Oleh :
1. dr. Muhammad Iqbal Mubaroq Lubis
2. Anrie Sundy Aditya, S.KL
3. dr. Annisa Ilmana Isra
4. Stefany Octiosy, S.Gz
4. Tenaga Kesehatan
Umbar Rahasia Medis
di TikTok
Identifikasi Isu : Komunikasi massa sejatinya merupakan bagian dari sejarah
perkembangan peradaban manusia. Manusia memiliki kebutuhan
untuk berinteraksi satu sama lain, bertukar pesan
danmenyampaikan informasi melalui media tertentu. Adapun
yangdimaksud dengan komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang
(Bittner, 1977). Selain berfungsi dalam menyampaikan pesan
secara umum kepada publik, komunikasi massa juga berfungsi
dalam melakukan transmisi pengetahuan, nilai, norma maupun
budaya kepada publik yang menerima pesan. Adapun yang
dimaksud dengan media dalam komunikasi massa adalah media
massa yang merupakan segala bentuk media atau sarana
komunikasi untuk menyalurkan danmempublikasikan berita kepada
publik atau masyarakat. Media massa dalam konteks jurnalistik
pada dasarnya terbagi atas tiga jenis media, yaitu: Media cetak,
berupa surat kabar, tabloid, majalah, buletin, dan sebagainya.
Media elektronik, yang terdiri atas radio dan televisi. Media online,
yaitu media internet seperti website, blog, portal berita, dan media
sosial. Jika secara tradisional jurnalisme merupakan tugas-tugas
yang diemban oleh profesi wartawan dan insan pers lainnya, maka
dalam konteks saat ini, konsumen berita atau khalayak banyak juga
dapat berperan dalam jurnalisme sebagai penyebar berita melalui
media sosial. Hal ini karena media sosial merupakan bagian dari
media massa, sosial media ini termasuk dalam media massa
modern.
Media massa dan media sosial tidak terlepas dari beberapa
pasal kritikal dalam UU ITE, misalnya, terkait penghinaan,
pencemaran nama baik, dan larangan penyebaran informasi yang
menyebarkan kebencian. Pasal 27 ayat 3 mengancam siapa pun
yang mendistribusikan dokumen atau informasi elektronik yang
bermuatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik. Sedangkan
Pasal 28 UU itu juga memuatpelarangan penyebaran informasi
yang menyebarkan kebencian.
Contoh contoh kasus yang menyeret para pengguna media
sosial dalam pelanggaran peraturan perundangan terkait
komunikasi massa, pada umumnya merupakan tindakan, sikap atau
perilaku berupa keluhan atas suatu jenis pelayanan, atau hanya
berupa opini pribadi yang terlanjur masuk ke ruang publik. Seperti
kasus yang yang saat ini berkembang(emergingissue) yaitu, tenaga
kesehatan yang umbar penyakit pasien di Tik Tok. Tik tok adalah
sebuah aplikasi media online yang memungkinkan dimana
penggunannya memiliki dan mengelola akun sendiri dengan
membuat dan menyebarkan sebuah video. Pada kasus tenaga
kesehatan yang umbar penyakit pasien di Tik Tok, merupakan
tindakan membuka rahasia medis pasien yang mana melanggar
kode etik profesi. Terbukannya rahasia medis pasien ke khalayak
umum akan menggiring opini negatif bagi penderita, keluarga dan
masyarakat sehingga membawa dampak psikososial yang berat,
seperti terjadinya diskriminasi.
:
Sumber Isu Media Scanning
Fishbone Diagrams :
Sorrounding System
Pandemi belum usai Pemerintah Rencanakan B30
Permintaan pasar tinggi (Demand) Regulasi HET dari pemerintah
Harga CPO naik tidak tegas
Kelangkaan minyak
goreng di Indonesia
Supply rendah
Ketergantungan terhadap minyak Proses distribusi logistik tidak baik
nabati Penimbunan minyak
Skill Suplier
C. Penyebab Terjadinya Isu : Kelangkaan minyak goreng disebabkan karena ada kenaikan
dari sisi permintaan (demand) dan penurunan dari sisi penawaran
(supply). Beberapa faktor berikut menjadi penyebab penurunan
supply, utamanya produsen mengalami penurunan dalam
memasarkan minyak goreng di dalam negeri. Di antaranya adalah
sebagai berikut :
1. Naiknya Harga Minyak Nabati
CPO (Crude Palm Oil) merupakan salah satu jenis minyak
nabati yang paling banyak diminati oleh masyarakat dunia. Saat
ini harga CPO di pasar dunia sedang mengalami kenaikan
harga. Kenaikan itu dari USD 1100 menjadi USD 1340.
2. PemerintahMencanangkan Program B30
Penyebab kedua yang terjadi adalah kewajiban pemerintah
terkait dengan program B30. Program B30 adalah program
pemerintah untuk mewajib kanpen campuran 30 persen diesel
dengan 70 persen bahan bakar minyak jenis solar. "Ada
peralihan menujuk produksi biodiesel," terangnya. Menurut
penjelasan Rossanto, saat ini konsumsi yang seharusnya
digunakan untuk minyak goreng digunakan untuk produksi
biodiesel. Hal itu karena ada kewajiban untuk pengusaha CPO
agar memenuhi market produksi biodiesel sebesar 30 persen.
3. Pandemi Covid-19 Belum Usai
Selanjutnya kondisi pandemi Covid-19 yang belum selesai juga
menjadi salah satu penyebab kelangkaan minyak goreng.
4. Proses Distribusi dan Logistik
Hal penting juga tak lepas dari produsen minyak goreng yang
hanya ada di beberapa daerahsaja. Sedangkan proses distribusi
minyak goreng dilakukan ke berbagai daerah di Indonesia.
Belum lagi prilaku kriminal penimbunan minyak yang sedikit
banyak berpengaruh terhadap logistik minyak goreng.
D. Rekomendasi : 1. Dari Segi Pemerintah
Penyelesaian Pemerintah memiiki peran untuk mengatasi permasalahan
ini di pasaran. Yang pertama adalah menerapkan
peningkatan pajak ekspor minyak goreng. Dengan
menaikkan pajak ini, ketersediaan dalam negeri akan
tercukupi. Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah
adalah pemberian subsidi minyak curah setelah mencabut
subsidi minyak kemasan. Hal tersebut dilakukan
pemerintah agar tetap menjaga ketersediaan minyak
dalam negeri sehinggaindustridapatberjalan dan
masyarakat terpenuhi kebutuhannya. Upaya yang
dilakukan ini akan menyebabkan konsumen minyak
kemasan berganti kecurah.
2. Dari segimasyarakat
Kita sebagai masyarakat juga turut mendukung segala
bentuk upaya-upaya yang dilakukan pemerintah agar
harga minyak dapat kembali normal dan bisnis UMKM
berjalan seperti biasanya. Upaya lain yang bisa kita
lakukan adalah dengan melakukan variasi teknik
memasak dengan meminimalisasi penggunaan minyak
goreng.