dan The sick role Illness, an individuals perception of a medical problem, sickness, the social construction of a condition of illness, [and] disease . . . what exists from a physical/organic standpoint (FBREGA, 1997, P. 3) Berbagai jenis penyakit seperti Disease, Illness, Sickness dianggap sebagai sinonim dalam bahasa inggris, tetapi ada perbedaan yang sangat penting antara satu dengan yang lainnya dalam antropologi kesehatan.
Perbedaan Disease, Illness, Sickness,
dan The sick role Disease sebagai masalah biologis yang melibatkan kelainan pada struktur tubuh dan fungsi tubuh. Illness mengarah pada pengalaman pasien atas sesuatu yang salah, rasa gangguan pada kesejahteraan hasil dari penyakit atau disebabkan oleh keyakinan budaya (seperti perasaan bahwa Anda adalah "terlalu gemuk" atau dianiaya oleh penyihir dan lainnya) Sickness berfokus pada konsekuensi dari respon sosial kepada seseorang misalnya pengalaman seseorang ketika dia dijauhi karena memiliki AIDS atau menjadi gemuk. Sedangkan The sick role berfokus pada harapan sosial pada perilaku seseorang yang didiagnosa menderita suatu penyakit misalnya yang dibebaskan dari kerja atau sekolah.
Asumsi Biomedis Tentang Penyakit
Model biomedis memandang penyakit sebagai penyimpangan dari norma-norma biologis dan mengasumsikan bahwa biologi adalah yang lebih mendasar dan signifikan dari masalah psikologis atau budaya dalam karakteristik penyakit. Biologis menekankan pada kondisi normal fisiologis. Pendekatan pengobatan biomedis tetap terfokus pada kondisi fisiologis dan mengabaikan faktor-faktor sosial yang dapat menyebabkan penyakit. Keterbatasan dari biomedis yang menekankan pada kondisi fisiologis yaitu ketika penyedia layanan kesehatan mengabaikan faktor psikologis dan sosial, perawatan pasien akan terbatas karena biologi hanya mewakili bagian dari konsekuensi dari penyakitnya saja. Misalnya, kebutuhan pengobatan pasien AIDS berasal dari lebih dari efek virus. Karena infeksi HIV secara stigma sosial dan menyiratkan kematian dini, hal itu mempengaruhi pengalaman individu
ILLNESS AND SICKNESS
Illness dan sickness terkadang dianggap sebagai sinonim untuk menggambarkan penderitaan seseorang, pengalaman dan interpretasi dari sudut pandang pasien. Pada kenyataannya illnes sebagai pengalaman pribadi seseorang dari penyakit atau keadaan yang tidak diinginkan berbeda dengan sickness sebagai hasil dari pengalaman yang diproduksi dari respon sosial orang tertentu. Illness melibatkan psikologis individu dan respon subjektif dalam merasakan keadaan yang tidak sehat termasuk sensasi dari kondisi tersebut, efeknya dan bagaimana perilakunya mengenai keadan tersebut.
Illness secara luas digambarkan sebagai kemampuan orang
yang sakit untuk melakukan kegiatan sehar-harinya. Hal ini menghasilkan pengaruh terhadap sickness (bagaimana orang terdekat merespon kondisi yang seseorang yang sakit tersebut). Keyakinan budaya mengenai penyebab dari penyakit yang mempengaruhi penilaian dan respon dari orang lain. Kondisi yang kita alami sebagai yang tidak diharapkan datang dari berbagai sumber termasuk perasaan terhadap tubuh kita. Perasaan yang tidak diharapkan lainnya datang dari perasaan mengenai diri kita sendiri karena hubungan sosial dengan orang lain (depresi, kemarahan), dari lingkungan (kebersihan, keseimbangan) dan supernatural atau keyakinan religi (baik, buruk, merasa bersalah, hukuman). Illness juga dapat melibatkan efek dari sickness (bagaimana keyakinan orang terdekat dari kondisi yang mempengaruhi penilaian dan respon).
Peran Sakit dan Pembawa
Penyakit Ketika sakit, seseorang mungkin merasa diperlakukan berbeda oleh orang lain dan bahkan sikap orang lain pun berbeda. Perubahan perilaku sosial seseorang dan hubungan dengan orang lain ketika sakit disebut sebagai peran sakit. Peran sakit adalah istilah yang digunakan dalam sosiologi medis mengenai penyakit dan hak dan kewajiban seseorang. Peran sakit melibatkan budaya, sosial dan harapan antarpribadi. Harapan sosial ini termasuk harapan timbal balik pasien terhadap orang lain (keluarga, dokter, perawat, ahli terapi) dan hak untuk mendapatkan perawatan dari orang lain yang mungkin dapat membantu mengatasi penyakitnya. Peran sakit didasarkan pada konsep harapan perilaku tertentu, hak, dan tanggung jawab terkait dengan menempati posisi tertentu.
Persons menyarankan bahwa peran sakit mengakibatkan pembebasan
dari tanggung jawab dan kewajiban atau tanggung jawab tertentu: Hak: 1. Orang yang sakit dibebaskan dari peran sosial yang biasa dikerjakan 2. Orang yang sakit tidak bertanggung jawab atas kondisi mereka .Kewajiban: 1. Orang yang sakit harus mematuhi dan bekerja sama dengan medis 2. Orang yang sakit harus mencari bantuan tenaga kesehatan yang kompeten .Peran sakit menurut Mekanisme Koping. Seorang ibu rumah tangga mungkin tidak lagi diharapkan untuk memasak dan membersihkan rumah, dan pencari nafkah yang kaya mungkin diperbolehkan untuk tidak bekerja. Tapi tidak semua orang dapat mengambil manfaat dari mekanisme koping: seorang ibu mungkin merasa bertanggung jawab untuk mengurus keluarganya tidak peduli bagaimana kondisinya, dan seorang ayah mungkin merasa berkewajiban untuk bekerja untuk menghidupi keluarganya, bahkan ketika dia sakit.
Demonstrate the clinical and public health
relevance of cultural illness and sickness concepts
AIDS sebagai Penyakit (disease), Kesakitan
(sickness), Kondisi Sakit (illness) dan Peran sakit (sick role) Disease berdimensi biologis, llness berdimensi psikologis, dan sickness berdimensi sosial. AIDS sebagai Penyakit (disease) AIDS dan HIV saling terkait sebagai gejala yang kompleks (sindrom) dan kelompok retrovirus. HIV menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh, mengurangi resistensi sistem kekebalan tubuh. Gejala AIDS bervariasi karena pengurangan daya tahan tubuh yang meningkatkan kerentanan terhadap berbagai macam penyakit, terutama kanker langka dan pneumonia. HIV juga ada pada orang yang diantaranya memiliki sistem kekebalan tubuh yang bagus, dan akibatnya, tidak ada gejala infeksi. HIV juga memiliki periode laten yang panjang, waktu antara infeksi dan manifestasi gejala. HIV dapat dilihat sebagai penyebab AIDS, tetapi distribusi diferensial dari HIV dan AIDS di antara populasi etnis menggambarkan pentingnya faktor sosial budaya. Karena tidak ada obat untuk infeksi HIV, satu-satunya tanggapan yang efektif adalah mengubah perilaku yang berkontribusi terhadap penularan penyakit.
AIDS sebagai Kesakitan (sickness)
Asosiasi HIV dengan kelompok pemikiran sosial telah memberikan kontribusi untuk menyalahkan korban yang terinfeksi HIV dan gaya hidup mereka dan membuat penderitaan orang yang mengidap HIV menjadi meningkat. AIDS sebagai Kondisi Sakit (illness) Sikap budaya memiliki peran penting dalam membentuk pengalaman sakit dari orang-orang yang didiagnosis HIV dan AIDS. Aspek penting dari pengalaman penyakit datang dari pemikiran budaya dan mengabaikan penderitaan. Pengalaman seorang pasien HIV dan AIDS dipengaruhi oleh rasa takut lain yang dimiliki pasien, sikap sosial negatif terhadap perilaku gay, dapat menyebabkan rasa malu atau bersalah. AIDS sebagai peran sakit (the role sick) Peran sakit orang yang menderita penyakit AIDS..
Health Beliefs dan Explanatory
Models Adaptasi klinis untuk mengatasi illness dan sickness bersama dengan disease berbasis di pendekatan health beliefs and explanatory models, yang menimbulkan pengetahuan pribadi dan budaya pada pasien sebagai dasar untuk menjembatani perbedaan antara pasien dan pandangan dunia biomedis. Health Beliefs Model didasarkan pada teori tentang mencari kesehatan atau menghindari penyakit (illness) dan manfaat yang dirasakan dari tindakan-tindakan tertentu (harapan) (strecher dan Rosenstock, 1997), dengan fokus pada kerentanan pasien terhadap penyakit, kemungkinan tertular kondisi, tingkat keparahan kondisi itu, manfaat dari tindakan, dan hambatan.
Explanatory model memberikan format untuk memunculkan
bagaimana penyakit ditafsirkan oleh pasien dan penyedia. Pasien memainkan peran penting dalam diagnosis karena mereka memberikan kerangka konseptual di mana pasien menafsirkan, menilai, dan mengekspresikan penyakit. Singkatnya, Health Beliefs dan Explanatory Models jelas memberikan perspektif yang saling melengkapi untuk memahami hubungan seorang individu dengan penyakit dan tanggapan kemungkinan seseorang dengan kondisi dan pengobatan yang diusulkan. HBM memberikan fokus pada faktor-faktor sosial yang lebih luas yang mempengaruhi paparan penyebab serta pesan pencegahan dan informasi tentang sumber daya kesehatan yang relevan yang mempengaruhi perilaku mencari pelayanan. Explanatory model memberikan fokus pada konteks langsung dari pengobatan, faktor yang mempengaruhi kemungkinan bahwa pasien akan melakukan apa yang diresepkan dokter. Bersamasama mereka memberikan pemahaman tentang faktor-faktor sosial budaya yang mempengaruhi paparan dan pengobatan.