Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN INDIVIDU

LAPORAN PENDAHULUAN PASIEN DENGAN HIPERTENSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi


Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis
Di Ruang UGD RSUD Dr. H.M.ANSARI SALEH

Oleh:
Nama : Yazid Fahmi
NIM : P17212215120

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Asuhan keperawatan pada Pasien dengan Diagnosa
Medis Hipertensi di Ruang UGD RSUD Dr. H.M. ANSARI SALEH periode
tanggal 1-12 Maret 2022 Tahun Akademik 2021/2022.
Telah disetujui dan disahkan pada … Maret 2022

Banjarmasin, Maret 2022


Preceptor Lahan RS Preceptor Akademik

_________________________ _________________________
NIP/NIK NIP.
A. Masalah Kesehatan
Hipertensi
B. Pengertian
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah
penyakit kronik akibat desakan darah yang berlebihan dan hampir tidak konstan
pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah.
Hipertensi berkaitan dengan meningkatnya tekanan pada arterial sistemik baik
diastolik maupun sistolik atau kedua-duanya secara terus-menerus
(Sutanto,2010).
C. Gejala dan Tanda
Gejala-gejala hipertensi, yaitu: sakit kepala, mimisan, jantung berdebar-
debar, sering buang air kecil di malam hari, sulit bernafas, mudah lelah,
wajah memerah, telinga berdenging, vertigo, pandangan kabur. Pada
orang yang mempunyai riwayat hipertensi kontrol tekanan darah melalui
barorefleks tidak adekuat ataupun kecenderungan yang berlebihan akan terjadi
vasokonstriksi perifer yang akan menyebabkan terjadinya hipertensi temporer
(Kaplan N.M, 2010).
D. Pohon Masalah
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viscositas) dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti
hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi/ fungsi
ginjal.
c. Glukosa: hiperglikemi ( DM adalah pencetus hipertensi) dapat di
akibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinalisa: darah, protein, glucosa, mengisyaratkan disfungsi ginjal
dan adanya DM.
2. CT Scan: mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati.
3. RKG: dapat menunjukan pola regangan dimana luas, peninggian
gelombang P
4. adalah salah satu tanda dini penyakit jantung
hipertensi.
5. IUP: mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti batu ginjal, perbaikan
ginjal.
6. Photo dada: menunjukan destruksi klasifikasi pada area katup,
pembesaran jantung (Huda Nurarif & Kusuma H, 2015).
F. Penatalaksanaan medis
Penanganan hipertensi dibagi menjadi dua yaitu:
1. Penanganan secara farmakologi
Pemberian obat deuretik, betabloker, antagonis kalsium, golongan
penghambat konversi rennin angiotensin (Huda Nurarif & Kusuma H,
2015).
2. Penanganan secara non-farmakologi
a. Pemijatan untuk pelepasan ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi
darah, dan inisiasi respon relaksasi. Pelepasan otot tegang akan
meningkatkan keseimbangan dan koordinasisehingga tidur bisa lebih
nyenyak dan sebagai pengobat nyeri secara non-farmakologi.
b. Menurunkan berat badan apabila terjadi gizi berlebih (obesitas).
c. Meningkatkan kegiatan atau aktifitas fisik.
d. Mengurangi asupan natrium.
e. Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol (Widyastuti, 2015).
G. Pengkajian keperawatan
1. Biodata
Data lengkap dari pasien meliputi : nama lengkap, umur, jenis kelamin,
kawin/belum kawin, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan
dan alamat, identitas penangung meliputi : nama lengkap, jenis kelamin,
umur, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, hubungan dengan
pasien dan alamat.
2. Keluhan utama
Keluhan hipertensi biasanya bermula dari nyeri kepala yang disebabkan oleh
peningkatan tekanan aliran darah ke otak.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keadaan yang didapatkan pada saat pengkajian misalnya pusing, jantung
kadang berdebar-debar, cepat lelah, palpitasi, kelainan pembuluh retina
(hipertensi retinopati), vertigo dan muka merah dan epistaksis spontan.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan :
1) Hipertensi essensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui
penyebabnya. Banyak factor yang mempengaruhi seperti genetic,
lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatis dan factor-faktor
yang meningkatkan resiko seperti : obesitas, alcohol, merokok serta
polisetemia.
2) Hipertensi sekunder atau hipertensi renal, penyebabnya seperti :
penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vascular dan
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit hipertensi lebih banyak menyerang wanita daripada pria dan
penyakit ini sangat dipengaruhi oleh factor keturunan yaitu jika orang tua
mempunyai riwayat hipertensi maka anaknya memiliki resiko tinggi
menderita penyakit seperti orang tuanya.
4. Riwayat psikososial
Gejala : Riwayat kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, marah kronik,
factor stress multiple.
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinu perhatian,
tangisan yang meledak, gerak tangan empati, muka tegang, gerak fisik,
pernafasan menghela nafas, penurunan pola bicara.
5. Riwayat spiritual
Pada riwayat spiritual bila dihubungkan dengan kasus hipertensi belum dapat
diuraikan lebih jauh, tergantung dari dan kepercayaan masing-masing
individu.
6. Pemeriksaan fisik
a. Pengakjian primer
Primary survey mengatur pendekatan ke pasien sehingga ancaman
kehidupan segera dapat secara cepat diidentifikasi dan terganggulangi
dengan efektif. Primary survey berdasarkan standar ABC (A:
airway/jalan napas, B: Breathing/pernafasan, dan C: Circulation/
b. Keadaan umum : pasien nampak lemah
c. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh kadang meningkat, pernapasan dangkal dan nadi juga cepat,
tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan diastolic di atas 90 mmHg.
7. Aktivitas sehari-hari
a. Aktivitas
b. Eliminasi
c. Makanan dan cairan
H. Daftar diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi
3. Risiko perfusi serebral tidak efektif ditandai dengan hipertensi
I. Intervensi keperawatan
No Diagnosa Standar Luaran Standar Intervensi Keperawatan
Keperawatan Keperawatan Indonesia (SIKI)
Indonesia (SLKI)
1 Setelah dilakukan tindakan Pemberian Analgesik
Nyeri akut keperawatan selama 3x24 jam Observasi
berhubungan masalah nyeri menurun dengan - Identifikasi riwayat alergi obat
dengan agen Tingkat nyeri (L.08066) Terapeutik
pencedera fisiologis Kritreria Hasil : - Diskusikan jenis analgesic yang disukai
- keluhan nyeri menurun untuk mencapai analgesik yang optimal.
- meringis menurun Edukasi
- Jelaskan efek samping obat
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
analgesik, seusia indikasi

2 Tingkat Ansietas (L.09093)


Ansietas Setelah dilakukan tindakan Reduksi ansietas (I.09314)
keperawatan selama 3x24 jam Tindakan :
berhubungan masalah ansietas dapat teratasi dengan Observasi :
dengan kurang 1. Identifikasi sangat singkat
terpapar informasi Kriteria Hasil : ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stresor)
2. Monitor tanda-tanda ansietas
1. Verbalisasi kebingungan (verbal dan nonverbal)
menunurun Terapeutik :
2. Verbalisasi khawatir akibat 1. Ciptakan suasana terapeutik utuk
kondisi yang dihadapi menurun. menumbuhkan
kepercayaan
2. Pahami situasi yang
membuat ansietas
Edukasi :
1. Jelaskan prosedur, termasuk
sensasi yang mungkin
dialami
2. Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
3. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu

3 Risiko perfusi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Peningkatan Tekanan


serebral tidak keperawatan selama 3x24 jam Intrakranial (I.02075)
efektif ditandai diharapkan perfusi serebral menigkat Observasi
dengan hipertensi dengan 1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK
kriteria hasil : (mis. Lesi, gangguan metabolisme,
1.Tingkat kesadaran edema serebral)
meningkat (5) 2. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
2. Tekanan intrakranial menurun (5) (mis. Tekanan darah meningkat, tekanan
3. Sakit kepala menurun (5) nadi melebar, bradikardia, pola napas
4. Nilai rata-rata tekanan darah ireguler, kesadaran menurun)
membaik (5) 3. Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
5. Tekanan darah diastolic membaik 4. Monitor status pernapasan
(5) 5. Monitor intake dan output cairan
6. Gelisah menurun (5) 6. Monitor cairan serebro-spinalis (mis.
Warna, konsistensi)
Terapeutik
1. Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang tenang
2. Berikan posisi semi fowler
3. Hindari maneuver Valsava
4. Cegah terjadinya kejang
5. Hindari pemberian cairan IV hipotonik
6. Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian diuretic osmosis,
jika perlu
J. Referensi
Huda Nurarif & Kusuma H,. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Edisi Revisi Jilid 2.
Jogja: Medi Action.
Kaplan N, M. 2010. Primary Hypertension: Patogenesis,
Kaplan Clinical Hypertension. 10th Edition: Lippincot Williams & Wilkins,
USA.
Sutanto. 2010. Cekal (Cegah dan Tangkal) Penyakit Modern
Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolestrol, dan Diabetes. Yogyakarta: C.V Andi
Offset.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia. Edisi 1. Jakarta: PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia. Edisi 1. Jakarta: PPNI
Widiastuti, 2015. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai