Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara menyelesaikan masalah

dengan menggunakan metode keilmuan. Pada bab ini akan

disajikan subyek penelitian, populasi, sampel dan teknik

pengambilan sampel, rancangan penelitian, teknik

pengolahan data, teknik pengumpulan data, identifikasi

variabel, definisi operasional, analisa data, etik, dan

kerangka kerja (Hidayat, 2017).

A. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian

adalah anak remaja di STIKES Mataram.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Sugiyono (2018: 117) menjelaskan bahwa “populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak remaja

tingkat I yang berjumlah 50 orang di STIKES Mataram.

2. Sampel Penelitian dan Tehnik Pengambilan Sampel

a. Sampel penelitian

Sampel adalah terdiri dari bagian populasi

terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subyek

67
68

penelitian melalui sampling (Nursalam, 2014). Dalam

penelitian ini yang menjadi sampel sebanyak 35

responden mahasiswa semester 2 keperawatan di STIKES

Mataram yang memenuhi kriteria.

b. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini menggunakan tehnik Nonprobability sampling

dengan sampling jenuh atau total sampling yaitu

teknik pengambilan sample dengan mengambil anggota

populasi semua menjadi sample.

C. Rancangan Atau Desain Penelitian

Rancangan atau desain penelitian merupakan kerangka

acuan bagi peneliti untuk mengkaji hubungan antara

variabel dalam suatu penelitian (Ryanto, 2011).

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non

eksperimental, yaitu suatu penelitian yang dilakukan

tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian.

Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan

penelitian deskriptif korelasional yaitu mengkaji

hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen

dan variabel dependen.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

Cross Sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan

waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan

dependen hanya satu kali pada satu saat. Variabel

independen dan dependen dinilai secara simultan pada


69

suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. (Nursalam,

2013)

D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang

dilakukan dalam pengumpulan data penelitian. Cara

pengumpulan data tersebut meliputi wawancara

berstruktur, obesrvasi, angket, pengukuran, atau melihat

data statistik (data sekunder) seperti dokumentsi

(Hidayat, 2017). Sedangkan instrumen penelitian adalah

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik (cermat, lengkap dan sistematis)

sehingga lebih mudah diolah (Hidayat, 2017). Di dalam

penelitian ini metode pengumpulan data dan instrumen

penelitian yang digunakan, yaitu :

1. Kuesioner

Notoatmodjo (2010) mendeskripsikan kuesioner

adalah daftar pertanyaan yang tersusun baik sebagai

bentuk penjabaran variabel penelitian dan setiap

pertanyaan yang memiliki makna dalam menguji hipotesis

penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

instrument lembar kuesioner dalam pengumpulan data

masing-masing variabel. Instrumen pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang


70

terdapat beberapa pernyataan dalam bentuk angket dan

diberikan langsung kepada responden.

Kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga

bagian, yang pertama (bagian A) data demografi untuk

melihat distribusi demografi (nama, usia, jenis

kelamin, agama, pekerjaan Ayah, pekerjaan Ibu) dari

responden dan tidak dianalisis, yang kedua (bagian B)

untuk variabel pola asuh orang tua yang merupakan

instrumen yang terdiri dari 20 pernyataan berdasarkan

4 indikator/aspek-aspek dari pola asuh dan mengandung

pernyataan favorable/unfavorable. Jenis pernyataan

menggunakan pilihan jawaban sering (SR), kadang-kadang

(KD), dan tidak pernah (TP). (Sugiyono, 2018)

Tabel 3.1 : Kisi-Kisi Kuesioner Pola Asuh Orang Tua

No. Indikator Nomor soal pernyataan

Favorable Unfavorable

1. Kendali dari orangtua 1, 2, 3, 5 4

2. Tuntutan terhadap tingkah 7, 9, 10 6, 8

laku matang

3. Komunikasi antara orangtua 11, 12, 14, 13

dan anak 15

4. Pengasuhan & pemeliharaan 16, 17, 19 18, 20

orangtua terhadap anak


71

Tabel 3.2 : Kriteria Dan Nilai Alternatif Jawaban Pada

Skala Pola Asuh Orang Tua

No KRITERIA Pernyataan Pernyataan


Favorabel Unfavorabel
1. Sering 2 0
2. Kadang-Kadang 1 1
3. Tidak Pernah 0 2

Tolak ukur dari kriteria pilihan jawaban pada

variabel pola asuh orangtua yaitu :

a. Sering, jika hampir setiap hari yang dirasakan

oleh responden

b. Kadang-kadang, jika 1-2 kali dalam seminggu yang

dirasakan oleh responden

c. Tidak pernah, jika sama sekali tidak dirasakan

oleh responden

Pada kuesioner bagian yang ketiga (bagian C)

untuk variabel sikap seks bebas remaja. Untuk skala

sikap seks bebas remaja, skala ini disusun berdasarkan

aspek-aspek sikap seks menyimpang pada remaja, yakni

aspek kognisi, afeksi dan konasi.

Skala ini terdiri dari dua kelompok item, yaitu

item yang berbentuk pernyataan positif atau favorable

dan item yang berbentuk pernyataan negatif atau

unfavorable. Dalam penelitian ini untuk menentukan

skor menggunakan penskalaan model Likert, di mana

model Likert ini merupakan penskalaan pernyataan yang


72

menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan

nilai skalanya.

Skala dalam penelitian ini berbentuk tertutup,

tiap butirnya disediakan empat kemungkinan jawaban

yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju

(TS) dan sangat tidak setuju (STS) (Sugiyono, 2018).

Subyek diminta untuk memilih salah satu dari empat

kemungkinan jawaban.

Tabel 3.3 : Kriteria Dan Nilai Alternatif Jawaban Pada

Skala Sikap Remaja Mengenai Perilaku Seks

Bebas

Pernyataan Pernyataan
No KRITERIA
Unfavorabel Favorabel
1. Sangat Setuju 1 4
2. Setuju 2 3
3. Tidak Setuju 3 2
Sangat Tidak
4. 4 1
Setuju

Tolak ukur dari kriteria pilihan jawaban pada

variabel sikap remaja mengenai perilaku seks bebas

yaitu :
73

a. Sangat Setuju, jika responden merasa lebih/sangat

menyetujui dengan pernyataan yang ada di kuesioner

(responden bersikap negatif / kecenderungan

mendekati perilaku seks bebas)

b. Setuju, jika responden merasa menyetujui dengan

pernyataan yang ada di kuesioner (responden

bersikap negatif / kecenderungan mendekati

perilaku seks bebas)

c. Tidak Setuju, jika responden merasa tidak

menyetujui dengan pernyataan yang ada di kuesioner

(responden bersikap positif / kecenderungan

menghindari perilaku seks bebas)

d. Sangat Tidak Setuju, jika responden merasa

lebih/sangat tidak menyetujui dengan pernyataan

yang ada di kuesioner (responden bersikap

positif / kecenderungan menghindari perilaku seks

bebas)

Guna menyusun dan mengembangkan instrumen pada

skala sikap seks bebas remaja, maka peneliti terlebih

dahulu membuat blue print yang isinya memuat tentang

indikator dari sikap seks bebas remaja yang dapat

memberikan gambaran mengenai isi dan dimensi kawasan

ukur yang akan dijadikan acuan dalam aitem penelitian.

Tabel 3.4 : Blue Print Skala Sikap Remaja Mengenai

Perilaku Seks Bebas


74

Aspek No. Butir Unfavorable No. Butir Favorable Jumlah

13, 17, 25, 35, 38, 1, 2, 4, 6, 20, 24, 29,


42, 45, 47, 51, 52, 44, 46, 49, 63, 73, 81,
Kognitif 53, 65, 68, 70, 78, 35
82, 83, 86, 93
85, 91, 92

5, 7, 12, 14, 16, 22, 9, 10, 30, 32, 34, 48,


23, 37, 39, 43, 57, 50, 60, 69, 74, 76, 80,
Afektif 29
59, 75, 77, 88 89, 94

3, 11, 15, 26, 27, 31, 8, 18, 19, 21, 28, 33,
40, 41, 56, 61, 71, 36, 54, 55, 58, 62, 64,
Konatif 32
84, 87, 90, 95, 96, 66, 67, 72, 79

Jumlah 49 47 96
(Pramita Agnes Wahareni, 2006)

2. Uji validitas dan reliabilitas instrumen

Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukan

alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur

sedangkan reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan. (Saryono, 2011)

Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji

validitas dan uji reabilitas pada instrumen penelitian

variabel independent yaitu pola asuh orang tua dengan

sasaran responden yang diujikan adalah remaja

komunitas We SAVE yang berusia 19 sampai dengan 20

tahun sebanyak 20 responden dengan hasil uji validitas

sebesar 0,669 dan reliabilitas sebesar 0,752 serta

terdapat pada lampiran. Sedangkan pada variabel sikap


75

remaja mengenai perilaku seks bebas, peneliti tidak

melakukan uji validitas dan uji reabilitas karena

instrumen tersebut sudah dilakukan uji validitas dan

uji reabilitas, dengan nilai validitas konstrak

sebesar 0,396 dan nilai realibilitas sebesar 0,977

yang bersumber dari penelitian (Pramita Agnes

Wahareni, 2006).

E. Teknik pengolahan data

Cara pengolahan data agar dapat disimpulkan atau

diinterprestasikan menjadi informasi. Dalam melakukan

analisa data terlebih dahulu data harus diolah. Dalam

penelitian ini proses pengolahan data menggunakan

langkah-langkah, diantaranya yaitu sebagai berikut

(Hidayat, 2012).

1. Editting (pengeditan)

2. Clanning (membersihkan data)

3. Coding(mengkode data)

4. Entry data (Memasukkan Data)

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan peneliti menggunakan data

primer yaitu data yang diperoleh langsung dari

responden.

Langkah-langkah pengumpulan data :

a) Tahap Persiapan

1) Dalam melakukan penelitian, peneliti sebelumnya

mengajukan surat permohonan ijin kepada Direktur


76

Sekolah Stinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian.

Setelah mendapatkan persetujuan barulah melakukan

penelitian dengan menekankan kepada masalah etika.

2) Peneliti membuat Informed Consent atau lembar

persetujuan menjadi responden

3) Mempersiapkan alat, adapun alat yang digunakan

yaitu lembar kuesioner pola asuh orang tua dan

lembar kuesioner sikap remaja mengenai perilaku

seks bebas

4) Peneliti mendapat lembar persetujuan penelitian

dari instansi Bakesbangpol Kota Mataram, Balitbang

Kota Mataram dan tempat yang akan dilakukan

penelitian (STIKES Mataram)

5) Peneliti mengadakan pendekatan kepada responden

untuk mendapatkan persetujuan/ informed consent

sebagai responden.

b) Tahap Pelaksanaan

1) Peneliti melakukan penelitian setelah responden

bersedia dan menandatangani lembar persetujuan

menjadi responden (dengan menekankan pada etika dan

kerahasiaan dalam penelitian), peneliti kemudian

menjelaskan petunjuk atau tata cara pengisian

kuesioner

2) Peneliti membagikan kuesioner secara bertahap

kepada responden untuk diisi sesuai dengan petunjuk


77

pengisian (dengan meminta responden untuk mengisi

kuesioner pola asuh orang tua terlebih dahulu

setelah itu mengisi kuesioner sikap remaja mengenai

perilaku seks bebas)

3) Setelah responden selesai mengisi kuesioner

kemudian dikumpulkan untuk diolah sesuai dengan

tujuan penelitian.

G. Identifikasi Variabel

1. Identifikasi Variabel

a. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable

dependen (terikat) (Hidayat, 2017). Variabel

Independen dalam penelitian ini adalah Pola Asuh

Orang tua.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karna variabel

bebas (Hidayat, 2017). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Sikap Remaja Mengenai

Perilaku Seks Bebas.

H. Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan mendefinisikan

variabel secara operasional berdasarkan karakteristik

yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan


78

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu

objek atau fenomena (Hidayat, 2017).


79

Tabel 3.5 : hubungan pola asuh orangtua dengan sikap remaja mengenai perilaku seks bebas

di STIKES Mataram

Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor dan Kategori
Data

1 2 3 4 5 6

Independen : Pola asuh orang tua 1. Kendali dari Kuesioner Ordinal Dengan alternatif jawaban :
Pola Asuh adalah cara yang orangtua  Sering (SR)
Orangtua digunakan orang tua 2. Tuntutan
dalam berinteraksi,  Kadang-kadang (KD)
terhadap
merawat dan mendidik tingkah laku  Tidak pernah (TP)
anak-anaknya. matang
Terdapat 3 macam 3. Komunikasi Kategori :
pola asuh orang tua antara 1. Permisif : 0-13
yaitu :
orangtua dan 2. Otoriter : 14-27
1. Pola asuh anak 3. Demokratis : 28-40
otoriter, yaitu 4. Pengasuhan &
pola asuh yang pemeliharaan
diterapkan orangtua
orangtua yang terhadap anak
mengharuskan
remaja tersebut
tunduk dan patuh
pada kehendak
orang tua dengan
pengontrolan
80

perilaku yang
sangat ketat.
2. Pola asuh
permisif, yaitu
pola asuh yang
diterapkan
orangtua yang
cenderung
memanjakan dan
memberikan
kebebasan pada
anak tanpa
pengawasan yang
cukup.
3. Pola asuh
demokratis, yaitu
pola asuh yang
diterapkan
orangtua dimana
hak dan kewajiban
orangtua dan
remaja adalah
sama dalam arti
saling
melengkapi, dan
bersifat
edukatif.
81

Dependen : Sikap remaja 1. Aspek Kuesioner Ordinal Kuesioner dengan 96


Sikap Remaja mengenai perilaku kognitif pernyataan dengan 4 pilihan
Mengenai seks bebas adalah 2. Aspek jawaban, tiap butirnya
Perilaku afektif disediakan empat kemungkinan
kecenderungan pada
Seks Bebas 3. Aspek jawaban, yaitu :
para remaja untuk konatif 1. sangat setuju (SS)
menyetujui atau
2. setuju (S)
menolak adanya seks 3. tidak setuju (TS)
bebas. 4. sangat tidak setuju (STS)

Kategori :
Sangat tidak setuju : 96–168
Tidak setuju : 169-240
Setuju : 241–312
Sangat setuju : 313–384
82

I. Etika Penelitian

Setelah mendapatkan persetujuan untuk melakukan

penelitian barulah peneliti melakukan penelitian dengan

menekankan kepada masalah etika yang meliputi:

1. Informed Concent (Lembar Persetujuan)

Merupakan lembar persetujuan memuat penjelasan-

penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian,

dampak yang mungkin terjadi selama penelitian. Apabila

responden telah mengerti dan bersedia maka responden

diminta menandatangani surat persetujuan menjadi

responden. Namun apabila responden menolak, peneliti

tidak akan memaksa.

2. Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga keerahasiaan responden, peneliti

tidak mencantumkan nama responden penelitian, hanya

untuk memudahkan dalam mengenali identitas, peneliti

memakai nomor yang berbeda-beda untuk masing-masing

responden.

3. Confidential (kerahasiaan)

Informasi yang diberikan oleh responden serta

semua data yang terkumpul akan disimpan, dijamin

kerahasiaannya dan hanya menjadi koleksi peneliti.

Informasi yang diberikan oleh responden tidak akan

disebarkan atau diberikan kepada orang lain tanpa

seijin responden. Penliti menjamin semua kerahasiaan


83

informasi yang diberikan oleh responden dan akan

dijaga hanya digunkan unuk kepentingan penelitian.

J. Analisa Data

Analisa data merupakan cara mengolah data agar

dapat disimpulkan atau diinterpretasikan menjadi

informasi. Dalam penelitian ini hasil pengisian

kuesioner akan ditabulasi kemudian dianalisis untuk

dibuktikan apakah ada hubungan pola asuh orang tua

dengan sikap remaja mengenai perilaku seks bebas di

STIKES Mataram dengan menggunakan Uji statistik

Spearman-Rank.

Data yang telah terkumpul dianalisis dengan

menggunakan program SPSS. Analisis data meliputi :

1. Analisis univariat

Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan

distribusi frekuensi masing-masing varibel, baik

variabel bebas, variabel terikat dan deskriptif

karakteristik responden.

2. Analisis bivariat

Analisa ini melihat hubungan antara kedua

variabel dengan menggunakan uji Korelasi Spearman-

Rank.
84

K. KERANGKA KERJA

Populasi Penelitian :
Seluruh anak remaja tingkat 1 STIKES Mataram

Accidental Sampling

Sampel : 42 responden remaja mahasiswa


tingkat I STIKES Mataram yang memenuhi
kriteria

Informed Consent

Pola asuh orang Sikap remaja mengenai


tua perilaku seks bebas

(Kuesioner) (Kuesioner)

Tabulasi

Analisa data

Uji

Spearman-Rank

Bagan 3.1 : Kerangka Kerja Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan

Sikap Remaja Mengenai Perilaku Seks Bebas Di STIKES

Mataram
85

Anda mungkin juga menyukai