Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN RESUME KASUS EVALUASI DIARE PADA ANAK

RUANG DAHLIA RSUD Ir. Soekarno SUKOHARJO

Disusun oleh :
Shinta Suryaningrum (J230215163)

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
RESUME PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 30 Maret 2022
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Anak Dahlia Sukoharjo

By. R berjenis kelamin perempuan berusia 3 bulan lahir pada tanggal 23 Desember
2021 datang ke IGD RSUD Ir. SOEKARNO SUKOHARJO bersama orang tua. Ibu paisen
mengatakan bahwa By. R sudah diare sebanyak 7x dalam sehari dengan feses cair, berwarna
hijau disertai ada lendir. Ibu pasien juga mengatakan By. R tidak mengalami muntah dan
tidak panas. Ibu pasien mengatakan bayi mengalami diare saat mulai ditinggal kerja oleh
ibunya baru 2 hari ini, saat bayi ditinggal kerja ASI ibu diperas dan ditaruh di botol susu.
Bayi dijaga oleh neneknya saat di tinggal kerja oleh ibunya.

Pengkajian dilakukan hari Rabu tanggal 30 Maret 2022 jam 08.00 WIB di ruang Dahlia
Anak. Suhu tubuh 36˚C, RR 48x/menit, HR 130x/menit dan SPO2 98 %, Berat Badan :
5,3kg. Hasil pemeriksaan feses terdapat lendir (+), warna hijau,, feses cair dan adanya
bakteri (+).

Pada tanggal 30 Maret 2022 jam 08.00 WIB dilakukan implementasi keperawatan yaitu
Pendidikan kesehatan diare tentang penyebab, pencegahan dan penanganan diare dirumah.

Evaluasi :
S : Ibu pasien mengatakan sekarang saya tau penyebab bayi tersebut bias diare .
O : Ibu pasien tampak mengerti
A : Masalah teratasi .
P : Hentikan Intervensi.

Soal :
Seorang bayi datang bersama orang tuanya dengan keluhan diare sebanyak 7x feses cair,
berwarna hijau disertai lendir. Saat dkaji ibu bayi mengatakan bayi tidak muntah dan tidak
panas saat bayi mengalami diare, ibu bayi mengatakan bayi jarang minum ASI. Perawat
melakukan pemeriksaan berat badan 5,3kg. S : 360C. HR : 120 x/m. RR : 30 x/m. Hasil
laboraturium didapatkan feses cair, berwarna hijau, lendir (+) dan bakteri (+). Apakah
diagnose keperawatan utama yang dapat ditegakkan untuk kasus diatas?
a. Gangguan mobilitas fisik
b. Nyeri akut
c. Risiko Hipotermia
d. Kekurangan volume cairan
e. Gangguan konsep diri

Jawaban : D. Kekurangan volume cairan

Pembahasan jurnal terkait dengan kasus :

Diare adalah keadaan tidak normalnya pengeluaran feses yang ditandai dengan peningkatan
volume dan keenceran feses serta frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari (pada
neonatus lebih dari 4 kali sehari) dengan atau tanpa lendir darah.9 Jenis diare ada dua, yaitu
diare akut dan diare kronik. Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari,
sementara diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari 15hari.

Mikroorganisme seperti bakteri, virus dan protozoadapat menyebabkan diare. Eschericia coli
enterotoksigenic, Shigella sp. Campylobacterjejuni,dan Cryptosporidium sp merupakan
mikroorganisme tersering penyebab diare pada anak. Virus atau bakteri dapat masuk ke
dalam tubuh bersama makanan dan minuman. Virus atau bakteri tersebut akan sampai ke sel–
sel epitel usus halus dan akan menyebabkan infeksi, sehingga dapat merusak sel-sel epitel
tersebut. Sel–sel epitel yang rusak akandigantikan oleh sel-sel epitel yang belum matang
sehingga fungsi sel–sel ini masih belum optimal. Selanjutnya,vili–vili usus halus mengalami
atrofi yang mengakibatkan tidak terserapnya cairan dan makanan dengan baik.

Cairan dan makanan yang tidak terserap akan terkumpul di usus halus dan tekanan osmotic
usus akan meningkat. Hal ini menyebabkan banyak cairan ditarik ke dalam lumen
usus.Cairan dan makanan yang tidak diserap tadi akan terdorong keluar melalui anus dan
terjadilah diare.

Manifestasi klinis dari diare yaitu mula–mula anak balita menjadi cengeng, gelisah, demam,
dan tidak nafsu makan. Tinja akan menjadi cair dandapat disertai dengan lendir ataupun
darah. Warna tinja dapat berubah menjadi kehijau–hijauan karena tercampur dengan empedu.
Frekeuensi defekasi yang meningkat menyebabkan anus dan daerah sekitarnya menjadi
lecet.Tinja semakin lama semakin asam sebagai akibat banyaknya asam laktat yang berasal
dari laktosa yang tidak dapat diabsorbsi oleh usus selama diare. Gejala muntah dapat
ditemukan sebelum atau sesudah diare. Muntah dapat disebabkan oleh lambung yang
meradang atau gangguan keseimbangan asam-basa dan elektrolit.Anak– anak adalah
kelompok usia rentan terhadap diare. Insiden tertinggi pada kelompok usia dibawah dua
tahun dan menurun dengan bertambahnya usia anak

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. Profil data dan kesehatan indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik
Indonesia; 2012.
WHO; 2013 (diakses pada tanggal 16 september 2016). Tersedia dari :
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/
Kemenkes RI. buletin jendela data dan informasi kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia; 2011.

Anda mungkin juga menyukai