MANAJEMEN PERUSAHAAN
85
86
8. Adanya koordinasi
9. Struktur organisasi harus disusun sesederhana mungkin
10. Pola dasar organisasi harus relatif permanen
11. Adanya jaminan jabatan (unity of tenure)
12. Balas jasa yang diberikan kepada setiap orang harus setimpal dengan
jasanya
13. Penempatan orang harus sesuai keahliannya (Zamani, 1998).
Dengan berpedoman pada azas tersebut maka dipilih struktur organisasi
yaitu Sistem Line and Staff. Pada sistem ini garis kekuasaan lebih sederhana dan
praktis. Pembagian tugas kerja seperti pada sistem organisasi fungsional, sehingga
seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan. Untuk
kelancaran produksi, perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang yang
ahli di bidangnya. Bantuan pikiran dan nasehat akan diberikan oleh staf ahli
kepada tingkat pengawas demi tercapainya tujuan perusahaan.
Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi
garis dan staf ini, yaitu :
1. Sebagai garis atau line yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok
organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
2. Sebagai staf yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan
keahliannya untuk memberi saran-saran kepada unit operasional (Zamani,
1998).
Dewan Komisaris mewakili para pemegang saham (pemilik perusahaan)
dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Tugas untuk menjalankan perusahaan
dilaksanakan oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Produksi,
Direktur Keuangan, serta Direktur SDM dan Umum. Direktur Produksi
membawahi bidang produksi dan teknik, direktur keuangan membawahi bidang
pemasaran dan keuangan, sedangkan direktur SDM dan umum membawahi
bagian SDM dan umum. Ketiga direktur ini membawahi beberapa kepala bagian
yang akan bertanggung jawab atas bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
87
Setiap kepala bagian akan membawahi beberapa seksi dan setiap seksi
akan membawahi dan mengawasi para karyawan perusahaan pada setiap
bidangnya. Karyawan perusahaan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang
dipimpin oleh seorang kepala regu dimana setiap kepala regu akan bertanggung
jawab kepada pengawas masing-masing seksi.
Struktur organisasi pabrik Etilbenzena sebagai berikut :
RUPS
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
Staff Ahli
Kasi Keuangan
Staff LITBANG
Kasi Akuntansi
Pemeliharaan
pengendalian
Pemasaran
Kasi Humas
Kasi Utilitas
Lingkungan
Penjualan
Keamanan
Personalia
Proses
Kasi
Kasi
Kasi
Kasi
Kasi
Kasi
Kasi
Kasi
KARYAWAN
garis wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala bagian dapat
juga bertindak sebagai staf direktur. Kepala bagian bertanggung jawab kepada
direktur Utama (Zamani, 1998).
Kepala bagian terdiri dari :
1. Kepala Bagian Produksi
Kepala bagian produksi bertanggung jawab kepada direktur produksi
dalam bidang mutu dan kelancaran produksi serta mengkoordinir kepala-
kepala seksi yang menjadi bawahannya. Kepala bagian produksi membawahi
seksi proses, seksi pengendalian, dan seksi laboratorium.
Tugas seksi proses antara lain adalah mengawasi jalannya proses produksi
dan menjalankan tindakan seperlunya terhadap kejadian-kejadian yang tidak
diharapkan sebelum diambil oleh seksi yang berwenang.
Tugas seksi pengendalian yaitu menangani hal-hal yang dapat mengancam
keselamatan pekerja dan mengurangi potensi bahaya yang ada.
Tugas seksi laboratorium, antara lain:
a. Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu
b. Mengawasi dan menganalisa mutu produksi
c. Mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan buangan pabrik
d. Membuat laporan berkala kepada Kepala Bagian Produksi.
2. Kepala Bagian LITBANG
Tugas dan wewenangnya meliputi :
a. Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang penelitian dan
pengembangan
b. Mengadakan penelitian dan pengembangan terhadap mutu produk
c. Memperbaiki dan melakukan inovasi terhadap proses produksi
3. Kepala Bagian Teknik
Tugas kepala bagian teknik, antara lain :
a. Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan dan
utilitas
b. Mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya
91
perawatan dan shutdown. Sistem pembagian jam kerja karyawan dibagi dalam 2
golongan, yaitu karyawan shift dan non shift.
5.4.1. Karyawan Non shift / Harian
Karyawan non shift dalah karyawan yang tidak menangani proses produksi
secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah direktur, kepala bagian,
kepala seksi serta bawahan yang berada dikantor. Karyawan harian dalam 1
minggu akan bekerja selama 5 hari dengan pembagian kerja sebagai berikut:
Jam kerja :
Hari Senin – Jumat : Jam 08.00 – 17.00
Jam Istirahat :
Hari Senin – Kamis : Jam 12.00 – 13.00
Hari Jumat : Jam 11.00 – 13.00
1. Kemampuan Pasar
Dapat dibagi menjadi 2 kemungkinan, yaitu :
Kemampuan pasar lebih besar dibandingkan kemampuan pabrik, maka
rencana produksi disusun secara maksimal.
Kemampuan pasar lebih kecil dari kemampuan pabrik.
Ada tiga alternatif yang dapat diambil :
Rencana prduksi sesuai kemampuan pasar atau produksi diturunkan sesuai
dengan kemampuan pasar, dengan mempertimbangkan untung dan rugi.
Rencana produksi tetap dengan mempertimbangkan bahwa kelebihan
produksi disimpan dan dipasarkan tahun berikutnya.
Mencari daerah pemasaran baru.
2. Kemampuan Pabrik
Pada umumnya kemampuan pabrik ditentukan oleh beberapa faktor, antara
lain
Bahan Baku
Dengan pemakaian yang memenuhi kualitas dan kuantitas, maka akan
mencapai jumlah produk yang diinginkan.
Tenaga kerja
Kurang terampilnya tenaga kerja akan menimbulkan kerugian, sehingga
diperlukan pelatihan agar kemampuan kerja keterampilannya meningkat dan
sesuai dengan yang diinginkan.
Peralatan (Mesin)
Ada dua hal yang mempengaruhi keandalan dan kemampuan mesin, yaitu
jam kerja mesin efektif dan kemampuan mesin. Jam kerja mesin efektif
adalah kemampuan suatu alat untuk beroperasi pada kapasitas yang
diinginkan pada periode tertentu. Kemampuan mesin adalah kemampuan
mesin dalam memproduksi.