Anda di halaman 1dari 5

Nama:Galih Ramadan (D1A021145)

Hukum Internasional B1

Pengaturan Dr.Johanis Indonesia telah menyatakan Prinsip Negara Kepulauan


Hukum Daerah Leatemia, S.H., terikat pada Konvensi (State Archipelagic
Kepulauan M.H. Penerbit Hukum Laut 1982 melalui Principles) sebagai suatu
CV.BUDI UTAMA proses ratifikasi prinsip dasar yang
sebagaimana tertuang dalam memandang wilayah laut
UU nomer 17 Tahun 1985, sebagai satu kesatuan
Deklarasi Djuanda menjadi dengan wilayah darat,
sumber hukum nasional. belum diadopsi dalam
pengaturan hukum daerah
kepulauan terkait dengan
kewenangan daerah
otonom di wilayah laut. Hal
ini menyebabkan daerah-
daerah dengan karakteristik
kepulauan mengalami
keterlambatan dalam
penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan
pelayanan kepada
masyarakat. Oleh karena
itu, perlu dilakukan
pengkajian substansi,
tanggung jawab dan
koordinasi serta faktor-
faktor yang mempengaruhi
pengaturan hukum daerah
kepulauan yang berkaitan
dengan pengaturan
kewenangan daerah
otonom di wilayah laut.
LAUT Erick Nugraha, Dekalarasi Djuanda 1957 Letak geografis Indonesia
SUMBER S.St.Pi., M.Si. dan yang menegaskan konsepsi adalah negara kepulauan
KEHIDUPAN Dr.Mugi Mulyono, Wawasan Nusantara yang terdiri atas ribuan
S.St.Pi., M.Si. memberikan kita anugerah pulau besar dan kecil
Penerbit STP yang luar biasa baik itu laut, dengan sifat dan corak
PRESS darat maupun udara. tersendiri. Deklarasi
Sebagai Negara Kepulauan tersebut juga menyatakan
terbesar di dunia, Indonesia bahwa demi keutuhan
memiliki wilayah laut seluas teritorial dan untuk
5.8 juta km2 yang terdiri melindungi kekayaan
dari wilayah teritorial negara yang ada di
sebesar 3.2 juta km persegi dalamnya,
dan wilayah Zona Ekonomi pulau-pulau serta laut yang
Eksklusif ada harus dianggap sebagai
Indonesia (ZEEI) 27 juta satu kesatuan yang bulat
Nama:Galih Ramadan (D1A021145)
Hukum Internasional B1

km2, Selain itu, terdapat dan utuh


17504 pulau di Indonesia
dengan garis pantai
sepanjang 95.181 km Arah
kebijakan dan politik luar
negeri pemerintah
menentukan eksistensi
Indonesia sebagai Negara
Maritim. Pada 1957 digagas
Deklarasi Djuanda.Sejak itu
Indonesia menjadi satu
kesatuan. Pada Konvensi
Hukum Laut
Internasional/UNCLOS
(United Natians Convention
on the Law of the Sea)
tahun 1982, yang
menambah luas wilayah
Indonesia. Deklarasi
Djuanda menyatakan bahwa
letak geografis Indonesia
adalah negara kepulauan
yang terdiri atas ribuan
pulau besar dan kecil
dengan sifat dan corak
tersendiri. Deklarasi
tersebut juga menyatakan
bahwa demi keutuhan
teritorial dan untuk
melindungi kekayaan
negara yang ada di
dalamnya,
pulau-pulau serta laut yang
ada harus dianggap sebagai
satu kesatuan yang bulat
dan utuh, yang ditetapkan
UU No:4/Prp Tahun 1960
tentang
Perairan Indonesia.
Arti Deklarasi Muhammad Ahalla Deklarasi Djuanda dan Setelah perdebatan panjang
Djuanda dan Tsauro Konferensi dan tidak
Konferensi Hukum Laut PBB bagi menemukan kata
Hukum Laut Indonesia. Deklarasi yang kesepakatan diantara
PBB bagi dicetuskan oleh Djuanda negara-negara yang
Indonesia Kartawidjaja memberikan bersengketa tentang
arti bagi Indonesia sebagai wilayah maritim, maka
Nama:Galih Ramadan (D1A021145)
Hukum Internasional B1

negara kepulauan dan PBB mengadakan


nusantara sebagai satu konferensi hukum laut
kesatuan yang utama pertama pada 1958
memberikan padangan dan konferensi hukum laut
tersendiri yang kedua
terhadap dunia bahwa pada 1960 yaitu yang lebih
negara yang terdiri dari dikenal dengan
banyak pulau punya istilah UNCLOS I dan
kedaulatan penuh atas pulau UNCLOS II.
dan perairan yang ada di Indonesia pada saat itu,
sekitarnya Adapun Djuanda Kartawidjaja,
UNCLOS lebih awal yang menyatakan kepada
mulanya banyak dunia bahwa laut Indonesia
menyinggung mengenai adalah termasuk laut
aturan dan teknis etika sekitar, di antara dan di
seperti dalam kepulauan Indonesia
apa yang harus dilakukan menjadi satu kesatuan
negara diatas laut, apa hak wilayah NKRI. Isi dari
laut negara dan masih Deklarasi Juanda yang
banyak lagi. Sebagai negara ditulis pada 13 Desember
kepulauan, Indonesia 1957, menyatakan: 1)
melihat kedua hal menjadi Bahwa Indonesia
celah yang sangat menyatakan sebagai negara
menguntungkan bagi kepulauan
Indonesia untuk terus yang mempunyai corak
melakukan peningkatan tersendiri. 2) Bahwa
terbaiknya disektor laut sejak dahulu kala
namun banyak juga kendala kepulauan nusantara ini
dan hambatan yang harus sudah merupakan satu
dihadapi Indonesia. Oleh kesatuan. 3)
karena itu penulis Ketentuan ordonansi 1939
menghadirkan salah satu tentang
hambatan tersebut berupa ordonansi, dapat memecah
sengketa wilayah perairan belah keutuhan
dengan negara lain. Dengan wilayah Indonesia
demikian, penulis
beranggapan dengan
melihat realitas kasus yang
terjadi dan dialami oleh
Indonesia seperti sengketa
wilayah, yang menjadi titik
kritis tulisan ini, apakah
masih penting deklarasi
djuanda dan UNCLOS bagi
Indonesia.
KONSEP Hasbullah F. Sjawie Pembahasan Konferensi Dengan keikutsertaan 86
Nama:Galih Ramadan (D1A021145)
Hukum Internasional B1

NEGARA Hukum Laut senantiasa negara berlangsunglah


KEPULAUAN dikaitkan dengan konsep Konferensi Hukum
PADA negara kepulauan Laut yang pertama di
KONFERENSI sebagaimana untuk pertama Jenewa dari tanggal 24
HUKUM kali diperkenalkan melalui Pebruari 1958 sampai
LAUT TAHUN Deklarasi Djuanda. dengan 27 April 1958,
1958 DAN Deklarasi Djuanda menjadi dengan maksud untuk
TAHUN 1960 modal dasar bagi delegasi melaksanakan tugas yang
Indonesia ke Konferensi dimandatkan oleh Majelis
Hukum Laut. Indonesia Umum PBB, yang telah
menganggap perjuangan menentukan bahwa
untuk memasyarakatkan " ... an international
konsep negara kepulauan Conference of
mulai mendapatkan tempat plenipotentiaries should be
dengan diproklamirkannya convoked to
Konvensi Hukum Laut exanine the law of the sea,
1982. taking into account not
only the legal but also the
technical, economic and
politic aspects of the
problem, and to embody
the result
of its work in one or more
international convention ...
"I
Konferensi Hukum Laut
yang diselenggarakan pada
tahun 1958 ini
sesungguhnya merupakan
konferensi yang pertarna
kali dilakukan
dalam program
pengembangan selanjutnya
dan kodifikasi Hukum
Internasional menurut pasal
13 ayat (1) Point a Piagam
PBB.
Usaha yang ditempuh oleh
Indonesia dalam
memperjuangkan
untuk diterimanya konsep
Negara Kepulauannya
dilakukan pada Ko-
mite I ten tang Laut
Teritorial dan Zona
Tambahan. Jawaban atas
Nama:Galih Ramadan (D1A021145)
Hukum Internasional B1

perma-
salahan mengenai seberapa
jauh batas luasnya Laut
Teritorial yang
dapat diklaim oleh suatu
negara juga diharapkan
dapat diputuskan oleh
Komite I ini.

Anda mungkin juga menyukai