DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
FAKULTAS EKONOMI
2021/2022
HARGA POKOK PRODUKSI BERSAMA
Alokasi Biaya merupakan pembebanan biaya secara proposional dari biaya tidak
langsung atau biaya bersama ke objek biaya. Biaya bersama sulit diperhitungkan kepada
masingmasing produk, oleh karena itu untuk memudahkan dalam perhitungan diperlukan
alokasi biaya. Manfaat menghitung alokasi biaya dalam produk bersama adalah:
1. Menghitung harga pokok dan menentukan nilai persediaan untuk tujuan pelaporan
keuangan internal dan eksternal.
2. Menilai persediaan untuk tujuan asuransi.
3. Menentukan nilai persediaan jika terjadi kerusakan terhadap nilai barang yang rusak.
4. Biaya bahan yang hancur.
5. Menetukan biaya departemen atau divisi untuk tujuan pengukuran kinerja eksekutif.
6. Pengaturan tarif karena adanya sebagian produk atau jasa yang diproduksi dikenakan
peraturan harga.
7. Mengetahui besarnya kontribusi masing-masing produk bersama terhadap total
pendapatan perusahaan.
8. Mengetahui seluruh biaya produksi yang dibebankan ke masing-masing produk
bersama.
Biaya produk bersama dialokasikan ke setiap produk bersama menggunakan metode nilai
pasar, rata-rata biaya per satuan, rata-rata tertimbang dan unit kuantitatif.
Setelah mempelajari konsep dan cara perhitungan harga pokok produk gabungan,
maka tidak lengkap jika tidak membahas harga pokok produk sampingan. Hal ini dapat
dimengerti karena keduanya mempunyai hubungan yang erat. Dalam produk sampingan,
yang menjadikan permasalahan adalah bagaimana memperlakukan pendapatan penjualan
produk sampingan tersebut.
JENIS BIAYA
1. Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dapat diatribusikan ke produk atau layanan
tertentu, dan tidak perlu dialokasikan ke objek biaya tertentu. Itu karena organisasi
mengetahui pengeluaran apa yang masuk ke departemen tertentu yang menghasilkan
keuntungan dan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan produk atau layanan
tertentu. Misalnya, gaji yang dibayarkan kepada pekerja pabrik yang ditugaskan di
divisi tertentu diketahui dan tidak perlu dialokasikan lagi ke divisi itu.
2. Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan objek biaya
tertentu seperti fungsi, produk, atau departemen. Itu adalah biaya yang dibutuhkan
demi operasional dan kesehatan perusahaan. Beberapa contoh umum dari biaya tidak
langsung termasuk biaya keamanan, biaya administrasi, dll. Biaya pertama kali
diidentifikasi, dikumpulkan, dan kemudian dialokasikan ke objek biaya tertentu dalam
organisasi. Biaya tidak langsung dapat dibagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap adalah biaya yang ditetapkan untuk produk atau departemen tertentu.
Contoh biaya tetap adalah remunerasi supervisor proyek yang ditugaskan ke divisi
tertentu. Kategori biaya tidak langsung lainnya adalah biaya variabel, yang bervariasi
dengan tingkat output. Biaya tidak langsung meningkat atau menurun seiring dengan
perubahan tingkat output. Untuk mengetahui pebedaan biaya langsung dan tidak
langsung Anda bisa membacanya melalui tautan ini.
3. Biaya Overhead
Biaya overhead adalah biaya tidak langsung yang bukan merupakan bagian dari biaya
produksi. Mereka tidak terkait dengan tenaga kerja atau biaya material yang
dikeluarkan dalam produksi barang atau jasa. Mereka mendukung proses produksi
atau penjualan barang atau jasa. Biaya overhead dibebankan ke akun pengeluaran, dan
harus terus dibayarkan terlepas dari apakah perusahaan menjual barang atau tidak.
Berikut ini adalah langkah-langkah utama yang terlibat ketika mengalokasikan biaya
ke objek biaya: