Anda di halaman 1dari 17

BAB V

MANAJEMEN PERUSAHAAN

5.1. Bentuk Perusahaan


Pabrik Etilbenzena yang akan didirikan, direncanakan mempunyai:
 Bentuk : Perseroan Terbatas (PT)
 Lapangan Usaha : Industri Petrokimia
 Lokasi Perusahaan : Cilegon, Banten
Alasan dipilih bentuk perusahaan ini didasarkan atas beberapa faktor,
antara lain :
1. Mudah mendapatkan modal dengan cara menjual saham perusahaan
2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas, sehingga kelancaran produksi
hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan.
3. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain
4. Kelangsungan perusahaan lebih terjamin, karena tidak berpengaruh dengan
berhentinya pemegang saham, direksi beserta staf atau karyawan perusahaan
(Widjaja,G., dan Yani,A., 2003).

5.2. Struktur Organisasi


Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting sebagai penunjang
kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena berhubungan dengan komunikasi
dalam perusahaan agar tercapai kerjasama yang baik antar karyawan. Untuk
mendapatkan sistem organisasi yang baik maka perlu diperhatikan beberapa azas
yang dapat dijadikan pedoman, antara lain:
1. Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas
2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap orang dalam organisasi
3. Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap orang dalam organisasi
4. Adanya kesatuan arah (unity of direction)
5. Adanya kesatuan perintah (unity of command)
6. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang
7. Adanya pembagian tugas (distribution of work)

85
86

8. Adanya koordinasi
9. Struktur organisasi harus disusun sesederhana mungkin
10. Pola dasar organisasi harus relatif permanen
11. Adanya jaminan jabatan (unity of tenure)
12. Balas jasa yang diberikan kepada setiap orang harus setimpal dengan
jasanya
13. Penempatan orang harus sesuai keahliannya (Zamani, 1998).
Dengan berpedoman pada azas tersebut maka dipilih struktur organisasi
yaitu Sistem Line and Staff. Pada sistem ini garis kekuasaan lebih sederhana dan
praktis. Pembagian tugas kerja seperti pada sistem organisasi fungsional, sehingga
seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan. Untuk
kelancaran produksi, perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang yang
ahli di bidangnya. Bantuan pikiran dan nasehat akan diberikan oleh staf ahli
kepada tingkat pengawas demi tercapainya tujuan perusahaan.
Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi
garis dan staf ini, yaitu :
1. Sebagai garis atau line yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok
organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
2. Sebagai staf yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan
keahliannya untuk memberi saran-saran kepada unit operasional (Zamani,
1998).
Dewan Komisaris mewakili para pemegang saham (pemilik perusahaan)
dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Tugas untuk menjalankan perusahaan
dilaksanakan oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Produksi,
Direktur Keuangan, serta Direktur SDM dan Umum. Direktur Produksi
membawahi bidang produksi dan teknik, direktur keuangan membawahi bidang
pemasaran dan keuangan, sedangkan direktur SDM dan umum membawahi
bagian SDM dan umum. Ketiga direktur ini membawahi beberapa kepala bagian
yang akan bertanggung jawab atas bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
87

Setiap kepala bagian akan membawahi beberapa seksi dan setiap seksi
akan membawahi dan mengawasi para karyawan perusahaan pada setiap
bidangnya. Karyawan perusahaan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang
dipimpin oleh seorang kepala regu dimana setiap kepala regu akan bertanggung
jawab kepada pengawas masing-masing seksi.
Struktur organisasi pabrik Etilbenzena sebagai berikut :
RUPS

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA
Staff Ahli

DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR


TEKNIK DAN PRODUKSI KEUANGAN UMUM DAN SDM

Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag


Produksi LITBANG Teknik Keuangan Pemasaran Umum & SDM
Kasi Administrasi

Kasi Keuangan
Staff LITBANG

Kasi Akuntansi
Pemeliharaan
pengendalian

Kasi Safety &


Laboratorium

Pemasaran

Kasi Humas
Kasi Utilitas
Lingkungan

Penjualan

Keamanan
Personalia
Proses

Kasi

Kasi
Kasi
Kasi

Kasi

Kasi

Kasi

Kasi
KARYAWAN

Gambar 5.1. Struktur Organisasi Pabrik Etilbenzena

5.3. Tugas dan Wewenang


5.3.1. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal
untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut.
Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk PT. (Perseroan
Terbatas) adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pada RUPS tersebut, para pemegang saham berwenang :

1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris


2. Mengangkat dan memberhentikan Direktur
3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung rugi tahunan
dari perusahaan.
88

5.3.2. Dewan Komisaris


Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik
saham sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab kepada pemilik saham.
Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi :
1. Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target
perusahaan, alokasi sumber-sumber dana, dan pengarahan pemasaran
2. Mengawasi tugas-tugas direksi
3. Membantu direksi dalam tugas-tugas penting

5.3.3. Dewan Direksi


Direktur utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur
utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris atas segala tindakan dan
kebijakan yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur utama
membawahi direktur produksi, direktur keuangan, dan direktur umum dan SDM.
Tugas direktur utama antara lain :
1. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggung jawabkan
pekerjaan secara berkala atau pada akhir pekerjaannya pada pemegang
saham
2. Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kelangsungan
hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, dan karyawan
3. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan rapat
pemegang saham
4. Mengkoordinir kerja sama antara bagian produksi, bagian keuangan, dan
bagian umum dan SDM
Tugas direktur produksi antara lain :
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi, teknik,
penelitian dan pengembangan (LITBANG)
2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-
kepala bagian yang menjadi bawahannya
89

3. Memimpin pelaksanaan kegiatan pabrik yang berhubungan dengan bidang


teknik, produksi pengembangan, pemeliharaan peralatan dan laboratorium.
Tugas dari direktur keuangan antara lain :
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang keuangan dan
pemasaran
2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-
kepala bagian yang menjadi bawahannya
Tugas dari direktur umum dan SDM antara lain :
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang umum dan SDM
(Sumber Daya Manusia)
2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-
kepala bagian yang menjadi bawahannya

5.3.4. Staf Ahli


Staf ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu direktur
dalam menjalankan tugasnya, baik yang berhubungan dengan teknik maupun
administrasi. Staf ahli bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan
bidang keahlian masing-masing.
Tugas dan wewenang staf ahli antara lain mengadakan evaluasi bidang
teknik dan ekonomi perusahaan, memberi masukan-masukan dalam perencanaan
dan pengembangan perusahaan, serta memberi saran-saran dalam bidang hukum.

5.3.5. Penelitian dan Pengembangan (Litbang)


Litbang terdiri dari tenaga-tenaga ahli sebagai pembantu direksi dan
bertanggung jawab kepada direksi dalam hal pengembangan dan rekayasa produk.
Tugas dan wewenangnya antara lain memperbaiki mutu produksi, memperbaiki
dan melakukan inovasi terhadap proses produksi, serta meningkatkan efisiensi
perusahaan di berbagai bidang.

5.3.6. Kepala Bagian


Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir, mengatur, dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan
90

garis wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala bagian dapat
juga bertindak sebagai staf direktur. Kepala bagian bertanggung jawab kepada
direktur Utama (Zamani, 1998).
Kepala bagian terdiri dari :
1. Kepala Bagian Produksi
Kepala bagian produksi bertanggung jawab kepada direktur produksi
dalam bidang mutu dan kelancaran produksi serta mengkoordinir kepala-
kepala seksi yang menjadi bawahannya. Kepala bagian produksi membawahi
seksi proses, seksi pengendalian, dan seksi laboratorium.
Tugas seksi proses antara lain adalah mengawasi jalannya proses produksi
dan menjalankan tindakan seperlunya terhadap kejadian-kejadian yang tidak
diharapkan sebelum diambil oleh seksi yang berwenang.
Tugas seksi pengendalian yaitu menangani hal-hal yang dapat mengancam
keselamatan pekerja dan mengurangi potensi bahaya yang ada.
Tugas seksi laboratorium, antara lain:
a. Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu
b. Mengawasi dan menganalisa mutu produksi
c. Mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan buangan pabrik
d. Membuat laporan berkala kepada Kepala Bagian Produksi.
2. Kepala Bagian LITBANG
Tugas dan wewenangnya meliputi :
a. Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang penelitian dan
pengembangan
b. Mengadakan penelitian dan pengembangan terhadap mutu produk
c. Memperbaiki dan melakukan inovasi terhadap proses produksi
3. Kepala Bagian Teknik
Tugas kepala bagian teknik, antara lain :
a. Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan dan
utilitas
b. Mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya
91

Kepala Bagian Teknik membawahi seksi pemeliharaan, seksi utilitas, dan


seksi keselamatan kerja-penanggulangan kebakaran.
Tugas seksi pemeliharaan, antara lain :
a. Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik
b. Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik
Tugas seksi utilitas, antara lain melaksanakan dan mengatur sarana utilitas
untuk memenuhi kebutuhan proses, air, dan tenaga listrik.
Tugas seksi keselamatan kerja antara lain Mengatur, menyediakan, dan
mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan kerja serta
melindungi pabrik dari bahaya kebakaran.
4. Kepala Bagian Keuangan
Kepala bagian keuangan ini bertanggung jawab kepada direktur keuangan
dalam bidang administrasi dan keuangan dan membawahi 3 seksi, yaitu seksi
administrasi, seksi keuangan, dan seksi akuntansi.
Tugas seksi administrasi yaitu menyelenggarakan pencatatan utang
piutang, administrasi persediaan kantor, dan masalah perpajakan.
Tugas seksi keuangan antara lain menghitung penggunaan uang
perusahaan, mengamankan uang, dan membuat ramalan tentang keuangan
masa depan. Selain itu seksi keuangan juga bertugas mengadakan perhitungan
tentang gaji dan insentif karyawan.
Tugas seksi akuntansi adalah menyelenggarakan pencatatan pembukuan
keuangan perusahaan.
5. Kepala Bagian Pemasaran
Kepala bagian pemasaran bertanggung jawab kepada direktur keuangan
dalam bidang pemasaran hasil produksi, serta membawahi 2 seksi yaitu seksi
pemasaran dan seksi penjualan.
Tugas seksi pemasaran, antara lain merencanakan strategi penjualan hasil
produksi dan mengatur distribusi hasil produksi.
Tugas seksi penjualan, antara lain melaksanakan penjualan hasil produksi,
mengetahui harga pasar dan mutu produk serta mengatur keluar masuknya
bahan dan alat dari gudang.
92

6. Kepala Bagian Umum dan SDM


Bertanggung jawab kepada Direktur Umum dan SDM dalam bidang
personalia, hubungan masyarakat, dan keamanan serta mengkoordinasi
kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya. Kepala bagian ini membawahi
seksi personalia, seksi humas dan seksi keamanan.
Tugas seksi personalia, antara lain :
a. Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang sebaik
mungkin antara pekerja dan pekerjaannya serta lingkungannya supaya
tidak terjadi pemborosan waktu dan biaya.
b. Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan kondisi kerja
yang dinamis.
c. Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan.
Tugas seksi humas, antara lain :
Mengatur hubungan antara perusahaan dengan masyarakat di luar lingkungan
perusahaan.
Tugas seksi keamanan, antara lain :
a. Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas yang ada di perusahaan.
b. Mengawasi keluar masuknya orang-orang, baik karyawan maupun yang
bukan dari lingkungan perusahaan.
c. Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan intern
perusahaan.

5.3.7. Kepala Seksi


Kepala seksi adalah pelaksana pekerjaan sesuai bagiannya masing-masing
di dalam proses produksi. Setiap kepala seksi bertanggung jawab kepada kepala
bagian masing-masing sesuai dengan seksinya.

5.4. Pembagian Jam Kerja Karyawan


Pabrik etilbenzena ini direncanakan beroperasi 330 hari dalam 1 tahun dan
24 jam per hari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk perbaikan,
93

perawatan dan shutdown. Sistem pembagian jam kerja karyawan dibagi dalam 2
golongan, yaitu karyawan shift dan non shift.
5.4.1. Karyawan Non shift / Harian
Karyawan non shift dalah karyawan yang tidak menangani proses produksi
secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah direktur, kepala bagian,
kepala seksi serta bawahan yang berada dikantor. Karyawan harian dalam 1
minggu akan bekerja selama 5 hari dengan pembagian kerja sebagai berikut:
Jam kerja :
 Hari Senin – Jumat : Jam 08.00 – 17.00
Jam Istirahat :
 Hari Senin – Kamis : Jam 12.00 – 13.00
 Hari Jumat : Jam 11.00 – 13.00

5.4.2. Karyawan shift


Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses
produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang berhubungan
dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi. Yang termasuk karyawan
shift ini adalah operator produksi, sebagian dari bagian teknik, bagian gudang dan
bagian utilitas, pengendalian, laboratorium, dan bagian-bagian yang harus selalu
siaga untuk menjaga keselamatan serta keamanan pabrik.
Para karyawan shift akan bekerja secara bergantian selama 24 jam, dengan
pengaturan sebagai berikut :
Shift Pagi : Jam 07.00 – 15.00
Shift Sore : Jam 15.00 – 23.00
Shift Malam : Jam 23.00 – 07.00
Untuk karyawan shift ini dibagi menjadi 4 kelompok (A / B / C / D)
dimana dalam satu hari kerja, hanya tiga kelompok masuk, sehingga ada satu
kelompok yang libur. Untuk hari libur atau hari besar yang ditetapkan pemerintah,
kelompok yang bertugas tetap harus masuk. Jadwal pembagian kerja masing-
masing kelompok ditampilkan pada tabel 5.1.
94

Tabel 5.1. Jadwal Pembagian Kelompok Shift


(Pupuk Sriwidjaja Palembang, 2011)
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 dst
Shift
P A A A B B B C C C D D D …
S C D D D A A A B B B C C …
M B B C C C D D D A A A B …

Keterangan : P = Shift Pagi


S = Shift Siang
M = Shift Malam
Seluruh karyawan perusahaan dikenakan presensi untuk mengetahui
tingkat kedisiplinan karyawan (Zamani, 1998).

5.5. Status Karyawan Dan Sistem Upah


Sistem upah karyawan berbeda-beda tergantung pada status karyawan,
kedudukan, dan tanggung jawab. Status karyawan dapat dibagi menjadi tiga
golongan sebagai berikut:
1. Karyawan Tetap
Karyawan tetap yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan
surat keputusan (SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan
kedudukan, keahlian, dan masa kerjanya.
2. Karyawan Harian
Karyawan harian yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi
tanpa SK direksi dan mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan.
3. Karyawan Borongan
Karyawan borongan yaitu karyawan yang digunakan oleh pabrik bila
diperlukan saja. Karyawan ini menerima upah borongan untuk pekerjaan.
95

5.6. Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan Dan Gaji


5.6.1. Penggolongan Jabatan
1 Direktur Utama : Magister Manajemen/Teknik
Pengalaman 10 tahun
2 Direktur Produksi : Sarjana Teknik Kimia
Pengalaman 10 tahun
3 Direktur Keuangan : Sarjana Ekonomi/Akuntansi
Pengalaman 10 tahun
4 Direktur Umum dan SDM : Sarjana Ekonomi/Hukum
Pengalaman 10 tahun
5 Kepala Bagian Produksi : Sarjana Teknik Kimia
Pengalaman 5 tahun
6 Kepala Bagian Teknik : Sarjana Teknik Kimia/Mesin/Elektro
Pengalaman 5 tahun
7 Kepala Bagian Pemasaran : Sarjana Teknik Kimia/Mesin/Elektro
Pengalaman 5 tahun
8 Kepala Bagian Keuangan : Sarjana Ekonomi/Akuntansi
Pengalaman 5 tahun
9 Kepala Bagian Umum dan SDM : Sarjana Hukum
Pengalaman 5 tahun
10 Kepala Seksi : S1
Pengalaman 3 tahun
11 Karyawan : S1 atau D3
12 Sekretaris : Sarjana atau Akademi Sekretaris
13 Dokter : Sarjana Kedokteran
14 Perawat : Akademi Perawat
15 Lain-lain : SLTP/SLTA /Sederajat

5.6.2. Jumlah Karyawan dan Gaji


Jumlah karyawan harus ditentukan dengan tepat, sehingga semua
pekerjaan dapat diselenggarakan dengan baik dan efisien.
96

Tabel 5.2. Jumlah Karyawan Menurut Jabatan


NO. JABATAN JUMLAH
1 Direktur Utama 1
2 Direktur Produksi 1
3 Direktur Keuangan 1
4 Direktur Umum dan SDM 1
5 Staf Ahli 2
6 Sekretaris 4
7 Kepala Bagian Produksi 1
8 Kepala Bagian LITBANG 1
9 Kepala Bagian Teknik 1
10 Kepala Bagian Umum dan SDM 1
11 Kepala Bagian Keuangan 1
12 Kepala Bagian Pemasaran 1
13 Kepala Seksi Proses 1
14 Kepala Seksi Pengendalian 1
15 Kepala Seksi Laboratorium 1
16 Staf Litbang 4
17 Kepala Seksi Safety & Lingkungan 1
18 Kepala Seksi Pemeliharaan 1
19 Kepala Seksi Utilitas 1
20 Kepala Seksi Administrasi 1
21 Kepala Seksi Keuangan 1
22 Kepala Seksi Akuntansi 1
23 Kepala Seksi Personalia 1
24 Kepala Seksi Humas 1
25 Kepala Seksi Keamanan 1
26 Kepala Seksi Penjualan 1
27 Kepala Seksi Pemasaran 1
97

Tabel 5.2. Jumlah Karyawan Menurut Jabatan (Lanjutan)


NO. JABATAN JUMLAH
28 Karyawan Proses 48
29 Karyawan Pengendalian 16
30 Karyawan Laboratorium 14
31 Karyawan Penjualan 8
32 Karyawan Akuntansi 8
33 Karyawan Pemeliharaan 16
34 Karyawan Utilitas 28
35 Karyawan Administrasi 8
36 Karyawan Keuangan 8
37 Karyawan Personalia 8
38 Karyawan Humas 8
39 Karyawan Keamanan 16
40 Karyawan Pemasaran 8
41 Karyawan Safety & Lingkungan 10
42 Dokter 2
43 Perawat 2
44 Sopir 8
45 Pesuruh 10
TOTAL 260

Tabel 5.3. Perincian Golongan dan Gaji Karyawan


Gol. Jabatan Gaji/bulan (Rp)
I. Direktur Utama 50.000.000
II. Direktur 30.000.000
III. Staf Ahli 10.000.000
IV. Kepala Bagian Litbang 8.000.000
V. Staf Litbang 7.000.000
98

Tabel 5.3. Perincian Golongan dan Gaji Karyawan (Lanjutan)


Gol. Jabatan Gaji/bulan (Rp)
VI. Kepala Seksi s/d. 6.500.000
VII. Sekretaris 4.500.000
VIII. Karyawan s/d. 4.500.000
IX. Pesuruh, Sopir,dll s/d. 3.400.000

5.7. Kesejahteraan Sosial Karyawan


Kesejahteraan sosial yang diberikan perusahaan kepada para karyawan,
antara lain :
1. Tunjangan
 Tunjangan yang berupa gaji pokok yang diberikan berdasarkan golongan
karyawan yang bersangkutan
 Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang
 Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja diluar
jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja
2. Pakaian Kerja
Diberikan kepada setiap karyawan setiap tahun sejumlah tiga pasang.
3. Cuti
 Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja dalam
setahun
 Cuti sakit diberikan kepada karyawan yang menderita sakit berdasarkan
keterangan dokter
 Cuti hamil diberikan kepada karyawati yang hendak melahirkan, masa cuti
berlaku selama 1 bulan sebelum melahirkan sampai 2 bulan sesudah
melahirkan
4. Pengobatan
 Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak disebabkan
oleh kecelakaan kerja, diatur berdasarkan kebijaksanaan perusahaan.
99

 Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan


oleh kecelakaan kerja, ditanggung oleh perusahaan sesuai undang-undang.
5. Asuransi Tenaga Kerja
Asuransi tenaga kerja diberikan perusahaan bila jumlah karyawan lebih dari
10 orang atau dengan gaji karyawan lebih besar dari Rp. 1.000.000,00 per
bulan.

5.8. Manajemen Perusahaan


Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari manajemen
perusahaan yang fungsi utamanya adalah menyelenggarakan semua kegiatan
untuk memproses bahan baku menjadi produk dengan mengatur penggunaan
faktor - faktor produksi sedemikian rupa sehingga proses produksi berjalan sesuai
dengan yang direncanakan.
Manajemen produksi meliputi manajemen perancangan dan pengendalian
produksi. Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi mengusahakan
perolehan kualitas produk sesuai target dalam jangka waktu tertentu. Dengan
meningkatnya kegiatan produksi maka selayaknya diikuti dengan kegiatan
perencanaan dan pengendalian agar penyimpangan produksi dapat dihindari.
Perencanaan sangat erat kaitannya dengan pengendalian dimana
perencanaan merupakan tolak ukur bagi kegiatan operasional sehingga
penyimpangan yang terjadi dapat diketahui dan selanjutnya dikembalikan pada
arah yang sesuai.

5.8.1. Perencanaan Produksi


Dalam menyusun rencana produksi secara garis besar ada Direktur
Keuangan dan Umum. Hal yang perlu dipertimbangkan yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal adalah kemampuan pabrik sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang menyangkut kemampuan pasar terhadap jumlah
produk yang dihasilkan. Dipengaruhi oleh keandalan dan kemampuan mesin yaitu
jam kerja efektif dan beban yang diterima.
100

1. Kemampuan Pasar
Dapat dibagi menjadi 2 kemungkinan, yaitu :
 Kemampuan pasar lebih besar dibandingkan kemampuan pabrik, maka
rencana produksi disusun secara maksimal.
 Kemampuan pasar lebih kecil dari kemampuan pabrik.
Ada tiga alternatif yang dapat diambil :
 Rencana prduksi sesuai kemampuan pasar atau produksi diturunkan sesuai
dengan kemampuan pasar, dengan mempertimbangkan untung dan rugi.
 Rencana produksi tetap dengan mempertimbangkan bahwa kelebihan
produksi disimpan dan dipasarkan tahun berikutnya.
 Mencari daerah pemasaran baru.
2. Kemampuan Pabrik
Pada umumnya kemampuan pabrik ditentukan oleh beberapa faktor, antara
lain
 Bahan Baku
Dengan pemakaian yang memenuhi kualitas dan kuantitas, maka akan
mencapai jumlah produk yang diinginkan.
 Tenaga kerja
Kurang terampilnya tenaga kerja akan menimbulkan kerugian, sehingga
diperlukan pelatihan agar kemampuan kerja keterampilannya meningkat dan
sesuai dengan yang diinginkan.
 Peralatan (Mesin)
Ada dua hal yang mempengaruhi keandalan dan kemampuan mesin, yaitu
jam kerja mesin efektif dan kemampuan mesin. Jam kerja mesin efektif
adalah kemampuan suatu alat untuk beroperasi pada kapasitas yang
diinginkan pada periode tertentu. Kemampuan mesin adalah kemampuan
mesin dalam memproduksi.

5.8.2. Pengendalian Produksi


Setelah perencanaan produksi disusun dan proses produksi dijalankan,
perlu adanya pengawasan dan pengendalian produksi agar proses berjalan baik.
101

Kegiatan proses produksi diharapkan menghasilkan produk dengan mutu sesuai


dengan standar dan jumlah produk sesuai dengan rencana dalam jangka waktu
sesuai jadwal.
a. Pengendalian Kualitas
Penyimpangan kualitas terjadi karena mutu bahan baku tidak baik, kerusakan
alat, dan penyimpangan operasi. Hal - hal tersebut dapat diketahui dari monitor
atau hasil analisis laboratorium.
b. Pengendalian Kuantitas
Penyimpangan kuantitas terjadi karena kesalahan operator, kerusakan mesin,
keterlambatan bahan baku serta perbaikan alat yang terlalu lama.
Penyimpangan perlu diketahui penyebabnya, baru dilakukan evaluasi.
Kemudian dari evaluasi tersebut diambil tindakan seperlunya dan diadakan
perencanaan kembali dengan keadaan yang ada.
c. Pengendalian Waktu
Untuk mencapai kuantitas tertentu perlu adanya waktu tertentu pula.
d. Pengendalian Bahan Proses
Bila ingin dicapai kapasitas produksi yang diinginkan maka bahan proses harus
mencukupi sehingga diperlukan pengendalian bahan proses agar tidak terjadi
kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai