Anda di halaman 1dari 6

KONSEP PENDIDIKAN GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Laporan ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah


Pendidikan IPS SD
Dengan Dosen Pengampu
Dhea Adela, M.Pd

Nama : Hirlan Maulana


NIM : 20200100106

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS HUKUM DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS NUSA PUTRA
2021
Pendidikan IPS di Sekolah Dasar Sesi : 6
(PG2222)
Dosen : Dhea Adela, M.Pd.

PENDIDIKAN GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN IPS

1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang Pendidikan Global dalam Pembelajaran IPS,
lengkapi dengan pernyataan-pernyataan dari ahli yang bersumber dari artikel jurnal
minimal
2. Jelaskan isu-isu terkini tentang masalah
Isu-isu Perdamaian dan Keamanan
Isu-isu Lingkungan
Isu-isu Ekonomi

Jawaban :
1. Secara umum menurut Afandi R (2011) Pendidikan IPS adalah mata pelajaran yang
mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi,
ekonomi, sosiologi, antropologi dan tata negara. Namun IPS di sekolah dasar pada
umumnya sangat berkaitan dengan manusia yang interaksinya dengan lingkungan sosial
dan fisiknya (Poerwanti : 2012).
Lebih lanjut Poerwanti (2012) mengungkapkan bahwa Pendidikan Global dalam
pembelajaran IPS adalah upaya-upaya yang dilakukan terkait perlunya pengajaran studi
sosial yang menuntut generasi muda untuk mengembangkan sikap dan keterampilan yang
memungkinkan mereka untuk beradaptasi dan membangun berbagai pengetahuan baru
yang diperlukan untuk mengatasi masa depan yang mungkin sangat berbeda dari dunia saat
ini. Sehingga adanya pendidikan global mengakui saling ketergantungan orang-orang yang
tinggal di tempat dan budaya lain, dan menjelaskan kegiatan kelas untuk membantu pelajar
meningkatkan kepekaan mereka terhadap perspektif orang-orang di tempat dan budaya
lain.
Mengutip pernyataan yang dikemukakan oleh Sumaatmaja (1980) dalam bukunya yang
mengatakan bahwa Pembelajaran IPS di SD bukan bertujuan untuk memenuhi ingatan
peserta didik dengan berbagai fakta dan materi yang harus dihafalkan, melainkan untuk
membina mental yang sadar akan tanggung jawab terhadap hak dirinya dan kewajiban
kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Dari pendapat yang dijelaskan diatas maka menurut saya pendidikan global dalam
pembelajaran IPS SD adalah segala upaya yang diharapkan memiliki wawasan dan
pandangan yang luas tentang dunia secara keseluruhan beserta isinya. Sehingga dari
pandangan tersebut timbul suatu kesadaran bahwa hidup dan kehidupan ini adalah untuk
kepentingan global (think globally and act locally). Dalam perspektif global kita bukan saja
sebagai warga negara Indonesia, melainkan warga dunia. Oleh karena itu, dalam berpikir
dan bertindak harus mengantisipasi kepada kepentingan dunia. Sehingga pandangan terkait
adanya perbedaan dalam segala aspek kehidupan di dunia ini harus dipandang sebagai suatu
keberagaman yang memperkaya kehidupan yang pada dasarnya setiap manusia memiliki
kelebihan dan kekurangan masing- masing.

2. Isu-isu terkini tentang masalah-masalah dibawah ini merupakan isu yang sangat penomenal
belakangan ini dan menjadi pusat perhatian warga masyarakat dunia. Isu-isu tersebut
diantaranya yaitu :
• Isu-isu Perdamaian dan Keamanan
Dikutip dari halaman resmi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)
yang mengabarkan bahwa Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Putri
Anetta Komarudin usai mengikuti pertemuan Kemitraan Parlemen Asia-Eropa atau
Asia Europe Parliamentary Partnership (ASEP) ke-11 dengan tema ”Parlemen Proaktif
untuk Perdamaian, Keamanan, dan Kesejahteraan Bersama" yang dilaksanakan secara
virtual dari Jakarta yang mengungkapkan bahwa “Sejak hari pertama kemerdekaan,
Republik Indonesia telah berkomitmen penuh untuk berkontribusi dalam menjaga
perdamaian dan keamanan global. Peran aktif kami dalam menjaga perdamaian PBB
adalah salah satu buktinya. Kami juga terus mendukung inisiatif PBB yang bertujuan
untuk memperkuat pemeliharaan perdamaian agar sesuai dengan tujuan menyelesaikan
tantangan perdamaian dan keamanan. Oleh karena itu, kami siap memberikan
dukungan pelaksanaan aksi untuk pemeliharaan perdamaian yang efektif”. Dengan
demikian sejauh ini Indonesia berkomitmen Penuh Berkontribusi Menjaga Perdamaian
dan Keamanan Global.
Dibalik isu perdamaian dan keamanan yang menjadi pusat perhatian warga masyarakat
dunia saat ini, Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan 144th Inter-Parliamentary
Union (IPU) yang diselenggarakan pada tanggal 20-24 Maret 2022 di Bali. Sebanyak
132 negara akan menghadiri Majelis IPU ke-144 dengan 33 Ketua Parlemen dan 35
Wakil Ketua Parlemen datang langsung.
Menurut Puan Maharani Ketua DPR RI mengatakan bahwa IPU ke-144 kali ini
mengusung tema ‘Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change’.
Isu perubahan iklim diambil sebagai tema besar yang akan dibahas karena menyangkut
kelangsungan hidup dan keselamatan dunia sehingga isu perubahan iklim sangat
relevan di saat pemanasan global menjadi tantangan eksistensial bagi planet bumi.
Masih dalam pelaksanaan IPU ke-144 di Bali, menurut Secretary of Delegation
Mozambik, Jose Madroba mengatakan bahwa isu agresi Rusia ke Ukraina menjadi
atensi bersama dimana Para delegasi sangat menghargai dan mendukung parlemen
Indonesia yang bersama-sama dengan Selandia Baru mengajukan proposal perdamaian.
Ini artinya Indonesia mengambil sikap dalam isu perdamaian dan keamanan dunia
dimana agresi Rusia ke Ukraina harus segera berdamai demi kepentingan umat manusia
di bumi ini. Meskipun Isu agresi Rusia dan Ukraina masih berlangsung setidaknya
perdamaianan diatas dunia harus ditegakkan karena hal itulah yang tertuang dalam isi
UUD 1945 sebagai peran dan sikap Indonesia.
Konflik antara Rusia dan Ukraina saat ini mendapatkan perhatian terutama kecaman
dari beberapa negara yang menyatakan sikap seperti Indonesia. Sepekan terakhir ini
konflik Rusia dan Ukraina mengalami berbagai propoganda termasuk dari pasukan
militer Rusia itu sendiri. Masih dikutip dari TEMPO.CO yang mengabarkan bahwa
Kepala intelijen Inggris, Sir Jeremy Fleming mengatakan pasukan Rusia telah
terdemoralisasi di Ukraina. Mereka secara tak sengaja menembak jatuh pesawat sendiri,
menyabotase peralatan dan menolak untuk melaksanakan perintah. Hal ini
menyebabkan pasukan rusia disebut sudah putus asa, sabotase dan tembak jatuh
pesawat sendiri.
• Isu-isu Lingkungan
Selain menjadi isu Perdamaian dan Keamanan, Perubahan Iklim juga menjadi isu
lingkungan saat ini. Dikutif dari halaman resmi walhi.or.id Sekjen PBB Antonio
Guterres memberikan peringatan keras terhadap isu lingkungan saat ini dimana ini
menjadi kode merah bagi umat manusia di bumi ini yang terus bertambahnya emisi
karbon dioksida. Suhu bumi Indonesia saat ini mengalami peningkatan sebesar 1.1
derajat celcius. Dari riset yang telah dilakukan oleh WALHI didapatkan data bahwa
lahan seluas 159 juta hektar sudah terkapling dalam ijin investasi industri ekstraktif.
Luas wilayah daratan yang secara legal sudah dikuasai oleh korporasi yakni sebesar
82.91%, sedangkan untuk wilayah laut sebesar 29.75%.Diperkuat dengan data IPBES
2018 juga menyebutkan bahwa setiap tahunnya Indonesia kehilangan hutan seluas 680
ribu hektar, yang mana merupakan terbesar di region asia tenggara. Sedangkan data
kerusakan sungai yang dihimpun oleh KLHK tercatat bahwa, dari 105 sungai yang ada,
101 sungai diantaranya dalam kondisi tercemar sedang hingga berat. Ini semua tentunya
menjadi peringatan keras khususnya negara Indonesia dimana pemerintah Indonesia
harus untuk mengkaji ulang arah kebijakan yang sudah dibentuk. Karena baru-baru ini
aturan yang dibuat oleh pemerintah maupun DPR justru menguntungkan segelintir
pengusaha dan korporasi ekstraktif dengan menggadaikan nasib jutaan masyarakat
marjinal.
• Isu-isu Ekonomi
Dalam upaya menjawab tantangan pemulihan akibat pandemi Covid-19, semua negara
yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) harus
bersinergi. Sejauh ini, ASEAN telah menyelenggarakan The Forty First Meeting of The
High-Level Task Force on ASEAN Economic Integration (the 41th HLFT-EI) melalui
Video Conference pada 12 Maret 2022. ASEAN Sebagai badan penasehat ASEAN
Economic Minister (AEM) dan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), HLTF-
EI diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan strategis mengenai pemulihan
ekonomi, pembangunan berkelanjutan, Visi ASEAN setelah 2025, dan beberapa isu
strategis lainnya (Petri et al: 2012).
ASEAN merupakan organisasi internasional, sehingga keberadaan Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) tentunya harus dapat menaungi tujuannya sebagai upaya
integrasi terbesar yang diupayakan di negara berkembang (Narine: 1997). Jika semua
ini dapat diwujudkan, itu akan menciptakan pasar tunggal dengan pergerakan bebas
barang, jasa, investasi asing langsung dan tenaga kerja terampil, dan pergerakan modal
yang lebih bebas yang mencakup hampir 600 juta orang.
ASEAN yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 telah mengalami perjalanan yang
sangat panjang namun belum mencapai hasil yang signifikan (Susilo: 2012). Oleh
karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari negara-negara anggota ASEAN dalam
menghadapi dan membahas isu-isu strategis ASEAN ke depan. Salah satunya adalah
peran apa yang akan dimainkan ASEAN dalam agenda prioritas Indonesia yang
dilakukan selama Kepresidenan G20 melalui tema Recover Stronger, Recover
Together, yang sangat sesuai dengan isu-isu di ASEAN.
Daftar Pustaka
Afandi, R. (2011). Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS di sekolah
dasar. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 1(1), 85-98.
Dpr.go.id (Indonesia Komitmen Penuh Berkontribusi Menjaga Perdamaian dan Keamanan
Global)https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/35913/t/Indonesia+Komitmen+Penuh+B
erkontribusi+Menjaga+Perdamaian+dan+Keamanan+Global (Diakses pada 30 Maret
2022).
Dunia.tempo.co (Pasukan Rusia Disebut Sudah Putus Asa, Sabotase dan Tembak Jatuh
Pesawat Sendiri) https://dunia.tempo.co/read/1577103/pasukan-rusia-disebut-sudah-
putus-asa-sabotase-dan-tembak-jatuh-pesawat-sendiri/full&view=ok (Diakses pada 30
Maret 2022).
Liputan6.com (Economy for Strengthening International Economic Cooperation)
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4909823/indonesia-dorong-upaya-pemulihan-
dan-persiapan-menuju-asean-pasca-2025 (Diakses pada 30 Maret 2022).
Narine, S. (1997). ASEAN and the ARF: The Limits of the" ASEAN Way". Asian
Survey, 37(10), 961-978.
Nasional.tempo.co (Sidang IPU Ditutup, Indonesia Ikut Berperan soal Perubahan Iklim
hingga Ukraina)https://nasional.tempo.co/read/1574549/sidang-ipu-ditutup-indonesia-
ikut-berperan-soal-perubahan-iklim-hingga-ukraina (Diakses pada 30 Maret 2022).
Poerwanti, J. I. S. (2012). PERAN GLOBAL EDUCATION DALAM PEMBELAJARAN IPS
SD. Jurnal Inovasi Pendidikan, 10(1).
Petri, P. A., Plummer, M. G., & Zhai, F. (2012). ASEAN economic community: A general
equilibrium analysis. Asian Economic Journal, 26(2), 93-118.
Susilo, Y. (2012). Strategies to increase the competitiveness of SMEs in facing the
implementation of CAFTA and MEA. Buletin Ekonomi.
Sumaatmaja, Nursid. (1980). Pengantar Studi Sosial. Bandung: Alumni.
Walhi.or.id (Kondisi Lingkungan Hidup di Indonesia di Tengah Isu Pemanasan Global)
https://www.walhi.or.id/kondisi-lingkungan-hidup-di-indonesia-di-tengah-isu-
pemanasan-global (Diakses pada 30 Maret 2022).

Anda mungkin juga menyukai