Dosen Pengampu :
Affi Zakiyya, SST,. MPH
Disusun Oleh :
1. Wiwin Andriliyani (201081055)
2. Alfiah Apriatik (201081002)
3. Dwi Siswanti (201081013)
4. Lufi Indah Sari (201081028)
5. Mega R (201081032)
6. Nova Sasmita (201081040)
7. Perawati (201081044)
8. Tengku Dita R (201081052)
9. Tarisya Ariadi (201081051)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak di berikan
keberkahan. Dengan kemurahan yang telah di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah role play ini dengan baik.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen dan teman
teman yang banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari
didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak
kekurangan yang harus di perbaiki, baik dari segi tata Bahasa maupun dalam hal
pengkonsolidasian.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidak sempurnaan dan juga
memohon kritik dan saran untuk kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat
karya tukis ini. Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa
memberikan manfaat untuk diri kami sendiri, teman-teman, serta orang lain.
Sel T membantu mencocokkan fragmen dengan sel B. Jika ada yang cocok, sel
B akan berkembang biak dan menghasilkan antibodi untuk kekebalan tubuh.
2. Aluminium hidroksida
Bahan ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan vaksin.
3. Larutan fosfat
Berfungsi sebagai penstabil atau stabilizer vaksin.
4. Natrium klorida
Sebagai isotonis untuk memberikan kenyamanan saat penyuntikan. Natrium
klorida yang digunakan dalam vaksin COVID-19 sesuai dengan standar
kefarmasian.
Bagian tertentu dari virus dapat menjadi sasaran dan vaksin ini umumnya aman
digunakan pada populasi orang yang besar bahkan mereka yang memiliki
masalah kesehatan kronis atau orang dengan gangguan kekebalan.
Sementara itu, gejala yang lebih jarang terjadi, yaitu hanya ≤1%, adalah
pusing, nafsu makan turun, sakit perut, pembesaran kelenjar getah bening,
keringat berlebihan, kulit gatal, dan muncul ruam.
Dikutip dari New York Times, jenis vaksin COVID-19 Sinopharm bekerja
dengan mengajarkan sistem kekebalan untuk membuat antibodi melawan virus
corona SARS-CoV-2. Antibodi menempel pada protein virus, seperti yang
disebut lonjakan protein yang menempel di permukaannya.
Lewat cara tersebut maka tubuh bisa belajar mengenali virus penyebab
COVID-19, SARS-COV-2, tanpa harus menghadapi risiko infeksi serius.
Vaksin ini diberikan dalam dua dosis atau perlu dua kali suntikan
Nama vaksin: AZD1222
Negara asal: Inggris
Bahan dasar: virus hasil rekayasa genetika (viral vector)
Uji klinis: fase III (hampir selesai)
Lokasi: Inggris, Amerika, Afrika Selatan, Colombia, Peru, Argentina
Usia peserta: >18 tahun hingga >55 tahun
Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 4–12 minggu
Efikasi vaksin: 70,4% (sementara).sebagian besar efek samping vaksin hanya
bersifat ringan hingga sedang dan bisa sembuh dalam beberapa hari. Gejala
yang banyak dialami, yaitu >10%, antara lain nyeri otot, kemerahan, gatal,
bengkak atau benjol di tempat suntikan, demam, lelah, menggigil, sakit kepala,
mual, muntah, radang tenggorokan, flu, dan batuk.
Sementara itu, gejala yang lebih jarang terjadi, yaitu hanya ≤1%, adalah
pusing, nafsu makan turun, sakit perut, pembesaran kelenjar getah bening,
keringat berlebihan, kulit gatal, dan muncul ruam
6.Vaksin COVID-19 Novavax
Novavax adalah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Maryland, Amerika
Serikat yang mengambil pendekatan tradisional untuk mengembangkan vaksin
melawan COVID-19. Vaksin Novavax menggunakan spike protein yang dibuat
khusus yang meniru protein spike alami dalam virus Corona
Indikasi ( reaksi setelah di suntikkan ) ininyg sinovak ya
Setelah disuntikkan, virus yang tidak aktif pada vaksin ini akan memicu sistem
kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus
Corona secara spesifik. Dengan begitu, jika sewaktu-waktu tubuh terserang
virus Corona, sudah ada antibodi yang bisa melawannya dan mencegah
terjadinya penyakit.
Kemungkinan terjadinya infeksi atau penyakit COVID-19 yang bergejala pada
orang yang sudah divaksinasi dengan vaksin Sinovac bisa turun sebesar 65%.
Vaksin Novavax
Nama vaksin: NVX-CoV2372
Negara asal: Amerika Serikat
Bahan dasar: protein subunit
Uji klinis: fase III (belum selesai)
Lokasi: Inggris, India, Afrika Selatan, Meksiko
Usia peserta: 18–59 tahun
Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 21 hari
Efikasi vaksin: belum diketahui.
Setelah masuk ke dalam tubuh, protein tersebut akan memicu reaksi antibodi
untuk melawan virus Corona dan mencegah infeksi.
Hasil uji klinis awal yang diterbitkan oleh Novavax menunjukkan reaksi
antibodi yang kuat pada manusia tanpa efek samping yang serius. Uji klinis
fase 3 untuk memastikan keamanan dan keefektifan vaksin Novavax
diperkirakan akan selesai dalam waktu dekat
7. Vaksin COVID-19 yang diproduksi PT Bio Farma
Jenis vaksin COVID-19 yang diproduksi PT. Bio Farma menjadi salah satu
jenis vaksin virus Corona yang akan digunakan di Indonesia. Dalam
perkembangannya, PT. Bio Farma telah menerima sertifikat yang menyatakan
fasilitas produksinya layak untuk memproduksi vaksin COVID-19.
Bidan Dwi : “Jadi Ibu ibu sekalian seharusnya tidak perlu khawatirkan akan
terjamin atau tidaknya vaksinasi ini karean tidak mungkin
negara mau menghamburkan uang demi vaksin yang tidak
jelas khasiatnya jadi ibu ibu tidak perlu khawatir dengan
adanya pemvaksinan ini dan untuk efek yang di timbulkan
setelah vaksianasi ini itu adalah hal yang lumrah karena
tubuh menyesuaikan akan vaksin yang masuk dan tubuh
secra otomatis akan menghasilakn antibody untuk
menangkal covid 19 dengan adanmya vaksinasi ini”
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi,kesimpulan dari topik di atas yaitu seharusnya kita sebagai rakyat
Indonesia tidak meragukan akan khuwalitas maupun keamanan dari vaksinasi
covid 19 karena faktanya tidak akan mungkin negara mau menggelontorkan
rupiah yang begitu banyak demi vaksin yang tidak benar benar teruji secara
klinis,baik keamanannya, maupun kehalalannya. Terkadang asumsi masyarakat
yang yang salah kaprah yang dapat menimbulkan keraguan di masyarakat maka
dari itu kita sebagai tenaga kesehatan harus memberikan edukasi yang tepat bagi
masyarakat luas agar tidak menyebarnya asumsi niring mengenai vaksinasi covid
19, karena bagaiman covid 19 akan hilang dari Indonesia jika mata rantai dari
penyebarannya tidak di putus dengan melakukan vaksinasi