Anda di halaman 1dari 6

NAMA : AGUNG EKA YANA

NPM : 203516416096
MATA KULIAH : TEKNIK NEGOISASI DAN LOBI
NAMA DOSEN : Nieke Monika Kulsum, S.E., M/si
NOMOR ABSEN : 2
1. Dalam pelaksanaan Lobi dan Negosiasi seringkali tidak semua pesan dapat diterima dan
dimengerti dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor penghambat antara pengirim dan
penerima pesan. Faktor yang harus diketahui adalah:
 Masalah dalam mengembangkan pesan dikarenakan munculnya keragu-raguan tentang isi
pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau dengan orang yang akan menerima.
Juga adanya pertentangan emosi, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan.
 Masalah dalam menyampaikan pesan.
 Masalah dalam menerima pesan dapat terdeteksi seperti persaingan antara penglihatan
dengan pendengaran atau suara, suasana yang tidak nyaman, lampu yang mengganggu,
konsentrasi yang tidak terpusat.
 Masalah dalam menafsirkan pesan dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang, penafsiran
kata dan perbedaan reaksi emosional.

Contoh :
 melihat negosiasi sebagai konfrontasi.
 mencoba menang dengan berbagai cara.
 menjadi emosional.
 tidak mencoba memahami orang lain.
 fokus pada kepribadian, bukan isu.
 menyalahkan orang lain.

2. BATNA adalah rencana negosiasi tentang beberapa alternatif yang dapat ditempuh oleh
negosiator untuk membuat atau tidak membuat kesepakatan dengan pihak lain berdasarkan
tujuan negosiasi yang ingin dicapai (Kennedy,1993:35).

3. 1. Berstrategi.

Seperti perang, dalam negosiasi Anda juga perlu punya banyak strategi dan taktik. Adanya strategi
akan membantu Anda melakukan pendekatan terbaik unuk mencapai tujuan. Sedangkan taktik,
adalah langkah-langkah teknis untuk mendukung strategi. Tanpa keduanya, negosiasi akan berjalan
lambat dan tanpa arah yang jelas. Istilahnya yang terjadi hanya debat kusir tak berujung. Apa
strategi yang perlu dimiliki setiap negosiator? Kemampuan berpikir kreatif dan cepat. Pemikiran ini
nantinya akan menghasilkan sejumlah alternatif yang dapat diterima. Negosiator sukses adalah
mereka yang memiliki strategi baik sehingga bisa mengubah pilihan-pilihan mereka menjadi
kenyataan
2. Jangan gampang emosi.

Salah satu kunci keberhasilan orang yang jago nego adalah dia mampu mengendalikan emosi. Tidak
mudah marah atau meledak ketika negosiasi berlangsung alot. Atau mendadak bete ketika
berhadapan dengan lawan bicara yang tidak kooperatif. Ketika bernegosiasi kecerdasan emosional
Anda diuji, bagaimana memengaruhi orang lain dalam kondisi apa pun. Selain itu, pengelolaan diri
yang baik juga memudahkan Anda untuk mengenali setiap sisi positif dan lawan bicara. Perlu
digarisbawahi, negosiasi tidak bisa lepas dari komunikasi. Tak mungkin Anda melakukan proses
tawar menawar hanya dengan menggunakan bahasa tubuh. Kuasai keterampilan komunikasi dan
Anda sudah memenangkan setidaknya 50 persen dari negosiasi.

3. Tanpa debat.

Menyelesaikan proses negosiasi dengan berdebat hanya akan menunjukkan pada orang lain bahwa
Anda bukanlah seorang negosiator yang baik. Membantah jika memang harus, tapi jangan pernah
lupa bahwa berdebat tidak pernah menjadi penyelesaian yang tepat dalam bernegosiasi. Bahkan,
seorang negosiator yang baik akan menunjukkan sikap seolah-olah tak peduli terhadap siapa yang
memperoleh kemenangan atas kesepakatan yang berhasil dibuat. Ia pandai membuat pihak lain
merasa seolah-olah persetujuan akhir tersebut merupakan idenya.

4. Menyimak lawan bicara.

Bagaimana rasanya bila saat Anda bicara, lawan bicara malah sibuk sendiri atau melamun? Yang ada
malah "emosi jiwa" dan kecewa karena merasa "dicuekin". Begitu juga dengan lawan bicara Anda.
Bagaimana negosiasi bisa berhasil, bila Anda tidak menyimak setiap kata yang diucapkan lawan
bicara? Hanya tubuh Anda yang ada di sana, namun pikirran melayang ke mana-mana, memikirkan
pekerjaan yang belum kelar, pacar yang ngambek. Atau Anda terlalu sibuk memikirkan apa yang
ingin Anda katakan selanjutnya.

Untuk memudahkan Anda menyimak pembicaraan lawan bicara, perhatikan ketiga hal berikut:

* Jika mereka berbicara tentang analisis, berarti mereka sedang menyampaikan apa yang
dipikirkannya.
* Jika mereka berbicara dengan nada bertanya atau menyelidik, ini berarti ada kekhawatiran yang
mereka pikirkan. Inilah saat yang tepat untuk memberi penjelasan dan meyakinkan lawan bicara.

* Biasanya mereka juga akan menyampaikan apa yang menjadi harapannya. Ini adalah ekspektasi
mereka terhadap hasil negosiasi.

5. Jangan malu bertanya.

Dalam negosiasi bertanya tidak dilarang, malah sangat dianjurkan. Mengapa, karena bertanya
adalah seni yang bisa membuat lawan bicara melihat kemampuan Anda mengelola proses negosiasi.
Untuk bisa bertanya tentu saja Anda perlu saling menyimak apa yang disampaikan masing-masing
pihak. Adanya pertanyaan akan membuat proses negosiasi lebih hidup dan tak menutup
kemungkinan menghasilkan pemikiran dan ide-ide baru. Apalagi negosiasi, sebenarnya bukan
sekadar situasi tawar-menawar, melainkan sebuah proses menyatukan alur pemikiran di mana
setiap pihak punya kedudukan sama penting

4. Teknik Lobi dan Negosiasi

Komunikasi bisnis pada level komunikasi kelompok dan interpersonal dapat berlangsung dalam
bentuk lobi dan negosiasi. Dua bentuk kegiatan komunikasi ini mewarnai kegiatan komunikasi bisnis
yang dilakukan oleh para pelaku bisnis di mana saja untuk membela kepentingannya. Namun
organisasi lembaga bisnis memiliki publiknya masing-masing yang berbeda juga kepentingannya
maka lobi dan negosiasi menjadi penting

Lobi merupakan kegiatan yang berupaya agar segala sesuatu berjalan tidak melalui kekuasaan atau
koersi melainkan melalui persuasi. Kegiatan lobi yang dilakukan perusahaan-perusahaan umumnya
mempekerjakan para pelobi profesional atau juga mempekerjakan mantan pejabat pemerintahan
Fungsi lobi adalah untuk melindungi kepentingan organisasi/lembaga bisnis dengan membuka
komunikasi pada pihak pengambil keputusan. Ada 3 jenis lobi, yaitu sebagai berikut.

 Lobi tradisional yang menggunakan pelobi untuk mendekati pengambil keputusan.


 Lobi akar rumput, yang menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi pengambil
keputusan.
 Lobi Political Action Committee, yakni komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar
agar wakilnya dapat duduk di parlemen atau pemerintah.
Sedangkan negosiasi adalah pembicaraan antara dua pihak atau lebih baik individual maupun
kelompok untuk membahas usulan-usulan spesifik guna mencapai kesepakatan yang dapat diterima
bersama. Fungsi negosiasi adalah untuk menyelesaikan konflik kepentingan dan permasalahan. Ada
4 jenis negosiasi berdasarkan pendekatan dan gayanya, yakni (1) berorientasi bargaining, (2)
berorientasi kalah-kalah, (3) berorientasi kompromi, dan (4) berorientasi menang-menang/
kolaboratif.

Baik lobi maupun negosiasi merupakan kegiatan yang sangat membutuhkan keterampilan
komunikasi. Keterampilan komunikasi tersebut mencakup mulai dari menulis, meneliti,
mengilustrasikan sampai berbicara. Ini sejalan dengan apa yang dikatakan pakar komunikasi, apabila
Anda ingin mengubah dunia maka Anda harus menguasai keterampilan berkomunikasi.

Teknik Lobi

Teknik melakukan lobi tidak lepas dari kegiatan lobi memberi informasi dan mempersuasi. Sebelum
sampai pada persoalan teknis, kita membahas terlebih dulu 4 bentuk organisasi lobi. Keempat
bentuk tersebut adalah (l) perhimpunan, (2) perusahaan perorangan, (3) yayasan, dan (4) koperasi.
Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Namun di Indonesia, kegiatan lobi belum
terorganisasikan secara profesional, melainkan masih dilakukan oleh orang-per orang.

Tahapan lobi dimulai dari (1) pengumpulan fakta, (2) interpretasi terhadap langkah pemerintah, (3)
interpretasi terhadap perusahaan, (4) membangun posisi, (5) melemparkan berita nasional, dan (6)
mendukung kegiatan pemasaran. Dari dimensi hubungan manusiawi, teknik lobi tersebut adalah:

 menganalisis iklim;
 menentukan lawan dan kawan;
 mengidentifikasi kelompok kecil yang akan menentukan iklim opini;
 membentuk koalisi;
 menetapkan tujuan;
 menganalisis dan mendefinisikan penyebab kasus;
 menganalisis berbagai macam segmen khalayak;
 memperhitungkan media;
 mengembangkan kasus;
 menjaga fleksibilitas.
Secara lebih teknis langkah-langkah lobi dilakukan dengan (1) mengetahui motif-motif orang yang
terlibat dalam lobi, (2) mewaspadai jebakan, (3) menetralisir sikap lawan, (4) memperbesar situasi
media dan menyusun rancangan pendekatan media.

Teknik Negosiasi

Dalam menjalankan teknik negosiasi kita mengenal 4 pendekatan, yakni bargaining, kompromi,
kalah menang dan menang merang. Namun yang paling ideal dalam kegiatan bisnis adalah negosiasi
yang berorientasi pada situasi menang-menang”. Oleh karena selain berorientasi terhadap
pemecahan masalah, juga berorientasi pada terpenuhinya kepuasan kedua belah pihak dan tercipta
dan terpelihara hubungan jangka panjang yang harmonis. Dalam “menang-menang” pihak lain tidak
dipandang sebagai lawan melainkan sebagai mitra bisnis.

Akan tetapi, tidak setiap situasi memungkinkan kita untuk melakukan negosiasi yang berorientasi
pada situasi “menang-menang”. Ini terjadi manakala terjadi konflik kepentingan dengan pihak lain
dan pihak lain berupaya menggunakan pendekatan negosiasi kalah-menang”. Selain itu, hubungan
harmonis jangka panjang tidak diperhitungkan dan jika kita merasa cukup kuat untuk melakukan
barganing.

Pilihan terhadap pendekatan dan gaya negosiasi bergantung pada situasi yang dapat dikelompokkan
dalam 4 kategori:

 kerja sama vs kompetisi;


 kekuasaan vs kepercayaan;
 distorsi komunikasi vs keterbukaan;
 egois vs kepentingan bersama.
5. 1. Jangan sibuk sendiri
2. Perhatian terhadap negosiator dank lien
3. Jangan gemar menginterupsi
4. jangan menjadi pendengar yang pasrah
5. Jangan menjadi penyerang

Anda mungkin juga menyukai