Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS ISU INSTANSI

Oleh :
1. dr. Muhammad Iqbal Mubaroq Lubis
2. Anrie Sundy Aditya, S.KL
3. dr. Annisa Ilmana Isra
4. Stefany Octiosy, S.Gz

A. Identifikasi dan Deskripsi


Isu
1. Kelangkaan Minyak
Goreng di Indonesia
Identifikasi Isu : Kelangkaan minyak goreng di Indonesia masih terus terjadi.
Ketersediaan di berbagai warung hingga toserba sampai saat ini
masih sulit ditemukan. Pakar ekonomi Universitas Airlangga
(Unair) Rossanto Dwi Handoyo SE MSi PhD menyebutkan bahwa
kelangkaan minyak goreng di pasaran tidak terlepas dari
mekanisme penawaran dan permintaan.
"Minyak goreng merupakan salah satu komoditas penting di
Indonesia. Berdasarkan IHK (Indeks Harga Konsumen) Indonesia,
minyak goreng memiliki kontribusi yang besar. Hal tersebut karena
minyak goreng merupakan salah satu barang yang dikonsumsi
masyarakat setiap harinya. Bobot terhadap inflasinya juga cukup
tinggi," ucap Rossanto dikutip dari laman resmi Unair.

Sumber Isu : Media Scanning

Dampak : Dampak dari kelangkaan dirasakan di berbagai sektor, baik


sektor rumah tangga maupun bisnis. Untuk masyarakat, fenomena
ini menyebabkan kondisi panic buying, di mana mereka rela
: mengantre hingga berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng.
UMKM juga turut merasakan dampak dari kelangkaan, apalagi
UMKM yang bergerak dalam bidang makanan. Akibatnya,
: makanan yang dijual juga akan mengalami kenaikkan harga.
: Bahkan ada beberapa UMKM yang menutup usahanya karena
kelangkaan
2. Pandemi Covid-19 yang
belum usai di Indonesia
Identifikasi Isu : Kasus covid -19 di Indonesia muncul untuk pertama kali pada 2
maret 2020 yang di umumkan , pemerintah pusat dengan kasus
awal periode 13 maret 2020 berjumlah 69 kasus dan selanjutnya
diumumkan sebagai situasi darurat non alam. Seiring berjalannya
waktu mulai timbul kasus covid-19 di daerah-daerah sehingga
pemerintah menetapkan bahwa kasus covid-19 menjadi pandemi
nasional, hinggatahun 2022 ini per tanggal 30 maret 2022 telah
tercatat total kasus covid-19 di Indonesia sebanyak 6.005.646
kasusdengan total kematian 154.882 jiwa. Cara penyebaran virus
covid-19 menjadi 1 alasan cepatnya penyebaran kasus covid-19 di
Indonesia.

Sumber Isu : Media Scanning

Dampak : Banyak dampak buruk yang dialami masyarakat pada masa


pandemi covid berlangsung lebih kurang 2 tahun baik dari segi
kesehatan, ekonomi dan sosial. Dampak kesehatan sendiri dialami
banyak masyarakat yang terpapar seperti gejalademam, batuk,
hilang indra penciuman , sesak nafas hingga adanya kematian bagi
pasien positif. Dampak ekonomi yang dialami masyarakat secara
umum ialah berkurangnya hasil pekerjaan atau bahkan hilangnya
pekerjaan itu sendiri. Dampak sosial yang dialami masyarakat
indonesia yang paling terasa adalah pertumbuhan nilai kemiskinan
di setiap daerah , yang didasari faktor ekonomi yang berkurang dan
dampak sosial lainnya ialah kebijakan pemerintah dalam
penanganan covid-19 berupa karantina dan protokol kesehatan
sehingga kegiatan sosial masyarakat terbatas.

3. Pro dan Kontra Media


Massa Kerangkeng
Manusia Bupati
Langkat
Identifikasi Isu : Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati
Langkat Terbit Rencana Perangin-angin pada awal tahun 2022
terkait dugaan suap fee proyek infrastruktur di Kabupaten Langkat.
Tak berhenti pada kasus korupsi, informasi lain muncul dari bupati
tersebut. Migrant CARE, organisasi yang bergerak dalam isu
perlindungan Pekerja Migran Indonesia, menemukan adanya
dugaan perbudakan modern terkait Bupati Langkat non-aktif.
Berdasarkan laporan sementara dari masyarakat langkat sejak
kemarin terdapat 40 orang korban dari praktik keji tersebut. Para
korban tersebut merupakan pekerja perkebunan sawit yang diduga
dipekerjakan oleh Terbit. Terdapat tujuh perlakuan kejam dan tidak
manusiawi yang diduga meruoakan praktik perbudakan modern dan
perdagangan manusia. Pertama, Terbit diduga membangun
semacam penjara atau kerangkeng di rumahnya. Kedua,
kerangkeng tersebut dipakai untuk menampung para pekerja setelah
mereka bekerja. Ketiga, para pekerja tersebut tidak punya akses
kemana-mana. Keempat, mereka mengalami penyiksaan dipukul,
lebam dan luka. Kelima, mereka diberi makan tidak layak hanya
dua kali sehari. Keenam, mereka tidak digaji sama selama bekerja.
Ketujuh, mereka tidak punya akses komunikasi dengan pihak luar.
Hal berbeda disampaikan oleh Polda Sumatera Utara terkait
kerangkeng yang terdapat di rumah Bupati Langkat non-Aktif.
Kapolda Sumut, Irjen. Pol. Panca Putra Simanjuntak mengatakan,
kerangkeng tersebut disinyalir untuk tempat rehabilitasi para
pengguna narkoba. Para pengguna narkoba ini nantinya
dipekerjakan di perkebunan sawit milik Bupati Langkat non-aktif.
Kerangkeng tersebut telah digunakan selama 10 tahun. Praktik
rehabilitasi yang dilakukan itu bekerja sama dengan Puskesmas dan
Dinas Kesehatan Kabupaten. Meski demikian Praktik Rehabilitasi
ini tidak memiliki izin secara resmi. Praktik rehabilitasi ilegal itu
berdiri karena pemerintah tak sanggup memfasilitasi tempat
rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba.
Polri akhirnya memeriksa kerangkeng manusia di rumah
Bupati Langkat non-aktif, hasilnya tersangka dugaan kasus suap itu
diduga memperkerjakan puluhan orang tanpa dibayar. Hal itu
berdasarkan pemeriksaan tim gabungan Polda Sumut. Tim
gabungan itu berasal dari Direktorat Kriminal Umum, Direktorat
Narkoba, hingga intelijen untuk menelusuri kasus tersebut. Karo
Penmas Divisi Humas Polkri mengatakan penghuni kerangkeng
manusia itu dipekerjakan di pabrik kelapa sawit dan mereka tidak
dibayar sepeserpun oleh Terbit.
Penyedia makanan untuk penghuni kerangkeng manusia di
rumah Bupati Langkat non-aktif memberi penjelasan soal
pemberian makanan. Perempuan bernama Rudiyanti itu membantah
makanan yang diberikan kepada para terduga pecandu narkoba
hanya dua kali sehari, ia mengakatan terduga pecandu narkoba
diberikan makan tiga kali sehari dan bergizi. Bahkan, orang yang
mendekam di kerangkeng tersebut juga meminta makan lebih
kepadanya. Sementara itu, pengawas tahanan, membantah terdapat
perbudakan modern terhadap orang-orang yang ditahan. Ia
mengatakan, orang-orang yang ditahan di dalam kerangkeng
tersebut akan dipekerjakan di kebun sawit sesuai keahlian. Wakil
Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)
mengungkapkan orang-orang yang berada di dalam kerangkeng
tersebut justru tidak merasa sebagai korban.

Sumber Isu : Media Scanning

Dampak ; 1. Terjadi kegaduhan di masyarakat


2. Penyebaran berita hoax dapat terjadi
3. Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan
kepolisian
4. Minat mencari fakta di masyarakat semakin memburuk

4. Tenaga Kesehatan
Umbar Rahasia Medis
di TikTok
Identifikasi Isu : Komunikasi massa sejatinya merupakan bagian dari sejarah
perkembangan peradaban manusia. Manusia memiliki kebutuhan
untuk berinteraksi satu sama lain, bertukar pesan
danmenyampaikan informasi melalui media tertentu. Adapun
yangdimaksud dengan komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang
(Bittner, 1977). Selain berfungsi dalam menyampaikan pesan
secara umum kepada publik, komunikasi massa juga berfungsi
dalam melakukan transmisi pengetahuan, nilai, norma maupun
budaya kepada publik yang menerima pesan. Adapun yang
dimaksud dengan media dalam komunikasi massa adalah media
massa yang merupakan segala bentuk media atau sarana
komunikasi untuk menyalurkan danmempublikasikan berita kepada
publik atau masyarakat. Media massa dalam konteks jurnalistik
pada dasarnya terbagi atas tiga jenis media, yaitu: Media cetak,
berupa surat kabar, tabloid, majalah, buletin, dan sebagainya.
Media elektronik, yang terdiri atas radio dan televisi. Media online,
yaitu media internet seperti website, blog, portal berita, dan media
sosial. Jika secara tradisional jurnalisme merupakan tugas-tugas
yang diemban oleh profesi wartawan dan insan pers lainnya, maka
dalam konteks saat ini, konsumen berita atau khalayak banyak juga
dapat berperan dalam jurnalisme sebagai penyebar berita melalui
media sosial. Hal ini karena media sosial merupakan bagian dari
media massa, sosial media ini termasuk dalam media massa
modern.
Media massa dan media sosial tidak terlepas dari beberapa
pasal kritikal dalam UU ITE, misalnya, terkait penghinaan,
pencemaran nama baik, dan larangan penyebaran informasi yang
menyebarkan kebencian. Pasal 27 ayat 3 mengancam siapa pun
yang mendistribusikan dokumen atau informasi elektronik yang
bermuatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik. Sedangkan
Pasal 28 UU itu juga memuatpelarangan penyebaran informasi
yang menyebarkan kebencian.
Contoh contoh kasus yang menyeret para pengguna media
sosial dalam pelanggaran peraturan perundangan terkait
komunikasi massa, pada umumnya merupakan tindakan, sikap atau
perilaku berupa keluhan atas suatu jenis pelayanan, atau hanya
berupa opini pribadi yang terlanjur masuk ke ruang publik. Seperti
kasus yang yang saat ini berkembang(emergingissue) yaitu, tenaga
kesehatan yang umbar penyakit pasien di Tik Tok. Tik tok adalah
sebuah aplikasi media online yang memungkinkan dimana
penggunannya memiliki dan mengelola akun sendiri dengan
membuat dan menyebarkan sebuah video. Pada kasus tenaga
kesehatan yang umbar penyakit pasien di Tik Tok, merupakan
tindakan membuka rahasia medis pasien yang mana melanggar
kode etik profesi. Terbukannya rahasia medis pasien ke khalayak
umum akan menggiring opini negatif bagi penderita, keluarga dan
masyarakat sehingga membawa dampak psikososial yang berat,
seperti terjadinya diskriminasi.

:
Sumber Isu Media Scanning

Dampak : 1. Menurunnya kepercayaan Masyarakat terhadap suatu


profesiatau organisasi.
2. Masalah psikososial bagi pasien dan keluarga
3. Memicu perselisihan antar penggunan media sosial
B. Tehnik Analisis Isu
Analisis APKL : ISU A P K L Jumlah Prioritas
1 5 5 5 5 20 I
2 4 5 5 4 18 III
3 5 5 4 4 18 II
4 4 4 4 4 16 IV

Berdasarkan data diatas maka kami menyimpulkan akan


mendalami Isu nomor 1 Kelangkaan minyak goreng di Indonesia.

Fishbone Diagrams :
Sorrounding System
Pandemi belum usai Pemerintah Rencanakan B30
Permintaan pasar tinggi (Demand) Regulasi HET dari pemerintah
Harga CPO naik tidak tegas

Kelangkaan minyak
goreng di Indonesia

Supply rendah
Ketergantungan terhadap minyak Proses distribusi logistik tidak baik
nabati Penimbunan minyak
Skill Suplier
C. Penyebab Terjadinya Isu : Kelangkaan minyak goreng disebabkan karena ada kenaikan
dari sisi permintaan (demand) dan penurunan dari sisi penawaran
(supply). Beberapa faktor berikut menjadi penyebab penurunan
supply, utamanya produsen mengalami penurunan dalam
memasarkan minyak goreng di dalam negeri. Di antaranya adalah
sebagai berikut :
1. Naiknya Harga Minyak Nabati
CPO (Crude Palm Oil) merupakan salah satu jenis minyak
nabati yang paling banyak diminati oleh masyarakat dunia. Saat
ini harga CPO di pasar dunia sedang mengalami kenaikan
harga. Kenaikan itu dari USD 1100 menjadi USD 1340.
2. PemerintahMencanangkan Program B30
Penyebab kedua yang terjadi adalah kewajiban pemerintah
terkait dengan program B30. Program B30 adalah program
pemerintah untuk mewajib kanpen campuran 30 persen diesel
dengan 70 persen bahan bakar minyak jenis solar. "Ada
peralihan menujuk produksi biodiesel," terangnya. Menurut
penjelasan Rossanto, saat ini konsumsi yang seharusnya
digunakan untuk minyak goreng digunakan untuk produksi
biodiesel. Hal itu karena ada kewajiban untuk pengusaha CPO
agar memenuhi market produksi biodiesel sebesar 30 persen.
3. Pandemi Covid-19 Belum Usai
Selanjutnya kondisi pandemi Covid-19 yang belum selesai juga
menjadi salah satu penyebab kelangkaan minyak goreng.
4. Proses Distribusi dan Logistik
Hal penting juga tak lepas dari produsen minyak goreng yang
hanya ada di beberapa daerahsaja. Sedangkan proses distribusi
minyak goreng dilakukan ke berbagai daerah di Indonesia.
Belum lagi prilaku kriminal penimbunan minyak yang sedikit
banyak berpengaruh terhadap logistik minyak goreng.
D. Rekomendasi : 1. Dari Segi Pemerintah
Penyelesaian Pemerintah memiiki peran untuk mengatasi permasalahan
ini di pasaran. Yang pertama adalah menerapkan
peningkatan pajak ekspor minyak goreng. Dengan
menaikkan pajak ini, ketersediaan dalam negeri akan
tercukupi. Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah
adalah pemberian subsidi minyak curah setelah mencabut
subsidi minyak kemasan. Hal tersebut dilakukan
pemerintah agar tetap menjaga ketersediaan minyak
dalam negeri sehinggaindustridapatberjalan dan
masyarakat terpenuhi kebutuhannya. Upaya yang
dilakukan ini akan menyebabkan konsumen minyak
kemasan berganti kecurah.
2. Dari segimasyarakat
Kita sebagai masyarakat juga turut mendukung segala
bentuk upaya-upaya yang dilakukan pemerintah agar
harga minyak dapat kembali normal dan bisnis UMKM
berjalan seperti biasanya. Upaya lain yang bisa kita
lakukan adalah dengan melakukan variasi teknik
memasak dengan meminimalisasi penggunaan minyak
goreng.

Anda mungkin juga menyukai