengalami kerugian yang sangat besar.

DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno. (2019). Covid 19 dan Arah Ekonomi Indonesia. Jurna Ekonomi, 53(9):
1689-1699.
Hadiwardoyo, W. (2020). Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19.
Baskara Journal of Business and Enterpreneurship, 2(2): 83-92.
Oeliestina. (2021). Analisis pengaruh pandemi Covid-19 terhadap pertumbuhan
ekonomi dengan uji statistik Mc Nemar. 16(3): 503-516. 2085-1960.

Anda mungkin juga menyukai