Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurul Aeni

Nim : 1216000154

Kelas : Psikologi 2D

Dosen Pengampu : Drs. Anwar Supenawinata M.Ag.

Resume
Al – Qur’an ( Definisi, Karakteristik, dan Tujuan )
A. Definisi Al – Qur’an

secara bahasa diambil dari kata: ‫ ا قر‬- ‫ يقرا‬-‫ قراة‬-‫ وقرانا‬yang berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini
mempunyai makna anjuran kepada umat Islam untuk membaca Al-quran secara bahasa diambil
dari kata: ‫ ا قر‬- ‫ يق را‬-‫ ق راة‬-‫ وقران ا‬yang berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini mempunyai makna
anjuran kepada umat Islam untuk membaca Alquran. Al – qur’an bentuk mashdar dari ‫ القراة‬yang
berarti menghimpun dan mengumpulkan.
Menurut M. Quraish Shihab, Alquran secara harfiyah berarti bacaan yang sempurna. Ia
merupakan suatu nama pilihan Allah yang tepat, karena tiada suatu bacaanpun sejak manusia
mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Alquran, bacaan sempurna
lagi mulia.
Al-Fara’ berpendapat, lafadz Al-Qur’an adalah pecahan (musytaq) dari kata Qara’in (kata jamak
Qarinah) yang berarti bermakna: kaitan, karena ayat-ayat Al-Qur’an satu sama lain saling
berkaitan. Karena itu jelaslah bahwa huruf “nun” pada akhir lafadz Al-Qur’an adalah huruf asli,
bukan huruf tambahan.
Al-Asy’ari dan para pengikutnya mengatakan, lafadz Al-Qur’an adalah musytaq (pecahan) dari
akar kata Qarn. Ia mengemukakan contoh kalimat Qarnusy-syai bisy-syai (menggabungkan
sesuatu dengan sesuatu). Jadi kata Qarn dalam hal itu bermakna: gabungan atau kaitan, karena
surat-surat dan ayat-ayat di dalam Al-Qur’an saling bergabung dan saling berkaitan.
Ada tiga pendapat dari al- syafi’I, al – fara’ dan al – asy’ari dapat diambil kesimpulan bahwa
lafadz al- qur’an (tanpa huruf hamzah di tengahnya) jauh dari kaidah pemecahan kata (isytiqaq)
dalam Bahasa arab. Diantara para ulama yang berpendapat bahwa lafadz al- qur’an ditulis
dengan tambahan huruf hamzah ditengahnya ialah al – zajjaj yaitu lafadz al – qur’an ditulis
dengan huruf hamzah di tengahnya berdasarkan pola kata (wazn) fu’lan. Dan al – lihyani yaitu
lafadz al – qur’an ditulis dengan huruf hamzah di tengahnya berdasarkan pola kata ghufran dan
merupakan pecahan dari akar kata qa-ra-a yang bermakna tala’ (membaca).

Al – qur’an secara etimologi adalah kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan
melalui malaikat Jibril ke dalam kalbu Rasulullah saw,sebagaimana dalam surat Al – Insan ayat
23.
Alquran menurut istilah adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan oleh Malaikat Jibril dengan
redaksi langsung dari Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW, dan yang diterima oleh umat
Islam dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan.
Menurut Andi Rosa Alquran merupakan qodim pada makna-makna yang bersifat doktrin dan
makna universalnya saja, juga tetap menilai qodim pada lafalnya. Dengan Alquran dapat
dinyatakan bersifat kalam nafsi berada di Baitul Izzah (al-sama’ al-duniya), dan itu semuanya
bermuatan makna muhkamat yang menjadi rujukan atau tempat kembalinya ayat-ayat
mutasyabihat.
Al – qur’an menurut ulama fiqh adalah “Alquran adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat
(sesuatu yang luar biasa yang melemahkan lawan), diturunkan kepada penutup para Nabi dan
Rosul (yaitu Nabi Muhammad SAW), melalui Malaikat Jibril, tertulis pada mushaf, diriwayatkan
kepada kita secara mutawatir, membacanya dinilai ibadah, dimulai dari surah Al-Fatihah dan
diakhiri dengan surah An-Nas”.
Pengertian Al -Qur’an menurut para ahli :
Abdul Wahhab Khallaf memberikan definisi mengenai Al-Qur’an, yaitu firman Allah yang
diturunkan kepada hati Rasulullah; Muhammad bin Abdullah melalui Al-Ruhul Amin (Jibril As)
dengan lafal-lafalnya yang berbahasa Arab dan maknanya yang benar, agar ia menjadi hujjah
bagi Rasul, bahwa ia benar-benar Rasulullah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi
petunjuk kepada mereka, dan menjadi sarana pendekatan diri dan ibadah kepada Allah dengan
membacanya. Al-Qur’an itu terhimpun dalam mushaf, dimulai dengan surat Al-Fatihah dan
diakhiri dengan surat Al-Nas, disampaikan kepada kita secara mutawatir[12] dari generasi ke
generasi secara tulisan maupun lisan. Ia terpelihara dari perubahan atau pergantian.
Karakteristik Al -Qur’an :
 Al - quran adalah firman atau kalam Allah SWT. Bukan perkataan malaikat Jibril,beliau hanya
menyampaikan wahyu dari alloh.
 Alquran hanya diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak disampaikan kepada nabi – nabi
sebelumnya.
 Alquran adalah mukjizat, maka sampai sekarang tidak ada yang bisa menandinginya sampai
sekarang.
 Diriwayatkan secara mutawatir (Alquran diterima dan diriwayatkan oleh banyak orang yang
secara logika mereka mustahil untuk berdusta) periwayatan itu dilakukan dari masa ke masa
secara berturut-turut sampai kepada kita.
 Membaca Alquran dicatat sebagai amal ibadah.

Makna Al – Qur’an
1. Dinamakan Alquran sebagaimana QS. Al-Isra [17]:
Yang Artinya: “Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih
Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal
saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” QS. Al-Isra [17]: (9)
2. Dinamakan Al-Furqon sebagaimana QS Al-Furqon [25]:
Yang Artinya: “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada
hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”. QS Al-Furqon [25]:
(1)
B. Karakteristik Al – Qur’an

Menurut Dr. Yusuf Qaradhawi dalam kitab kaifa nata’amal ma’al al – qur’an beberapa
karakteristik Al – Qur’an adalah sebagai berikut :

1) Al-Quran adalah Kitab Ilahi


Al-Quran berasal dari Allah SWT, baik secara lafal maupun makna. Diwahyukan oleh Allah
SWT kepada Rasul dan Nabi-Nya; Muhammad melihat melalui 'wahyu al-jaliy' wahyu yang jelas.
Yaitu dengan turunnya malaikat utusan Allah, Jibril sebagai untuk menyampaikan wahyu kepada
Rasulullah SAW yang manusia, bukan melalui jalan wahyu yang lain ; seperti ilham,
mempersembahkan inspirasi dalam jiwa, mimpi yang benar atau cara lainnya.

ْ َ‫الر ابٌ اتُهُ ل‬


‫ت لَد ُْن‬

Artinya : Alif laam raa, (Inilah) Kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan rapi serta dijelaskan
secara terperinci yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha (Huud 1)

2) Al-Quran adalah Kitab Suci yang terpelihara


Diantara karakteristik Al-Quran yang lainnya adalah ia merupakan kitab suci yang terpelihara
keasliannya. Dan Allah SWT sendiri yang menjamin pemeliharaannya, serta tidak membebankan
hal itu pada seorang pun. Tidak seperti yang dilakukan pada kitab-kitab suci selainnya, yang
hanya dipelihara oleh umat yang menerimanya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman
Allah SWT :

ِ ‫ب هَّللا‬
ِ ‫ا اا ا‬

…. mereka memerintahkan memelihara kitab-kitab sebab Allah … (Al-Maidah 44)

Adapun makna pemeliharaannya al-Quran adalah Allah SWT memeliharanya dari pemalsuan dan
perubahaan terhadap teks-teksnya, seperti yang terjadi terhadap Taurat, Injil, dan sebelumnya.

3) Al-Quran adalah Kitab suci yang menjadi Mukjizat


Diantara Karakteristik Al-Quran adalah kemukjizatannya. Ia adalah mukjizat terbesar yang
diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga bangsa arab hanya menyebut-nyebut mukjizat
itu saja, tidak yang lainnya, meskipun dari beliau terjadi mukjizat yang lain yang tidak terhitung
jumlahnya.

4) Al-Quran adalah Kitab Suci yang menjadi Penjelas dan dimudahkan pemahamannya
Al-Quran adalah kitab yang memberi penjelasan dan mudah dijangkau. Tidak seperti kitab
filsafat, yang cenderung untuk menggunakan simbol-simbol dan penjelasan yang sulit, tidak pula
seperti kitab sastra yang menggunakan perlambang-perlambang, yang berlebihan dalam
bangunan, sehingga sulit dijangkau akal.

Allah SWT menurunkan Al-Quran agar makna-maknanya dapat ditangkap, hukum-hukumnya


dapat dipahami, rahasia-rahasianya dapat dijangkau, serta ayat-ayatnya dapat ditadabburi. Oleh
karena itu Allah SWT menurunkan Al-Quran dengan menjelaskan dan memberi penjelasan, tidak
samar dan sulit dijangkau. Sebagaimana firman Allah SWT :

ْ‫لَقَ ْد ا ْالقُرْ َآنَ لِل ِّذ ْك ِر ل‬

Artinya : Dan Sesungguhnya Kami Telah Mudahkan Al-Quran untuk Pelajaran, Maka Adakah
orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qomar 17)
5) Al-Quran adalah Kitab Suci yang Lengkap
Al-Quran adalah kitab agama yang menyeluruh, pokok agama dan ruh wujud islam. Darinya
Kunci konsep akidah Islam, tata cara ibadah, persyaratan akhlak, juga pokok-pokok legislasi dan
hukum. Allah SWT berfirman :

َ ‫ك ْال ِكت‬
ِّ‫َاب انًا لِ ُكل‬ َ ‫ْلنَا لَ ْي‬

Artinya : ..dan kami turunkan ciptaan Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu
(An-Nahl 89)

6) Al-Quran adalah Kitab Suci Seluruh Zaman


Makna Al-Quran sebagai kitab total zaman adalah ia merupakan kitab yang abadi, bukan kitab
bagi suatu masa tertentu, yang kemudian habis masa berlakunya. Maksudnya, hukum-hukum Al-
Quran, perintah dan larangannya, tidak berlaku untuk suatu waktu tertentu, kemudian habis
masanya.

7) Al-Quran adalah Kitab suci bagi Seluruh Umat Manusia


Al-Quran suatu bahasa yang hanya ditujukan pada suatu bangsa, sementara tidak untuk yang lain,
tidak juga untuk satu warna kulit manusia, atau suatu bangsa tertentu. Tidak juga hanya bagi
kalangan yang rasional, dan tidak menyentuh mereka yang emosional dan berdasarkan
intuisi.Tidak juga hanya bagi para rohaniawan, sementara tidak menyentuh yang materialis. Al-
Quran adalah bagi seluruh golongan manusia.
Allah SWT berfirman :

َ‫اَّل لِ ْل َعالَ ِمين‬

Artinya : Al-Quran itu tiada lain adalah peringatan bagi alam semesta (At-Takwir 27)
C. Tujuan Al – Qur’an

Sebagai pedoman hidup al – qur’an pasti memberikan suatu petunjuk hidup yang benar , dan juga
dijadikan pengangan yang kokoh dalam menghadapi hidup. Tujuan utama dari diturunkannya al – qur’an
adalah untuk memberikan petunjuk kepada umat manusia ke jalan yang lurus untuk Mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat. Petunjuk yang diberikan oleh al – qur’an adalah :

1. Petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam
keimanan akan keesaan Allah dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan.
2. Petunjuk mengenai akhlaq yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan
dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual dan kolektif.
3. Petunjuk mengenai syari’at dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang
harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya.

Ada empat tujuan pokok diturunkannya al – qur’an :


a. Petunjuk menuju Allah SWT
Mempelajari al – qur’an adalah salah satu metode untukmengenal Allah swt serta menjadi
petunjuk untuk mendekatkan diri kepada Allah, serta cara dicintaioleh Allah.
Dengan di turunkannya Al – qur’an maka hamba bisa mengenal Allah. Serta mengetahui
perintah dan larangan yang telah Allah tetapkan untuk kita.
b. Membentuk pribadi islami
Al – qur’an berisi pengajaran tentang diri, alam lingkungan, hingga ibadah dan cara
mengenal Allah, hingga bisa membentuk pribadi keislaman yang kaffah dan menyeluruh.
Muslim akan terdorong untuk mempelajari isi al – qur’an kemudian diterapkan dalam
kehidupan sehari hari dalam berbagai aspek kehidupan.
c. Membimbing dan memandu Al – Qur’an
Dalam al – qur’an mencakup seluruh hukum dalam segala aspek kehidupan manusia.
Pengaturan yang menyeluruh
d. Membentuk masyarakat islam akan menciptakan keseimbangan antara manusia dengan
manusia yang lain,atau manusia dengan lingkungannya.
Dalam masyarakat islam setiap elemen – elemen pasti mengenal iman. Ciri masyarakat
islam adalah kondisi dimana masyarakat terbiasa menyuruh dan mengingatkan untuk
melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan percaya terhadap Allah. Seperti dalam surat al –
Imran ayat 110.
Tujuan pokok akan terbentuk jika masyarakat islam sudah bisa menghafal , mengamalkan ,
mengarahkan dan membagikan ajaran al – qur’an di muka bumi ini.

Anda mungkin juga menyukai